You are on page 1of 17

Rhodamin-B

Oleh :
Kelompok IV

HARITS HAMMAN (1510411005)


DHIKI FERNANDO (1510411006)
MIRATUSSALIHA (1510411015)
NURHAYATI (1510411024)
KAMELIA DESWITA (1510411035)
RANI RAMAYANI (1510411036)
Apa itu Rhodamin B ?
Rhodamin B (C28H31N2O3Cl) adalah
pewarna sintetis yang digunakan pada
industri tekstil dan kertas.

Zat ini ditetapkan sebagai zat yang


dilarang penggunaannya pada makanan
melalui Menteri Kesehatan
(Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/85.
Namun penggunaan Rhodamin dalam [1-(2-Carboxy-phenyl)-6-diethylamino-
xanthen-3-ylidene]-diethyl-ammonium;
makanan masih terdapat di lapangan. chloride
Sifat Fisika & Kimia Rhodamin B
Pewarna sintetis yang berasal dari metanlinilat dan difenelalanin

Keadaan fisik :
Kristal hijau, serbuk berwarna ungu kemerahan tidak berbau, larutan dalam
air berwarna merah kebiruan, berfluoresensi kuat. Titik lebur 165 C

Titik lebur :
Sangat larut dalam air dan alkohol, larut dalam benzen dan eter.

Kelarutan :
Larut dalam ksilen panas; sedikit larut dalam asam hidroklorida dan larutan
natrium hidroksida; tidak larut dalam pelarut organik.
Fungsi Rhodamin B
Rhodamine biasa digunakan dalam industri tekstil.
Pada awalnya zat ini digunakan sebagai pewarna bahan kain atau pakaian.
Campuran zat pewarna tersebut akan menghasilkan warna-warna yang
menarik.

Bukan hanya di industri tekstil, rhodamine B juga sangat diperlukan oleh


pabrik kertas.Fungsinya sama yaitu sebagai bahan pewarna kertas sehingga
dihasilkan warna-warna kertas yang menarik.
Dilaboratorium digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au,
Mg dan Th.
Permenkes RI No.033 Tahun 2012
tentang Bahan Tambahan Pangan
Penyalahgunaan Rhodamin B
Ciri- Ciri Makanan yang mengandung
Rhodamin B
1. Warna kelihatan cerah (berwarna-warni) dan mengkilap,
sehingga tampak menarik.
2. Terkadang warna terlihat tidak homogen (rata), ada
gumpalan warna pada produk
3. Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun)
4. Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya
5. Baunya tidak alami sesuai makanannya
6. Harganya murah
7. Biasanya produk pangan yang mengandung Rhodamin B
tidak mencantumkan kode, label, merek, atau identitas
lengkap lainnya
Metoda analisa Rhodamin B

Jika terbentuk warna merah pada lapisan bawah (lapisan asam )


positif mengandung Rhodamin B
cara sederhana
Prinsip kerja : Kapilaritas kertas saring dengan pelarut air
Alat : Gelas , Air dan Kertas Saring
Cara Kerja : Zat pewarna diteteskan di ujung kertas saring, air
dari bawah akan mampu menyeret zat-zat pewarna keatas.
Apabila bahan pewarna tersebut merupakan bahan yang aman
dikonsumsi, maka akan terseret jauh (lebih dari 5 cm) oleh air dari
gelas secara kapilaritas. Sedangkan jika bahan pewarna tersebut
merupakan zat pewarna yang berbahaya seperti bahan pewarna
tekstil maka tidak akan terseret jauh oleh air (kurang dari 3 cm)
melalui kapilaritas pada kertas saring. Bahkan terkadang tetap diam
ditempat, hal ini menunjukan bahwa sifat zat pewarna tekstil tidak
mudah larut dalam air.
Metoda analisa Rhodamin B
Kromatografi Kertas
Sejumlah cupllikan 30-50 g ditimbang dalam gelas
kimia 100 ml
Ditambahakan asam asetat encer kemudian
dimasukkan benang wool bebas lemak secukupnya
Lalu dipanaskan di atas nyala api kecil selama 30 menit
sambil diaduk.
Benang wool dipanaskan dari larutan dan dicuci dengan
air dingin berulang-ulang hingga bersih.
Pewarna dilarutkan dari benang wool dengan
penambahan ammonia 10% di atas penangas air hingga
sempurna.
Larutan berwarna yang didapat dicuci lagi dengan air
hingga bebas ammonia.
Totolkan pada kertas kromatografi, juga totolkan zat
pewarna pembanding yang cocok (larutan pekatan yang
berwarna merah gunakan pewarna zat warna merah).
Jarak rambatan elusi 12 cm dari tepi bawah kertas.
Elusi dengan eluen I (etilmetalketon : aseton : air = 70 : 30
:30) dan eluen II (2 g NaCl dalam 100 ml etanol 50%).
Keringkan kertas kromatografi di udara dengan suhu
kamar.
Amati bercak-bercak yang timbul. Perhitungan zat dengan
cara mengukur nilai Rf dari masing-masing bercak tersebut,
dengan cara membagi jarak gerak zat terlarut oleh jarak zat
pelarut.
Bahaya Rhodamin B
menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan dan
menimbulkan gejala keracunan dan air seni
Tertelan berwarna merah atau merah muda.
Jika mengonsumsi dalam jangka waktu lama, dapat
mengakibatkan kanker (hati)

Terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.

Terkena Terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada mata,


mata kemerahan, oedema pada kelopak mata.
mata / kulit Terkena kulit menimbulkan iritasi pada kulit.
Bahaya Rhodamin B
Menurut WHO, rhodamin B berbahaya bagi kesehatan manusia
karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya.
Rhodamin B termasuk bahan karsinogen (penyebab kanker)
yang kuat. Konsumsi rhodamin B dalam jangka panjang dapat
terakumulasi di dalam tubuh dan dapat menyebabkan gejala
pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan
hati, gangguan fisiologis tubuh, atau bahkan bisa
menyebabkan timbulnya kanker hati.
Rhodamin B juga dapat menimbulkan efek akut jika
tertelan sebanyak 500 mg/kg BB, yang merupakan dosis
toksiknya dan efek toksik yang mungkin terjadi adalah iritasi
saluran cerna, cirinya air seni akan berwarna merah atau
merah muda
Toksisitas Rhodamin B
Didalam Rhodamin B sendiri terdapat ikatan dengan klorin (Cl)
yang dimana senyawa klorin ini merupakan senyawa anorganik
yang reaktif dan juga berbahaya. Reaksi untuk mengikat ion
klorin disebut sebagai sintesis zat warna.

Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan klorin terdapat juga


ikatan konjugasi. Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang
menyebabkan Rhodamin B berwarna merah. Ditemukannya
bahaya yang sama antara rhodamin B dan klorin membuat
adanya kesimpulan bahwa atom klorin yang ada pada
Rhodamin B yang menyebabkan terjadinya efek toksis bila
masuk kedalam tubuh manusia.
Tindakan bila terpapar Rhodamin B
Bila terkena kulit, lepaskan pakaian perhiasan, sepatu penderita
yang terkontaminasi/terkena Rhodamin B. Cuci kulit dengan sabun
dan air mengalir sampai bersih dari Rhodamin B, selama kurang
lebih 15 s/d 20 menit, bila perlu hubungi dokter.
Bila terkena mata, bilas dengan air mengalir atau larutan garam
fisiologis, mata dikedip-kedipkan sampai dipastikan sisa Rhodamin
B sudah tidak ada lagi/bersih, bila perlu hubungi dokter.
Bila tertelan dan terjadi muntah, letakkan posisi kepala lebih
rendah dari pinggul untuk mencegah terjadinya muntahan masuk ke
saluran pernafasan.
Bila korban tidak sadar, miringkan kepala ke samping atau ke satu
sisi, bila perlu hubungi dokter

You might also like