KEBUTUHAN

INFO GEOSPATIAL
UNTUK PENATAAN RUANG

Prof. Roos Akbar, PhD

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Prof. Roos Akbar, PhD
 KEBUTUHAN DASAR UNTUK MERENCANA:
Ada tujuan yang disepakati akan dicapai masa datang
Ada prioritas yang dipilih dengan segala konsekuensinya
Ada sumberdaya yang akan digunakan termasuk
prioritasnya

UNTUK INI DIBUTUHKAN DATA DAN INFORMASI

Prof. Roos Akbar, PhD

 MAKNA DATA DAN INFORMASI:
Semua stakeholder ada dalam platform yang sama
Semua analisis dan keputusan transparan dan
akuntabel

TIDAK ADA RENCANA YANG BAIK/BURUK, YANG

MEMBEDAKAN ADALAH PROSESNYA

Prof. Roos Akbar, PhD

 PERENCANAAN DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PERENCANAAN ADALAH PROSES DAN MERUPAKAN

KEPUTUSAN BERSAMA

Perubahan paradigma dari sekedar perencanaan fisik

menjadi manajemen

Perlu keterlibatan masyarakat dalam proses tersebut

Prof. Roos Akbar, PhD

 PARADIGMA
Perencanaan sebagai aplikasi science.
OPTIMASI Teknologi informasi dilihat sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan
1960an
SISTEM proses yang bebas nilai dan politik dari perencanaan yang rasional

Perencanaan sebagai politik.

Teknologi informasi dilihat secara menyatu dengan politik, meningkatkan
1970an POLITIK struktur yang ada yang berpengaruh, menyembunyikan pilihan politik yang
mendasar, dan mentransformasikan proses pembuatan kebijakan

Perencanaan sebagai komunikasi.

Teknologi informasi dan isi dari analisis teknis perencanaan dilihat sering
1980an DISKUSI
tidak terlalu penting dibandingkan cara yang dilakukan perencana dalam
menyampaikan informasi pada stakeholder
Perencanaan sebagai alasan bersama.
Teknologi informasi dilihat sebagai penyediaan infrastruktur informasi yang
DESAIN
1990an memfasilitasi interaksi sosial, komunikasi antar manusia, dan debat untuk
KOLEKTIF
mencapai tujuan bersama dan memperhatikan perhatian/kepentingan
bersama
Brail, Klosterman, 2001

Prof. Roos Akbar, PhD

 TINGKATAN DATA DAN RENCANA

TINGKATAN RENCANA
Rencana makro - medium - mikro
TINGKATAN KEPUTUSAN
Strategis - Taktis - Teknis
DATA YANG DIBUTUHKAN BEDA

Skala besar - menengah -kecil

Prof. Roos Akbar, PhD

 PLANS AND PROGRAMS

INFORMATION

ACTIONS
Huxhold, 1991

Prof. Roos Akbar, PhD

 KOMPATIBILITAS DATA

IJIN
RTRW
PRINSIP

MANA
IJIN
RDTR
LOKASI MERUJU
K YANG
IJIN
RTR PERENC MANA?

IMPLEMENTASI IMB

Prof. Roos Akbar, PhD

 KEBUTUHAN DATA

FUNGSI PERENCANAAN:
Fungsi Operasional
Fungsi Manajemen
Fungsi Strategis
Fungsi Komunikasi
DATA YANG DIBUTUHKAN BEDA

Prof. Roos Akbar, PhD

 SISTEM PERENCANAAN

REGULATORY SYSTEM DISCRETIONARY SYSTEM

Tie decision making on individual The eventual decision on development
development proposals to a series of proposals is left partially unconstrained by prior
preordained regulations regulation.

No guarantee of development rights because,

until the point of decision, they leave at least
Identify precise zoning for every part of an
partly open the basis on which development
area covered by plans and attach regulations
decisions are made. In other words, that plan is
or ordinances that typically specify land use
not the only basis on which decisions are made
and statistical limits on new development.
and the identification of what is material is left to
the decision-maker.

These systems offer a written definition of all

Presume a high level of trust in local decision
the conditions under which development may
making, which becomes essentially political
take place and are clearly based on a desire
rather than administrative in character.
to maximize certainty.
Although plans may be produced by virtue of
There is the certainty for landowners and
powers conferred by a statute, they do not have
developers as well as certainty is for those in
a statutory force in relation to development
charge of decision making.
control decision making.

Prof. Roos Akbar, PhD

 PEMAHAMAN DATA
Negara sedang berkembang hanya alokasikan 0,1% dari GNP
untuk data (Bernhardsen, 1992)

Data tersedia pada skala rinci hanya untuk tata letak/peremajaan

kota (Akbar, 2000)

Data land use perkotaan dan perubahan sangat tidak memadai

(Coppock, 1978 dan Haealey, 1991)

Data land use diabaikan di literatur karena dianggap sudah

sangat jelas dan memang penggunanya beragam (Rhind and
Hudson, 1980)

Prof. Roos Akbar, PhD

 DATA PERENCANAAN TATA RUANG
DI INDONESIA

PROYEK GIS DAN

KEBUTUHAN ASUMSI:
PEMETAAN
PENGGUNA TIDAK DATA SUDAH
BERSIFAT
DIPERHATIKAN TERSEDIA
END-PRODUCT

RENCANA DISUSUN
BERDASAR DATA YANG ADA DAN
BUKAN YANG DIBUTUHKAN

SPATIAL ANALYSIS
KONSEP
DAN SHARING KONSEP PERATURAN
INTEGRASI DATA
DATA KETELITIAN PETA BELUM
VERTIKAL DAN
TIDAK BERBEDA MENUNJANG
HORISONTAL
DIPERHATIKAN

Prof. Roos Akbar, PhD

 BEBERAPA PERSOALAN
Memandang peta dalam konteks cost-recovery
Hanya untuk kepentingan institusi pembuat
Belum ada prosedur/peraturan tentang kepemilikan
data, distribusi, tanggung jawab/wewenang
pengelolaan data

Belum terintegrasinya pembuatan data/peta

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS

DALAM PERENCANAAN
DAN IMPLEMENTASI?
Prof. Roos Akbar, PhD
 BEBERAPA CONTOH

Prof. Roos Akbar, PhD

 PERUBAHAN LAND USE

TYPE OF CHANGES 79-88 EXPLANATION

LAND USE 1979 1988 PERUBAHAN
Negative Penetration 304 Residential - Other
Positive Penetration 222 Other - Residential
Residential 3001 5105 2004
Densification 400 Green - Residential
Industry 386 812 426 Extension 1786 Non urban - residential
Other-1 2080 Non urban -other non residential
Commercial 399 430 31 Other-2 187 changes within main land use
Other-3 212 Green - other non residential
Institutional 529 704 175 Possible wrong 45 error in digitizing
No changes-1 2697 Residential
Green 1121 2209 1088 No chenges-2 251 Industrial
No changes-3 270 Commercial
Transport 142 137 -5
No changes-4 384 Institutional
No-changes-5 484 Green
TOTAL 5579 9397 3818
No-changes-6 122 Transportation

Prof. Roos Akbar, PhD

 PERUBAHAN LAND USE
Prof. Roos Akbar, PhD
 UPDATING DATA

PEMETAAN SPATIAL SHARING

DIGITAL: ANALYSIS: DATA:

BENEFIT BENEFIT BENEFIT

sama dengan sama dengan sama dengan
COST 2 x COST 4 x COST

SUMBER: URISA, 1990 penelitian pada 18 institusi perencanaan di Amerika Utara tahun 1987

Prof. Roos Akbar, PhD

 STADIA PERTUMBUHAN
PERKOTAAN BANDUNG

Prof. Roos Akbar, PhD

 IJIN LOKASI vs RAWAN BENCANA

AKIBAT: hanya 15% luas ijin lokasi yang

dikeluarkan (dari 2423 Ha) yang sesuai
dengan planning standard)

Prof. Roos Akbar, PhD

 PETA EKOREGION

Prof. Roos Akbar, PhD

Prof. Roos Akbar, PhD
 JIKA LUAS HUTAN DALAM SATU PROPINSI = X Ha,
APAKAH LUAS HUTAN DI SEMUA KABUPATEN
DALAM PROPINSI ITU,

JIKA DIJUMLAHKAN = X Ha ???

Prof. Roos Akbar, PhD

Prof. Roos Akbar, PhD
 PETA SKALA 1:5.000
PERENCANA ITU PEMBUAT ATAU
PENGGUNA PETA?

PERLU KOMUNIKASI ANTARA PENGGUNA

DAN PEMBUAT PETA
APA YANG HARUS ADA (AKAN DILIHAT, DI ANALISIS)?

APA DEFINISINYA?

APAKAH ADA KESAMAAN DEFINISI?

SUDAHKAH TERINTEGRASI SECARA VERTIKAL DAN

HORISONTAL?

Prof. Roos Akbar, PhD

 TERIMA KASIH

Prof. ROOS AKBAR, PhD

rakbar@pl.itb.ac.id

0811227530
Ketua Forum Guru Besar - ITB
Ketua Kelompok Keahlian Perencanaan dan Perancangan Kota ITB
Ketua Majelis Kode Etik IAP

Prof. Roos Akbar, PhD