You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

AMPUTASI
Kelompok 4
PENGERTIAN
Amputasi dapat diartikan sebagai tindakan memisahkan
bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian ekstremitas, atau
dengan kata lain suatu tindakan pembedahan dengan membuang
bagian tubuh (Burner, 1988; 807 ).
Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan dalam
kondisi pilihan terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada
ekstremitas sudah tidak mungkin dapat diperbaiki dengan
menggunakan teknik lain, atau manakala kondisi organ dapat
membahayakan keselamatan tubuh klien secara utuh atau
merusak organ tubuh yang lain seperti dapat menimbulkan
komplikasi infeksi.
FAKTOR PREDISPOSISI
Fraktur multiple organ tubuh yang tidak mungkin dapat
diperbaiki.
Kehancuran jaringan kulit yang tidak mungkin diperbaiki.
Gangguan vaskuler/sirkulasi pada ekstremitas yang berat.
Infeksi yang berat atau beresiko tinggi menyebar ke anggota
tubuh lainnya.
Adanya tumor pada organ yang tidak mungkin diterapi secara
konservatif.
Deformitas organ.
METODE AMPUTASI

Metode terbuka / guilottone amputasi


Metode tertutup
JENIS AMPUTASI
Berdasarkan pelaksanaan amputasi menurut (Brunner &
Suddart 2001)
Amputasi Elektif/Terencana
Amputasi Akibat Trauma
Amputasi Darurat
Secara umum menurut (Daryadi,2012)
Amputasi Terbuka
Amputasi tertutup
MANIFESTASI KLINIK
Nyeri akut
Keterbatasan fisik
Pantom snydrome
Pasien mengeluhkan adanya perasaan tidak
nyaman
Adanya gangguan citra tubuh mudah marah , cepat
tersinggung pasien cenderung berdiam diri
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Foto rongent : Untuk mengidentifikasi abnormalitas tulang
CT san : Mengidentifikasi lesi neoplestik, osteomfelitis, pembentukan
hematoma
Angiografi dan pemeriksaan aliran darah mengevaluasi perubahan sirkulasi /
perfusi jaringan dan membantu memperkirakan potensial penyembuhan
jaringan setelah amputansi
Kultur luka mengidentifikasi adanya infeksi dan organisme penyebab
Biopsy mengkonfirmasi diagnosa benigna / maligna
Led peninggian mengidentifikasi respon inflamasi
Hitung darah lengkap / deferensial peningian dan perpindahan ke kiri di duga
proses infeksi
PENCEGAHAN
Mengajarkan klien tentang hidup sehat
Pemeriksaan teraratur untuk deteksi penyakit
diabetes melitus dan mengerjakan perawatan
kaki
Memberitahu kebiasaan berkendara yang aman
Penggunaan mesin industri dengan prinsip k-3
PENATALAKSANAAN
Tingkatan amputasi
Penatalaksanaan sisa tungkai
Perawatan pasca amputasi
Pasang balut steril tonjolan-tonjolan hilang dibalut tekan pemasangan perban elastis
harus hati-hati jangan sampai konstraksi putung di proksimlnya sehingga distalnya
iskemik
Meninggikan pungtung dengan mengangkat kaki jangan ditahn dengan bantal sebab
dapat menjadikan fleksi kontraktur pada paha dan lutut
Luka ditutup drain diangkat setelah 48-72 jam sedangkan putung tetap dibalut tekan,
angkta jahitan hari ke 10 sampai 11
Amputasi bawah lutut tidak boleh mengantung dipinggir tempat tidur atau berbaring
atau duduk lama dengan fleksi lutut
Amputasi diatas lutut jangan dipadang bantal diantara paha atau memberikan
abdukasi putung, mengatungnya waktu jalan dengan kruk untuk mencegah
kostruktur lutut dan paha.
DAMPAK AMPUTASI
Kecepatan metabolisme
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Sistem respirasi
1. Penurunan kapasitas paru
2. Perubahan perfusi setempat
3. Mekanisme batuk tidak efektif
Sistem Kardiovaskuler
1. Peningkatan denyut nadi
2. Penurunan cardiac reserve
3. Orthostatik Hipotensi
Sistem Muskuloskeletal
1. Penurunan kekuatan otot
2. Atropi otot
3. Kontraktur sendi
4. Osteoporosis
5. Anoreksia
6. Konstipasi
Sistem perkemihan
Dalam kondisi tidur terlentang, renal pelvis ureter dan kandung kencing berada dalam
keadaan sejajar, sehingga aliran urine harus melawan gaya gravitasi, pelvis renal banyak menahan
urine sehingga dapat menyebabkan :
1. Akumulasi endapan urine di renal pelvis akan mudah membentuk batu ginjal.
2. Tertahannya urine pada ginjal akan menyebabkan berkembang biaknya kuman dan dapat
menyebabkan ISK.
Sistem integumen
Tirah baring yang lama, maka tubuh bagian bawah seperti punggung dan bokong akan
tertekan sehingga akan menyebabkan penurunan suplai darah dan nutrisi ke jaringan. Jika hal ini
dibiarkan akan terjadi ischemia, hyperemis dan akan normal kembali jika tekanan dihilangkan dan
kulit dimasase untuk meningkatkan suplai darah.
KOMPLIKASI

Komplikasi amputasi meliputi perdarahan


infeksi dan kerusakan kulit.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN AMPUTASI :

You might also like