You are on page 1of 21

Filter Membran

Penggunaan membran dalam pengolahan air


bertujuan untuk pemisahan substansi dari
larutan.
Membran mampu menyaring partikel dalam
larutan yang tidak nampak oleh mata
telanjang,
bahkan membran mikrofiltrasi dapat menahan
yeast (3 hingga 12 mikron) dan mikrofiltrasi yang
lebih kecil dapat menahan bakteri terkecil
(Pseudomonas diminuta, 0,2 mikron).
Gambar . Rentang teknik pemisahan dengan membran dibandingkan dengan
teknik lain (Reynolds, 1996)
Filter Membran
Aplikasi membran berdasarkan ukuran pori-pori
membran dan mekanisme kerja membran atau
proses pemisahannya dapat dikelompokkan
menjadi:
Mikrofiltrasi, ukuran pori sekitar 0,05 10 mikron
Ultrafiltrasi, ukuran pori sekitar 0,005 10 mikron
Dialisis, ukuran pori sekitar 0,0005 0,1 mikron
Elektrodialisis, ukuran pori sekitar 0,0005 0,01
mikron
Reverse Osmosis, ukuran pori sekitar 0,0005 0,008
mikron
Filter Membran
Gambaran Perbandingan Berbagai Teknik
Membrane
Filter Membran
Mikrofiltrasi
Mikrofiltrasi adalah proses membran cross-flow tekanan
rendah untuk memisahkan partikel koloid dan tersuspensi
berukuran 0,05-1 mikron.
Mikrofiltrasi mampu menyisihkan kekeruhan, presipitat besi
dan mangan, organik terkoagulasi, dan pathogen seperti.
Membran mikrofiltrasi terbuat dari berbagai bahan, terutama
selulosa asetat.
Ukuran pori-pori membran lebih dari 0,1 mikron dan yang
sering digunakan adalah 0,45 mikron.
Penggunaan filtrasi terus-menerus akan menyebabkan
tersumbat (dalam teknologi membran sering disebut fouling)
yang menyebabkan debit (flux) turun drastis. Bila foluling
terjadi, maka membran harus diganti.
Filter Membran
Ultrafiltrasi
Ultrafiltrasi adalah proses pemisahan selektif yang
menggunakan membrane dengan ukuran pori kurang
dari 0,1 mikron yang dioperasikan pada tekanan 30
sampai 90 pc (2 6 kg/cm2).
Ultrafiltrasi mampu menyisihkan virus, bakteri, partikel
koloid berukuran lebih dari 0,01 mikron, dan senyawa
organik berat molekul tinggi.
Ultrafiltrasi dapat mengkonsentrasikan suspended solid
dan solute hingga berat molekul lebih dari 1000. Permeat
mengandung solute organik berat molekul rendah.
Aplikasi ultrafiltrasi banyak pada pemisahan protein.
Gambar Ultrafiltrasi
Permasalahan utama aplikasi membran adalah
fouling. Dalam kondisi demikian, membran
harus diganti.
Beberapa jenis membran ultrafiltrasi tertentu
dapat di-backwash.
Membran ultrfiltrasi biasanya tersusun oleh
dua lapis; lapisan sangat tipis (1-5 mikron) dan
lapisan lebih tebal (25-50 mikron) di atasnya
yang mempunyai pori-pori halus.
Filter Membran
Elektrodialisis
Elektrodialisis merupakan proses pemisahan
elektrokimia yang memindahkan ion melewati
membran semipermeabel.
Proses elektrodialisis pada dasarnya sama dengan
proses dialisis. Faktor yang membedakan adalah
pada driving force.
Driving force pada elektrodialisis adalah adanya gaya
elektromotif sehingga akan menghasilkan tingkat
transfer ion yang meningkat.
Sebuah stack elektrodialisis mempunyai tiga
sel. Stack membran tersusun oleh:
- umpan air baku
- elektroda (katoda dan anoda)
- membran (anion-permeable dan cation-
permeable)
- outlet air produk
- outlet konsentrat
(a) tampak atas

(b) penampang
Filter Membran
Reverse Osmosis
Reverse osmosis meliputi pemisahan pelarut
(solvent), seperti air, dari larutan garam dengan
menggunakan membran semi permeabel dan
tekanan hidrostatik.
Aliran pelarut menembus membran semi permeabel menuju
larutan garam di sebelahnya hingga terjadi konsentrasi yang
setimbang. Fenomena ini disebut osmosis
Tekanan hidrostatik yang terjadi
selama kondisi setimbang
disebut tekanan osmotik
Jika dari arah yang
sebaliknya diberikan gaya
yang lebih besar daripada
tekanan osmotik, maka
akan terjadi pengaliran
pelarut menembus
membran semi permeabel
menuju arah yang
berlawanan dengan
osmosis. Proses demikian
disebut reverse osmosis
Reverse osmosis serupa dengan ultrafiltrasi
atau mikrofiltrasi karena ketiga teknik itu
memanfaatkan membran semi permeabel dan
tekanan hidrostatik untuk mendorong pelarut
menembus membran.
Pada ultrafiltrasi atau mikrofiltrasi, pemisahan
disebabkan oleh aksi penyaringan, tidak oleh
osmosis balik.
Tekanan osmotik larutan elektrolit dapat ditentukan ditr ditentukan
dengan:
Larutan garam umpan ditekan sehingga perbedaan tekanan di antara
dua kompartemen lebih besar daripada perbedaan tekanan osmotik.
Meskipun perpindahan pelarut akan dimulai jika perbedaan tekanan
melebihi perbedaan tekanan osmotik, kecepatan perpindahan massa
pelarut akan meningkat sejalan dengan meningkatnya perbedaan
tekanan.
Secara praktis,tekanan yang digunakan untuk aliran umpan adalah
1720 sampai 5520 kPa.
Tekanan disain tergantung pada perbedaan tekanan osmotik antara
larutan umpan dan produk, karakteristik membran, dan temperatur.
Parameter disain yang utama adalah produksi per
satuan luas membran dan kualitas air produk.
Produksi diukur dengan flux air melewati membran
(misal: l/hari-m2).
Besarnya flux membran tergantung pada
karakteristik membran (ketebalan dan porositas) dan
kondisi sistem (temperatur, perbedaan tekanan,
konsentrasi garam, kecepatan aliran).
Membran reverse osmosis digunakan untuk memisahkan
zat terlarut yang memiliki berat molekul yang rendah
seperti garam anorganik atau molekul organik kecil seperti
glukosa dan sukrosa dari larutannya.
Tekanan yang diberikan pada proses reverse osmosis
berkisar antara 20 sampai 100 bar, jauh lebih tinggi
dibandingkan tekanan operasi pada proses mikrofiltrasi dan
ultrafiltrasi.
Material membran sangat berpengaruh pada efisiensi
pemisahan.
Material yang digunakan pada proses ini diusahakan
memiliki afinitas yang besar terhadap pelarut (air) dan
afinitas yang rendah terhadap zat terlarut.
Membran reverse osmosis banyak digunakan pada
proses desalinasi air laut dan air payau.
Material yang digunakan umumnya bersifat hidrofilik,
mempunyai permeabilitas yang tinggi terhadap air dan
kelarutan yang sangat rendah terhadap zat terlarut.
Material yang digunakan antara lain dari golongan ester
selulosa tetapi material ini tidak tahan terhadap zat
kimia, bakteri, dan suhu yang ekstrim.
Material lainnya adalah poliamida. Poliamida memiliki
selektivitas yang tinggi terhadap garam tetapi material
ini kurang begitu tahan terhadap klorin.
Aplikasi reverse osmosis terutama adalah
untuk pemurnian air, khususnya desalinasi air
laut dan air payau menjadi air minum.
Jumlah kandungan garam dalam air payau
berkisar antara 1000-5000 ppm dan dalam air
laut sekitar 35000 ppm. Aplikasi lain adalah
untuk membuat air ultra murni yang
digunakan pada industri semi konduktor.

You might also like