You are on page 1of 67

By : Ns. Zahrah MS, S.Kep. M.

Kep

anat_integumenl/Za/2016 1
PIC.INTEGUMEN

anat_integumenl/Za/2016 2
anat_integumenl/Za/2016 3
Sistem Integumen
Mrpkn organ terbesar, tertipis, & sangat penting (vital,
diverse, complex, extensive)
Mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) &
mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara
lingkungan luar tubuh dg dalam tubuh)
Pd orang dewasa: luas=1,6-1,9 m2; tebal= 0,05-0,3cm

anat_integumenl/Za/2016 4
FUNGSI SISTEM INTEGUMEN
Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau
mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi
terutama yang bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali kuat,
gangguan yang bersifat panas; radiasi, sengatan UV, gangguan
infeksi luar; kuman/bakteri, jamur
Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan
kulit dan serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai
pelindung terhadap gangguan fisis.

Fungsi absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat,
tapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap.
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan
kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.

anat_integumenl/Za/2016 5
Fungsi ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi
atau sisa metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, as urat dan
ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi kulit juga
menahan evaporasi air yang berlbhan sehingga kulit tidak
menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat di
kulit menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-6,5

Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan
subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh
badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin
diperankan oleh badan krause yang terletak di dermis.
Badan taktil meissnerr terletak di papila dermis berperan
terhadap rabaan. Terhadap tekanan diperankan oleh badan
vater paccini di epidermis
anat_integumenl/Za/2016 6
Fungsi pengaturan suhu tbh / termoregulasi
Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan
keringat dan mengerutkan otot / kontraksi pembuluh darah
kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga
memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup baik.
Hipotalamus brtanggung jawab meregulasi aliran dara kulit,
wajah, telinga dan ujung hidung.

Fungsi pembuatan pigmen


Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal dan
sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit menentukan
warna kulit ras maupun individu. Warna kulit tidak
sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga
oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.

anat_integumenl/Za/2016 7
Fungsi keratinisasi
Proses berlangsung 14-21 hari sebagai
perlindungan terhadap infeksi secara mekanis
fisiologik

Fungsi pembtukan vit D


Dengan mengubah cholecalciferol (vitamin
D3) didalam liver dengan bantuan sinar
matahari. vit. D3 mbantu absorbsi kalsium
dan fosfat dari makanan.
anat_integumenl/Za/2016 8
Epidermis terlibat dalam sisntesis vit.D
ANATOMI KULIT
EPIDERMIS (lapisan luar)

DERMIS (lapisan dalam)

JARINGAN SUBKUTAN ATAU


SUBKUTIS

anat_integumenl/Za/2016 9
Struktur kulit (membran
kutan)
1. Epidermis
2. Dermis
Lapisan subkutan/ hipodermis/fasia superfisial
jaringan lemak & areolar
Kulit tipis kulit yg menutupi sbgn besar
permukaan tubuh
Kulit tebal kulit yg menutupi telapak
tangan & kaki
anat_integumenl/Za/2016 10
Epidermis
Lapisan kulit terluar yang tipis dan
berjenjang yang berhubungan langsung
dengan lingkungan luar
Ketebalan 0.04mm pada kelopak mata
1,6 mm pada telapak tangan dan kaki

anat_integumenl/Za/2016 11
EPIDERMIS
Dibentuk oleh 5 lapis sel epitel:
1. Stratum corneum
tdd sel skuamosa yg sangat tipis; mengandung keratinosit
2. Stratum lucidum
Tdd keratinosit yg bersih, tdk berinti, & tdk jelas batas antar
selnya; sel berisi materi spt gel (eleidin) yg akan diubah mjd
keratin; eleidinlemak berikatan dg proteinmenghambat
masuk/keluarnya air; pd kulit tipis lapisan ini tdk ada.
3. Stratum granulosum
Proses keratinisasi dimulai dr lapisan ini. Tdd 2-4 lapis sel yg
berisi granul (keratohyalin) yg dibutuhkan untuk pembentukan
keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar enzim lysosom yg tinggi,
inti sel tdk ada & berdegenerasi. Pd kulit tipis lapisan ini tidak
ada.

anat_integumenl/Za/2016 12
EPIDERMIS
4. Stratum spinosum
Tdd 8-10 lapis sel yg berbentuk tdk teratur (polyhedral).
Sel pd lapisan ini kaya akan RNA yg menginisiasi
sintesis protein untuk produksi keratin.
5. Stratum basale
Tdd 1 lapis sel kolumnar yg dapat mengalami mitosis
aktivitas regenerasi sel berpindah dari lapisan
terbawah ke paling atas

Stratum germinativum (growth layer) stratum


spinosum + stratum basale

anat_integumenl/Za/2016 13
EPIDERMIS
Epidermis terbagi atas 4 bagian :
1. Lapisan basal/strartum germinativum
yaitu lapisan paling bawah dan berbatas
dengan dermis dan terdapat melanosit
2. Lapisan malpihgi/strartum spinosum
merupakan lapisan epidermis yang paling
tebal dan kuat

anat_integumenl/Za/2016 14
Epidermis
3. Lapisan granular/strartum granulosum

4. Lapisan tanduk/strartum korneum terdiri


dari 20-25 lapisan sel-sel tanduk tanpa
inti,gepeng, tipis dan mati

anat_integumenl/Za/2016 15
Epidermis
Mengandung juga :
1. Kelenjar ekrin :terdapat disemua kulit
kecuali selaput lendir dan terbanyak
ditelapak tangan

2. Kelenjar apokrin : kelenjar keringat besar


yang bermuara di folikel rambut

anat_integumenl/Za/2016 16
Epidermis

3. Kelenjar sebaseus terdapat diseluruh tubuh


kecuali ditelapak tangan, telapak kaki dan
punggung kaki terdapat banyak dikulit
kepala, muka, kening dan dagu

anat_integumenl/Za/2016 17
Dermis
Terdiri dari jaringan ikat yang dilapisan
atas terjalin rapat ( pars papilaris) dan
lapisan bawah terjalin lebih longgar (pars
reticularis) yang mengandung pembuluh
darah, saraf, rambut kelenjar keringat dan
kelenjar sebaseus

anat_integumenl/Za/2016 18
DERMIS
Tdd lapis tipis papil & retikular tebal
Lapisan dermis lebih tebal drpd epidermis
Bny tdp jaringan saraf & ujung-ujung saraf
reseptor sensori somatik
Bny tdp pembuluh darah regulasi suhu
tubuh

anat_integumenl/Za/2016 19
DERMIS
1. Lapisan papil (dermal papillae)
2. Lapisan retikular
- tdd retikulum jaringan serat kolagen
(terbanyak) & serat elastin
- tmpt menempelnya serat otot rangka
(wajah & kulit kepala) & otot polos
(arrector pili muscles/ akar rambut)
- tdpt reseptor sensori somatik (rasa
nyeri, tekanan, sentuhan, & suhu)

anat_integumenl/Za/2016 20
Warna Kulit
Penentu dasar warna kulit: kuantitas melanin yg tersimpan di
dlm sel epidermis
Melanosit yg memproduksi pigmen tersebar di stratum basale
epidermis
Melanosit: mengubah as.amino tyrosin mjd pigmen melanin
coklat kehitaman yg diatur oleh enzim tyrosinase.
Konversi tyrosin mjd pigmen tgtg pd:
(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon
ACTH
Pd keadaan ttt yg bersifat sementara, warna kulit berubah oleh
perubahan volume darah yg melalui kapiler kulit & jumlah
hemoglobin yg teroksigenasi

anat_integumenl/Za/2016 21
Kombinasi empat warna dasar
kulit
Karotenoid yang dibentuk secara eksogen
(kuning)
Melanin (coklat)
Hemoglobin tekosigenasi didalam arteriol
dan kapiler (merah)
Hemoglobin terduksi pada venula (biru atau
ungu)
*Semua ini tergantung pada melanosom dan
anat_integumenl/Za/2016 22
kecepatan produksi melanin
MELANOCYTES
Mampu memproduksi pigmen coklat, melanin
Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet (UV)
Sinar UV light berisi energi tinggi foton yang
dapat merusak DNA mutasi
Melanin dapat mencegah kerusakan DNA,
membantu mencegah kanker kulit

anat_integumenl/Za/2016 23
Jaringan sub kutis
Terdapat sel-sel liposit yang menghasilkan banyak
lemak
Banyak mengandung saraf, pembuluh darah,
kandung rambut
Diatas jaringan subkutan terdapat kelenjar
keringat
Fungsi jaringan subkutan : penyekat
panas,bantalan terhadap trauma, tempat
penumpukan energi

anat_integumenl/Za/2016 24
STRUKTUR ASESORIS KULIT
Kelenjar pada Kulit
Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar
sebaseus/ kelenjar minyak
Kelenjar keringat terbagi atas :
Kelenjar Ekrin
Kelenjar apokrin

anat_integumenl/Za/2016 25
Kelenjar Ekrin
Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di
lapisan dermis, bermuara di permukaan kulit.
Sekret encer 1,5 lt/24 jam
Udara panas dan kering, 6 lt/24 jam
Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh stres
emosional, faktor paanas dan saraf simpatis
Fungsinya untuk pengeluaran keringat,
pengaturan suhu tubuh
anat_integumenl/Za/2016 26
Kelenjar apokrin

Terletak lebih dalam, sekresi lebih kental


Banyak terdapat pada axila, areola mamae,
pubis, dan saluran telinga luar
Fungsi sekresi apkokrin sebagai penarik
seksual (feromon) pada hewan

anat_integumenl/Za/2016 27
KELENJAR SEBASEA
(KELENJAR MINYAK)
Terdapat di seluruh permukaan kulit kecuali
di telapak tangan dan kaki
Terletak di samping akar rambut, bermuara
pada folikel rambut
Fungsi : memberi lapisan lemak,
bakteriostatik, menahan evaporasi
Masa remaja kelenjar sabasea lebih
produktif androgen akne
anat_integumenl/Za/2016 28
Rambut
Terdapat 2 jenis yaitu :
1. Rambut terminal :dapat panjang atau
pendek

2. Rambut velus adalah rambut pendek,


halus dan lembut

anat_integumenl/Za/2016 29
Rambut
Terdiri dari:
1. Akar
2. Batang rambut terdiri dari bagian rambut
yang muncul dari permukaan kulit
Bagian dermis yang masuk kedalam kandung
rambut disebut papil dan melanosit
terdapat dibagian atas kandung rambut

anat_integumenl/Za/2016 30
RAMBUT

Terdiri dari akar rambut dan batang


Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
Diproduksi oleh folikel rambut
Siklus pertumbuhan rambut:
Fase Anagen/pertumbuhan : 2-6 tahun dengan
kecepataan tumbuh 0,35mm/hari
Fase Telogen/istirahat : beberapa bulan
Fase Katogen :fase diantara kedua fase
Pada saat 85% mengalami fase anagen, 15 %
mengalami fase telogen
anat_integumenl/Za/2016 31
KUKU
Lempeng yang terbuat dari sel tanduk yang
menutupi permukaan dorsal ujung jari
tangan dan kaki dan lempeng kuku terdiri
dari :
1. Pinggir bebas
2. Badan
3. akar

anat_integumenl/Za/2016 32
KUKU
Bagian terminal lapisan tanduk yang
menebal
Akar kuku : bagian yang terbenam kulit jari
Badan kuku : bagian di atas jaringan lunak
ujung jari
Tumbuh : 1 mm/minggu
Fungsi : melindungi jari tangan
anat_integumenl/Za/2016 33
Perubahan umum kulit
Remaja dipgaruhi sekresi hormon
maturasi folikel rambut, kelenjar sebasea,
unit apokrin dan ekrin perubahan2 yg
normal
Perubahan kulit akne, meningkatnya
respirasi, sekresi apokrin, iritasi kulit
(Black, P.775 tabel A&p11-1)

anat_integumenl/Za/2016 34
Perubahan umum kulit
Dewasa : perubahan hormonal
kehamilan kulit abdomen linea nigra
yaitu garis gelap pada abdomen dan aerola
gelap
Faktor lingkungan rokok, matahari,
alkohol, bahan kimia dll
Herediter alergi kulit
Perubahan umum kulit melasma,
alopecia, remabut wajah >> (Black, P.775
tabel A&p11-1)anat_integumenl/Za/2016 35
Perubahan umum kulit
Lansia --> penurunan fungsi kulit
Kulit lebih cepat bereaksi thd kelembapan
suhu dan iritan
Hilangnya pigmen rambut memutih,
kulit jadi rapuh, menguning atau menebal,
kulit dapa kasar akibat paparan sinar
matahari
Perubahan kulit xerosis, keriput, dll
(Black, P.775 tabel A&p11-1)
anat_integumenl/Za/2016 36
Pemeriksaan fisik

A. Ruam kulit primer


1.Makula:perubahan warna kulit
tanpa perubahan bentuk

Makula
eritema

anat_integumenl/Za/2016 37
Makula hiperpigmentasi

Makula hipopigmentasi

anat_integumenl/Za/2016 38
2. Papula : penonjolan pada diatas permukaan
kulit,berbatas tegas berukuran kurang dari 1 cm

anat_integumenl/Za/2016 39
3. Nodula : sama seperti papula tetapi
diameternya lebih besar dari 1 cm

anat_integumenl/Za/2016 40
4. Vesikula : gelembung yang berisi cairan
serosa yang berdiameter kurang dari 1
cm(mis varisela, herpes zooster)

anat_integumenl/Za/2016 41
5. Pustula : vesikel berisi nanah

anat_integumenl/Za/2016 42
6. Bula : vesikel dengan diameter lebih dari 1 cm

anat_integumenl/Za/2016 43
6. Tumor : penonjolan diatas permukaan
kulit berdasarkan pertumbuhan sel
maupunjaringan tubuh

anat_integumenl/Za/2016 44
7. Urtika : penonjolan diatas permukaan kulit
akibat edema setempat yang dapat hilang
secara perlahan-lahan( mis, gigitan serangga)

anat_integumenl/Za/2016 45
8. Kista : penonjolan diatas kulit berupa
kantong berisi cairan serosa atau padat
atau setengah padat

anat_integumenl/Za/2016 46
B. Ruam kulit sekunder
1. Skuama : pelepasan lapisan tanduk dari
permukaan kulit, dapat berupa sisik halus, sedang
atau kasar, dapat berwarna putih, coklat atau
seperti sisik ikan

anat_integumenl/Za/2016 47
2. Krusta : ogogkan cairan darah, kotoran, nanh dan
obat yang sudah mengering diatas permukaan kulit,
krista dapat berwarna hitam pada jaringan nekrosis,
merah atau coklat

anat_integumenl/Za/2016 48
3. Erosio : kerusakan kulit sampai spinosum,
kulit tampak menjadi merah dan keluar cairan
serosa

anat_integumenl/Za/2016 49
4. Ekskorisi : kerusakan kulit sampai ujung
startum papilaris, sehingga tampak merah
dan disertai bintik-bintik pendarahan.

anat_integumenl/Za/2016 50
5. Ulkus : kerusakan kulit epidermis dan dermis
yang memiliki dasar, dinding, isi dan tepi

anat_integumenl/Za/2016 51
6. Parut : jaringan ikat yang menggantikan
epidermis dan dermis yang sudah hilang

anat_integumenl/Za/2016 52
7. Keloid : hipertropi yang
pertumbuhannya melampaui batas

8. Abses : kantong berisi nanh didalam


jaringan anat_integumenl/Za/2016 53
C. Ruam khusus

1.komedo : ruam kulit berupa bintik-bintik


hitam yang timbulakibat proses oksidasi
udara terhadap sekresi kelenjar
sebacea dipermukaan kulit

anat_integumenl/Za/2016 54
2. Milia : penonjolan diatas permukaan kulit
yang berwarna putih yang ditimbulkan
penyumbatan saluran kelenjar sebacea

anat_integumenl/Za/2016 55
SIFAT-SIFAT KELAINAN KULIT

Purpura : pendarahan didalam atau dibawah


kulit yang tampak kemerahan, dan tidak hilang
pada penekanan kulit.

anat_integumenl/Za/2016 56
PROSES KEPERAWATAN DAN
PERAWATAN KULIT

1 Pengkajian fisik kulit


menentukan kebutuhan klien untuk higine yang
terus menerus
mencatat perubahan integumen sebagai respon
terapi keperawatan dan medis
observasi : warna, tekstur, turgor, temperatur,
dan hidrasi kulit dan adanya lesi

anat_integumenl/Za/2016 57
Karakteristik kulit normal :
- Kulit halus dan kering
- Kulit utuh dan tidak memiliki abrasi
- Kulit terasa hangat ketika dipalpasi
- Tugor baik ( elastis dan tetap)
- Warna kulit beragam dari bagian tubuh
kebagian tubuh, dengan rentang dari coklat
tua kemerah muda ke merah muda terang

anat_integumenl/Za/2016 58
Masalah kulit yang dipengaruhi cara2
higienis,
- perawat mencatat daerah kulit kering akibat
kebanyakan mandi,
- penggunaan sabun yang berlebihan,
- penggunaan sabun yang kasar, alkalin,
- penggunaan lotion

anat_integumenl/Za/2016 59
Perubahan perkembangan
Neonatus :
- belum matang
-epidermis dan dermis menyatu bersama dengan
longgar
-tipis

Todler:
- lebih menyatu
- memiliki resistensi yang terbesar untuk infeksi
dan iritasi
anat_integumenl/Za/2016 60
Remaja :
- pertumbuhan dan masturasi meningkat
- pada wanita karena hormon estrogen
menyebabkan kulit lebih halus dan lembut
- pada pria karena hormon dapat
mengakibatkan ketebalan dari kulit dan
beberapa warna gelap, kelenjar sebacea lebih
aktif (berjerawat)
- kelenjar keringat eprin dan apokrin berpungsi
penuh selama pubertas
- peningkatan pertumbuhan
anat_integumenl/Za/2016
rambut 61
Dewasa: kehilangan daya kenyal dan
kelembaban

- kelenjar sebacea dan keringat menjadi


kurang aktif
- serabut kolagen menyusut sehingga
kulit mudah pecah

Lansia:
- kering dan berkerut
anat_integumenl/Za/2016 62
Kemampuan perawatan diri
Untuk menentukan apakah seorang klien
memerlukan mandi ditempat tidur atau tidak,
perawat harus mengkaji :

- a. keseimbangan
- b. tolerasi aktifitas
- c. kekuatan otot
d. koordinasi klien

anat_integumenl/Za/2016 63
Tingkat ketergantungan klien :

- - penglihatan
- - kemampuan duduk tanpa didukung
- - gangguan kognitif

anat_integumenl/Za/2016 64
Resiko kerusakan kulit

- - imbobilisasi
- - penurunan sensasi : sensasi taktil,
sensasi temperatur
- - perubahan nutrisi dan hidrasi
- - sekresi dan ekresi pada kulit

anat_integumenl/Za/2016 65
MASALAH KEPERAWATAN
Gangguan integritas kulit
Gangguan integritas jaringan
Gg.body image
Resiok infeksi

anat_integumenl/Za/2016 66
Thanks for attention

anat_integumenl/Za/2016 67

You might also like