Professional Documents
Culture Documents
Tehnik Fasilitasi Dan Bimbingan
Tehnik Fasilitasi Dan Bimbingan
fasilitasi/bimbingan
TEHNIK
FASILITASI
Get the add-in
bimbingan
Pokok bahasan
Fasilitator
harus mempunyai jiwa
kepemimpinan: good leader is not good
in leading but good in serving (Peter
Drucker, 2005), but (s)he is not the boss
Facilitator roles (Roger, 1996)
(Facilitating)methodological
competency
Personal competency
Attitude dan skills yang harus dimiliki oleh fasilitator
yang efektif
(Sumber: Lydia Braakman & Karen Edwards, RECOFTC, 2001)
Dilaksanakan sebelum survei pendahuluan (3-day training program):
Foundation: Basic attitude (1 hari):
Openess
Sensitivity
Empathy
Interest
First floor: Personal communication skills (2 hari):
Observing and listening
Asking and answering questions
Probing
Paraphrasing
Encouraging dialogue
Tehnik advokasi
Dilaksanakan sebelum koordinisasi awal (3-day training program):
Second floor: group centered skills (3 hari):
Trust and confidence building
Provide and receive feedback
Encourage full participation
Building group dynamics and teamwork
Monitoring group roles and stages
Promoting mutual understanding
Fostering inclusive solutions
Support problem and conflict solving
Dilaksanakan pada saat penyusunan plan of action dan persiapan
implementasi (2-day training program):
Third floor: Action centered skills (2 hari):
Assist in realistic agenda setting
Encourage reflection
Support analysis and adaptive action
Support action planning
Support self monitoring and evaluation
Faktor-faktor organisasi yang berkait
dengan kebutuhan pelatihan/fasilitasi
Perubahan regulasi dan peraturan
Perumusan kebijakan/peraturan
Perubahan organisasi
Penerapan tehnologi, sistem, prosedur yang baru
Kebutuhan untuk peningkatan kinerja
Pemecahan masalah
Membuka pasar baru/bisnis baru
Problem keselamatan kerja
Promosi
Karyawan baru
Strategi fasilitasi
Participatory learning: belajar dengan
keterlibatan penuh peserta, group
dynamics
Practical learning: belajar tentang hal- Pusing
hal yang bersifat praktikal sesuai yang amat
dibutuhkan
jadi
Action learning: belajar melalui proses: fasilitator,
konsep diwujudkan dalam action
(kegiatan) kemudian dievaluasi (refleksi niyee
thd apa yang dipelajari dari apa yang
dilakukan: lesson learnt), hasil evaluasi
(refleksi) digunakan untuk melakukan
perbaikan, dan seterusnya
Use of appropriate technology
Lifelong learning: melalui pengalaman
memfasilitasi dan membaca
Mempersiapkan fasilitasi melalui suatu
pelatihan
Metoda penyampaian: dalam kelas, belajar mandiri, kalakarya/
memfasilitasi proses belajar dalam organisasi, mentoring
Memilih tehnik fasilitasi: presentasi/paparan, diskusi, dialog, konsultasi,
demonstrasi, simulasi, games/permainan, dsb
Memilih media: papan tulis, flipchart, OHP, video, LCD, simulator,
konsultasi jarak jauh, dsb
Memilih metoda evaluasi: verbal, written, performance test/ujian
Memilih fasilitator yang tepat dan narasumber yang diperlukan
Memilih peserta
Menyiapkan alat bantu untuk mendukung proses fasilitasi
Penugasan / exercise:
latihan yang sering adalah icebreaker, climate setting, team
building, leadership, problem solving,
Bentuk exercise: instrumen, case studies, roleplays, games, simulasi,
group discussion, seminar, praktek kerja, demonstrasi, outdoor
program, assessment centers
Learning materials dan informasi pendukung yg dibutuhkan
Tempat dan logistik
Pengorganisasian suatu proses
fasilitasi
Mulai dengan tujuan pembelajaran/fasilitasi:
Susun tujuan sesuai dengan pentahapan logis
Pengelompokan tujuan yang kemudian dikembangkan dalam
beberapa modul
Pengorganisasian session, gambarkan dalam storyboard
Tentukan pembagian waktu untuk tiap modul/session
Kaji ulang dan lakukan penyesuaian
Lakukan micro-training/facilitation session diantara para fasilitator
Get ready and..Laksanakan pelatihan sesuai dengan rencana
Kemampuan memfasilitasi dalam suatu
session
Kemampuan komunikasi dan penampilan
fisik: komunikasi verbal, tertulis, nonverbal:
posture, gesture, movement, facial
expression, tata rambut, make-up,
wardrobe, sepatu
Kemampuan presentasi yang efektif
Kesabaran dan mampu menahan diri
Perlu diperhatikan: yang kita fasilitasi
adalah orang yang lebih memahami
sistem dimana ia bekerja termasuk tata
nilai dan budaya yang berlaku
Posture: berdiri dengan kaki terbuka selebar
bahu
Gesture: jangan seperti robot, jangan
memasukkan tangan dalam saku, jangan
melipat lengan di depan, jangan menunjuk
dengan satu jari
Movement: jangan seperti patung, tetapi juga
jangan terlalu banyak bergerak
Ekspresi muka: senyum dengan bibir dan mata
Respons thd situasi pembelajaran
Non-learning respons (reaksi yg menunjukkan tidak adanya proses belajar):
presumpsion (menganggap tdk bermanfaat): I have done this before, I have no need to
learn
non-consideration (mengabaikan): I am too busy or too fearful to respond to a learning
situation (emangnya gua pikirin)
rejection: menolak
Non-reflective respons (tidak menunjukkan adanya proses refleksi):
pre-conscious: tidak menyadari kalau belajar sesuatu
skills: mencontoh suatu perilaku tertentu (imitation), role modeling: mencontoh perilaku
orang yang diidolakan (behavior approach)
memorisation: sebatas belajar dengan menghafalkan
Reflective learning:
contemplation: belajar dari perenungan, tetapi tidak selalu ditunjukkan dalam aksi
experimentation learning: melakukan eksperiment dg hipotesis-eksperimentasi
reflective skills: problem solving
Komunikasi nonverbal dan verbal
untuk menumbuhkan partisipasi
Nonverbal:
Eye contact
Head nodding
Posture
Body movement
Smile
Verbal:
Praise or encourage
Accept or use ideas
Accept feeling
Contoh beberapa
skills yang
dibutuhkan
Merespons pertanyaan
Memahami mengapa orang bertanya:
Untuk memperoleh informasi tambahan atau penjelasan
Memberi impresi kepada orang lain
Mencobai fasilitator
Membantu fasilitator
Memperpanjang waktu
Bagaimana menangani pertanyaan:
Tetapkan aturan main dalam tanya jawab
Ulangi pertanyaan yang diajukan
Eye contact
Pilih kata-kata yang tepat
Tunjukkan respek
Memberikan respons terhadap apa yang ditanyakan
Cover all parts of the room
Dont bluff
Things not to say:
That is a good question vs thas is an interesting question, I am glad you asked that
question
Does that answer your question vs what other question do you have, would you like
me to go into more detail
Contoh: skenario persiapan akreditasi
Pembentukan tim akreditasi dan pokja pokja
Workshop akreditasi standar 2012 (dari KARS)
Bimbingan internal: Kajian awal
Bimbingan dari KARS (4 paket)
Bimbingan internal:
Penyusunan kebijakan
Penyusunan pedoman-pedoman dan panduan
Penyusunan SPO-SPO
Penyusunan program-program dan kerangka acuan
Penyusunan formulir-formulir asesmen pasien dan dokumen-dokumen lain
Bimbingan dari KARS (4 paket)
Bimbingan internal: Implementasi
Bimbingan internal: Kajian internal pra survei simulasi
Survei simulasi (KARS)
Bimbingan internal: Perbaikan pasca survei simulasi
Permohonan survey akreditasi
Pelaksanaan survei akreditasi (KARS)
Contoh: langkah-langkah bimbingan
akreditasi
Workshop akreditasi
Pembentukan tim akreditasi dan pokja pokja
Pelatihan standar dan instrument akreditasi
Kajian awal
Pendampingan 5 8 kali:
Penyusunan kebijakan
Penyusunan pedoman/manual mutu
Penyusunan pedoman pelayanan UKM/UKP
Penyusunan program-program dan kerangka acuan
Penyusunan prosedur mutu
Penyusunan sasaran-sasaran mutu dan rencana perbaikan
Implementasi
Tindakan perbaikan pasca tinjauan manajemen
Kajian pra survey akreditasi
Perbaikan
Permohonan survey akreditasi
SPM