You are on page 1of 13

Clostridium Botulinum

Kelompok 2
Nadilla De Putri (FAA 114 008)
Dian Triyeni Asi (FAA 113 016)
Clarissa Charolina Triany (FAA 114 022)
Nuurika Ahsana (FAA 114 033)
Clostridium
Kingdom: Bacteria
Phylum: Firmicutes
Class: Clostridia
Order: Clostridiales
Family: Clostridiaceae
Genus: Clostridium
Clostridium Botulinum
Bakteri gram positif
Berbentuk batang,
Terdapat tunggal, berpasangan, atau dalam
rantai, anaerobic,
Tidak berspora,
Tidak berkapsul,
Motil,
Berukuran 5 x 1 ,
Clostridium Botulinum
Tidak bersimpai,
Bergerak dengan flagel peririkh,
Membuat spora lonjong subterminal dan
membengkak melebihi besar badan kuman.
Bersifat pleomorfik & terlihat sendiri-sendiri/
tersusun dalam bentuk rantai,
Memproduksi eksotoksin yang menyebabkan
botulisme.
Clostridium Botulinum
Klasifikasi
Terdapat 3 jenis botulisme, yaitu :
- Foodborne botulism, merupakan akibat dari
mencerna makanan yang tercemar
- Wound botulism, disebabkan oleh luka yang
tercemar
- Infant botulism, terjadi pada anak-anak,
karena mencerna makanan yang tercemar.
Clostridium Botulinum
Epidemiologi
Biasanya ditemukan dalam makanan alkali,
dikonsumsi tanpa pemanasan.
makanan kaleng yang sudah lama atau
makanan kaleng biasa.
Makanan berbasis madu untuk bayi.
Clostridium Botulinum
Patogenesis
Makanan yang terkontaminasi toksin diserap
dalam duodenum dan jejunum diedarkan
oleh aliran darah sistemik dan mencapai
terminal presinaptik blok asetil kolin
neurotramiter kkelumpuhan flacid yang
menyeluruh.
Clostridium Botulinum
Sindrom klinis
Botulisme dewasa :
18-36 jam inkubasi
pusing dan kekeringan pada mulut.
Nausea dan muntah.
Penglihatan kabur,
Ketidakmampuan untuk
menelan, kesulitan dalam berbicara,
Turunnya kelemahan otot rangka dan
kelumpuhan pernafasan.
Clostridium Botulinum
Botulisme pada bayi :
Tidak beresiko sampai usia 1 tahun.
Karena: Tertelan spora, biasanya pada madu
yang tidak dipasteurisasi.
Konstipasi, disfagia, asupan makanan yang
buruk, paralisis pernapasan.
Clostridium Botulinum
Diagnosis
Anamnesa, gejala klasik dari botulisme berupa
diplopia, penglihatan kabur, mulut kering,
kesulitan menelan.
Pemeriksaan fisik, kelemahan otot. Jika sudah
lama, keluhan bertambah dengan paralisis
lengan, tungkai sampai kesulitan nafas karena
kelemahan otot-otot pernafasan.
Pemeriksaan tambahan yang sangat menolong
untuk menegakkan diagnosa botulisme adalah
CT-Scan.
Clostridium Botulinum
Pengobatan
Ventilatory Support
Antitoksin polivalen (tipe A, B, dan C) yang
disuntikkan I.V
Gastric Lavage untuk membersihkan racun
yang tidak terserap.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen PP&PL. Botulisme. Diunduh dari http://www.pppl.depkes.go.id/catalogcdc/Wccfff171af7c2.htm
pada 26 Oktober 2017 pukul 16. 40 WIB.

Anonynous. Botulisme. Diunduh dari http://alikastore.multiply.com/reviews/item/11) pada 27 Oktober


2017 pukul 14.45 WIB.

Anonynous. Botulisme. Diunduh dari http://www.cdc.gov/ncidod/dbrnd/diseaseinfo/botulism-9.htm


pada 27 Oktober 2017 pukul 14.50 WIB.

Anonynous. Botulisme. . Diunduh dari http://www.en.wikipdia.org/wiki/botulism pada 27 Oktober


2017 pukul 14.53 WIB.

Anonynous. Botulisme. Diunduh dari http://www.nhdirect.nhs.uk/he.asp?articleid=57&linkid=2343


pada 27 Oktober 2017 pukul 14.55 WIB.

Sidharta P, Mardjono M, Neurologi klinis dasar, Dian Rakyat Jakarta, 2003, hal 42-43.

Peck, MW (2009). "Biologycoat and genomic analysis of Clostridium botulinum". Advances in microbial
physiology. Advances in Microbial Physiology. 55: 183265, 320. ISBN 978-0-12-374790-7.
No Honey Sweetie

You might also like