You are on page 1of 15

HIPOTESIS

KORELATIF
Oleh:
Prof.Dr.H.M.Joesoef Simbolon, SpKJ(K)
Pemilihan hipotesis korelatif
Variabel 1 Variabel 2 Variabel 3

Nominal Nominal Koefisien kontingensi, Lambda

Nominal Ordinal Koefisien kontingensi, Lambda

Ordinal Ordinal Spearman, Gamma, Somersd

Ordinal Numerik Spearman

Numerik Numerik Pearson


Apa persamaan dan perbedaan uji
korelasi koefisien kontingensi dengan
Lambda?
Persamaan
Kedua uji tersebut digunakan untuk menguji
korelasi dua variabel dimana salah satu
variabelnya adalah variabel nominal
Perbedaan
Uji korelasi koefisien digunakan untuk
menguji korelasi antara dua variabel yang
setara sedangkan uji korelasi Lambda untuk
dua variabel yang tidak setara
Apa persamaan dan perbedaan uji
korelasi Spearman dengan uji korelasi
Gamma dan Somersd
Persamaan
Keduanya digunakan untuk uji korelasi antara
variabel ordinal dengan ordinal
Perbedaan
Uji Spearman digunakan juga untuk uji korelasi
antara variabel numerik dengan ordinal
Uji Spearman digunakan juga sebagai alternatif uji
Pearson, jika syarat uji Pearson tidak terpenuhi
Uji Korelasi Gamma dan Somersd digunakan untuk
uji korelasi variabel ordinal dengan ordinal dimana
kategori variabel ordinal tersebut sedikit sehingga
dapat dibuat suatu tabel silang B kali K
Apa perbedaan uji korelasi Gamma
dan Somersd?
Ujikorelasi Gamma dipergunakan untuk
menguji korelasi antara dua variabel yang
setara sedangkan uji korelasi Somersd
untuk dua variabel yang tidak setara
Bagaimana interpretasi hasil uji
korelasi?
Interpretasi hasil uji korelasi didasarkan
pada nilai p, kekuatan korelasi, serta arah
korelasinya. Panduan lengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
No Parameter Nilai Interpretasi
1 Kekuatan 0,00 0,199 Sangat lemah
korelasi (r) 0,20 0,399 Lemah
0,40 0,599 Sedang
0,60 0,799 Kuat
0,80 1,000 Sangat kuat
2 Nilai p p < 0,05 Terdapat korelasi yang bermakna
antara dua variabel yang diuji
p > 0,05 Tidak terdapat korelasi yang
bermakna antara dua variabel yang
diuji
3 Arah korelasi + (positif) Searah. Semakin besar nilai satu
variabel, semakin besar pula nilai
variabel lainnya
- (negatif) Berlawanan arah. Semakin besar
nilai satu variabel, semakin kecil
nilai variabel lainnya
LATIHAN 1: UJI KORELASI PEARSON
(HIPOTESIS KORELATIF VARIABEL NUMERIK
NUMERIK DISTRIBUSI NORMAL)
Kasus
Anda ingin mengetahui korelasi antara skor depresi
dengan skor ansietas. Dirumuskan pertanyaan
sebagai berikut: Adakah korelasi antara skor depresi
dengan skor ansietas?
Uji apakah yang mungkin digunakan untuk
menjawab pertanyaan tersebut?
Langkah langkah yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
Langkah langkah untuk menentukan uji
hipotesis yang sesuai dengan panduan tabel
uji hipotesis dan diagram alur
LANGKAH JAWABAN

1 Menentukan variabel yang diuji Variabel yang diuji adalah: skor


depresi dan skor ansietas

2 Menentukan skala pengukuran Baik skor depresi dan skor


ansietas adalah variabel dengan
skala pengukuran numerik
3 Menentukan jenis hipotesis Korelasi

KESIMPULAN: Uji yang digunakan adalah uji korelasi Pearson


(parametrik) bila memenuhi syarat. Bila tidak memenuhi syarat,
maka digunakan uji alternatifnya yaitu uji korelasi Spearman (non
parametrik)
LATIHAN 2: UJI KORELASI SPEARMAN
(HIPOTESIS KORELATIF VARIABEL NUMERIK
NUMERIK DISTRIBUSI TIDAK NORMAL)
Kasus:
Anda ingin mengetahui korelasi antara skor
gangguan somatik dengan skor gangguan sosial.
Dirumuskan pertanyaan sebagai berikut: Adakah
korelasi antara skor gangguan somatik dengan skor
gangguan sosial?
Uji hipotesis apakah yang akan Anda gunakan?
Langkah langkah yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
Langkah langkah untuk menentukan uji hipotesis
yang sesuai dengan panduan tabel uji hipotesis
dan diagram alur
LANGKAH JAWABAN
1 Menentukan variabel yang diuji Variabel yang diuji adalah: skor
gangguan somatik dan skor
gangguan sosial
2 Menentukan skala pengukuran Baik skor gangguan somatik
dan skor gangguan sosial
adalah variabel dengan skala
pengukuran numerik
3 Menentukan jenis hipotesis Korelasi

KESIMPULAN: Uji yang digunakan adalah uji korelasi Pearson


(parametrik) bila memenuhi syarat. Bila tidak memenuhi syarat,
maka digunakan uji alternatifnya yaitu uji korelasi Spearman (non
parametrik)
LATIHAN 3: UJI KORELASI GAMMA DAN
SOMERSD (VARIABEL ORDINAL ORDINAL,
TABEL B KALI K)
Kasus:
Anda ingin mengetahui korelasi antara tingkat
penilaian responden terhadap mutu pelayanan
keperawatan (buruk, sedang, baik) dengan mutu
pelayanan rumah sakit (buruk, sedang, baik).
Dirumuskan pertanyaan sebagai berikut: Adakah
korelasi antara tingkat penilaian pasien terhadap
mutu pelayanan keperawatan dengan mutu
pelayanan rumah sakit?
Uji hipotesis apakah yang akan Anda gunakan?
Langkah langkah yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
Langkah langkah untuk menentukan uji hipotesis
yang sesuai dengan panduan tabel uji hipotesis
LANGKAH JAWABAN
1 Menentukan variabel yang diuji Variabel yang diuji adalah: mutu
pelayanan keperawatan dan
mutu pelayanan rumah sakit
2 Menentukan skala pengukuran Baik mutu pelayanan
keperawatan dan mutu
pelayanan rumah sakit adalah
variabel dengan skala
pengukuran ordinal
3 Menentukan jenis hipotesis Korelasi
KESIMPULAN: Terdapat tiga pilihan uji korelasi, yaitu uji korelasi
Spearman, uji korelasi gamma, dan uji korelasi Somersd. anda
memilih untuk melakukan uji korelasi gamma dan Somersd
karena korelasi yang akan diuji adalah korelasi antar variabel
ordinal yang penyajiannya dalam bentuk tabel silang 3 x 3
LATIHAN 4: UJI KORELASI KOEFISIEN DAN
LAMBDA (VARIABEL NOMINAL NOMINAL ATAU
NOMINAL ORDINAL)
Kasus:
Anda ingin mengetahui korelasi antara perilaku
merokok (merokok dan tidak merokok) dengan status
fertilitas seorang pria (tidak subur dan subur). Anda
merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Apakah terdapat korelasi antara perilaku merokok
dengan status fertilitas seorang pria?
Uji hipotesis apakah yang akan dipilih?
Langkah langkah yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
Langkah langkah untuk menentukan uji hipotesis
yang sesuai dengan panduan tabel uji hipotesis
LANGKAH JAWABAN
1 Menentukan variabel yang diuji Variabel yang diuji adalah: status
fertilitas pria (variabel tergantung)
dan perilaku merokok (variabel
bebas)
2 Menentukan skala pengukuran Variabel status fertilitas merupakan
variabel kualitatif (nominal). Variabel
perilaku merokok merupakan variabel
kualitatif (nominal)
3 Menentukan jenis hipotesis Korelasi
4 Menentukan jenis tabel Jenis tabelnya adalah 2 kali 2
KESIMPULAN: terdapat dua pilihan yaitu uji korelasi koefisien
kontingensi dan Lambda. Anda memilih uji Lambda karena kedudukan
dua variabel tidak setara dimana perilaku merokok sebagai variabel
bebas dan variabel infertilitas sebagai variabel tergantung

You might also like