You are on page 1of 16

Oleh:

Andryanto Saputra
Tim Keperawatan Jiwa PSIK-UR
Menurut UU kesehatan Jiwa no 13
tahun 1996 kesehatan jiwa adalah
kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual,
emosional secara optimal dari
seseorang dan perkembangan ini
berjalan selaras dengan orang lain.
Menurut WHO :
Menyesuaikan diri secara konstruktif walaupun kenyataan
sangat buruk
Memperoleh kepuasan dari hasil usaha
Merasa lebih puas memberi daripada menerima
Hubungan antar manusia saling menolong dan
memuaskan
Menerima kekecewaan sebagai pelajaran
Rasa bermusuhan diselesaikan secara kreatif dan
konstruktif
Mempunyai kasih sayaing
Pada jiwa yang sehat ada beberapa factor yang dapat
mempengaruhinya:

Inherited Characteristic (Warisan Karakteristik)


Beberapa teori percaya bahwa tidak ada satupun manusia
normal dengan sempurna dan kemampuan untuk
mempertahankan sebuah mental yang sehat di pandangan
hidupnya. Di sisi lain orang yang mengalami kecacatan genetik
mempengaruhi seseorang untuk mempertahankan kesehatan
jiwanya.
Nurturing During Childhood (Pemeliharaan Sewaktu Kecil)
Pemeliharan yang buruk ketika kecil juga akan mempengaruhi
mental sang anak seperti kekurangan kasih saying ibu,
penolakan dari orang tua dan kegagalah komunikasi awal.
Life Circumstance (Keadaan Hidup)
Keadaan hidup bisa mempengaruhi keadaan
mental seseorang dimulai dari dia lahir. Contoh
keadaan yang positif adalah sukses di sekolah,
keuangan yang mencukupi, kesehatan fisik yang
baik, pekerjaan yang menyenangkan dan
perkawinan yang sukses. Sedangkan keadaan
hidup yang negative meliputi kesehatan fisik yang
buruk, pekerjaan dan perkawinan yang tidak
sukses.
Suatu perubahan pada fungsi jiwa
yang menyebabkan adanya
gangguan pada fungsi jiwa, yang
menimbulkan penderitaan pada
individu dan atau hambatan
dalam melaksanakan peran sosial.
Ciri-ciri Gangguan Jiwa
Sedih berkepanjangan
Tidak semangat dan
cenderung malas
Marah tanpa sebab
Mengurung diri
Tidak mengenali orang
Bicara kacau
Bicara sendiri
Tidak mampu merawat diri
Menurut ANA (American Nurses Association)
keperawatan jiwa adalah area khusus dalam
praktek keperawatan yang menggunakan ilmu
tingkah laku manusia sebagai dasar dan
menggunakan diri sendiri secara terapeutik
dalam meningkatkan, mempertahankan,
memulihkan kesehatan mental klien dan
kesehatan mental masyarakat dimana klien
berada.
Fokus Pelayanan Keperawatan
dikaitkan dengan
dikaitkan dengan keadaan fisik
keyakinan individu individu
Biologis

dengan
masalah
psikologi
Spiritual Psikologis s yang
dialami
individu
Holistik
dengan
kebudayaan dikaitkan
yang dengan
mempengaru lingkungan
hi kehidupan sosial dan
individu interaksi
Spiritual Budaya Sosial individu
dengan
dikaitkan orang lain
Pelayanan Keperawatan
fokus: peningkatan
kesehatan dan Fokus: deteksi dini
Fokus: peningkatan masalah psikososial
fungsi dan sosialisasi mencegah terjadinya gg
dan pencegahan jiwa dan penanganan
kekambuhan segera
Aktivitas: Penkes,
Aktivitas: Melakukan Aktivitas: penjaringan
penkes kpd masyarakat stimulasi
perkembangan, kasus, pengobatan
guna dpt menghargai
pasien jiwa, pendekatan sosialisasi, manajemen cepat untk kasus
pada tokoh masyarakat stres baru, kerjasama dgn
perawat komunitas

PRIMER
(mencegah)
TERSIER SEKUNDER
(meningkatka (menurunkan
n fungsi dan angka
pencegahan) kejadian)
BERSIFA
T
KOMPRE
HENSIVE
TREN DAN ISU KEPERAWATAN JIWA

Penanganan kasus gangguan jiwa sembuh


atau mandiri (ADL)
Realita di Masyarakat
Pemasungan dan Penelantaran
Penderita Gangguan Jiwa
VIDEO
Sejarah Peraturan Perundang
Undangan
UU No. 3 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa

UU No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Undnag-undang kesehatan jiwa


UU No. 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
INDONESIA SEHAT

You might also like