You are on page 1of 36

Sindrom kesulitan tidur berulang, baik

kesulitan memulai tidur dan atau


mempertahankan tidur.
Perubahan-
Gangguantidurpr
perubahanirama KondisiMedis
imer
sirkadian

Penyakitjiwa(dep Pengobatanpolif
resi,gangguanan armasi,alkohol,k Demensia
sietas) afein

Kebiasaanhigien
etiduryangtidakb
aik
Perubahan- perubahan
irama sirkadian

Usia lanjut terjadi perubahan irama sirkadian mnjd


kurang sensitiv dgn perubahan gelap dan terang.
Eksresi kortisol dan GH berfluktuasi dan kurang
menonjol
Melatonin hormon yg dieksresikan menurun
dengan meningkatnya umur.
1. Gangguan tidur karena gangguan pernafasan
2. Restless legs syndrome dan gangguan gerakan
tungkai periodik
3. Gangguan perilaku REM
Memiliki gejala nyeri kronis, kesulitan bernapas
dan sering buang air kecil, kemungkinan untuk
mengalami insomnia lebih besar dibandingkan
yang tanpa gejala tersebut.
Contoh seperti arthritis, kanker, gagal jantung
Hormonal shifts during the menstrual cycle and in menopause may play a
role. During menopause, night sweats and hot flashes often disrupt sleep.
Woman Insomnia is also common with pregnancy.

Because of changes in sleep patterns and health, insomnia increases with


age.
Over age 60.

Many issues that impact your mental or physical health can disrupt sleep.
Having a mental health disorder or
physical health condition

Stressful times and events can cause temporary insomnia. And major or
long-lasting stress can lead to chronic insomnia.
Under a lot of stress

For example, changing shifts at work or traveling can disrupt your sleep-
wake cycle.
Doesnt have a regular schedule

Symptoms and causes - http://www.mayoclinic.org/diseases-


Tidur Dibagi Menjadi 2 Tipe Yaitu:
1. Tipe Rapid Eye Movement (REM)
2. Tipe Non Rapid Eye Movement (NREM)

Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4
stadium, lalu diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur normal antara
fase NREM dan REM terjadi secara bergantian antara 4-6 kali
siklus semalam.

Tidur NREM yang meliputi 75% dari keseluruhan waktu tidur dan
dibagi menjadi 4 stadium. Sedangkan tidur REM meliputi 25%
dari keseluruhan waktu tidur. Tidak dibagi-bagi dalam stadium
seperti dalm tidur NREM
PEMBAGIAN KETERANGAN

Stadium 1 berlangsung selama 5% dari keseluruhan waktu tidur. Stadium ini


dianggap stadium tidur paling ringan. EEG menggambarkan gambaran
kumparan tidur yang khas, bervoltase rendah, dengan frekuensi 3
sampai 7 siklus perdetik, yang disebut gelombang teta

Stadium 2 berlangsung paling lama, yaitu 45% dari keseluruhan waktu tidur. EEG
menggambarkan gelombang yang berbentuk pilin (spindle shaped) yang
sering dengan frekuensi 12 sampai 14 siklus perdetik, lambat, dan
trifasik yang dikenal sebagai kompleks K. Pada stadium ini, orang dapat
dibangunkan dengan mudah
Stadium 3 berlangsung 12% dari keseluruhan waktu tidur. EEG menggambarkan
gelombang bervoltase tinggi dengan frekuensi 0,5 hingga 2,5 siklus
perdetik, yaitu gelombang delta. Orang tidur dengan sangat nyenyak,
sehingga sukar dibangunkan

Stadium 4 berlangsung 13% dari keseluruhan waktu tidur. Gambaran EEG hampir
sama dengan stadium 3 dengan perbedaan kuantitatif pada jumlah
gelombang delta. Stadium 3 dan 4 juga dikenal dengan nama tidur
dalam, atau delta sleep, atau Slow Wave Sleep (SWS)
*Kadar melatonin dalam darah mulai meningkat pada jam 9 malam, terus meningkat sepanjang malam dan
menghilang pada jam 9 pagi.
Orang usia lanjut mengalami waktu tidur yang dalam lebih
pendek, sedangkan tidur stadium 1 dan 2 lebih lama.
Bila siang hari sibuk dan aktif sepanjang hari, pada malam
hari tidak ada gangguan dalam tidurnya, sebaliknya bila siang
hari tidak ada kegiatan dan cenderung tidak aktif, malamnya
akan sulit tidur.
Pada usia lanjut, ekskresi kortisol dan GH serta perubahan
temperatur tubuh berfluktuasi dan kurang menonjol.
Melatonin menurun dengan meningkatnya umur.
Stresor Depresi Insomnia
Apakah sang pasien memiliki masalah
untuk tetap terbangun saat melakukan
aktifitas sehari-hari, terutama saat
menyetir?
Apakah pasien memiliki masalah saat
Tanya pasien tentang kantuk di sekolah, tempat kerja, aktifitas
berlebihan sosial akibat konsentrasi yang buruk?
Apakah pasien sering mengantuk atau
tidak dapat tidur dengan baik?
Apakah pasien sering tertidur saat
siang hari?
Apakah pasien memerlukan lebih dari
30 menit untuk tertidur saat malam?
Apakah pasien sering terbangun saat
malam?
apakah pasien sering bangun terlalu
Tanya pasien tentang tanda-tanda pagi yang tidak
gangguan tidur direncanakan?(insomnia)
Apakah istri/suami pasien melaporkan
adanya sentakan kaki atau tangan saat
pasien tidur?(periodic limb movement
disorder)
Apakah pasien merasa ada
sesuatu yang merayap pada kaki
pasien? (restless legs syndrome)
Apakah pasien mengorok,
tersedak atau berhenti bernafas
Tanya pasien tentang tanda-tanda saat tidur? (obstructive sleep
gangguan tidur apnea)
Apakah pasien pernah
mengalami cataplexy (kelmahan
otot mendadak akibat reaksi
emosional), halusinasi
hipnagogik atau kelumpuhan
saat tidur? (narcolepsy)
Jam berapa biasanya pasien
bangun dan pergi tidur?
Apakah pasien mengkonsumsi
kafein, tembakau, alkohol atau
Tanya pasien tentang kualitas dan obat-obatan?
kuantitas tidur pasien Apakah lingkungan tidur pasien
kondusif? Apakah pasien
memiliki penyakit kronis atau
hal lain yang menyebabkan
Intervensi non farmakologi pada penyakit
insomnia adalah memberi edukasi kepada
pasien tentang kebiasaan tidur yang baik
atau sleep hygiene dan gaya hidup sehat
yaitu diet dengan nutrisi seimbang dan
menghindari makanan atau minuman yang
menggangu tidur, olahraga, hindari
penyalahgunaan obat-obatan
Yang dilakukan

Fundamental sleep hygiene:


1. Mempergunakan tempat tidur sebagaimana
mestinya
2. Buat kualitas tidur sebagai prioritas
3. Tempat tidur yang nyaman dan ruangan
yang memiliki ventilasi memadai
4. Terlindung dari cahaya dan keributan
5. Kembangkan dan pelihara ritual waktu
tidur yang membuat tidur sebagai rutinitas
yang lazim
6. Susu hangat
7. Makanan yang banyak mengandung
Tryptophan, seperti pisang
8. Karbohidrat,yang bisa mempengaruhi tidur,
se
dangkan protein menyebabkan sering
Bangun
Yang dihindari

Secara umum, hidari dari


1. Tidur sebentar, khususnya setelah pukul
3.00 pm
2. Pergi tidur terlalu awal di malam hari
Sebelum tidur hindari:
1.makan berlebihan
2.Mengkonsumsi caffeine atau alkohol
4. Merokok
5. Berolahraga
Ketika mencoba untuk tidur, hindari
1. Berpikir tentang isu kehidupan
2. Memecahkan suatu masalah
3. Membicarakan kembali suatu kejadian di
hari itu
Prinsip start low go slow
Mulai pengobatan dengan tidak lebih dari
setengah dari dosis maksimum dewasa muda
1. Benzodiazepine
Obat ini bekerja untuk mengurangi sleep
latency dan terbangun di malam hari.
pemberian long-acting benzodiazepine pada
pasien geriatri tidak dianjurkan.
2. Eszoplicone
Obat ini bekerja dengan cara berikatan
dengan reseptor GABA sehingga
memperlambat aktivitas otak dan
menimbulkan efek sedasi.
dosis untuk pasien geriatri yang sulit tidur
adalah 1 mg segera sebelum tidur.
ES: gangguan pengecap, sakit kepala, pusing,
dan mulut kering.
3. Ramelteon
Ramelteon merupakan agonis spesifik yang bekerja
secara eksklusif pada reseptor melatonin yang memiliki
efek dalam pengaturan tidur, dan tidak memiliki afinitas
yang relevan pada kompleks GABA
dosis obat diberikan 8 mg sebelum tidur secara oral

kontraindikasi absolut ramelteon pada penderita


parkinson.
tidak dianjurkan pada penderita yang mengalami
gangguan fungsi hati/ginjal
1. Stimulus Control.
Tujuan terapi untuk membantu penderita menyesuaikan onset
tidur dengan tempat tidur. Dengan metode ini onset tidur
dapat dipercepat.
2. Sleep restriction.
Dengan metode ini diharapkan penderita menggunakan
tempat tidur hanya waktu tidur dan dapat memperpanjang
waktu tidur, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas
tidur penderita.
3. Sleep hygiene.
Bertujuan untuk meningkatkan dan merubah cara hidup dan
lingkungan penderita dalam rangka meningkatkan kualitas
tidur penderita itu sendiri.
4. Cognitive therapy.
Suatu metode untuk mengubah pola pikir, pemahaman
penderita yang salah tentang sebab dan akibat insomnia.
Cognitive therapy dapat mengurangi onset tidur sehingga 54%.
Pengaturan diet dan menghindari
makanan/minuman yang mempengaruhi pola
berkemih (seperti cafein, alkohol).
Program latihan berkemih yaitu latihan penguatan
otot dasar panggul (pelvic floor axercise, latihan
fungsi kandung kemih (blandder training) dan
program katerisasi intermitten.
Latihan otot dasar panggul menggunakan
biofeedback.
Latihan otot dasar panggul menggunakan vaginal
weight cone therapy. Selain behavioral therapies,
dikenal pula intervensi lain, yaitu dan pemanfaatan
berbagai alat bantu terapi inkontinensia.
Prinsip manajemen ISK meliputi intake cairan
yang banyak,
antibiotika yang adekuat, dan kalau perlu
terapi asimtomatik untuk alkalinisasi urin:
Hampir 80% pasien akan memberikan respon setelah
48 jam dengan antibiotika tunggal; seperti ampisilin 3
gram, trimetoprim 200mg.
Bila infeksi menetap disertai kelainan urinalisi
(lekositoria) diperlukan terapi konvensional selama 5-
10 hari.
Pemeriksaan mikroskopik urin dan biakan urin tidak
diperlukan bila semua gejala hilang dan tanpa
lekositoria.
1. Watchful waiting
Ditujukan untuk pasien dengan gejala ringan
atau sedang dengan keluhan yang tidak
mengganggu (IPSS7) dan pasien yang menolak
terapi medikamentosa. pasien hanya diberikan
petunjuk, di antaranya adalah:
Hindari obat-obatan yang dapat menyebab-kan
terjadinya serangan LUTS atau retensi urine akut
Batasi minum yang menyebabkan diuresis, terutama
pada malam hari
Diperbanyak melakukan aktivitas fisik. Setiap 6 bulan
dilakukan evaluasi, dan jika tidak ada kemajuan selama
terapi atau keluhan bertambah berat perlu dipikirkan
untuk pemberian terapi medikamentosa.
2. Medikamentosa:
Medikamentosa ditujukan untuk pasien dengan
keluhan sedang (IPSS19) hingga berat (20-35)
atau pasien yang tidak menunjukkan perbaikan
setelah watchful waiting.
Pilihan pertama adalah antagonis adrenergik-
(doksazosin, terazosin, atau tamsulosin).
Kemudian pilihan kedua adalah inhibitor
5reduktase. Inhibitor 5 reduktase dipilih pada
volume prostat yang cukup besar (>40 gram)
sehingga diperlukan pemeriksaan
besarnya prostat.
3. Terapy Intervensi.

You might also like