You are on page 1of 28

EFEK SAMPING OBAT ANTIPSIKOTIK

DAN OBAT PSIKIATRIK LAINNYA

Dr.Arlisa Wulandari, dr.SpKJ.MKes.


PDSKJI Bandung dan sekitarnya

Pelatihan bagi dokter umum di FKTP


Dinas Kesehatan Prov.Jawa Barat
Bandung, 31 Juli 2017
Pokok Bahasan
Jenis obat-obatan yang digunakan pada
pelayanan kesehatan jiwa
Efek dan efek samping antipsikotik dan obat
psikiatrik lainnya
Tindakan pada pasien yang mengalami
masalah akibat efek samping antipsikotik dan
obat psikiatrik lainnya
Tujuan Penanggulangan Secara Medik:

Menghilangkan/mengurangi penderitaan
pasien/keluarganya/masyarakat.
Bila mungkin mengembalikan pada keadaan sehat
kembali.
Terapi yang digunakan pada pelayanan
kesehatan jiwa
Nonpsikofarmaka
Psikofarmaka:
Digunakan untuk memperbaiki gangguan pikiran, suasana
perasaan atau perilaku.
Berdasarkan efek klinisnya dikelompokkan menjadi :
Antipsikotika
Antidepresan
Antiansietas atau anticemas
Antimania dan Mood stabilizer (penstabil mood)
Lain-lain: al. Antiparkinsonisme
Antipsikotika
Digolongkan menjadi :
A. Gol. Antagonis Dopamin ( Antipsikotika Tipikal )
Golongan ini bekerja melalui blokade terhadap reseptor
dopamine D2, beberapa macam obat juga mempunyai
aktivitas antihistamin, antikolinergik, dan antagonis reseptor
adrenergik alfa 1.
Mengatasi gejala positif Skizofrenia (halusinasi, waham,
perilaku dan proses pikir yang kacau.
Jenisnya:
Phenothiazine : Aliphatic ( Chlorpromazine ), Piperazine
( Fluphenazine, Trifluoperazine, Pherphenazine )
Butyrophenon : Haloperidol
B. Gol. Antagonis Serotonin - Dopamin ( Antipsikotika Atipikal )
Golongan ini bekerja melalui blokade terhadap reseptor
dopamine dan serotonin.
Mengatasi gejala positif dan gejala negatif Skizofrenia (afek
tumpul, tidak memiliki minat dan inisiatif, menarik diri dari
sosialisasi).
Jenisnya:
Benzisoxazole : Risperidone
Dibenzodiazepine : Clozapine, Quetiapine
Thienobenzodiazepine : Olanzapine
Aripiprazole
Penggunaan:
Skizofrenia , Skizoafektif , Gangguan Waham , Gangguan
Psikotik Singkat , Mania , Gangguan Depresi Berat dengan
Gejala Psikotik , Gangguan Perilaku.

Efek samping:
Neurologik
sedasi
epileptogenik ( menurunkan ambang kejang )
gangguan ekstrapiramidal ( distonia akut, akatisia,
sindroma parkinsonisme, diskinesia tardif ).
Kardiovaskular :
- Perubahan EKG
- Hipotensi ortostatik
Gastrointestinal ( Obstructive Jaundice )
Gangguan fungsi seksual
Hematologik ( Agranulositosis )
Endokrin ( Peningkatan sekresi prolaktin )
Peningkatan BB
Sindroma Neuroleptika Maligna
Efek Samping Antipsikotik

Akut Sindrom Ekstrapiramidal, Sindrom


Parkinsonisme

1. Distonia akut
Kontraksi tonik pada otot leher, mulut, lidah, otot poros
tubuh atau ekstremitas; tidak sama antara bagian kiri dan
kanan.
Dapat terjadi:
Krisis okulogirik (kontraksi atau kekakuan otot mata)
Tortikolis (kontraksi atau kekakuan otot leher)
Opistotonus (kontraksi atau kekakuan otot-otot tubuh)
2. Parkinsonisme
tremor (dapat dilihat pada ekstremitas yang bergetar,
atau tangan seperti menggulung pil), rigiditas
(kekakukan, bradikinesia (gerakan menjadi lebih lambat,
langkah kecil-kecil)
Wajah seperti topeng, postur tubuh condong ke depan
dan langkah yang kecil-kecil tehuyung-huyung
Air liur berlebihan
3. Akatisia
Ada perasaan subyektif yang tidak menyenangkan untuk
terus bergerak.
Kegelisahan motorik: jalan modar-mandir, jalan di tempat,
tidak dapat duduk/berbaring diam, meremas-remas jari
tangan, menggerak-gerakkan tangan/lengan

4. Sindrom Neuroleptika Maligna (SNM)


Terdapat kekakuan seluruh tubuh, disertai dengan demam
dan instabilitas otonom seperti takikardi atau bradikardi,
hipertensi atau hipotensi
Kronis

Diskinesia Tardif
gerakan involunter pada otot-otot sekitar wajah, mulut,
tangan berupa gerakan-gerakan otot yang berulang dan
tidak bertujuan.
Antidepresan

Efek :
Inhibisi reuptake serotonin, norefinefrin, dopamin
Mempunyai aktifitas antikolinergik (penglihatan kabur, mulut
kering, konstipasi, retensi urine)
Bukan stimulan/euforian
Mengatasi gejala depresi, gangguan psikosomatik,
cemas/panik/OCD/PTSD)
Jenis :
SSRI ( Selective Serotonine Reuptake Inhibitor ): Fluoxetine,
Sertraline, Escitalopram
Trisiklik / Tetrasiklik : Amitriptilin, Maprotilin, Imipramin
SNRI ( Serotonine Norephinephrine Reuptake Inhibitor ):
Venlafaxine HCl, Duloxetine
Efek samping Antidepresan
Antidepresan Generasi Lama (Trisiklik dan Tetrasiklik):
Profil efek samping merugikan; antikolinergik, hipotensi ortostatik, gangguan
konduksi jantung.
Antidepresan Generasi Baru (SNRI &SSRI):
Profil efek samping lebih baik, keluhan tersering adalah sakit kepala, gangguan
gastrointestinal.
Interaksi obat khususnya berkaitan dengan metabolisme di hati; generasi baru
lebih baik dibanding trisiklik.

Efek samping antikolinergik


- gangguan sensorium & fungsi kognitif
- pandangan kabur
- retensi urin / alvi
- mulut kering
Efek samping kardiovaskuler
- Hipotensi ortostatik hipoksia sereberal
- Quinidine like effect aritmia berat
- Palpitasi

Efek samping lainnya


Gangguan saluran pencernaan (mual-muntah-diare)
Sedasi
Agitasi psikomotor
Gejala ekstrapiramidal
Sindrom hiperserotonin
Disfungsi seksual
Antiansietas/Anticemas

Mengatasi gejala cemas

A. Benzodiazepine
Long acting ( waktu paruh > 24 jam ) :
Diazepam, Chlordiazepoxide, Chlorazepate
Short acting ( waktu paruh < 24 jam ) :
Lorazepam, Alprazolam, Clobazam, Triazolam

Efek samping:
Sedasi, lesu, mual, muntah, penglihatan kabur, ataksia,
peningkatan BB, ruam kulit, gangguan fungsi seksual
Anticemas umumnya diberikan sekitar 2 minggu kemudian
diturunkan dosisnya secara berkala

Penggunaan benzodiazepine jangka panjang dapat


menimbulkan ketergantungan, jika dihentikan secara
mendadak gejala dapat timbul kembali.
Efek yang perlu diperhatikan :

Toleransi terhadap khasiat antiansietas

Efek disinhibisi

Potensial untuk disalahgunakan ( adiktif )

Pada penghentian pemakaian dapat timbul gejala putus zat (


insomnia, agitasi, kedutan otot, tremor, sakit kepala, mual,
banyak keringat, penglihatan kabur )
B. Buspirone
Efek samping : sakit kepala, kepala terasa ringan, diare
Tidak menimbulkan sedasi atau gangguan kognisi
Kemungkinan disalahgunakan kecil
Penghentian tidak menimbulkan gejala putus zat

C. Barbiturat
Phenobarbital
Amobarbital
Antimania dan Mood stabilizer

A. Litium
Efek samping :
- Intoksikasi (tremor, disartria, ataksia, disfungsi ginjal)
- Berat badan meningkat
- Mild Cognitive Impairment
- Gastric Distress

B. Valproat
Efek samping : Iritasi GIT, tremor, berat badan meningkat
C. Karbamazepin
Efek samping :
- Gangguan GIT
- Pandangan kabur
- Sindroma Steven-Johnson
- Agranulositosis

D. Lain-lain :
Oxcarbazepine
Gabapentin
Topiramate
Lain-lain

A. Stimulan
a. Simpatomimetik ( Analeptik / Psikostimulan )
- Penggunaan: ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Dis.)
- Methyl phenidate, Dextro amphetamine (dosis kecil)
b. - Adrenergic Receptor Antagonist
- Penggunaan: Fobia Sosial, Performance Anxiety,
Perilaku Agresif
- Propanolol, Pindolol

A. Antiparkinsonism
a. Anti kolinergik ( Trihexyphenidyl )
b. Amantadine (belum masuk ke indo)
* Gejala-gejala Ekstrapiramidal di antaranya reaksi distonia akut, tics, tremor, rigiditas otot dan roda
gerigi (cogwheel).
**Sindroma Neuroleptik Maligna merupakan gangguan yang jarang tapi berpotensi mengancam nyawa.
Ditandai dengan kekakuan otot,peningkatan suhu tubuh dan tekanan darah.
*** Tardive dyskinesia adalah efek samping jangka panjang dari medikasi antipsikotik yang ditandai oleh
gerakan-gerakan otot yang involunter, khususnya wajah, tangan, dan dada.
Tindakan untuk menanggulangi efek
samping obat psikiatrik
Sindrom Neuroleptika Maligna (SNM)

Singkirkan kemungkinan meningitis


Hentikan obat antipsikotika. Efek obat antipsikotika akan
bertahan sampai beberapa hari. Obat antipsikotika depot
efeknya bisa sampai beberapa minggu.
Tindakan suportif yang intensif perlu dilakukan.
Hidrasi yang adekuat, pantau produksi urin
Demam tinggi harus diberi antipiretik dan kompres
Aritmia harus diatasi jika terjadi konsul ke jantung
Hipotensi mungkin memerlukan ekspansi volume dan obat
presor.
Pasien diletakkan pada posisi yang mencegah cedera kompresi
saraf, aspirasi atau ulkus dekubitus miring kiri dan kanan.
Segera rujuk bila kondisi pasien memungkinkan.
Penggunaan Psikofarmaka

Memperhatikan 5 D :
1. Diagnosis
2. Drug selection
3. Dosage ( Dosis )
4. Duration ( Lama pemakaian )
mis. Antipsikotik digunakan min 4-6 mg, kemudian dievaluasi
5. Dialogue ( Penjelasan )
al. Cara pemakaian, dosis, harga, lama pemakaian, efek samping,
indikasi, dll.
Hati-hati pemakaian pada:

1. Anak-anak ( dosis anak2 bukan dewasa !!!)


2. Lanjut usia
3. Wanita hamil/menyusui , terutama Trimester I,
terutama utk moodstabilizer, ada yg bisa
diberikan utk trisemester IV (dengan
pengawasan ketat).
4. Adanya penyakit fisik
Terimakasih

You might also like