You are on page 1of 24

Pemeriksaan fisik

bayi & balita

dr. Novia R Gunawan


Cara pendekatan mengurangi
ketegangan (hal pertama yg perlu
dilakukan)

< 4 bulan: pendekatan mudah (belum


membedakan orang di sekitarnya)
> 4 bulan:
pendekatan mulai saat dalam gendongan
lambat laun ke meja periksa dengan diajak
bicara manis dan dipegang-pegang
anak yg agak besar:
beri salam, tanya nama, umur, sekolah, dll
dipuji
CARA PEMERIKSAAN PADA BAYI
DAN BALITA

inspeksi (pemeriksaan lihat)


palpasi (pemeriksaan raba)
perkusi (pemeriksaan ketok)
auskultasi (pemeriksaan dengar)
abdomen: pemeriksaan auskultasi
didahulukan (supaya tidak mengganggu
pemeriksaan akibat palpasi
bayi/ balita dibaringkan pada meja
pemeriksaan dg posisi pemeriksa di kanan
pasien
posisi pasien yang nyaman
cuci tangan sebelum & setelah pemeriksaan
sebaiknya pemeriksaan dilakukan:
tidak berulang pada bagian tubuh yang
sama
tidak didahului dengan alat-alat spt
tenggorok, mulut, telinga, tekanan darah,
suhu
bila pasien tidak mau berbaring, periksa
dalam gendongan/ pangkuan dulu, atau
dalam posisi duduk/ berdiri kemudian
dibaringkan
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum

Yang dinilai adalah :


(1) Kesan keadaan sakit, termasuk fasies dan
posisi pasien
(2) Kesadaran
(3) Kesan status gizi
Pada kesadaran pasien dinyatakan sbb.:
composmentis, apatis, somnolen, sopor, koma,
delirium
Tanda Vital
Nadi; frekuensi, irama, kualitas, &ekualitas
Tekanan darah; pada lengan kanan atas
Pernapasan; frekuensi, regularitas,
kedalaman, & tipe. Dalam keadaan normal,
tipe pernapasan bayi ialah abdominal /
diafragmatik
Suhu tubuh; per axilla / per rectal
Data Antropometrik; BB, TB, BB/TB, LiLA,
LK, LD, LP
Kulit
Warna
Sianosis, kebiruan pada mukosa &kulit.
Ikterus, kuning paling jelas terlihat di sclera,
kulit, serta selaput lendir. terlihat bila kadar
bilirubin > 5 mg/dl (pada neonates) atau lebih
dari 2 mg/dl pada bayi dan anak.
RAMBUT
warna, kelebatan, distribusi

KELENJAR GETAH BENING


KGB daerah oksipital, retroaurikular,
postaurikular, servikal anterior,
submental, sublingual, axilla, &
inguinal. Dirinci ukuran, bentuk,
mobilitas, serta tanda-tanda radang.
KEPALA
Bentuk kepala; makrosefali atau mikrosefali
Tulang tengkorak :
Anencefali : tidak ada tulang tengkorak
Encefalokel : tidak menutupnya fontanel occipital
Fontanel anterior menutup : 18 bulan
Fontanel posterior : menutup 2 6 bulan
Caput succedeneum : berisi serosa , muncul 24
jam pertama dan hilang dalam 2 hari
Cepal hematoma : berisi darah,muncul 24 48
jam dan hilang 2 3 minggu
Distribusi rambut dan warna
WAJAH
simetris kiri kanan

MATA
Simetris kanan kiri
Alis tumbuh umur 2-3 bulan
Konjungtiva : anemia, perdarahan,
Sklera : ikterus.
Strabismus : Deviasi sumbu mata mungkin masih normal
pada bayi sampai umur 3-6 bulan, karena koordinasi
gerakan bola mata belum sempurna. Bahkan sampai umur
1 tahun , strabismus ringan yang berlangsung beberapa
detik mungkin masih normal; di luar umur ini strabismus
adalah abnormal
Nistagmus : adalah gerakan bola mata ritmik,
biasanya cepat dan dapat horizontal, vertical,
berputar atau campuran. Penyebab nistagmus dapat
berupa factor ocular, vestibular, atau neurogenik.
Kelopak mata :
Oedema
Ptosis : celah kelopak mata menyempit karena kelopak
mata atas turun.
Endoftalmus : kelopak mata menyempit karena kelopak
mata atas dan bawah tertarik ke belakang.
Exoptalmus : pelebaran celah kelopak mata, karena
kelopak mata atas dan bawah tertarik ke belakang.
HIDUNG
Posisi hidung apakah simetris kiri kanan
Jembatan hidung apakah ada atau tidak ada, jika
tidak ada diduga down syndrome.
Cuping hidung masih keras pada umur < 40 hari
Pasase udara : gunakan kapas dan letakkan di
depan hidung, dan apabila bulu kapas bergerak,
berarti bayi bernafas.
Gunakan speculum untuk melihat pembuluh darah
mukosa, secret, polip, atau deviasi septum.
MULUT
Bibir kering atau pecah pecah
Periksa labio schizis
Mukosa pipi : oral thrush, bercak koplik
gigi & gusi: ada perdarahan / pembengkakan.
Lidah : bifurkasio lidah, makroglosia
TELINGA
Simetris
Daun telinga dilipat, dan lama baru kembali keposisi
semula menunjukkan tulang rawan masih lunak.
Canalis auditorious ditarik kebawah kemudian
kebelakang,untuk melihat apakah ada serumen atau
cairan.
LEHER
Lipatan leher 2-3 kali lipat lebih pendek dari orang
dewasa.
Periksa arteri karotis
Pemeriksaan Vena Jugularis
Pemeriksaan kelenjar tiroid
DADA
simetris kiri dan kanan
Beberapa macam bentuk dada :
Pektus ekskavatum (funnel chest) : sternum bagian
bawah serta rawan iga masuk ke dalam, terutama pada
saat inspirasi.
Pektus Karinatum (pigeon chest, dada burung) :
sternum menonjol ke luar, biasanya disertai dengan
depresi vertical pada daerah kostokondral.
Barrel chest, toraks emfisematikus : dada berbentuk
bulat seperti tong, ditandai oleh sternum yang terdorong
ke arah depan dengan iga-iga horizontal.

Suara pernapasan utama paru-paru


Wheezing terdengar pada saat inspirasi dan rales
pada saat ekspirasi
Perkusi pada daerah paru suara yang ditimbulkan
adalah sonor
Apeks jantung pada mid klavikula kiri intercostal 5
Batas jantung pada sternal kanan ICS 2 ( bunyi katup
aorta), sternal kiri ICS 2 ( bunyi katup pulmonal), sternal
kiri ICS 3-4 ( bunyi katup tricuspid), sternal kiri mid
klavikula ICS 5 ( bunyi katup mitral).
Perkusi pada daerah jantung adalah pekak.
ABDOMEN
Tali pusat : Dua arteri satu vena.
Observasi adanya pembengkakan atau perdarahan.
Observasi vena apakah terbayang atau tidak.
Observasi distensi abdomen.
Terdengar suara peristaltik usus.
Palpasi pada daerah hati, teraba 1 2 cm dibawah costa,
panjangnya pada garis media clavikula 6 12 cm.
Dalam keadaan normal, pada anak Indonesia sampai
umur 5-6 tahun hati masih dapat teraba sampai
berukuran 1/3 1/3 dengan tepi tajam, konsistensi
kenyal, permukaan rata, dan tidak terdapat nyeri tekan.
Perkusi pada daerah hati suara yang ditimbulkan
adakah pekak
Perkusi pada daerah lambung suara yang
ditimbulkan adalah timpani
PUNGGUNG

Bentuk vertebra
Spina bifida
TANGAN
Jumlah jari jari polidaktil ( > dari 5 ) , sindaktil (
jari jari bersatu)
Pada anak kuku dikebawahkan, dan tidak patah ,
kalau patah diduga kelainan nutrisi.
Kuku klubbing finger < 180 0 ,bila lebih 180 0 diduga
kelainan system pernafasan
Grasping refleks : meletakkan jari pada tangan
bayi, maka refleks akan menggenggam.
Palmar refleks : tekan pada telapak tangan ,akan
menggenggam
KAKI

Lipatan kaki apakah 1/3, 2/3, bagian


seluruh telapak kaki.
Talipes : kaki bengkok kedalam.
Clubfoot : otot-otot kaki tidak sama
panjang, kaki jatuh kedepan
ANUS,REKTUM,GENI
TALIA
tidak terbentuknya anus ( anus imperforate, atresia
ani), yang 50% kasus disertai fistula rektovesikal,
rektoperineal,rektovaginal.
Pemeriksaan colok dubur, harus memperhatikan : (1)
ada tidaknya anus, (2) Tonus sfingter (3) Ada atau
tidaknya bagian yang menyempit atau melebar, (4)
Ada tidaknya fistula , (5) Terdapatnya nyeri. (6) Ada
atau tidaknya feses di dalam rectum, (7) Massa
tumor
Pemeriksaan genitalia pada anak dilakukan dengan
cara inspeksi dan palpasi.

You might also like