Professional Documents
Culture Documents
ANONDHO WIJANARKO
Keselamatan Kerja 1
LATAR BELAKANG
KESELAMATAN KERJA
KECELAKAAN
INDUSTRI KIMIA
Keselamatan Kerja 2
INDUSTRI KIMIA
Many potential dangerous chemical substances (risk)
Death or personal injury
High potential magnitude of the occured explosion
Financial loss occured after disaster accident (loss, damage or destruction of property
other than the product itself)
Health-care continuous exposure to error (impact)
$1.35BN
$1.4BN
$1.2BN
$950M
$1BN
$800M
$600M $440M
$400M $300M
$110M
$200M
$0
'98 '99 '00 '01 '02*
* 02 Loss Exceeding $50M include:
Gas, plant fire, Kuwait $150M
Refinery fire, Japan $ 75M
Power station flood, Washington State $ 70M
Keselamatan Kerja 3
FLIXBOROUGH, UK (1974) CYCLOH
vapour cloud explosion
(28 deaths, 104 injured
3000 evacuated)
Keselamatan Kerja 4
PIPER ALPHA (1988)
(167 death
Keselamatan Kerja 5
IPS 66, PASADENA, TX 1989 (ISOBUTANE LEAK)
Keselamatan Kerja 6
CEPT SCIENCES (1999) - KOH + NH2OH (5 deaths)
NCEPT
Keselamatan Kerja 7
AMMONIUM NITRATE EXPLOSION, TOULOUSE, FRAN
Keselamatan Kerja 8
Seveso, Italy (1976) herbicide plant,
runaway reaction, chemical release,
447 injured, long term health problems,
$50,000,000
Bhopal, India (1984) - pesticide plant,
chemical release, 2,500 dead, 200,000
injured, $250,000,000
Chernobyl, USSR (1986) nuclear
reactor, 31 dead, 237 injured, long
term health problems, $3,000,000,000.
Basle, Switzerland (1986) chemical
warehouse fire, 0 dead, 0 injured,
environmental damage.
Keselamatan Kerja 9
PERATURAN KESELAMATAN KERJA
Keselamatan Kerja 10
PREVENTION OF MAJOR
INDUSTRIAL ACCIDENTS
Keselamatan Kerja 11
ILO CODE OF PRACTISE
Keselamatan Kerja 12
ILO CODE OF PRACTISE
Keselamatan Kerja 13
ILO CODE OF PRACTISE
Keselamatan Kerja 14
ILO CODE OF PRACTISE
Alur informasi pada instalasi beresiko tinggi
Manajemen keseluruhan instalasi beresiko tinggi harus
melaporkan secara rinci aktifitasnya kepada pihak yang
berwenang
Laporan keselamatan kerja instalsi beresiko tinggi harus
disiapkan oleh manajemen dan berisi informasi teknis tentang
disain dan cara kerja instalasi, penjelasan rinci manajemen
keselamatan kerja dalam instalasi, informasi tentang bahaya
dari instalasi secara sistematis, teridentifikasi dan
terdokumentasi serta informasi tentang bahaya kecelakaan
dan ketentuan keadaan darurat yang akan mengurangi
dampak dari kecelakaan yang akan terjadi.
Semua informasi khususnya yang berkenaan dengan instalasi
beresiko tinggi harus disediakan bagi para pihak yang
berkepentingan.
Informasi keselamatan kerja yang tepat khususnya pada
instalasi beresiko tinggi dikomunikasikan melalui pelatihan
kepada pekerja, dan dapat digunakan untuk persiapan
pekerjaan dan pengendalian dalam keadaan darurat.
Keselamatan Kerja 15
ILO CODE OF PRACTISE
Audit Instalasi beresiko tinggi
Instalasi beresiko tinggi diaudit oleh manajemen audit yang
ditunjuk pemegang otoritas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di wilayah instalasi itu berada
Audit mencakup identifikasi kejadian tidak terkendali yang
memicu timbulnya kebakaran, ledakan atau terlepasnya zat-zat
beracun
Audit mencakup estimasi potensi bahaya sebagai konsekuensi
dari ledakan, kebakaran maupun terlepasnya zat-zat beracun
Audit mempertimbangkan potensi efek lanjutan yang terjadi
pada instalasi beresiko tinggi lainnya yang ada disekitarnya
Audit mempertimbangkan kesesuaian pengukuran
keselamatan kerja yang digunakan dalam identifikasi
kemungkinan terjadinya bahaya untuk menjamin validitas hasil
audit itu sendiri
Audit memperhitungkan analisa resiko secara menyeluruh dari
keterkaitan antara kecelakaan besar yang mungkin timbul
dengan letak instalasi beresiko tinggi itu sendiri.
Keselamatan Kerja 16
ILO CODE OF PRACTISE
Manajemen pengendalian resiko kecelakaan dan pengamanan pada
instalasi beresiko tinggi meliputi:
Disain, fabrikasi dan penginstalasian pabrik yang aman, termasuk
penggunaan komponen peralatan bermutu tinggi
Pemeliharaan pabrik secara rutin
Pengoperasian pabrik sesuai prosedur yang berlaku
Pengelolaan keselamatan lingkungan kerja secara baik
Inspeksi secara rutin terhadap keseluruhan instalasi yang diikuti
dengan perbaikan atau penggantian komponen peralatan yang
dibutuhkan
Pengawasan rutin terhadap keamanan dan sistem pendukungnya
Ketersediaan dan inspeksi rutin peralatan keselamatan kerja yang
dapat digunakan dalam kondisi darurat
Analisa bahaya dan resiko yang terjadi akibat kerusakan komponen
peralatan, pengoperasian instalasi yang abnormal, faktor kesalahan
manusia dan manajemen, pengaruh kecelakaan yang terjadi di sekitar
instalasi, bencana alam, tindakan kejahatan dan sabotase
Analisa komprehensif terhadap modifikasi peralatan dan instalasi baru
Penyebaran informasi dan pelatihan keselamatan kerja bagi setiap
pekerja pada instalasi tersebut
Penyebaran informasi secara berkala kepada masyarakat yang tinggal
atau bekerja di sekitar lokasi instalasi industri
Keselamatan Kerja 17
ILO CODE OF PRACTISE
Keselamatan Kerja 18
ILO CODE OF PRACTISE
HAZOP (an example of Hazard and Risk Analysis)
Identifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi pada
pengoperasian suatu instalasi industri dan kegagalan
operasinya yang menimbulkan keadaan tidak terkendali
Dilakukan pada tahap perencanaan untuk instalasi
industri baru
Dilakukan sebelum melakukan modifikasi peralatan atau
penambahan instalasi baru dari instalasi industri lama
Analisa sistematis terhadap kondisi kritis disain
instalasi industri, pengaruhnya dan penyimpangan
potensial yang terjadi serta potensi bahayanya
Dilakukan oleh kelompok para ahli dari multi disiplin
ilmu dan dipimpin oleh spesials keselamatan kerja yang
berpengalaman atau oleh konsultan pelatihan khusus
Keselamatan Kerja 19
ILO CODE OF PRACTISE
Perencanaan Keadaan Darurat
Bertujuan untuk melokalisasi bahaya dan meminimalisasi dampaknya
Identifikasi jenis-jenis kecelakaan yang potensial
On site emergency
Perencanaan keadaan darurat didasarkan pada konsekuensi yang timbul dari
kecelakaan besar yang potensial
Penanganan keadaan darurat dilakukan tenaga penanggulangan kecelakaan dalam
jumlah yang cukup
Perencanaan keadan darurat merupakan uji dan pengidentifikasian kelemahan instalasi
industri yang akan secepatnya diperbaiki
Antisipasi bahaya dengan memperhatikan: kekerapan terjadinya kecelakaan, hubungan
dengan pihak berwenang di luar lokasi, prosedur menghidupkan tanda bahaya,
komunikasi internal dan eksternal instalasi serta lokasi dan pola pengaturan dari pusat
pengelola gawat darurat
Fasilitas penanganan keadaan darurat: telepon, radio dan alat komunikasi internal-
eksternal yang memadai, peta yang menunjukan keberadaan bahan berbahaya, alat
penunjuk arah dan pengukur kecepatan angin, alat penyelamatan diri, daftar lengkap
pekerja, ...
Off site emergency
Perencanaan disiapkan oleh dan merupakan otoritas yang kompeten yang diatur melalui
kebijakan, peraturan atau perundangan.
Perencanaan ini merupakan antisipasi dari bahaya dalam skala besar dan
penanganannya terkait dengan otoritas lokal penanggulangan kecelakaan
Perencanaan didasarkan pada informasi atas konsekuensi yang timbul dari kecelakaan
besar yang potensial
Keselamatan Kerja 20
ILO CODE OF PRACTISE
Keselamatan Kerja 21
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
Keselamatan Kerja 22
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
3 unsur keberlakuan UU
Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
Adanya tenaga kerja yang bekerja disana.
Adanya sumber-sumber bahaya kerja di tempat itu.
Keselamatan Kerja 23
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA mengatur
keselamatan kerja disegala tempat kerja baik itu di darat,
laut dan udara dalam wilayah NKRI
Keselamatan Kerja 24
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
Lingkungan
Sifat pekerjaan
Cara kerja
Proses produksi
Keselamatan Kerja 25
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
Keselamatan Kerja 26
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
Keselamatan Kerja 27
HAZARD MANAGEMENT
Keselamatan Kerja 28
Latar Belakang
Kecelakaan industri terutama disebabkan oleh HUMAN FAILURE,
di mana sering ditemukan faktor manusia dalam penelusuran sebab
terjadinya kecelakaan. Pencegahan kecelakaan harus menempati
perhatian yang khusus dalam fungsi manajerial secara keseluruhan.
Keselamatan Kerja 29
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Tanggung jawab manajemen sebuah perusahaan yang berkaitan dengan
keselamatan kerja dalam kegiatan industri
Tanggung jawab Ekonomi
Biaya kecelakaan akibat kecelakaan dalam pabrik berimbas langsung pada hasil produksi
dan keselamatan pekerja lapangan, merugikan perusahaan, penanam saham, karyawan
secara keseluruhan dan pelanggan.
Biaya memperkenalkan dan mempertahankan organisasi keselamatan kerja untuk
mengurangi serta mengeliminasi kecelakaan.
Tanggung jawab terhadap Sumber Daya Manusia
Kewajiban untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, menyediakan
proses kerja yang aman dalam rangka produksi maksimal.
Kewajiban untuk mengambil langkah-langkah eliminasi kondisi tidak aman yang dapat
berakibat terjadinya luka, kematian, stress , dan hal lainnya yang terjadi pada setiap
karyawan maupun keluarganya
Tanggung jawab Legislatif
Memastikan terpenuhinya undang-undang mengenai kecelakaan industri, keamanan
terhadap kesehatan dan kebakaran. Undang-undang ini terutama untuk melindungi
karyawan dan masyarakat secara umum, dan tidak hanya untuk melindungi bisnis yang
dijalankan perusahaan.
Keselamatan Kerja 30
ANALISA KESELAMATAN KERJA
Hazard Material Communication
Pengenalan bahan bahaya kepada para pekerja sehingga mampu melakukan tindakan
yang sesuai untuk menanganinya.
Analisa HAZOP
Identifikasi keselamatan, bahaya & masalah operasi yang berhubungan dengan proses
yang secara langsung mengancam keselamatan pekerja produksi/penyebab masalah
operasi.
Menentukan keseriusan dampak masalah teridentifikasi.
Identifikasi secara engineering & procedural safeguards yang sebelumnya telah dibuat.
Keselamatan Kerja 31
ASPEK PENTING KESELAMATAN
KERJA DALAM KEGIATAN INDUSTRI
KESELAMATAN KERJA SANGATLAH PENTING DALAM INDUSTRI, KARENA
BEBERAPA ASPEK BERIKUT:
Produktivitas
Kecelakaan dalam industri akan menghambat produksi atau bahkan
menghentikannya. Dengan demikian, akan terjadi loss of man-hour dan loss of
material .
Investasi
Kecelakaan dalam industri akan berakibat terhadap infrastruktur maupun mesin dan
peralatan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, akan terjadi loss of asset , di
mana aset yang semula diharapkan dapat membantu produksi hingga jangka waktu
lama akan berkurang atau habis.
IMEJ PERUSAHAAN
Kecelakaan dalam industri menimbulkan masalah kepercayaan terhadap
lingkungan serta proses industri yang dijalankan perusahaan. Masalah ini berkaitan
dengan kepercayaan investor untuk tetap menanamkan modalnya, kepercayaan
pelanggan untuk tetap membeli, serta kepercayaan karyawan terhadap manajemen
perusahaan.
Keselamatan Kerja 32
PENGENALAN BAHAN
BERBAHAYA
Keselamatan Kerja 33
US Department of Transportation Regulation
Hazardous Material
Materials that were flammable,
explosive, corrosive, toxic, radioactive
or if it readily decomposes to oxygen at
elevated temperatures.
Keselamatan Kerja 34
US Department of Transportation Regulation
Corrosive Materials
Materials that evoke a chemical process
which converts minerals and metals into
unwanted products
Acidity
(HCl, H2SO4, ClSO3H, HF, HCOOH,
CHCOOH) Oxidizing agent (HClO4, H2SO4 ,
HNO3) Hygroscopic (H2SO4), Alkalis (KOH,
NaOH)
Keselamatan Kerja 35
US Department of Transportation Regulation
Toxic Materials
Materials which, upon entering an human body is
capable of producing disease or death
Toxicity factor consist of (1) The quantity of the material (2)
The rate and extent to which the material is absorbed into the
bloodstream via intravenous, inhalation, intraperitoneal,
intramuscular, subcutaneous, oral or cutaneous (3) The rate
and extent to which the material is biologically transformed in
the body to breakdown product.
HEAVY METAL POISONS (Arsenic, Lead, Mercury
salts), toxic gases (Asphyxiant (CO, HCN, NO), Irritant (NO2,
H2S, SO2) Anesthetic (diethyl eter, N2O2)), organic pesticides
(insecticide Aldrin, DDT, Parathion, Chlordane, Diazinon,
Dieldrine, Lindane, Malathion, Methoxychlor, Carbyl)
Protection : (1) Recirculating oxygen (2) Demand compressed
air/O2 (3) Recirculating self generating oxygen (4) suits wear
that made of material impervious to the toxic material
Keselamatan Kerja 36
US Department of Transportation Regulation
Explosive Materials
Materials in the form of compound or mixture of
compound which suddenly undergoes a very rapid
chemical transformation with the simultaneous
production of large quantities of heat and gases
(CO, CO2, N2, steam, O2) and always accompined
by a vigoros shock and an associated noise
(brisance)
Keselamatan Kerja 38
Material Safety Data Sheet (MSDS)
A Material Safety Data Sheet (MSDS) is
designed to provide both workers and
emergency personnel with the proper
procedures for handling or working with a
particular substance. MSDS's include
information such as physical data (melting
point, boiling point, flash point etc.), toxicity,
health effects, first aid, reactivity, storage,
disposal, protective equipment, and spill/leak
procedures. These are of particular use if a
spill or other accident occurs.
t of Labour Occupational Safety and Health Administ
Keselamatan Kerja 39
Material Safety Data Sheet (MSDS)
Purpose:
Prepared by Chemical Manufacturers
or Importers to describe characteristics
of the product and to provide
information concerning potential
hazards
ent of Labour Occupational Safety and Health Admin
Keselamatan Kerja 40
Sections of an MSDS and Their
Significance
OSHA specifies the information to be
included on an MSDS, but does not prescribe
the precise format for an MSDS. A non-
mandatory MSDS form (see OSHA Form 174
on page 6 of this manual) that meets the
Hazard Communication Standard
requirements has been issued and can be
used as is or expanded as needed. The
MSDS must be in English and must include at
least the following information.
t of Labour Occupational Safety and Health Administ
Keselamatan Kerja 41
SECTIONS OF AN MSDS AND
THEIR SIGNIFICANCE
SECTION I. CHEMICAL IDENTITY
SECTION II. HAZARDOUS INGREDIENTS
SECTION III. PHYSICAL AND CHEMICAL
CHARACTERISTICS
SECTION IV. FIRE AND EXPLOSION HAZARD
DATA
SECTION V. REACTIVITY DATA
SECTION VI. HEALTH HAZARDS
SECTION VII. PRECAUTIONS FOR SAFE
HANDLING AND USE
t of Labour Occupational Safety and Health Administ
SECTION VIII. CONTROL MEASURES
Keselamatan Kerja 42
MATERIAL SAFETY DATA SHEET
PRODUCT NAME(S) : 5 STAR Acetone
PRODUCT CODE : #5910 (GALLON)
Keselamatan Kerja 43
SECTION III - PHYSICAL CHARACTERISTICS
PHYSICAL FORM : LIQUID
COLOR : COLORLESS
ODOR : ACETONE
ODOR THRESHOLD : 13 ppm
SPECIFIC GRAVITY @ 20C/68F (WATER=1) : 0.79
VAPOR DENSITY (AIR=1 ): 2.0
EVAPORATION RATE (n-butyl acetate=1 ): 5.7
EVAPORATION RATE (diethyl ether=1) : 2.1
BOILING POINT : 56C/133F.
MELTING POINT : -94C/-137F.
Ph : NOT APPLICABLE
SOLUBILITY IN WATER : Complete
FLASH POINT (TAG CLOSED UP) : -20C/-4F
LOWER EXPLOSIVE LIMIT AT 25C/77F : 2.8 VOLUME %
UPPER EXPLOSIVE LIMIT AT 24C/75F : 13.2 VOLUME %
AUTOIGNITION TEMPERATURE (ASTM D 2155) : 538C/1000F
SENSITIVITY TO MECHANICAL IMPACT : INSENSITIVE
SENSITIVITY TO STATIC DISCHARGE : MATERIAL IS UNLIKELY TO
ACCUMULATE
A STATIC CHARGE WHICH COULD ACT
AS Keselamatan Kerja 44
SECTION IV - FIRE AND EXPLOSION HAZARD DATA
FLASH POINT(Closed cup) -20 oC/-4 oF. APPROXIMATE FLAMMABLE LIMITS: 2.8%-13.2%
EXTINGUISHING MEDIA : Water Spray, Dry Chemical, Carbon Dioxide (CO2), Alcohol Foam
SPECIAL FIREFIGHTING PROCEDURES: Wear self-contained breathing apparatus and protective clothing. USE
WATER WITH CAUTION. The fire could easily be spread by the use of water in an area where the water could not
be contained. Use water spray to keep fire-exposed containers cool. Water may be ineffective in fighting the fire.
HAZARDOUS COMBUSTION PRODUCTS: Carbon Dioxide, Carbon Monoxide UNUSUAL FIRE AND EXPLOSION
HAZARDS: Extremely flammable. Vapors may cause a flash fire or ignite explosively. Vapors may travel
considerable distance to a source of ignition and flash back. Prevent backup of vapors or gases to explosive
concentrations.
SECTION V - REACTIVITY DATA
STABILITY : Stable
INCOMPATIBILITY : Material can react violently with strong oxidizing agents, strong acids.
HAZARDOUS POLYMERIZATION : Will not occur
Keselamatan Kerja 45
SECTION VI - HEALTH HAZARD DATA
EFFECTS OF EXPOSURE: Extensive human experience and animal data indicate that acetone is of low toxicity.
However, ingestion of very large amounts or inhalation of extremely high vapor concentrations can cause irritation,
nausea, vomiting, confusion, drowsiness, convulsions and coma with possible liver and kidney injury. Based on animal
data and structure-activity relationships, this product is NOT expected to cause nervous system damage.
INHALATION HEALTH RISKS AND SYMPTOMS OF EXPOSURE: High vapor concentrations may cause drowsiness
and irritation.
SKIN AND EYE CONTACT HEALTH RISKS AND SYMPTOMS OF EXPOSURE: Eyes: Causes ittitation to the eyes.
However, immediate flushing of the eyes with water will minimize any irritative effect. High vapor concentrations may
cause irritation to the eyes. Shin: Prolonged or repeated contact may cause drying, cracking or irritation.
INGESTION HEALTH RISKS AND SYPTOMS OF EXPOSURE: Expected to be a low ingestion hazard.
CARCINOGENICITY CLASSIFICATION:
International Agency for Research on Canser (IARC): Not Listed
American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH): Not Listed
National Toxicology Program (NTP): Not Listed
Occupational Safety & Health Administration (OSHA): Not Listed
Chemical(s) subject to the reporting requirements of Section 313 or Title III of the Superfund Amendments and
Reauthorization ACT (SARA) of 1986 and 40 CFR Part 372: NONE
SARA (USA) Sections 311 and 312 hazard classification(s): Fire hazard, immediate (acute) health hazarad.
MEDICAL CONDITIONS GENERALLY AGGRAVATED BY EXPOSURE: Do not use this product if you have chronic lung
or breathing problems.
EMERGENCY AND FIRST AID PROCEDURES:
Inhalation: Move to fresh air. Treat symtomatically. Get medical attention if symptoms persist.
Eyes: Immediately flush with plenty of water for at least 15 minutes. If easy to do, remove contact lenses. Get medical
attention. In case of irritation from airborne exposure, move to fresh air. Get medical attention if symptoms persist.
Skin: Wash with soap and water. Remove contaminated clothing and shoes. Get medical attention if symptoms occur.
Wash contaminated clothing before reuse.
Ingestion: Seel medical advice. Keselamatan Kerja 46
SECTION VII - PRECAUTIONS FOR SAFE HANDLING AND USE
STEPS TO BE TAKEN IN CASE MATERIAL IS RELEASED OR SPILLED: Remove all sources of
ignition(sparks, flames, and hot surfaces). Avoid breathing vapors. Ventilate area. Remove with an inert
absorbent and non-sparking tools.
WASTE DISPOSAL METHOD: Disposed in accordance with state, federal and local regulations. Do not
incinerate closed containers.
PRECAUTIONS TO BE TAKEN IN HANDLING AND STORING: Keep containers tightly closed in a cool, dry
well ventilated area away from all possible ignition sources. Store large quantities of material in buildings
designed for the storage of flammable liquids.
OTHER PRECAUTIONS: Employees should be trained in safety measures that should be taken when using
this product.
Keselamatan Kerja 48
PERALATAN KESELAMATAN
KERJA
Keselamatan Kerja 49
PERALATAN
KESELAMATAN
KERJA
SEPATU KERJA
COVERALLS/JACKET
SARUNG TANGAN KERJA
KACAMATA PENGAMAN
TOPI KESELAMATAN (HELM)
HELM PENGELASAN
ALAT PEMADAM KEBAKARAN
Keselamatan Kerja 50
PERALATAN
KESELAMATAN
KERJA
TABIR PENGELASAN
PELINDUNG MUKA
PENUTUP TELINGA
(EARPLUG)
PERALATAN PERLINDUNGAN
PERNAPASAN
BREATHING APPARATUS
ALAT BANTU NAPAS
ABBRASIVE BLASTING
Keselamatan Kerja 51
EMERGENCY PLANNING
Keselamatan Kerja 52
Emergency plan
A series of procedures for handling
sudden unexpected situations.
Objectives is reduce the possible
consequences of the emergency by
Preventing facilities and injuries
Reducing damage to buildings, stock and
equipment
Accelerating the resumption of normal
operations
Keselamatan Kerja 53
Vulnerability Assessment
Prediction of emergencies occurence with
some degree of certainity by following steps:
Find which hazards pose a threat to any specific
enterprise
Records of past incidents and occupational
experience are not only sources of valuable
information
Broad the knowledge of both technological and
natural hazard by consulting with fire departments,
insurance companies, engineering consultants
and goverment departments.
Keselamatan Kerja 54
Technological Hazards
Fire
Explosion
Building collapse
Spills of flamable liquid
Accidental release of hazardous biological agents or toxic
material
Other terrorist activities
Exposure to ionizing radiation
Loss of electrical power
Loss of water supply
Loss of communication
Keselamatan Kerja 55
Natural Hazards
Floods
Earthquake
Tornados
Othersevere wind storms
Snow or ice storms
Severe extremes in temperature (cold or
hot)
Pandemic diseases
Keselamatan Kerja 56
Occured Hazards
The possibility of one event triggering
others must be considered
An explosion may start a fire and
caused faliure
An earthquake might initiate all the
event noted in the list of chemical and
physical hazards
Keselamatan Kerja 57
Identified major impact
Sequential events (ex. fire after explosion)
Evacuation
Casualties
Damage to plant infrastructure
Loss of vital records or documents
Damage to equipment
Disruption of work
Keselamatan Kerja 58
Required actions
Declare emergency
Sound the alert
Evacuate danger zone
Close main shutoffs
Call for exernal aid
Initiate rescue operations
Attend to casualties
Fight fire
Keselamatan Kerja 59
Needed resources consideration
Medical supplies
Auxiliaries communication equipment
Power generators
Respirators
Chemical and radiation detection equipment
Mobil equipment
Emergency protective clothing
Fire fighting equipment
Ambulance
Rescue equipment
Trained Personnel
Keselamatan Kerja 60
Elements of Emergency Plan
All possible emergencies,
consequences, required action, written
procedures and the resources available
Detailed list of personnel including their
home telephone numbers, their duty
and responsibilities
Floor plans
Large scale maps showing evacuation
routes and service condults (such as
gas and water lines)
Keselamatan Kerja 61
General guidelines for workplace
emergency plan
Objectives, a brief summary consists the
purpose of plans:
To reduce human injury and damage to property in
an emergency
To specifies staff members who may put the plan
into action
To identifies clearly whose staff members must be
on the site at all times when the premises are
occupied
To indicated clearly the extent of authority of above
personnel
Keselamatan Kerja 62
Emergency Organization
Emergency organization lead by an
emergency coordinator
Appointed and trained individual act as
Emergency Coordinator as key in ensuring
that prompt and efficient action is taken to
minimize loss, and have possibility to recall
off duty employees to help
Specific duties, responsibilities, authority and
resources of emergency organization must be
clearly defined.
Keselamatan Kerja 63
Responsibilities of Emergency
Organization
Reporting the emergency
Activating the emergency plan
Assuming overal command
Establishing communication
Alerting staffs
Ordering evacuation
Alerting external agencies
Confirming evacuation complete
Alerting outside population of possible risk
Requesting external aid
Coordinating activities of various group
Advising relatives of casualties
Providing medical aid
Ensuring emergency shut offs are closed
Sounding the all clear
Advising media
Keselamatan Kerja 64
Available assisted external organizations
Fire departments
Mobile rescue squads
Ambulance services
Police department
Telephone company
Hospitals
Utility companies
Industrial neighbours
Goverment agencies
Keselamatan Kerja 65
Pre-planned Coordination
Pre-planned coordinating simulation is necessary to
avoid conflicting responsibilities such as fire brigades,
police, ambulance service, rescue squads and first
aid team which must be on the scene simultaneously.
An a pre-determined chain of command in such
situation is required to avoid organizational
difficulties. Under certain circumstances an outside
agency can assume command
Keselamatan Kerja 66
Communication
Planning an emergency control center
with alternate communication facilities
Providing all personnel with alerting or
reporting responsibilities with current list
of phone number and addresses of those
people which may have to contact
Maintain communication between key
personnel during emergency situation
Keselamatan Kerja 67
Emergency Procedures
Comprehensive plan procedures for handling
emergencies toward preventing disaster
Determining factors of needed emergency procedures
The degree of emergency
The size of organization
The capabilities of the organization in an emergency
situation
The immediately response of outside aid
The physical layout of the premises
The number of structures determine procedures that are
needed
Keselamatan Kerja 68
Common Elements of Procedures
Pre-emergency preparation
Provisions for alerting
Evacuating staffs
Handling casualties
Relocation of personnel with special
skills for emergency handling
Keselamatan Kerja 69
Evacuation Order
Identified evacuation routes, alternate means of escape,
make these known to all staffs, keep the routes unobstructed
Specify safe location for staff to gather for head counts to
ensure that everyone has left the danger zone. Assign
individuals to assist handycapped employees in emergency
Carry out treatment of the injured and search for the missing
simultaneously with efforts to contain the emergency
Provide alternate sources of medical aid when normal
facilities may be in danger zone
Containing the extent of the property loss should begin only
when the safety of all staff and neighbours at risk has been
clearly established
Keselamatan Kerja 70
Procedure Testing and Revision
Exercise and drills may be conducted to practise all or critical
portions such as evacuation of the plan
An annual full scale exercise will help in maintaining a high level
of profiency
Knowledge of individual responsibilities can be evaluated
through paper tests or interview
A thorough and immediate review after each exercise, drill or
after an actual emergency will point out areas that require
improvement
Revise when shortcoming have become known, and should be
reviewed at least annualy
Changes in plant infrastructure, processes, material used and
key personnel are occasions for updating plan
Keselamatan Kerja 71
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN RESIKO
Keselamatan Kerja 72
BAHAYA
Situasi fisik yang berpotensi
menyebabkan kecelakaan pada
manusia, kerusakan pada aset,
kerusakan pada lingkungan dan
kombinasi yang terjadi diantaranya
Keselamatan Kerja 73
RESIKO
Keselamatan Kerja 74
Parameter dalam memperhitungkan TINGKAT
KEMUNGKINAN BAHAYA (contoh)
Berpengalaman,
Tanpa
memiliki
Tingkat pengalaman,
kemampuan
kemampuan tidak pernah Kurang
yang baik dan
pelaksana melakukan berpengalaman
sering
pekerjaan pekerjaan
melakukan
sebelumnya
pekerjaan itu
Keselamatan Kerja 75
Parameter dalam memperhitungkan EFEK
BAHAYA
Keselamatan Kerja 76
HAZARD ANALYSIS
The identification of undesired event, that
leads to the materialisation of the hazard
The analysis of the mechanisms by which
those undesired event could occur
The estimation of the extent, magnitude
and relative likehood of any harmful
effects
Keselamatan Kerja 77
HAZARD ANALYSIS
H a z a r d A n a ly s is
H IR A H A Z ID HAZO P
H a z a r d I d e n t ific a t io n H a z a r d I d e n t ific a t io n H a z a rd a n d
a n d R is k A s s e s m e n t O p e r a b ilit y S t u d y
Keselamatan Kerja 78
HIRA
Keselamatan Kerja 79
PT Pertamina (Persero)
Kilang UP VI Balongan
Residue Catalytic Cracking (RCC) Unit
Keselamatan Kerja 80
HIRA pada Kilang UP VI Balongan
Pengisian Katalis
SOP yang jelas
katalis ke tumpah Pencemaran
catalyst dan lingkungan M L M dan pekerja yang L
terlatih
storage tercecer
Inspeksi dan
monitoring rutin
pada perpipaan
Pengambilan Pencemaran dengan indikator
kerosene dari Kebocoran lingkungan,
DTU dan/atau pipa kebakaran H H H baik. M
ARHDM dan ledakan Sistem pemadam
kebakaran yang
baik di sekitar
unit
Keselamatan Kerja 81
HAZID
Identifikasi bahaya (Hazard Indentification), analisa
pencegahan terjadinya bahaya pada instalasi
industri/pabrik yang DILAKUKAN DENGAN
MEMPERHATIKAN KESELURUHAN ASPEK
YANG ADA DIDALAMNYA
Keseluruhan aspek dari instalasi industri/pabrik itu adalah:
Data informasi instalasi industri (PFD, P&ID, Lay Out,
data meteorologi, data sosial kultural masyarakat
sekitar, catatan peristiwa)
Lokasi (fasilitas operasi, fasilitas pendukung)
Keselamatan Kerja 82
Parameter HAZID dalam memperhitungkan EFEK BAHAYA
Keselamatan Kerja 83
FREKUENSI
Parameter HAZID dalam memperhitungkan
BAHAYA (TINGKAT KEMUNGKINAN BAHAYA)
Keselamatan Kerja 84
PT PUPUK SRIWIJAYA
PUSRI-II Urea Plant
Keselamatan Kerja 85
HAZID pada Urea Plant PUSRI
POTENSI EFEK FREKUENSI
LOKASI DESKRIPSI PENYEBAB PENCEGAHAN
BAHAYA BAHAYA BAHAYA
Pengadaan unit
Tekanan dan
Tempat tinggal pemadam
suhu terlalu
Perumahan karyawan PUSRI Ledakan besar, kebakaran,
yang terletak di luar
tinggi pada
kebakaran Severe Likely pengadaan alat
karyawan proses
area Pabrik detektor
operasi
kebakaran
Keselamatan Kerja 86
HAZOP
Hazard Operability Study
Identifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi pada
pengoperasian suatu instalasi industri dan kegagalan
operasinya yang menimbulkan keadaan tidak terkendali
Dilakukan pada tahap perencanaan untuk instalasi
industri baru
Dilakukan sebelum melakukan modifikasi peralatan atau
penambahan instalasi baru dari instalasi industri lama
Analisa sistematis terhadap kondisi kritis disain
instalasi industri, pengaruhnya dan penyimpangan
potensial yang terjadi serta potensi bahayanya
Dilakukan oleh kelompok para ahli dari multi disiplin
ilmu dan dipimpin oleh spesials keselamatan kerja yang
berpengalaman atau oleh konsultan pelatihan khusus
Keselamatan Kerja 87
PUSRI Urea Plant
Ammonia Unit
101-B Primary Reformer
101-B
Keselamatan Kerja 88
HAZOP pada Urea Plant PUSRI
Lokasi No Gambar Kata Parameter Potensi Bahaya Pencegahan
Panduan Utama
101-B AOP- No No Flow Reformer meledak, FI-91,FRC-3, FI-8,
Primary 03-/04-X6- plant shutdown FICA-19,FI-10,FRC-2
Reformer PF-0103
Keselamatan Kerja 89
BONTANG LNG PLANT
Keselamatan Kerja 90
OUTLINE
PENDAHULUAN
KOTA BONTANG
BONTANG LNG PLANT
PT BADAK NGL
PROSES PRODUKSI DI BONTANG LNG PLANT
KESELAMATAN KERJA, KESEHATAN DAN
LINGKUNGAN
ANALISA KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
ANALISA KESELAMATAN KERJA
HIRA
HAZID
HAZOPS
KESIMPULAN
Keselamatan Kerja 91
KOTA BONTANG
Geografis, keadaan dan SDA
Terletak di pantai timur propinsi
Kalimantan Timur
Daerahnya dilalui garis
khatulistiwa dan dikelilingi hutan
tropis basah dan juga hutan
mangroove
Beriklim tropis basah
Curah hujan cukup tinggi (2000-
3000 mm/tahun)
Terdapat kawasan hutan lindung
alami dengan pantai yang bersih
Sumber daya alam terbesar
berupa gas alam dan bahan baku
pupuk yang saat ini merupakan
komoditas ekspor utama
Keselamatan Kerja 92
Penduduk dan sosial masyarakat
Penduduk bontang terdiri dari suku bugis, banjar, kutai, dayak,
madura, dll
Jumlah penduduk pada 2002 tercatat 106.225 jiwa
Tingkat pertumbuhan penduduk cukup tinggi
Mayoritas penduduk bekerja sebagai karyawan, wiraswasta,
petani dan nelayan
Tingkat kesehatan masyarakat cukup baik
Keselamatan Kerja 93
Bontang LNG Plant
Bontang LNG Plant Terletak di Bontang
Selatan
Bermula dari ditemukannya cadangan gas
raksasa di lapangan badak oleh Huffco
pada 1972
Bontang LNG plant selesai dibangun dan
langsung memulai produksinya dengan 2
train yaitu train A dan B pada tahun 1977
Saat ini Bontang LNG Plant memiliki 8 train
yaitu A H
Kapasitas produksi saat ini 22 juta ton
LNG/tahun dan 1.2 juta ton LPG/tahun
Hasil produksi hampir seluruhnya diekspor
ke Jepang, Korea dan Taiwan
Saat ini, hampir seluruh pekerjanya
sebagian besar orang Indonesia
Keselamatan Kerja 94
Bontang LNG Plant
Keselamatan Kerja 95
Produksi Bontang LNG
Plant
Tahun Produksi LNG Pengapalan Produksi LPG Pengapalan
(tons) LNG (tons) LPG
1977 713.729 12 - -
1978 3.332.043 58 - -
1979 3.257.282 57 - -
1980 4.155.302 72 - -
1981 4.076.656 71 - -
1982 4.263.888 74 - -
1983 4.476.952 78 - -
1984 7.298.748 125 - -
1985 7.399.474 129 - -
1986 7.067.191 126 - -
1987 6.966.899 123
- -
1988 8.063.054 145 52.744 1
Keselamatan Kerja 96
Produksi Bontang LNG Plant
(Continued)
1991 10.985.525 197 509.686 16
Keselamatan Kerja 97
PT Badak NGL
Nama PT badak diambil dari nama
lapangan gas raksasa di daerah badak
Didirikan pada 26 November 1974
Pada awalnya merupakan perusahaan
nonprofit dengan pemegang saham
Pertamina, Vico dan Jilco
Merupakan operator Bontang LNG
Plant
Sangat memperhatikan aspek
keselamatan kerja dan lingkungan
Melakukan program bina masyarakat
Keselamatan Kerja 98
Penghargaan-penghargaan yang telah diterima
PT Badak NGL (COMPANY IMAGE)
ISO14001 accreditation
Safety Award
Instansi
Zero Accident 1
Internasional
ISO 9001 version 2000 for Quality
Management System
Keselamatan Kerja 99
Proses Produksi di Bontang LNG Plant
HIRA
Jenis kegiatan yang di buat HIRA:
a.Pembersihan Storage Tank
b.Pemasangan Instalasi Listrik
c.Pemasangan dan fitting pipa
d.Pengecekan alat (pemanas, indikator,
Heat exchanger,dll)
e.Pengangkutan bahan baku dan produk
Safety shoes
Pembersihan Sisa atau boot
tangki Tergelincir L H M L
minyak dengan grip
penyimpanan
khusus
... ...
*Gaji karyawan
dinilai sudah
Depan +Hancurnya
terlalu rendah
gedung gedung Selalu
Main dengan kondisi
main office karena terjadi Servere: memperhati-
Office, bahan-bahan
terjadi bentrok Dapat kan
2. gedung kebutuhan pokok Unlikely
pemogo- dengan warga terjadi kebutuhan
serbagu- yang terus naik.
kan setempat, bisa fatality rakyat kecil
na *pencemaran
kerja/de- pula terjadi
lingkungan tempat
mo kebakaran
tinggal warga oleh
limbah pabrik atau
kebocoran gas.
Most:
Karena
Seluruh +Kebanjiran daerah
*Tempat Severe:
fasilitas (dapat Bontang Membuat
penampungan air Karena
operasi menyebab- adalah waduk, DAM,
Plant (DAM) rusak, plant shut
dan kan alat-alat daerah membuang
3. keseluruh curah hujan down
pendu- DAM rusak) beriklim sampah
an terlalu tinggi kerugian
kung plant +Penyakit tropik pada
dengan intensitas perusaha-
kebanji- +Plant Shut basah tempatnya
yang besar an besar
ran Down dengan
curah hujan
yang tinggi
Peremajaan
+Dapat terjadi Severe:
tank,
ledakan Fatality
LNG/ LPG *Korosi, bencana pemerikasaan
Keboco- karena kerugian
Tank alam seperti rutin,
4. ran tank LNG/LPG produk Unlikely
Storage gempa bumi penyimpanan
storage mudah yang hilang
Facilities hebat, banjir storage tank di
meledak, serta image
gedung atau
+kematian perusaha-
ruangan tertutup
an turun
Pressure
Regulator +Kebakaran
Peremajaan
pd tangki *Tidak rutin dan ledakan Severe:
fasilitas yang
LNG/ LPG tidak memeriksa besar (karena Fatality
sudah rusak,
Tank berfungsi keadaan tangki tekanan kerugian
Unlikely rutin
Storage dengan khususnya terlalu tinggi dalam
memeriksa
Facilities baik Pressure shg suhunya jumlah
tekanan pada
sehingga Regulator. lebih tinggi besar
tangki
tekanan daripada suhu
tidak ignitation)
terkontrol
Memeriksakan
Small Kebocoran
*Korosi, adanya pompa secara
Refinery pompa
fraksi uap +Kerugian rutin,
Facilities atau
(gelembung- materi yang pengecekan dan
pompa
5. gelembung udara) terbuang, Minor Most pengauditan
(Fasilitas tidak dapat
pada aliran inlet pompa yang kondisi pompa,
pendu- bekerja
pompa sehingga rusak menutup aliran
kung dengan
pompa rusak ke pompa dan
operasi) baik
mengaktifkan
bypass line
Small +Gangguan
Refinery *Suhu operasi produksi, Membeli
Facilities Kerusakan terlalu tinggi turbin rusak boiler dengan
Minor Unlikely
boiler melebihi suhu (tidak dapat pertaha-nan
5
(Fasilitas maksimal boiler berfungsi yang tinggi
pendu- secara
kung maksimal)
operasi)
Sebelum
+Kualitas LNG
*Amine yang masuk LNG
turun karena
mengabsorb CO2 plant amine
adanya Major:
mengalami
Main terkontaminasi kontaminan Image
proses
utilities CO2 sehingga kadar dapat perusahaan
pemurnian
CO2 yang dapat menyebab- turun,
absorber terlebih
diserap kecil, feed kan kerusakan kerugian Unlikely
mengalami dahulu,
gas tercemar alat lain asset
kerusa-kan pemeriksa-an
*Korosi lebih +Pd P dan T (absorber
rutin
besar dari korosi yang terlalu dan alat-
temperatur
allowance tinggi alat lain)
dan tekanan
absorber (3,2mm) absorber
indikator dan
dapat meledak
kontroler
Kerusakan
feed dryer
sehingga Adanya
kandung- *Korosi lebih
Main aliran recycle
an besar daripada
produk untuk
utilities outletnya korosi allowance +Turunnya
pengurangan
masih (1,5mm), tekanan mutu LNG, Minor Unlikely
kadar air
mengan- kerja lebih besar LPG
lagi, adanya
daripada tekanan
dung T dan P
kadar H2O kerja maksimum
controler
cukup
tinggi
*Penyumbatan
Adanya partikel endapan,
kebocoran korosi, kekentalan
pipa aliran aliran fluida terlalu +Pencemaran
Pengecekan
outlet besar sehingga lingkungan
Minor Likely rutin sesuai
mercury dapat menjadi oleh limbah
dengan SOP
(hg) penyumbatan hg
removel pipa
vessel
Selalu
Kerusakan
+Kerugian mengaudit
scrub *Alat pengontrol
alat (scrub secara rutin
column dan indikator T Major:
column T dan P
sehingga dan P pada volum Dapat
mahal), indikator,
metana tidak berfungsi terjadi plant
produk LNG memilih
tidak dapat dengan baik shut down Unlikely
tidak dapat material
dipisah- sehingga operator karena
diperoleh scrub column
kan dari dapat melakukan LNG tidak
(tidak dapat yang tahan
fraksi kesalahan operasi dihasilkan
terpisah dari korosi dan
berat column
fraksi lain) tekanan
lainnya
tinggi
+Kerugian
Heat
*Suhu air besar karena Severe:
exchan-ger
pendingin tidak tidak terbentuk Jika sampai Sistem
rusak
cukup rendah LNG, LPG. terjadi pendinginan
sehingga
untuk Gas C1-C5 ledakan Unlikely bertahap dari
C1, C2,
mendinginkan gas dengan P dapat media
C3, C4, C5
alam menjadi LNG tinggi dpt menimbulka pendingin
tidak dapat
dan LPG menimbulk-an n fatality
dicairkan
ledakan
Kapal *Kecerobohan
+Pencemaran
karam armada kapal
lingkungan Severe: Memenuhi
sehingga dalam
Loading (banyak ikan, Major SOP
7. tank pengoperasian Likely
ship hewan, environmen pengopera-
LNG/LPG kapal pengangkut
tumbuhan laut tal effect sian kapal
tumpah ke *Iklim (badai,
mati)
lautan hujan keras)
Major:
Kebocoran +Kerugian
Tingkat
pipa *Korosi, tekanan besar Pengecekan
pencemara
Pipeline pengang- gas terlalu besar terutama secara rutin
8. n Likely
facilities kut gas sehingga dapat karena dan auditing
lingkungan
alam dari terjadi blow out terbuangnya operasi
yang cukup
badak field gas alam
tinggi
Severe:
+Kerugian
Karena
besar
Kebocoran LNG dan
terutama Pengecekan
pipa *Korosi, tekanan LPG dapat
karena secara rutin
pengang- cairan dan friksi mencema-ri Unlikely
terbuangnya dan auditing
kut LNG, yang besar daerah
LPG, LNG operasi
LPG pemukim-
+Pencema-
an dan
ran
sumber air
lingkungan
minum
Alat-alat
pengo-lah
Selalu
limbah
mengaudit
tidak
secara rutin T
berfungsi Major:
dan P
dengan *Alat-alat tersebut Pence-
indikator,
Unit baik sudah fatique, maran
+Pencemaran memilih
9. pengolaha sehing-ga fracture sudah lingkungan Unlikely
lingkungan material unit
n limbah limbah waktunya mence-mari
pengolah-an
yang keremajaan daerah
limbah yang
dibuang pemukiman
tahan korosi
dapat
dan tekanan
mence-
tinggi
mari
lingkungan
5Y-6
DRY
FLARE A
5HV-3 5Y-4 AR K 5FV-2
B/D 5TV-2
5ESDV- 21
10"
AG AJ AF AH
B/D
2" 2"
5TV-1A 5C-2
5ESDV- 20
5C-1 5HV-6
5LV-7
5PV-17
AE AC AD AB
5ESDV- 22 LNG
5ESDV-1
TO
20" STG
5Y-3A/B
From 5HV-14
4E-9 5HV-5
5Y-1
5HV-21 5G-1A/B
12" LTSS
5TV-1B 5HV-44
B/D REINJ.
4"
66"
4C-7 B/D FG
FEED
GAS Zbn June 2001
Tek.
Flash Sis. shutdown jika
drum tekanan 5C-1 tidak
separato 5ESDV- 20, mcukupi.
kecil r 5c-1
Aliran PI&FI, FI pada pipa aliran
turun; LI &LC masuk.
Level PI di dalam flash
turun drum 5C-1
Tek
flash 5ESDV-20, FI dan
drum 5ESDV-20, FIC pada pipa
Blebih separato FI&FIC, LI aliran masuk 5C-
r 5C-1 &LIT, PI 1PI dan LI di
naik;Lev dalam 5C-1
el naik
Suhu flash
drum naik; 5esdv-20, TI di dalam
Temp Naik
Tek. Flash Ti&tic 5C-1
drum naik
Suhu flash
drum
5esdv-20, TI di dalam
Turun turun;
Ti&tic 5C-1
Tek. Flash
dum turun
Instalasi
4-fg inhibit,
Tdk 5esdv-21, Dipasang
2 -bo3- Aliran ME tdk
ada Pi pada pipa
202 dpt
bekerja
5ESDV-21,
Tek MHE 5E-
5ESDV-21, PI &PIC pd
Ber- 1 naik,
PI&PIC, pipa;
lebih Suhu MHE TI&TIC TI pd MHE
naik
5E-1
TI &PI pd
Suhu MHE MHE
5ESDV-21, TI
5E-1 naik;
Tekanan Naik &TIC, 5E-1PIC dan
Tek MHE
PI &PIC 5ESDV pd
5E-1 naik
pipa
bor
Gas NLG
Production Compresor 2
Separator
PLN
Well Gas
Atmospheric
Compresor 1
Separator
Proses Produksi
Booster Gas
Compresor
Tanker
Crude Oil
Pump
Udara Helikopter
Dibuat prosedur standar & larangan
Air Kapal
Dibuat standar penggunaan (pemeriksaan
awal & pembatasan, check-in, naik ke kapal,
jika ada hambatan cuaca)
Keselamatan Kerja 147
Analisa Keselamatan Kerja
Analisa KK di BP:
JSA (Job Safety Analysis)
HAZOP
K Platforms:
KA
K Process
K Compression yang terhubung dengan
Uniform Complex
< 1 in
1 in 10
> 1 in 10, 1000,
Potensial Consequences 1000,
Likely extremely
sometimes
unlikely
Multiple
Very High >$5 1K-10K bbls spill H H H
Fatality
Permanent $0.1-
Medium 15-100bbls spills H M M
Disability $0.5
$0.001-
Low Minor Injuries 1-15 bbls spill M M L
$0.1
First Aid
Very Low <$0.1 <1 bbls spill M L L
(single injury)
Pemanasan Awal
Desalter
Crude heater
Kolom Destilasi
Produk
HGO LGO
Produk
Reduced Crude
Potensi
Material Penanganan
Bahaya
Iritasi mata
Iritasi Jika terkena mata, segera basuh dengan air
Crude Oil saluran Jika tertelan jangan dimuntahkan, segera hubungi dokter
(bahan pernapasan Bawa korban ke udara segar jika terhirup
Iritasi kulit Jika terbakar, padamkan dengan dry chemical, CO2,
baku)
Gangguan water spray
syaraf
Menggunakan
Iritasi mata M L L L
google
Pengecekan
berkala
1
kondisi
operasi
Menggunakan
masker full
Keracunan gas
M L M face dan L
bocor
respiratory
mask
mengecek
Keracunan sisa
Mengganti kondisi pipa
gas yang masih
2 sambungan H M M dan memakai L
terperangkap di
pipa yang dilas respiratory
pipa
mask
Memastikan
Percikan api tidak ada gas
H M M L
mengenai gas yang tersisa di
pipa
Kelebihan
kapasitas Major Likely LC, FC, PC
(overload)
Storage
Tempat tank
penyimpan-an
1
bahan baku Tangki
atau produk pecah Konstruksi
tahan gempa
Gempa bumi Severe Unlike ly dan
pemasangan
seismograf
Corrosion inhibitor
Korosi Kebocoran Major Likely maintanance
secara berkala
Pondasi Pengecekan
Pipa-pipa berkala
piperack rubuh Major Unlikely
berjatuh-an
karena korosi Renovasi piperack
Tempat Pipe-
meletakkan rack
2
kumpulan
pipa
Fire alarn
Pipa
Keba-karan Major Unlikely Fire extinguisher
terbakar
water sprinkle
Peralatan
Pence
No
Penyumbatan Beban
Furnace FC dan LC,
No pada aliran furnace
meledak TC LALL
masuk berlebih
Furnace
1 Flow
Hasil
More Pemanasan
Bukaan valve pemanasan
di furnace TC LAHH
terlalu besar kurang
tidak optimal
sempurna
Kolom
Aliran bahan destilasi
Suhu Less Crude kurang panas TC
bakar kecil bekerja
berat
Aliran
masuk
Temperatur furnace Beban kerja furnace
Less furnace PC PI
menurun bertambah
berku-
rang
Pressure
Aliran
masuk
Temperatur furnace
More furnace Kerusakan furnace PC PI
meningkat
bertam-
bah
Pompa
Kompresor
Heat Exchanger
Reaktor (Hidrogenasi)
Separator
Degasser
Keselamatan Kerja 201
cooler
H2
Cooler Cooler
pump P3
Hasil Hasil2
C2 C3
Fatty P2 Fatty P4
alcohol alcohol2
Analisa Hazops (pompa)