Professional Documents
Culture Documents
KEPERAWATAN
HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
Syamsul Hadi (1601470007)
Dinda Dyah Larasati (1601470012)
Tiara Suci Larasati (1601470031)
Penge
rtian
Konsep Etiolog
Askep i
Penat
alaksa Patofisi
naan ologi
medis
Manife
stasi
klinik
PENGERTIAN
Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan
pada ibu hamil sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan
keadaan umum menjadi buruk (Mansjoer, A dkk, 2001).
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang
berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan
keadaan umum ibu hamil menjadi buruk. (Sarwono
Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999).
Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau
tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan
dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi,
dan kehilangan berat badan. (Lowdermilk, 2004).
ETIOLOGI
Penyebab dari Hiperemesis gravidarum tidak diketahui dengan
pasti, tetapi diduga terdapat beberapa faktor, yaitu:
1. Kehamilan pertama
2. Peningkatan hormonal pada kehamilan, terutama pada
kehamilan ganda
3. Usia di bawah 24 tahun
4. Perubahan metabolic dalam kehamilan
5. Alergi
6. Faktor psikososial
7. Riwayat mual muntah
8. Obesitas
9. Factor psikologis, stess dan cemas
10. Diet tinggi lemak
11. Perubahan saluran cerna yang terdesak pada saat kehamilan
PATOFISIOLOGI
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang
biasa terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat
mengakibatkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan
alkalosis hipokloremik.
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena okisidasi
lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam
aseto-asetik, asam hidroksida butirik, dan aseton dalam darah. Muntah
menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma
berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu, dehidrasi
menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan
berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke
jaringan berkurang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Di
samping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi
robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung ( sindroma mollary-
weiss ), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.
MANIFESTASI KLINIK
1. Muntah yang hebat
2. Haus
3. Dehidrasi
4. BB menurun (>1/10 normal)
5. Keadaan umum menurun
6. Peningkatan suhu tubuh
7. Ikterik
8. Gangguan Kesadaran, delirium
9. Lab: proteinurine, ketonuria, urobilinogen Biasanya terjadi
pada minggu ke 6-12.
PENATALAKSANAAN
MEDIS
Obat-obatan
Isolasi
Terapi psikologik
Cairan parenteral
Penghentian Kehamilan
Diet
KEPERAWATAN
A.Pengkajian
1. Subyektif
a. Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur,
agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- ,
lamanya perkawinan dan alamat.
b. Keluhan utama: mual muntah yg hebat pada pagi hari atau setelah makan, nyeri
epigastrik, tidak nafsu makan, merasa haus
c. Riwayat kehamilan saat ini: meliputi ada tidaknya gemeli, riwayat pemeriksaan
antenatal, dan komplikasi
d. Riwayat Kesehatan sekarang: meliputi awal kejadian dan lamanya mual dan muntah,
kaji warna volume, frekuensi dan kualitasnya. Kaji juga factor yg memperberat dan
memperingan keadaan, serta pengobatan apa yang pernah dilakukan.
e. Riwayat medis sebelumnya: seperti riwayat penyakit obstetric dan ginekologi,
kolelithiasis, gangguan tiroid, dan gangguan abdomen lainnya
f. Riwayat sosial: seperti terpapar penyakit yang mengganggu komunikasi, terpapar
dengan lingkungan, tercapainya pelayanan antenatal, peran, tanggung jawab,
pekerjaan, dll
g. Riwayat diet: khususnya intake cairan
h. Riwayat pembedahan: khususnya pada abdomen
i. Integritas Ego: seperti konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, dll
j. Pola aktivitas sehari-hari : Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan
BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.
2. Obyektif
4. Diagnosa Keperawatan IV
Kriteria Hasil:
Klien menunjukan peningkatan kemampuan dalam beraktivitas sesuai kemampuan
Intervensi:
a. Anjurkan klien dalam membatasi dengan istirahat yang cukup
R/ Menghemat energy dan meminimalkan kelelahan uterus
b. Bantu klien beraktivitas secara bertahap jika muntah berkurang
R/ Aktivitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma dan meringankan klien dalam memenuhi kebutuhannya
c. Bantu Klien dalam memenuhi kebersihan diri
R/ Kebersihan diri dapat meningkatkan kenyamanan dan menumbuhkan kondisi sehat serta sejahtera
5. Diagnosa Keperawatan V
Kriteria Hasil:
Klien akan mengungkapkan perasaan dan kekhawatirannya tentang kesejahteraan janin
Intervensi:
a. Perlihatkan sikap menerima rasa takut klien
R/ Sikap menerima rasa takut klien memungkinkan komunikasi terbuka
b. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaaan dan kekhawatirannya
R/ Ditakutkan akan berdampak buruk terhadap kondisi janin
c. Bantu klien dalam mengidentifikasi kekuatan dirinya dan mekanisme koping
R/ Dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan klien mengatasi penyakit dan efek-efeknya
d. Beri klien informasi tentang risiko potensial yang dapat terjadi pada janinnya
R/ Pengetahuan tentang risiko potensial pada janin dapat membantunya menghilangkan rasa takut.
D. Evaluasi Keperawatan