Professional Documents
Culture Documents
Ishman L Sibuea,ST.MM
MATERI:
1. Mengenal Tanaman Kelapa Sawit
2. Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit
3. Rancangan Pabrik Kelapa Sawit
4. Teknologi Pengolahan
4.1. Minyak (CPO)
4.2. Inti Sawit ( Kernel)
5. Pengendalian Mutu
6. Pengendalian Losses
7. Pengolahan dan Pengendalian Limbah
8. Instalasi Utilitas Pendukung
8.1. Water Treatment
8.2. Boiler
8.3. Pembangkit Listrik
9. Industri Hilir CPO dan Kernel
MENGENAL TANAMAN KELAPA SAWIT
( Elaeis Guineensis, Jacq)
oleh: Jacquin=>minyak Ginea
Famili Palma dari Afrika.
Tahun 1848 ditanam di Bogor
Tahun 1911 ditanam secara bisnis.
Persyaratan tumbuh:
Iklim : Tropis daerah katulistiwa
Suhu : 22 33C
Ketinggian Tanah: 0 400 m
Topografi: datar-ombak (S1),
datar-gelombang (S2),
berbukit (S3)
Varitas : Pisifera => jantan (P)
Dura => induk betina (D)
Tenera => anak (DxP)
Berkembang biak secara biji dan daun
AIR KONDENSAT
15%
LTDS 4 %
(CPO)
Oleokimia - Stearin, sabun
Non pangan - Asam lemak
- Gliserin, detergent
- Pelumas
Daging - Plasticizer
buah - Kosmetika, BBM
- Pro-vitamin A
- Pro-vitamin E
- Oleokimia
Minyak Inti - Minyak goreng
(PKO) - Salad oil
Inti
- Makanan ternak
Bungkil
Pohon Kelapa Sawit - Pupuk
Biji
(Elaesis guineensis)
PERSENTASE
TANGKAI TERLALU PANJANG
LOSSES DIPABRIK
Losses adalah potensi MS atau IS yang terbuang
karena tidak terkutip
Penyebab Losses : Keterbatasan kemampuan teknologi
dan mesin proses dalam mengutip seluruh potensi MS
atau IS yang tersedia (oil content).
Normatif Losses : MS = maks 1,6%. IS = maks 0,6%
Penyebab Losses diatas Normatif :
- Mesin proses/ instalasi/peralatan kurang baik.
- SDM kurang trampil/kurang disiplin menjalankan SOP.
- Manajemen kurang komitmen.
Losses MS diukur dari 4 sumber losses, yakni:
- Kandungan MS pada 1) tankos, 2) Fibre, 3) Nut, 4) Limbah Cair.
Losses IS diukur dari 2 sumber losses, yakni :
- Adanya IS pada 1) Out put Cangkang dan 2) pada Fibre .
PRODUKSI PKS
CPO KERNEL
2. INDUSTRI TURUNAN PKS
1. Pabrik Inti Sawit (Palm Kernel Mill)
- Bahan Baku : Inti Sawit
- Prinsif Proses: Inti Sawit dikempa/Press untuk
memisahkan Minyak Inti Sawit (PKO=Palm Kernel
Oil) dengan Bungkil (Meal).
- Hasil Akhir : 1. PKO (Palm Kernel Oil)
2. PKM (Palm Kernel Meal)
- Mutu Standar : PKO (K.air + K.kotoran max 0,5%.
FFA max 5%. IV WIJS max 19,0 Meq)
- Mutu Standar : PKM (K.air max 10%. K.kot maks
18%. Oil&fat 12%. Protein max 12%. ASH max 6%.
INDUSTRI TURUNAN PKS
2. PABRIK FRAKSIONASI
- Bahan Baku : CPO
- Prinsif Proses : CPO dipucatkan/diputihkan
(Bleaching) kemudian dipisah-pisahkan
(difraksionasi) dengan sistim katalisasi.
- Hasil Akhir : 1. Olein (minyak goreng)
2. Stearin ( minyak non food)
3. Fatty Acid
- Mutu Standar : Olein (titik leleh max 24C.
K.air&K.ktrn 0,22%. ALB max 5%. Arsen max
0,1mg/Kg.)
- Mutu Standar : Stearin (ALB max 0,15%. K.air+K.kot
0,1%. Arsen max 0,1 mg/Kg).
LAY OUT FRAKSIONASI
( INDUSTRI HILIR CPO)
II. PABRIK PENGOLAHAN
1. PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
Diagram Alir PKS
TIMBANGAN PENGADAAN
AIR
LOADING RAMP
STRIPPER
TURBIN/GENERATOR
DIGESTER
PRESS/KEMPA
PABRIK
BIJI KLARIFIKASI
STASIUN DI PKS
NO STASIUN ALAT UTAMA UMPAN HASIL MUTU
1 TIMBANGAN JEMBATAN TBS & TRUK AKURAT
TIMBANG TBS & TRUK
massa
g. KEMPA/PRESS
PRINSIP KERJA
Massa dari Digester dikeluarkan lalu dialirkan menuju
mesin kempa. Akibat pengempaan/pressing, minyak
terlepas dari daging buah. Pengempaan menggunakan
screw press dan tekanan lawan. Saat pengempaan
dibantu dengan air delusi/ air panas.
Minyak hasil pengempaan mengalir ke talang bawah.
Ampas fibre dan biji jatuh ke konveyor CBC (Cake
Breacker Conveyor.
Ukuran hasil pengempaan:
- Kandungan minyak pada ampas maksimum 5%
- Minyak yang melekat di biji maks 1%.
- Biji pecah maks 12%
MESIN KEMPA
ELMOT
PENGGERAK
PINTU MASUK
PRESS
MASSA
CYLINDER
DOUBLE SCREW
PRESS
KONUS
PINTU KELUAR
LAWAN/KEMPA
MINYAK
HYDRAULIC
Mesin Press (Vidio)
h. STASIUN KLARIFIKASI
PRINSIP KERJA
Minyak Kelapa Sawit kasar dari hasil Kempa dan dari
Ketel Digester dialirkan ke St Klarifikasi. Pada stasiun
klarifikasi prinsif kerjanya adalah PEMISAHAN
(pemurnian minyak Sawit). antara Minyak, Air dan
Kotoran ( CPO, Air dan Non Oil Solid/NOS)
METODE PEMISAHAN:
- Perbedaan berat jenis (grafitasi) atau Sedimentasi/ Pengendapan.
- Penyaringan secara bergetar (Vibrating Screen).
- Putaran/ Pusingan sentrifugal kecepatan tinggi ( 6000-7000 RPM).
- Putaran Cyclon ( aliran yang diputar)
- Penguapan dengan pemanasan/ masakan di Oil tank.
- Penguapan dengan vacuum dryer.
Diagram Alir proses Klarifikasi
KEMPA OIL
TANK VACUUM
DRYER
SAND
TRAP
VCT OF
Tank
SLUDGE
TANK
SCREEN
CPO
SLUDGE
NOS SS
CRUDE OIL TANKI
TANK TIMBUN
CPO
OF = OIL FURIFIER LIMBAH CAIR 50C
PASIR SS = SLUDGE SEPARATOR
i.STASIUN PABRIK BIJI
PRINSIF KERJA
Ampas fibre bersama dengan biji dari mesin Kempa dialirkan ke
CBC untuk selanjutnya menuju Depericarper untuk dipisahkan
fibre dengan biji. Fibre diangkut ke Boiler sedangkan biji
diangkut ke polishing drum.
Dari polishing drum biji diangkut ke Nut Bin. Kemudian dialirkan
ke mesin pemecah cangkang (Riple Mill) dihasilkan kernel dan
cangkang (mixture)
Dari mesin pemecah cangkang mixture diangkut ke LTDS 1
untuk pemisahan kernel, cangkang dan mixture 1. Cangkang ke
boiler. Kernel ke Silo Pengeringan lalu ke Silo penimbunan.
Mixture 1 masih mengandung kernel dipisahkan dengan LTDS 2
menghasilkan kernel,cangkang dan mixture 2. Cangkang bahan
bakar boiler, Kernel ke Silo pengeringan lalu ke Silo penimbunan
Mixture 2 masih mengandung kernel dipisahkan dengan Clay
Bath ( bak lumpur) atau Hidrosiclon. Menghasilkan Kernel dan
cangkang. Lalu cangkang ditimbun untuk dijual dan Kernel ke
Silo pengeringan kemudian ke Silo penimbunan (bulking silo).
Vidio CBC (Cake Breacker Conveyor)
Diagram Alir Proses Pabrik Biji
BOILER
MESIN KEMPA
CLAY BATH
POLISHING NUT BIN
DRUM
SILO
PENGERI SILO
NGAN
CANGKANG FIBRE RIPLE
MILL
BULKING
BIJI KERNEL SILO
(SIAP JUAL)
CAKE MIXTURE
CBC= CAKE BREACKER CONVEYOR
POLISHING DRUM DAN DEPR
UTILITAS
PABRIK KELAPA SAWIT
Utilitas PKS adalah stasiun yang mensuply
kebutuhan dalam proses pengolahan kelapa
sawit. Utilitas merupakan satu kesatuan yang
terintegrasi dalam Instalasi Pabrik Kelapa
Sawit.
Stasiun Pengadaan Air (Water Treatment)
Stasiun Boiler
Stasiun Pembangkit Listrik (Kamar Mesin).
1. St.Pengadaan Air
Kegiatan Proses: Air Cukup,tidak berbau,
tidak berwarna dan tidak ber-rasa)
- Mengambil Air dari sumbernya(ROW water).
- Sedimentasi awal (mengendapkan bebatuan, pasir, tanah dll)
-Sedimentasi lanjutan (mengendapkan lumpur)
- Sedimentasi flokulan (mengendapkan lumpur halus
dengan bantuan bahan kimia Flokulan)
- Penyaringan ( sand filter )
- Klarifikasi ( menormalkan Ph air menjadi 7 dengan
tambahan bahan kimia Soda ASH dan membunuh bakteri
dan mikroba lainnya dengan tambahan bahan kimia clorit
= Kaporit)
SEDIMENTASI
SEDIMENTASI AWAL SEDIMENTASI LANJUTAN
St. BOILER
Menghasilkan Uap untuk PLTU dan Proses
Boiler/ Ketel Uap adalah unit merubah air menjadi
uap dengan cara memanaskan air.
Uap yang dihasilkan disebut uap kering karena uap
awal dipanaskan/ dikeringkan.
Air dipanaskan/ diuapkan pada media pipa-pipa air.
(jenis water tube). Pipa-pipa dipanaskan dengan
pembakaran didapur boiler.
Bahan bakar Boiler adalah ampas fibre dan
cangkang.
Air untuk Boiler harus sesuai dengan mutu yang
disyaratkan agar boiler tidak cepat rusak ( tumpat
atau berkarat).
Boiler terdiri dari:
Dapur, pipa air, tangki distribusi uap,dll.
Sketsa Boiler Api pada dapur Boler
St.KAMAR MESIN/
PEMBANGKIT LISTRIK
Kamar mesin adalah tempat mesin pembangkit
tenaga listrik dan instalasi lainnya.
Ada dua pembangkit listrik yang umum di PKS:
1. PLTU pembangkit listrik tenaga uap. Generator
yang digerakkan oleh Turbin dari tekanan uap
boiler.
2. Pada kamar mesin terdapat juga PLTD yaitu
pembangkit listrik tenaga mesin diesel. PLTD
digunakan manakala pabrik tidak mengolah.
Pabrik juga mencadangkan listrik dari PLN.
SISTIM PEMBANGKIT LISTRIK
Sketsa PLTU Turbin PLTU
U
A
P Uap
Listrik keluar
GENERATOR TURBIN
u
a
p
b
e
k Uap
a masuk
s
BPV
Back Presure Vessel
10. INSTALASI PEMGOLAHAN AIR LIMBAH
PKS menghasilkan air limbah dari st Rebusan dan
dari st Klarifikasi.
Tujuan : Mengurangi tingkat pencemaran air pada
badan sungai.
Type/ Model :
- Kolam-kolam pengendapan dan kolam aerase
mikroba.
- Lumpur Aktif.
Out Put : Air buangan ke badan sungai dengan mutu
sesuai ketentuan undang-undang.
Kinerja: Tidak ada komplain dari masyarakat dan
hasil pemantauan lingkungan yang tidak mencemari.
Karyawan : 2 orang per shif.
KOLAM-KOLAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
SEKIAN DAN TERIMAKSIH