evaluasi bukti tentang suatu informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang kompeten yang independen. TIPE AUDIT 3
Audit Laporan Keuangan
Audit Ketaatan Audit Kinerja atau Operasional Audit Internal Audit Kecurangan Audit Investigasi TIPE AUDIT 4
Audit Laporan Keuangan (Financial
Statement Audit atau General Audit) adalah audit untuk menentukan apakah laporan keuangan telah sesuai dengan kriteria tertentu yang umumnya adalah PABU. TIPE AUDIT 5
Audit operasional/kinerja adalah
evaluasi atas efisiensi dan efektifitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi TIPE AUDIT 6
Audit internal merupakan suatu
assurance yang independen dan obyektif, serta aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. TIPE AUDIT 7
Audit Ketaatan (Compliance Audit)
adalah audit yang dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur, aturan atau ketentuan yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi. TIPE AUDIT 8
Audit Investigatif adalah serangkaian
kegiatan mengenali (recognize), mengidentifikasi (identify), dan menguji (examine) secara detail informasi dan fakta-fakta yang ada, untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam rangka pembuktian,guna mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang dapat merugikan keuangan suatu entitas. TIPE AUDIT 9
Audit kecurangan adalah audit yang
bersifat tidak berulang, dilakukan dengan cara mengumpulkan bukti guna menentukan apakah kecurangan sedang terjadi, telah terjadi, atau akan terjadi, benar-benar terjadi dan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menegaskan siapa yang bertanggung jawab. (Wilkinson dkk) TIPE AUDIT 10
Audit kecurangan adalah
pendekatan awal (proaktif) untuk mendeteksi penipuan keuangan, dengan menggunakan catatan akuntansi dan informasi, hubungan analitis, serta kewaspadaan atas perbuatan kecurangan dan upaya penggelapan. TIPE AUDIT 11
Akuntansi forensik adalah
penggunaan keahlian di bidang audit dan akuntansi yang dipadu dengan kemampuan investigatif untuk memecahkan suatu masalah/sengketa keuangan atau dugaan fraud yang pada akhirnya akan diputuskan oleh pengadilan/ arbitrase/tempat penyelesaian perkara lainnya. TIPE AUDIT 12
Akuntansi forensik ialah penerapan
disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk auditing, pada masalah hukum, untuk penyelesaian hukum di dalam atau di luar pengadilan. TIPE AUDIT 13
Akuntansi forensik adalah aplikasi
keterampilan investigasi dan analitik yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah keuangan melalui cara-cara yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pengadilan dan hukum. TIPE AUDIT 14
Akuntansi forensik, kadang disebut
sebagai audit kecurangan atau audit investigatif, adalah keahlian untuk mengatasi kecurangan korporasi dan manejemen, termasuk pula penyuapan atau penggelapan komersial. URGENSI AUDIT INVESTIGATIF 15
Audit Investigatif diperlukan dalam mengatasi
fraud (kecurangan), khususnya dalam pengertian korupsi dan penyalahgunaan aset (asset misappropriation). Indikasi kecurangan di perusahaan (corporate fraud) mengalami peningkatan pada beberapa dekade belakangan ini. Fraud juga adalah kelemahan dalam corporate governance di banyak perusahaan, khususnya di berbagai negara Asia. URGENSI AUDIT INVESTIGATIF 16
McKinsey menerbitkan laporannya tentang
permasalahan hukum di beberapa negara Asia pada tahun 2003. Indonesia berada pada urutan paling bawah dari 10 negara Asia yang diteliti, baik dalam pembuatan peraturan, maupun dalam penegakan hukum, sehingga disebut sebagai toothless tiger. Pada tahun 2005, di awal pemerintahan SBY, pemberantasan korupsi di Indonesia dikategorikan sebagai lamban tetapi menjanjikan (slow but promising). URGENSI AUDIT INVESTIGATIF 17
Political and Economic Risk Consultancy
(PERC) dalam laporannya per Maret 2013 menyebutkan Indonesia masih berada di peringkat 16 negara terkorup dari 17 negara Asia yang disurvei. Skor yang diperoleh Indonesia adalah 8,83 dari nilai 10 yang terburuk. Peringkat Indonesia masih berada paling bawah dari negara ASEAN yang disurve. (Asian Intelligence, 2013) URGENSI AUDIT INVESTIGATIF 18
Laporan Transparency International pada
tahun 2013 menunjukkan Indonesia menempati peringkat 114 dalam Corruption Perception Index (CPI) dari 177 negara yang disurvei. Skor yang diperoleh adalah 32 dari skala 0 sampai 100. LINGKUP AUDIT INVESTIGATIF 19
Bologna dan Lindquist, dua penulis awal
tentang akuntansi forensik, mengemukakan beberapa istilah yang digunakan dalam akuntansi forensik, yaitu fraud auditing, forensic accounting, investigative accounting, litigation support, dan valuation analysis, di mana menurut mereka, tidak ada definisi yang jelas dari masing- masing istilah. LINGKUP AUDIT INVESTIGATIF 20
Menurut sebagian akuntan, audit
kecurangan terkait dengan pendekatan dan metodologi yang bersifat proaktif untuk meneliti kecurangan, yang ditujukan untuk mencari bukti kecurangan. Sedangkan akuntansi forensik baru dimulai ketika bukti sudah terkumpul atau ketika kecurigaan (suspicion) sudah mengemuka dalam bentuk tuduhan, keluhan , atau temuan. LINGKUP AUDIT INVESTIGATIF 21
Akuntansi Forensik dimulai sesudah
ditemukan indikasi awal adanya fraud. Sedangkan audit investigatif merupakan bagian dari audit kecurangan yang juga merupakan bagian awal dari akuntansi forensik, Audit investigatif merupakan tautan antara audit kecurangan dengan akuntansi forensik. LINGKUP AUDIT INVESTIGATIF 22
Audit kecurangan terbagi menjadi yang
bersifat proaktif dan yang bersifat investigatif (audit investigatif). Ouput dari audit kecurangan yang proaktif adalah identifikasi potensi kecurangan dan indikasi awal adanya kecurangan. Output dari audit investigatif adalah bukti ada/tidaknya pelanggaran. LINGKUP AUDIT INVESTIGATIF 23
Output dari Akuntansi Forensik adalah
bukti ada tidaknya pelanggaran (melalui audit investigatif), besarnya kerugian (melalui valuation analysis), bukti untuk penyidikan, berkas perkara untuk penuntutan, hasil pemeriksaan alat bukti di sidang pengadilan, keyakinan dalam keputusan pengadilan serta upaya hukum lainnya. TUJUAN AUDIT INVESTIGATIF 24
Memberhentikan manajemen yang tidak
mampu mempertanggungjawabkan kewajiban fidusiernya. Melindungi reputasi manajemen dan karyawan yang tidak besalah. Memastikan pelaku kejahatan tidak lolos dari hukuman akibat perbuatannya. Menemukan dan mengamankan dokumen yang relevan untuk proses investigasi selanjutnya. TUJUAN AUDIT INVESTIGATIF 25
Menemukan aset yang hilang dan
memulihkan dari dampak kerugian. Memeriksa, mengumpulkan dan menilai kecukupan dan relevansi bukti untuk pengadilan. Mendalami tuduhan yang muncul dan menanggapinya secara tepat. Memperoleh gambaran yang wajar tentang kecurangan yang terjadi dan membuat keputusan yang tepat mengenai tindakan yang harus diambil. TUJUAN AUDIT INVESTIGATIF 26
Melindungi nama baik perusahaan.
Memastikan bahwa perusahaan atau lembaga tidak terjebak dalam persoalan pencemaran nama baik. Memberikan rekomendasi mengenai bagaimana mengelola risiko terjadinya kecurangan secara tepat. Memastikan perusahaan tidak lagi menjadi sasaran kejahatan. 27
TERIMA KASIH PERTANYAAN TUGAS 28
1. Jelaskan perbedaan antara audit laporan keuangan,
audit operasional dan audit ketaatan! 2. Jelaskan definisi audit kecurangan, audit investigasi dan audit forensik! 3. Jelaskan perbedaan antara audit investigatif dengan (a). Audit laporan keuangan , (b). audit operasional, dan (c). audit ketaatan. 4. Untuk apa dan mengapa audit investigatif diperlukan? 5. Jelaskan lingkup audit kecurangan, audit investigatif dan akuntansi forensik PERTANYAAN PR 29
Silahkan anda ringkas kasus Tyco, lalu buat
komentar atas kasus tersebut dari sudut pandang audit investigatif/audit kecurangan. Ketik dengan huruf Calibri ukuran 12, spasi 1.5, margin kiri dan atas 4, margin kanan dan bawah 3. Jumlah halaman minimal 2. Kertasnya ukuran A4. BUKU REFERENSI 30
Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif,
Theodorus M. Tuanakota. Forensic Accounting, Ajeng Wind. Pengantar Forensic Auditing, Amin Wijaya Tunggal. Audit Kecurangan dan Akuntansi Forensik, Amin Wijaya Tunggal. Mendeteksi Kecurangan dalam Akuntansi, Amin Wijaya Tunggal.