Professional Documents
Culture Documents
GO TO JCI 2013
Medication Management and Use (MMU)
MMU1 MMU.5
Organization and MMU 1 ME 5
Preparing and MMU.5.1 ME 6
Management MMU 1.1 ME 2 Dispensing MMU.5.2 ME 5
MMU.2 MMU.2 ME 3
Selection and MMU.2.1 ME 6
MMU.2.2 ME 3 MMU.6
procurement MMU.6.1 ME 5
Administration
MMU.6.2 ME 3
MMU.3.1 ME 4
MMU.3 MMU.3.2 ME 3
Storage MMU.3.3 ME 4 MMU.7.1
ME4
MMU.7 Medication
MMU.4 MMU.4.1 ME 2
Monitoring error ,
Ordering and MU.4.2 ME 3 including
Transcribing MMU.4.3 ME 3 near misses
Safety Prescribing,
Ordering, & Transcribing
PANITIA PENERIMA
Apotek Rekanan:
Syarat Pengadaan Kebutuhan CITO: Pengadaan Cito, dengan persyaratan:
1. Perbekalan Farmasi Masuk dalam 1. Menerima Copy resep sebagai Surat
Formularium RSF Pesanan.
2. Perbekalan Farmasi dapat di Bayar Tunai atau 2. Menyediakan kebutuhan CITO
diklaim ke Penjamin (ASKES/Asuransi Lainya) 3. Mengirim Kebutuhan CITO
3. Tidak tersedia Alternatif Pengganti di RSUP 4. Melengkapi Dokumen Pengiriman
Fatmawati
4. Alasan CITO dapat dibenarkan secara klinis
dan EBM berdasarkan Kajian dari tim.
5. Mendapatkan Acc persetujuan Direktur Unit Penerima:
6. Harga perbekalan farmasi < 10 juta rupiah. Pengecekan:
1. Kesesuaian nama perbekalan farmasi.
2. Kondisi perbekalan farmasi
3. Jumlah perbekalan farmasi
GUDANG 4. Tanggal expired date (ED)
FARMASI 5. Kwitansi/faktur perbekalan farmasi
1. Formularium obat
Komposisi:
1 (satu) Generik : 1 (satu) Original : 2 (dua) brand name
Verifikasi Penyimpanan :
1. Double check
2. Terdapat label obat Verifikasi cek 7 Klasifikasi Penyimpanan:
(tujuh) BENAR Obat Unit Dose
3. Penyimpanan Berdasar kondisi dan Dispensing (UDD)
stabilitas
Pasien:
1. Cairan Nutrisi
Tempat Penyimpanan : 2. Obat Oral
1.Lemari/rak penyimpanan obat 3. Obat injeksi
pasien 4. Alkes Habis Pakai
2.Troli penyimpan obat
3.Terdapat label : Identitas pasien
Prosedur Penyimpanan:
1. LASA ( Look Alike Sound Alike ) warning
untuk Patient Safety.
2. Perbekalan farmasi yang nama /
pengucapannya mirip TIDAK BOLEH
diletakkan berdekatan.
3. Walaupun terletak pada kelompok abjad
yang sama, harus diselingi dengan
minimal 2 (dua) obat non kategori LASA
diantara atau ditengahnya.
Prosedur Penyimpanan:
1. LASA ( Look Alike Sound Alike ) warning
untuk Patient Safety.
2. Perbekalan farmasi yang bentuknya
mirip mirip TIDAK BOLEH diletakkan
berdekatan.
3. Walaupun terletak pada kelompok abjad
yang sama, harus diselingi dengan
minimal 2 (dua) obat non kategori LASA
diantara atau ditengahnya.
Penandaan
1. Penandaan obat High Alert dilakukan dengan stiker warna merah high alert
double check pada obat.
2. Obat kategori look alike and sound alike (LASA) diberikan penanda dengan stiker
warna kuning LASA pada tempat penyimpanan obat. Apabila obat dikemas
dalam paket untuk kebutuhan pasien, maka diberikan tanda LASA pada
kemasan primer obat.
3. Obat kemoterapi diberikan penanda stiker penanda obat Kemoterapi warna
Ungu.
Penyimpanan:
1. Obat elektrolit konsentrasi tinggi (electrolit high Concentrate) hanya boleh di
simpan di Instalasi Farmasi (Gudang & Depo Farmasi) dan disimpan dalam
jumlah terbatas di:
a. IBS
b. IRI (ICU,ICCU,NICU,PICU)
2. Obat LASA ditempatkan secara terpisah antara satu sama lain, untuk menghindari
kesalahan pengambilan dan penggunaan obat.
3. Obat kemoterapi hanya boleh disimpan di Instalasi Farmasi (Gudang Farmasi dan
depo farmasi)
RSUP FATMAWATI
DAFTAR OBAT HIGH ALERT
NO OBAT KELAS TERAPI BENTUK SEDIAAN DALAM FORMULARIUM KET.
SEDIAAN RSF
SEDIAAN ELEKTROLIT PEKAT
1 Kalium Klorida (KCl) Electrolite balance Flash Otsu-KCl 7,46% vial 25 mL (Otsuka)
2 Natrium Klorida (NaCl) Electrolite balance Infus NaCl infus 3% 500 mL (Otsuka)
SEDIAAN OBAT
3 Isofluran Anestesi Umum Inhalasi Isoflurane inhalasi
4 Sevofluran Anestesi Umum Inhalasi Sevofluran inhalasi
5 Midazolam Anestesi Umum Injeksi 1. Dormicum
2. Sedacum
6 Propofol Anestesi Umum Injeksi 1. Diprivan
2. Fresofol
3. Recofol
7 Atrakurium Penghambat Injeksi 1. Atrakurium besilat ampul
neuromuskular 2. Notrixum ampul
RSUP FATMAWATI
DAFTAR OBAT HIGH ALERT
Obat emergency :
1. Ruang perawatan dalam lemari & troli emergency
2. IGD dalam Troli & kit (kotak) emergency
3. Ambulan dalam kit (kotak) emergency
4. IBS dalam kit (kotak) emergency.
KEBIJAKAN PERESEPAN PERBEKALAN FARMASI
Resep adalah :
Otoritas Penulisan Resep Merupakan permintaan tertulis dari Dokter
obat di RSUP Fatmawati atau Dokter Gigi, kepada Apoteker untuk
hanya pada Dokter: menyediakan dan menyerahkan
1. Terdaftar sebagai Dokter perbekalan farmasi bagi pasien.
di RSUP Fatmawati
2. Mempunyai surat tanda
registrasi (STR) dokter
3. Mempunyai Surat Ijin
Praktek (SIP) di RSUP Pelayanan Resep di Depo
Fatmawati IRNA hanya dilakukan
untuk pasien IRNA
?
U, : tulis Unit
IU : tulis International Unit
IV : tulis Intra vena
MS : tulis Morfin Sulfat
Tidak boleh menulis akronim
seperti : < ; > ; ; ; ; ; ;
dll
Penulisan resep :
1. Pilihan Obat diutamakan
dengan obat Generik,
terutama untuk pasien
kelas III dan Tidak
Mampu (TM).
2. Nama paten obat ditulis
apabila sediaan obat
belum tersedia sediaan
generiknya.
~ Diisi Farmasi ~
Tahap 1: Pengkajian & Tahap 2: Penyiapan Tahap 3: Dispensing Tahap 4: Penyerahan &
Klarifikasi Informasi
Jam.............Petugas............ Jam.............Petugas........ Jam.............Petugas........ Jam.............Petugas........
KECUALI
Sesuai dengan standar penulisan
singkatan baku di RSUP Fatmawati
KECUALI !
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI
Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
PERMINTAAN OBAT CITO EMERGENCY !
PELAKSANA:
1. Seluruh Penggunaan Obat pada pasien
di RSUP Fatmawati dilakukan evaluasi
dan pengkajian
2. Kegiatan pengakajian menggunakan
TUJUAN:
Protap Pengkajian Penggunaan Obat
1. Terjaminya kebenaran proses
yang dilakukan oleh Apoteker dengan
terapi pasien selama menjalani
kriteria:
perawatan di RSUP Fatmawati.
Terdaftar sebagai tenaga Apoteker
2. Terwujudnya pencegahan
di RSUP Fatmawati kesalahan dalam palayanan obat
Mempunyai surat tanda registrasi pasien.
apoteker (STRA) 3. Tersediaanya prosedur tetap
Telah selesai mengikuti (Protap) tentang pengkajian
pendidikan dan pelatihan dalam penggunaan obat pasien di RSUP
orientasi internal. Fatmawati guna pangatasan
terhadap adanya drug related
problems (DRPs).
PERAWAT RUANGAN:
PETUGAS FARMASI:
1. Pengecekan Daftar obat bawaan
Disiapkan secara UDD, catat dalam
pasien
Catatan Pemberian dan
2. Pencatatan Data Obat bawaan pasien
Pemantauan Obat Pasien
3. Konfirmasi Ke DPJP; Apakah
dalam Rekam Medik.
digunakan dalam terapi atau TIDAK
Retur
DPJP: Pasien:
Konfirmasi 1. Konfirmasi Obat Bawaan sisa
Penggunaan Obat 2. Menerima obat UDD
TFT:
NAKES/PASIEN/KELUARGA:
1. Release data Kejadian ESO tiap 6
1. Temuan Kejadian ESO
(enam) bulan
2. Penyampaian Laporan ESO ke
2. Dasar Evaluasi Formularium RSF
DPJP atauTim
TFT:
1. Manerima Laporan ESO
TIM NAKES: 2. Penyampaian Laporan ESO ke
1. Analisa Kejadian ESO BPOM bila grading MERAH
2. Penyusunan kronologis kejadian 3. Laporan Form. MESO Nasional
3. Rekomendasi Pengatasan ESO
Rekomendasi pengatasan:
1. Menghentikan pengobatan
2. Atau Mengganti dengan obat yang lebih aman. DPJP & TIM:
3. Atau Mengatur jadwal penggunaan.
4. Atau Menurunkan dosis obat. 1. Analisa Temuan Kejadian ESO
5. Atau Memberikan antidot/pramedikasi sebelum 2. Analisa rekomendasi Tim
penggunaan obat.
6. Membuat laporan kejadian isiden dengan mengisi 3. Pencatatan ESO dalam Rekam
fromulir Laporan Insiden (internal) Medik Pasien
NAKES/PASIEN/KELUARGA : DIREKSI:
1. Tindakan Manajemen
1. Temuan Kejadian ME
2. Pengelompokan kejadian ME:
Sentinel, KTD, KTC, KNC, KPC
Ka. Tim Kerja (Timja) :
1. Tindak Lanjut penyelesaian
TIM NAKES: 2. Usulan/rekomendasi pengatasan
1. Grading Kejadian ME masalah
2. Penyusunan kronologis kejadian 3. Laporan
3. Rekomendasi Pengatasan ME
IDENTIFIKASI FASE KEJADIAN: TIM MANAJEMEN KMKP:
Analisa ERROR/Kesalahan pada fase:
1. Tahapan purcesing dan ordering (perencanaan dan 1. Analisa Akar Masalah
pengadaan)
2. Tahapan prescribing (peresepan) 2. Melibatkan seluruh satker terkait
3. Tahapan Transcribing (pembacaan resep)
4. Tahapan dispensing (penyiapan obat)
3. Penunjukan ketua tim kerja
5. Tahapan delivering (pengiriman obat) 4. Laporan kegiatan kejadian dengan
6. Tahapan administering (pemberian obat)
7. Tahapan storing (penyimpanan) Formulir KTD dari KMKP
8. Tahapan monitoring (pemantauan terapi)