You are on page 1of 28

Manajemen SDM

Keperawatan

KELOMPOK 2
1. AMINATUZ
2. MIRDA
3. MARLIN
Manajemen

Manajemen sebagai sebuah ilmu, berkembang dari


berbagai ilmu yang melatar belakanginya seperti ilmu
psikologi dan sebagainya. Berbagai ilmu tersebut saling
berinteraksi dan menghasilkan dasar dasar manajemen
yang berkembang hingga saat ini termasuk cabang cabang
keilmuan seperti: Manajemen keperawatan, manajemen
keuangan, manajemen pemasaran, manajemen resiko,
manajemen industri dan sebagainya. Manajemen juga
mempelajari bagaimana meningkatkan hasil kerja dengan
memperhatikan faktor motivasi dan kepuasan.
Keperawatan lebih sering mengadopsi fungsi manajemen
yaitu:
Planning (perencanaan) sebuah proses yang dimulai dengan
merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menyusun dan
menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya.
Organizing (pengorganisasian), adalah rangkaian kegiatan manajemen
untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh
organisasi dan memanfatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan
organisasi.
Actuating (directing, commanding, coordinating) atau penggerakkan
adalah proses memberikan bimbingan kepada staf agar mereka
mampu bekerja secara optimal dan melakukan tugas tugasnya sesuai
dengan ketrampilan yang mereka miliki sesuai dengan dukungan
sumber daya yang tersedia.
Controling (pengawasan, monitoring) adalah proses untuk mengamati
secara terus menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun
dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi.
Manajemen Keperawatan

Manajemen keperawatan diartikan secara


singkat sebagi proses pelaksanaan
pelayanan keperawatan melalui staf
keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobqtan, dan rasa aman
kepada pasien / keluarga / masyarakat.
(Suyanto, 2008).
Elemen manajemen keperawatan, dalam sistem
terbuka, terdiri dari:
Input
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel,
peralatan dan fasilitas.
Proses
Proses adalah kelompok manajer / dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi
sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk
melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam
pelaksanaan pelayanan keperawatan.
Output
Dari proses manajemen keperawatan adalah asuhan keperawatan,
pengembangan staf dan riset.
Kontrol
Dalam proses manajemen keperawatan termasuk antara lain budget
keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, standar prosedur, dan
akreditasi.
Umpan balik
Proses manajemen keperawatan berupa laporan finansial dan hasil audit
keperawatan.
Prinsip yang mendasari manajemen
keperawatan

Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan yaitu:


Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan
Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui
penggunaan waktu yang efektif
Manajemen keperawatan melibatkan para
pengambilan keputusan
Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien
merupakan fokus perhatian manajer keperawatan
dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat,
fikir, yakini dan ingini.
Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen
keperawatan yang meliputi proses pendelegasian, supervisi,
koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah
diorganisasikan.
Devisi keperawatan yang baik dapat memotivasi perawat
untuk memperlihatkan penampilan kerja yang terbaik.
Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang
efektif.
Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai
upaya persiapan perawat pelaksana menduduki posisi yang
lebih tinggi atau untuk peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan perawat.
Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan
yang meliputi: penilaian pelaksanaan rencana yang telah
dibuat, pemberian instruksi, menetapkan standar dan
membandingkannya dengan penampilan serta memperbaiki
kekurangan yang terjadi.
Manajer keperawatan mengelola kegiatan keperawatan
meliputi:
Menetapkan penggunaan proses keperawatan.
Mengetahui intervensi keperawatan yang dilakukan
berdasarkan diagnosa.
Menerima akontabilitas kegiatan keperawatan yang
dilaksanakan oleh perawat
Menerima akontabilitas hasil kegiatan keperawatan.
Menurut Suyanto, 2008 keperawatan terdiri
dari:

Manajemen Pelayanan Keperawatan, yaitu:


Manajemen puncak (kepala bidang keperawatan)
Manajemen menengah (kepala unit pelayanan / supervisor)
Manajemen bawah (kepala ruang perawatan)
Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan yang dilakukan dengan menggunakan
proses keperawatan pada prinsipnya menggunakan konsep konsep
manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian atau evaluasi.
Proses manajemen keperawatan

Proses manajemen keperawatan yaitu:


Pengkajian- pengumpulan data
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
Peran dan Fungsi Struktur Organisasi

Organisasi profesi merupakan organisasi yang


anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan
diri mereka sebagai profesi dan bergabung
bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial
yang tidak dapat mereka laksanakan dalam
kapasitas mereka seagai individu.
Ciri Organisasi Profesi sebagai berikut :
Umumnya untuk satu profesi hanya terdapat satu
organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu
profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan
dengan dasar ilmu yang sama.
Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan
kode etik dan kompetensi profesi serta memperjuangkan
otonomi profesi.
Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan
serta merumuskan standar pelayanan profesi, standar
pendidikan dan pelatihan profesi serta menetapkan
kebijakan profesi
Peran organisasi profesi

Pembina, pengembang dan pengawas terhadap


mutu pendidikan keperawatan
Pembina, pengembang dan pengawas terhadap
pelayanan keperawatan
Pembina serta pengembang ilmu pengetahuan dan
teknologi keperawatan
Pembina, pengembang dan pengawas kehidupan
profesi
Fungsi organisasi profesi

Bidang pendidikan keperawatan


Menetapkan standar pendidikan keperawatan
Mengembangkan pendidikan keperawatan berjenjang
lanjut
Bidang pelayanan keperawatan
Menetapkan standar profesi keperawatan
Memberikan izin praktik
Memberikan regsitrasi tenaga keperawatan
Menyusun dan memberlakukan kode etik keperawatan
Bidang IPTEK
Merencanakan, melaksanakan dan mengawasai riset
keperawatan
Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi perkembangan
IPTEK dalam keperawatan
Bidang kehidupan profesi
Membina, mengawasi organisasi profesi
Membina kerjasama dengan pemerintah, masyarakat, profesi
lain dan antar anggota
Membina kerjasama dengan organisasi profei sejenis dengan
negara lain
Membina, mengupayakan dan mengawasi kesejahteraan
anggota
Manfaat organisasi profesi mencakup 4 hal yaitu
:
Mengembangkan dan memajukan profesi
Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi
Menghimpun dan menyatukan pendapat warga
profesi
Memberikan kesempatan pada semua anggota
untuk berkarya dan berperan aktif dalam
mengembangkan dan memajukan profesi
Staffing adalah pemilihan, pelatihan, memotivasi dan mempertahankan personil
dalam organisasi.
Fungsi staffing
Mengidentifikasi jenis dan jumlah pelayanan yang dibutuhkan oleh klien.
Menentukan kategori personil yang memeiliki pengetahuan dan keterampilan
untuk melakukan langkah-langkah pelayanan yang dibutuhkan.
Memprediksi jumlah personil dalam setiap kategori pekerjaan yang diperlukan
untuk memenuhi permintaan layanan.
Merencanakan jumlah posisi pada setiap kategori pekerjaan yang diperlukan.
Merekrut tenaga kerja untuk mengisi posisi yang tersedia.
Memilih dan menunjuk personil yang cocok.
Menggabungkan personil ke konfigurasi yang diinginkan oleh unit dan shift.
Personil berorientasi untuk memenuhi tanggung jawab yang ditugaskan.
Menetapkan tanggung jawab personil untuk layanan klien yang tersedia.
Pengembangan staf
Tujuan pengembangan staf adalah membantu individu
meningkatkan diri dalam pengetahuan, keterampilan,
serta pengalaman di bidangnya, melalui kegiatan
pendidikan berkelanjutan, program pelatihan dan lain
sebagainya.
Kegiatan pengembangan staf ini meliputi :
Pelatihan awal untuk karyawan baru
Orientasi pendidikan dalam pengerjaan
Pendidikan berkelanjutan baik formal maupun informal
Pengaturannya :
Di rumah sakit yang besar terdapat bagian tersendiri yang
ada kaitannya pada bagian personalia
Bagian keperawatan membuat komisi atau diklat
Penjadwalan
Penjadwalan adalah penentuan pola dinas dan libur
untuk karyawan pada suatun bangsal atau unit
tertentu.
Penyebab over staf
Penanggulangan tenaga
Mengontrol variasi ketenagaan dengan jalan
kombinasi jam dinas tenaga lepas dan pemerataan
serta pertukaran dinas rotasi merupakan hal yang
umum.
Penyusunan Struktur Organisasi.
Struktur organisasi disusun berdasarkan keperluan manajemen
rumah sakit didasarkan pada Permenkes no. 147 tahun 2010
tentang Perizinan Rumah Sakit pasal 6 ayat (1) jo. Permenkes no.
340 tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit pasal 5. Menurut
kedua peraturan ini menyebutkan bahwa manajemen rumah sakit
setidaknya harus terdiri dari:
1) Kepala Rumah Sakit atau Direktur;
2) Unsur Pelayanan Medis;
3) Unsur Keperawatan;
4) Unsur Penunjang Medis;
5) Komite Medis;
6) Satuan Pemeriksaan Internal;
7) Administrasi Umum dan Keuangan.
Dari persyaratan yang ada, didapatkan gambaran mengenai struktur organisasi yang dapat dijadikan acuan
untuk analisa kebutuhan sumber daya manusia.
Spesifikasi Jabatan yang Dibutuhkan.
Spesifikasi jabatan yang dibutuhkan secara
lebih detail akan mengacu pada spesifikasi
jabatan yang telah ada pada peraturan rumah
sakit yang akan diadopsi.
Spesifikasi secara umum dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
No. Jabatan Spesifikasi

1. Wa. Dir Dokter Umum


2. Ka. Bid. Pel Medis Dokter Umum
3. Ka. Bid. Umum Perawat / S-1 Akuntansi /S-1 Administrasi

4. Ka. Bag. Pel Med Dokter Umum


5. Ka. Bag. Penj. Med Dokter Umum/Dokter Gigi
6. Ka. Bag Keperawatan Perawat
7. Ka. Bag. Admin & Keuangan Perawat / S-1 Akuntansi /S-1 Administrasi

8. Ka. Bag. Umum Perawat / S-1 Akuntansi /S-1 Administrasi

9. Ka. Sie. Perawatan Intensif Dokter Umum


10. Ka. Sie. Asuhan Keperawatan Perawat
11. Ka. Sie. Asuhan Kebidanan Bidan
12. Ka. Sie. Pelayanan Medik Perawat
13. Ka. Sie. Perawat Perawat
Lanjutan...
14. Ka. Sie. Bidan Bidan
15. Ka. Sie. Apotik Apoteker

16. Ka. Sie. Laboratorium D-3 Analis Medis

17. Gizi (Tata Boga) SMK Tata Boga

18. Ka. Sie. Keuangan (Kasir) Perawat/S-1 Segala Jurusan

19. Ka. Sie. Admin (Pendaftaran) Perawat/S-1 Segala Jurusan

20. Ka. Sie. Rekam Medik D-3 Rekam Medis/S-1 Administrasi

21. Pengelolaan Limbah & Penampungan Air Bersih SMK

22. Teknik dan Pemeliharaan, Gudang, dan Komunikasi D-3 Teknik Elektro

23. Laundry SMU

24. Kamar Jenazah & Ambulance SMU & SIM A

25. Pengelolaan Gas Medik SMU


Rumah sakit kelas D membutuhkan 4 (empat) dokter umum dan 1
(satu) dokter gigi yang menjadi pekerja tetap di rumah sakit. Jika
dikaitkan dengan UU no. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran jo.
UU no. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, maka dokter umum dan
dokter gigi yang dijadikan tenaga tetap di rumah sakit harus memiliki
STR dan SIP di rumah sakit.
Selain kebutuhan dokter umum, menurut Permenkes no.340 tahun
2010, rumah sakit kelas D harus memiliki 2 dokter spesialis dari 4
spesialis dasar yang memiliki STR dan SIP di rumah sakit. Spesialis
dasar yang dimaksud antara lain:
1) Spesialis Penyakit Dalam;
2) Spesialis Anak;
3) Spesialis Bedah;
4) Spesialis Obstetri dan Ginekologi.
Kebutuhan ini masih harus ditambah
dengan adanya asuhan keperawatan.
Banyaknya jumlah perawat dan bidan yang
dibutuhkan untuk penetapan klasifikasi
adalah 2:3 dari jumlah tempat tidur yang
dimiliki. Jika dihitung, total perawat dan
bidan yang harus dimiliki kurang lebih 34
orang.
Kebutuhan sumber daya lain selain medis
dan paramedis berjumlah 25 orang.
Rincian tenaga non-medis dan non-paramedis ini bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

No. Jabatan Jumlah


1. Ka. Bid. Umum 1
2. Ka. Bag. Admin & Keu. 1
3. Ka. Bag. Umum 1
4. Satuan Pengawas Internal 1
5. Apoteker 1
6. Laboran 1
7. Rekam Medis 1
8. Gizi 1
9. 1
Pengelolaan Limbah & Penampungan Air Bersih
10. 1
Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Gudang & Komunikasi
11. Kamar Jenazah & Ambulan 1
12. Laundry 1
13. Pengelolaan Gas Medik 1
14. Penunjang Medis Lain 6
15. Admin Lain 6
Total 25
TERIMA KASIH

You might also like