Professional Documents
Culture Documents
1. Identitas pasien: Resiko luka bakar setiap umur berbeda : anak dibawah
2 tahun dan diatas 60 tahun mempunyai angka kematian lebih tinggi,
pada umur 2 tahun lebih rentan terkena infeksi.
Intervensi :
a. Amati tanda vital, haluaran urine.
Rasional : Resusitasi berlebihan dapat menyebabkan kelebihan beban cairan
b. Beri cairan intravena dengan tepat.
Rasional : Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
c. Naikkan bagian kepala dan tinggikan ekstremitas yang terbakar.
Rasional : Meningkatkan aliran balik vena.
2. Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan keracunan karbon
monoksida, inhalasi asap dan obstruksi saluran napas atas d/d dispnea.
Tujuan : Pemeliharaan oksigenasi jaringan yang adekuat
KE:
Tidak ada dispnea.
Frekuensi respirasi antara 12 dan 20 x/mt.
Paru bersih pada auskultasi.
Sat O2 > 96%.
AGD (N)
Intervensi :
1. Beri O2 yang lembab.
Rasional : Suplementasi O2 dan memberi kelembaban pada jaringan yang cedera.
2. Kaji napas, tanda-tanda hipoksia.
Rasional : Bukti peningkatan/ penurunan pernapasan.
3. Amati hal-hal berikut: eritema pada mukosa bibir dan pipi; lubang hidung yang
gosong; luka bakar pada muka, leher, dada; bertambahnya keparauan suara;
adanya sputum hangus.
Rasional : Tanda cedera inhalasi dan risiko disfungsi pernapasan.
4. Pantau hasil AGD.
Rasional : Mengkaji perlunya ventilasi mekanis.
5. Pantau tingkat kesadaran klien.
Rasional : Deteksi dini penurunan status respirasi.
3. Bersihan jalan napas tidak efektif yang berhubungan
dengan edema dan efek dari inhalasi , obstruksi lumen
d/d sekresi berwarna dan kental.
Tujuan : Pemeliharaan saluran napas yang paten dan
bersihan saluran napas adekuat.
KE:
Jalan napas paten.
Sekresi respirasi minimal, tidak berwarna dan encer.
Frekuensi respirasi, pola dan bunyi napas normal.
Intervensi :
Pertahankan kepatenan jalan napas.
2. Beri O2 lembab.
3. Dorong klien agar mau membalikkan tubuh, batuk
dan napas dalam.
4. Nyeri yang berhubungan dengan cedera jaringan serta saraf
dan dampak emosional dari luka bakar d/d meringis kesakitan
Tujuan :
Pengendalian rasa nyeri
KE :
-Menyatakan tingkat nyeri menurun.
-Tidak ada petunjuk nonverbal tentang nyeri.
Intervensi :
1. Kaji tingkat nyeri (skala 1-10)
2. Beri analgetik.
3. Beri dukungan emosional.
Rasional
a.Menurunkan nyeri.
b.Mengurangi ketakutan dan ansietas akibat luka bakar
5. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan
dengan luka bakar terbuka epidermis dan dermis d/d
turgor kulit jelek , belum ada jaringan nekrotik.
Tujuan :
Integritas kulit tampak membaik
KE :
- Kulit tampak utuh, bebas infeksi, trauma.
- Reepitelisasi luka baik
- Reepitelisasi donor baik
Kulit terlumasi dan licin
Intervensi :
1. Bersihkan luka, tubuh dan rambut tiap hari.
2. Rawat luka
3. Cegah penekanan, infeksi dan mobilisasi pada
autograft.
4. Beri dukungan nutrisi yang memadai
5. Kaji luka dan lokasi graft
Rasional :
1.Mengurangi potensi kolonisasi bakteri
2. mempercepat kesembuhan luka
3. Mempercepat perlekatan graft dan kesembuhan
4. Mendukung pembentukan granulasi
5. Intervensi dini untuk mengatasi kesembuhan luka
6. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan
dengan edema luka bakar, rasa nyeri dan pergerakan
menurun d/dklien susah bergerak , tambah luka yang
baru.
Tujuan :
Pencapaian mobilitas fisik yang optimal.
KE :
Turut berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari
Intervensi :
1. Atur posisi klien
2. Lakukan latihan rentang gerak
3. Bantu klien untuk ambulasi dini
4. Fisioterapi
5. Dorong perawatan mandiri sesuai kemampuan
klien
7. Risiko terhadap infeksi yang berhubungan dengan
hilangnya barier kulit dan terganggunya respon imun
Tujuan :
Tidak ada infeksi lokal / sistemik
KE :
Tidak ada gejala dan tanda infeksi
Hasil kultur normal
Intervensi :
Gunakan tindakan asepsis dalam semua aspek
perawatan klien.
Lakukan skrining terhadap para pengunjung.
Singkirkan tanaman dan bunga dari kamar klien.
Inspeksi luka.
Pantau hitung leukosit, hasil kultur, dan tes
sensitivitas.
Beri antibiotik sesuai indikasi.
Ganti linen dan personal hygiene.
8. Resiko perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh yang berhubungan dengan hipoproteinemia,
perubahan nutrisi,dan kebutuhan bagi kesembuhan
luka
Tujuan :
Pencapaian status nutrisi anabolic
KE :
Peningkatan BB tiap hari
Tidak memperlihatkan tanda-tanda defisiensi
protein, vitamin dan mineral
Memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi lewat asupan
oral
Kadar protein serum normal
Intervensi :
Beri diet TKTP
Pantau BB dan jumlah asupan kalori tiap hari
Beri suplemen vitamin dan mineral
Beri nutrisi enteral dan parenteral
Laporkan distensi abdomen, volume residu yang besar atau
diare kepada dokter
Rasional :
1. Membantu kesembuhan luka dan peningkatan kebutuhan
metabolisme
2. Menentukan apakah kebutuhan makan telah terpenuhi.
3. Memenuhi kebutuhan nutrisi
4. Menjamin terpenuhinya nutrisi
5. Tanda yang menunjukkan intoleransi terhadap jalur atau tipe
pemberian nutrisi
SEKIAN DAN TERIMA KASIH