Professional Documents
Culture Documents
Referat Anestesi 2017
Referat Anestesi 2017
KARDIOVASKULAR
DI ICU
Oleh:
Galih Cahya Wijayanti, S.Ked
Muhammad Ihsan, S.Ked
Alia Salvira M, S.Ked
Pembimbing:
dr. Yusni Puspita, SpAn, KAKV, KIC, M.Kes
BAGIAN/DEPARTEMEN ANESTESI
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
PENDAHULUAN
OPERASI
KARDIOVASKULER
TINJAUAN PUSTAKA
Acute Respiratory
Distress Syndrome
(ARDS)
Penyebab kegagalan napas mortalitas (populasi umum
40%, post operasi jantung 80%
Faktor Risiko CBP, transfusi darah, ventilasi mekanis
Prediktor ARDS sepsis, operasi vaskular aorta, operasi
jantung berisiko tinggi, operasi darurat, sirosis, pengobatan
sebelumnya selain di rumah sakit, RR (20-29, >33x/m),
FiO2>35%, dan SpO2 <95%
Operasi katup 8,1%, alat bantu ventrikel >20%
5
Contd
Patofsiologi
Hipotesis sensitisasi protamine memicu reaksi kekebalan pd
akhir CBP dg kompleks protamine-heparin pelepasan C3a & C4a
Patofsiologi
Transfusion-related acute lung injury (TRALI) hipoksia & infiltrat
paru bilateral 6 jam setelah transfuse, prevalensi 2,4% mortalitas 5-
25%
Diagnosis
Progresif, cepat
Manifestasi awal dyspnea, takipnea,
hipoksemia gagal pernapasan
PaO2/FiO2 200, infiltrat bilateral, tidak ada
bukti klinis hipertensi atrium kiri
Pneumonia respon O2, ARDS tidak
Contd
Tatalaksana
Ventilasi VT 6mL/kg
Heparin (cegah tromboemboli) 40 mg
enoxaparin/5000 unit dalteparin subkutan
2x/hari
Profilaksis stress ulcer sucralfate atau
ranitidine 150 mg 2x/hari via NGT atau 50 mg
IV tiap 6-8 jam atau omeprazole 40 mg
Membatasi efek CBP mengurangi durasi,
minimalisasi pemberian produk darah, strategi
ventilasi mekanis
Systemic
Infammatory
Response Syndrome
(SIRS)
Menurut konsensus konferensi dari American
College of Chest Physicians/Society of Critical Care
Medicine (ACCP/SCC)
Merupakan gambaran adanya proses inflamasi
10
Contd
Patofsiologi
Penyebab SIRS pada CPB (cardiopulmonary
bypass)
Trauma bedah
Kontak darah dengan benda asing
Tekanan abnormal
Iskemia
Reperfusi
Hipotermia
Situasi tidak fisiologis
Contd
Contd
Diagnosis
Tatalaksana
15
Contd
Patofsiologi
Diagnosis
Masih sulit didiagnosis belum ada konsesus
internasional
POCD fungsi kognitif setelah operasi dan
anestesi dari tk awal praoperasi
Gangguan domain kognitif (perhatian, memori,
pembelajaran, spatial-visual, keterampilan
motorik dan fungsi eksekutif)
Perubahan perilaku
Situasi tidak fisiologis
Contd
Tatalaksana
Praoperasi
Identifikasi pasien risiko tinggi
Intraoperasi
Menjaga stabilitas hemodinamik dan
mempertahankan aliran darah serebral dan
tekanan perfusi untuk pemberian O2 yang
adekuat
Pascaoperasi
Pastikan faktor-faktor risiko penyakit
serebrovaskular dikontrol ketat; pemeriksaan
dan pengendalian tekanan arteri dan kolesterol
secara teratur
Sindroma
Vasoplegik
Kondisi ini merupakan komplikasi yang
berpotensi menyebabkan kematian pada
pasien yang menjalani operasi jantung pada
CPB.
19
Contd
Patofsiologi
Disebabkan oleh:
Respons inflamasi sistemik
Aktivator nonspesifik (protokol bedah, kehilangan
darah atau transfuse dan hipotermia)
Hipotensi
Pembentukan media proinflamasi
Stress pembedahan
Penggunaan alat sekali pakai
Netralisasi heparin dengan protamin
Transfusi produk darah
Endotoksemia sekunder akibat episode berulang
Contd
Diagnosis
Ditandai dengan:
Hipotensi
Takikardia
Curah jantung meningkat
Penurunan tahanan vaskular sistemik (SST)
Tekanan pengisian rendah, kurang atau tidak
responsive terhadap vol dengan infus cairan
Contd
Tatalaksana
Patofsiologi
Diagnosis
Gambaran klinis:
Sirkulasi yang tidak stabil
Penurunan tekanan darah,
Edema sistemik, efusi pleura,
Ascites,
Tekanan pengisian jantung rendah.
Terjadi 24 jam setelah CPB
Contd
Tatalaksana
Patofsiologi
Rendahnya aliran darah sistemik defisit oksigen dan
energi ke jaringan peningkatan keasaman pada gaster
dan permeabilitas seluler.
Traktus gastrointestinal tidak memiliki kemampuan
autoregulasi untuk mengompensasi penurunan tekanan
darah.
Jika terjadi hipoperfusi dan iskemia pada mukosa
lambung, maka akan terjadi kolonisasi mikroorganisme
dan infeksi.
Contd
Diagnosis
Pasien umumnya masih merasakan efek penggunaan
ventilator yang lama dan sedasi.
Pasien juga terkadang sulit untuk dibawa ke ruang
radiologi guna dilakukan pemeriksaan endoskopi atau
radiologi.
Pasien akan mengeluh tidak nafsu makan, tidak ada
rasa saat makan dan mual. Aspirin dan obat
antikoagulan juga merupakan faktor penyebab ulkus
gaster.
Keluhan ulkus multipel dan ulkus duodenal pertama
terjadi pada hari ke-5 dan diikuti ulkus luas dan
duodenal pada hari ke-21
Contd
Tatalaksana
Nasogastric tube dan bilas lambung
Endoskopi
Obat golongan PPI (proton pump inhibitor),
transfusi RBC dan FFP
KESIMPULAN
Beberapa komplikasi yang dapat ditemukan pada pasien
yang dirawat di ICU pasca operasi kardiovaskuler, yaitu:
SIRS ditatalaksana dengan mengurangi durasi CPB
dan pemberian obat antiinflamasi (steroid)
POCD metode untuk meminimalkan POCD dalam
operasi jantung preoperatif, intraoperatif dan
pascaoperatif
Sindroma vasoplegik tatalaksananya dengan
pemberian katekolamin dan vasopressin.
Capillary leak syndrome Pengobatan pada sindrom ini
hanya dengan pengobatan suportif, tergantung dengan
komplikasi yang terjadi.
Contd