You are on page 1of 86

LBM I

MATAKU MERAH
1
RUMUSAN MASALAH
1. Terminologi
2. Bagaimana Anatomi, Fisiologi dan Histologi Mata ?
3. Bagaimana Mekanisme Mata Merah dan Penularannya ?
4. Bagaimana Diagnosis Banding Mata Merah Dengan Visus Normal dan Menurun ?
5. Bagaimana Diagnosis Kerja ?

2
1. TERMINOLOGI
Mata Merah
Merupakan keluhan penderita yang sering kita dengar. Keluhan ini timbul akibat
terjadinya perubahan warna bola mata yang sebelumnya berwarna putih menjadi
merah. Mata terlihat merah akibat melebarnya pembuluh darah konjungtiva yang
terjadi pada peradangan mata akut.

3
2. ANATOMI , FISIOLOGI , DAN HISTOLOGI MATA
Kelopak Mata
Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkan
sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea.

Pembasahan dan pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena pemerataan
air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak
mata. Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang masuk.

4
Pembasahan dan pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena sekresi
berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak mata

di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva

5
Pada kelopak terdapat bagian-bagian :
Kelenjar seperti : kelenjar sebasea,kelenjar keringat,kelenjar Zeis pada pangkal
rambut, dan kelenjar Meibom pada tarsus.

Otot seperti : M. orbikularis okuli , M. orbikularis berfungsi menutup bolamata yang


dipersarafi N. facial , M. levator palpebra (yg depersarafi N.III)

6
Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar di
dalamnya

Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan
pembatas isi orbita dengan kelopak depan

Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah a. palpebra.

7
8
Sistem Lakrimal
terletak di daerah temporal bola mata
Sistemekskresi mulai pada pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal,
duktusnasolakrimal, meatus inferior

9
Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu :

Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak di temporo antero superior rongga
orbita.

Sistem ekskresi, yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakuslakrimal dan duktus
nasolakrimal.

10
Film air mata sangat berguna untuk kesehatan mata
akan masuk ke dalamsakus lakrimal melalui pungtum lakrimal.

11
12
13
Konjungtiva
Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak
bagianbelakang.
Konjungtivamengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel Goblet
Musin bersifat membasahi bolamata terutama kornea.Selaput ini mencegah benda-
benda asing di dalam mata

14
Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :

1. Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus


2. Konjungtiva bulbi menutupi skler
3. Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihan
konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.

15
16
Bola Mata
Bola mata terdiri atas :
dinding bola mata
isi bola mata.

Dinding bola mata terdiri atas :


sklera
kornea.

17
Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan, yaitu :
Sklera
Jaringan uvea
Badan siliar
Lapis ketiga bola mata adalah retina

18
Badan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat gelatin yang
hanyamenempel pupil saraf optik, makula dan pars plans.

Lensa terletak di belakang pupil yang dipegang di daerah ekuatornya pada badan
siliarmelalui Zonula Zinn.

Lensa mata mempunyai peranan pada akomodasi atau melihat dekatsehingga sinar
dapat difokuskan di daerah makula lutea

19
Terdapat 6 otot penggerak bola mata, dan terdapat kelenjar lakrimal yang terletak
di daerah temporal atas di dalam rongga orbita.

20
21
Innervasi oleh :
1. N.III Oblik Inferior, Rektus Inferior ,Rektus Medius , dan Rektus Superior
2. N.IV Oblik Superior
3. N.VI Rektus Lateral

22
Sklera
Bagian putih bola mata yang bersama-sama dengan kornea merupakan
pembungkusdan pelindung isi bola mata.

SCLERA 3 LAPIS :
1. Episclera
2. Stroma
3. Lamina fuscha

23
24
Sklera berjalan dari papil saraf optik sampai kornea

25
Kornea
adalah selaput bening mata, bagian selaputmata yang tembus cahaya, merupakan
lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depandan terdiri atas lapis .

Epitel
Membran Bowman
Stroma
Membran Descement
Endotel

26
Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar
longus,saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk ke
dalam stromakornea, menembus membran Bowman melepaskan selubung Schwannya

27
28
Uvea
uvea merupakan dinding kedua bola mata yang lunak, terdiri atas 3 bagian, yaitu
iris, badan siliar, dan koroid.

Vaskularisasai : A. posterior longus dan A. siliar anterior bergabung membentuk


arteri sirkularis mayor pada badan siliar

Innervasi : anglion siliar yang terletak antara bola mata denganotot rektus lateral.

29
yang menerima 3 akar saraf di bagianposterior yaitu :
Saraf sensoris
Saraf simpatis yang membuat pupil berdilatasi
Akar saraf motor yang akan memberikan saraf parasimpatis untuk mengecilkan
pupil.

*Koroid adalah suatu membran yang berwarna coklat tua, yang letaknya diantara
skleradan. retina

30
Pupil
merupakan lubang ditengah iris yang mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk.

Saat melihat terang pupil kontraksi


Saat melihat gelap pupil dilatasi

31
Sudut bilik mata depan
Sudut bilik mata yang dibentuk jaringan korneosklera dengan pangkal iris.
Padabagian ini terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata.

32
Retina
adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdiri atas penyebaran daripada
serabut-serabut saraf optik.

Arteri retina sentral bersama venanya masuk kedalam bola mata ditengah papil
saraf optik.
Arteri retina merupakan pembuluh darah terminal

33
Badan kaca
Badan kaca merupakan suatu jaringan seperti kaca bening yang terletak antara
lensa dengan retina. Badan kaca bersifat semi cair di dalam bola mata. Mengandung
air sebanyak 90% sehingga tidak dapat lagi menyerap air.

fungsi badan kaca sama dengan fungsi cairan mata, yaitu mempertahankan bola
mata agar tetap bulat

34
Lensa mata
Lensa merupakan badan yang bening, bikonveks 5 mm tebalnya dan berdiameter 9
mm pada orang dewasa.

Lensa mempunyai kapsul yang bening dan pada ekuator difiksasi oleh zonula Zinn
pada badan siliar.
Lensa pada orang dewasa terdiri atas bagian inti (nukleus) dan bagian tepi
(korteks). Nukleus lebih keras daripada korteks

35
3. BAGAIMANA MEKANISME MATA MERAH DAN PENULARANNYA ?

Mata terlihat merah akibat melebarnya pembuluh darah konjungtiva yang terjadi
pada peradangan mata akut.

Tergantung dari jenis injeksi :


1. Injeksi siliar : melebarnya p.darah perkornea (a.siliaris ant) e/c inflamasi
2. Injeksi konjungtiva : melebarnya p.darah a.konjungtiva post e/c mekanis , alergi,
/ inflamasi , infeksi

36
Cara Penularan
I. cairan yang keluar dari mata yang sakit yang
mengandung bakteri atau virus.
II. media penularannya yaitu tangan yang terkontaminasi
cairan infeksi
III. Bisa juga melalui cara tidak langsung, misalnya tangan
yang terkontaminasi memegang benda yang kemudian
terpegang oleh orang lain
37
Hubungan dengan penggunaan dengan kontak lensa yg lama
Lensa tdk dilepas saat tdr hipoksia jar. Mata jar.mata lemah dan mudah terluka
memudahkan mikroorganisme masuk apabila mikroorganisme sdh berhasil
masuk reaksiinflamasi hiperemi,nyeri,mata berair dll

38
4. BAGAIMANA DIAGNOSIS BANDING MATA MERAH DENGAN VISUS
NORMAL DAN MENURUN ?

Mata Merah Dengan Visus Normal


1. konjugtivitis
2. episkleritis
3. hematoma subkonjungtiva
4. skleritis
5. pterigium
6. pimguecula

39
* Konjungtivitis
Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva atau radang selaput lendir
yang menutupi belakang kelopak dan bola mata, dalam bentuk akut maupun kronis.

Etiologi : mikroorganisme (bakteri,virus dan jamur) , alergi

Patofisiologi : invasi mikroorganisme reaksi radang hiperemi nyeri & kotoran


pd mata

40
Manifestasi Klinis :
Tanda-tanda konjungtivitis, yakni:
Konjungtiva berwarna merah (hiperemi) dan membengkak.
produksi air mata berlebihan (epifora)
kelopak mata bagian atas nampak menggelantung(pseudoptosis) seolah akan menutup akibat
pembengkakankonjungtiva dan peradangan sel-sel konjungtiva bagian atas.
pembesaran pembuluh darah di konjungtiva dan sekitarnyasebagai reaksi nonspesifik
peradangan.
pembengkakan kelenjar (folikel) di konjungtiva dansekitarnya.
terbentuknya membran oleh proses koagulasi fibrin(komponen protein).
dijumpai sekret dengan berbagai bentuk (kental hinggabernanah).

41
Gejala
Konjungtiva yang mengalami iritasi akan tampak merah danmengeluarkan kotoran.
Konjungtivitis karena bakteri mengeluarkankotoran yang kental dan berwarna putih.
Konjungtivitis karena virusatau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih.
Kelopak mata bisamembengkak dan sangat gatal, terutama pada konjungtivitis
karena alergi.

42
Gejala lainnya adalah:
mata berair
mata terasa nyeri
mata terasa gatal
pandangan kabur
peka terhadap cahaya
terbentuk keropeng pada kelopak mata ketika bangun padapagi hari

43
* Episkleritis
Merupakan reaksi radang jaringan ikat vaskular yang terletak anatara konjungtiva
dan permukaan sclera.

Keluhannya dapat berupa :


mata terasa kering
rasa sakit yang ringan
Mengganjal
konjungtiva yang kemotik.

44
* Scleritis
Adalah reaksi radang yang mempengaruhi bagian luar berwarna putih yang melapisi
mata.

biasanya disebabkan kelainan atau penyakit sistemik


Klasifikasi : skleritis anterior diffuse, Skleritis nodular, Skleritis nekrotik

45
Gejala
Kemerahan pada sklera dan konjungtiva
Terdapat perasaan sakit yang berat yang dapat menyebar ke dahi, alis dan dagu
yang kadang membangunkan sewaktu tidur akibat sakitnya yang sering kambuh.
Fotofobia
Mata berair

46
* Hematoma subkonjungtival
dapat terjadi pada keadaan dimana pembuluh darah rapuh (umur, hipertensi,
arteiosklerosis, konjungtivitis hemorraghik, pemakaian antikoagulan, batuk rejan).

Perdarahan subkonjungtiva dapat juga terjadi akibat trauma langsung atau tidak
langsung, yang kadang menutupi perforasi jaringan bola mata yang terjadi.

Biasanya tidak perlu pengobatan karena akan diserap dengan spontan dalam
waktu 1-3 minggu.

47
* Pterigium
merupakan lipatan konjungtiva dan jaringan fibrovaskular berbentuk
segitiga(triangular-shaped fold) yang maju sampai ke permukaan kornea, hampir
selalu didahului olehPinguecula.

Etiologi = idiopatik

48
Manifestasi klinik =
Mata irritatatif, merah gatal dan mungkin menimbulkan astigmatisme
Kemunduran tajam penglihatan akibat pteregium yang meluas ke kornea (Zone
Optic)
Dapat diserati keratitis Pungtata, delen (Penipisan kornea akibat kering) dan garis
besi yang terletak di ujung pteregium.
Gangguan penglihatan

49
* Pimguecula
merupakan benjolan pada konjungtiva bulbi yangmerupakan degenerasi hialin
jaringan submukosa konjungtiva.Keadaanya tampak berupa nodul keputihan pada
kedua sisi kornea

Nodul terdiri atasjaringan hialin dan jaringan elastik kuning, jarang tumbuh menjadi
besar.

Etiologi dan faktor reasiko : sinar UV, gen , iritasi kronik pd limbus / perifer kornea

50
Manifes
berupa penonjolan putih kekuningan,deposit subepithelial yang amorf.
sering bermanifestasi di dekat limbus pada zonainterpapebral, paling sering daerah
nasal
Inflamasi berulang dan iritasi okuli mungkindijumpai

51
Mata Merah Dengan Penurunan Visus
1. Keratitis

2. Uveitis

3. Karatokokonjugtivitis

4. Glaukoma

5. Endoftalmitis

6. Panoftalmitis

52
* Keratitis
merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang akan mengakibatkan
kornea menjadi keruh.

Etiologi :
Mikroorganism (bacteri virus jamur)
Paparan sinar ultraviolet seperti sinar matahari
Iritasi dari penggunaan berlebihan lensa kontak
Mata kering
Adanya benda asing di mata
Reaksi terhadap obat

53
Berdasarkan lapisan yang terkena Keratitis dibagi menjadi :
1. Keratitis pungtata dapat berupa rasa sakit, silau, mata merah, dan merasak
elilipan

2. Kratitis marginal mengeluhkan sakit, seperti kelilipan, lakrimasi, disertai


fotofobia berat , blefarospasme , injeksi konjungtiva , ulkus memanjang , sering
disertai neovaskularisasi dari arah limbus.

3. Keratitis interstisiel fotofobia, lakrimasi, dan menurunnya visus

54
* Uveitis
merupakan inflamasi pada traktus uvealis, tidak hanya melibatkan uvea, tapi juga
struktur lain yang berdekatan dengan uvea.

Klasifikasi uveitis dibedakan menjadi empat kelompok utama, yaitu klasifikasi secara
anatomis, klinis, etiologis, dan patologis.

55
1) Klasifikasi anatomis

a) Uveitis anterior
- Iritis : inflamasi yang dominan pada iris
- Iridosiklitis : inflamasi pada iris dan pars plicata

b) Uveitis intermediet : inflamasi dominan pada pars plana dan retina perifer

c) Uveitis posterior : inflamasi bagian uvea di belakang batas basis vitreus

d) Panuveitis : inflamasi pada seluruh uvea

56
2) Klasifikasi klinis

Uveitis akut : onset simtomatik terjadi tiba-tiba dan berlangsung selama < 6 mingg.

Uveitis kronik : uveitis yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun,


seringkali onset tidak jelas dan bersifat asimtomatik

57
3) Klasifikasi etiologis

Uveitis eksogen : trauma, invasi mikroorganisme atau agen lain dari luar tubuh

Uveitis endogen : mikroorganisme atau agen lain dari dalam tubuh. Berhubungan
dengan penyakit sistemik, contoh: ankylosing spondylitis.

58
* Keratokokonjugtivitis
Keratokonjungtivitis adalah peradangan ("-itis") dari kornea dan konjungtiva.

Konjungtivitis dapat diakibatkan oleh virus, bakteri, fungal, parasit, toksik,


chlamydia, kimia dan agen alergik.

viral lebih sering

Insidensi konjungtivitis meningkat pada awal musim semi


59
Klasifikasi
Keratokunjunctivitis sicca digunakan ketika perdangankarena kekeringan (sicca berati kering dalam
konteks medis.) Hal ini terjadi dengan 20% pasien RA.

Istilah vernal keratokonjunctivitis (VKC) digunakan untuk merajuk keratokonjungtivitis terjadi di musim semi,
dan biasanya di anggap karna allergen.

Atopik keratokunjunctivitis adalah salah satu manifestasi dari atropi.

Epidemic keratokonjunctivitis disebabkan oleh adenovirus infeksi.

Keratokonjunctivitis limbus superior diduga disebabkan trauma mekanik.

60
* Glaukoma
suatu neuropati optik yang ditandai dengan pencekungan cupping diskus optikus
dan penyempitan lapang pandang yang disertai dengan peningkatan tekanan
intraokuler yang merupakan faktor resiko terjadinya glaucoma.

Glaukoma memiliki etiologi yang tidak pasti .

61
Gambaran klinis
Pada glaukoma primer sudut tertutup akut :
nyeri pada mata yang mendapat serangan yang berlangsung beberapa jam dan hilang
setelah tidur sebentar.

kekaburan penglihatan mendadak yang disertai dengan nyeri hebat, rasa pegal di sekitar
mata.

tanda-tanda kongestif (peradangan) dengan kelopak mata bengkak, mata merah

mual dan muntah

62
* Endoftalmitis
merupakan radang purulen pada seluruh jaringan intraokuler, disertai dengan
terbentuknya abses di dalam badan kaca.

Penyebab peradangan ini adalah :


Endogen akibat sepsis, selulitis orbita, dan penyakit sistemik lainnya
Eksogen, yang sering terjadi akibat trauma tembus, tukak perforasi, dan penyulit infeksi pada
pembedahan.

biasanya disebabkan oleh Staphylococcus albus, Staphylococcus aureus,


proteus dan pseudomonas
63
Gejala Tanda
Severe ocular pain Kelopak mata bengkak dan eritema
Mata merah Konjungtiva tampak chemosis
Lakrimasi Kornea edema, keruh, tampak infiltrate
Penurunan visus Hypopion (lapisan sel-sel inflamasi dan
eksudat di ruang anterior)
Fotofobia
Iris odem dan keruh
Pupil tampak yellow reflek
Eksudat pada vitreus
TIO meningkat atau menurun

64
* Panoftalmitis
merupakan peradangan seluruh bola mata termasuk sklera dan kapsul Tenon
sehingga bola mata merupakan rongga abses.

biasanya disebabkan oleh masuknya organisme piogenik kedalam mata melalui luka
pada kornea yang terjadi secara kebetulan atau akibat operasi atau mengikuti
perforasi suatu ulkus kornea.

Pneumococcus adalah organisme yang paling sering menyebabkan panoftalmitis

65
Gambaran klinis
keluhan demam, sakit kepala dan kadang kadang muntah, rasa nyeri mata merah,
kelopak mata bengkak atau edem, serta terdapat penurunan tajam penglihatan.

Pada pemeriksaan, ditemukan congesti conjungtiva dengan injeksi ciliar hebat.

Kamera oculi anterior sering menunjungkan pembentukan hypopion. Pupil mengecil


dan menetap

66
reflek berwarna kuning terlihat pada pupil dengan illuminasi oblique.

Proptosis derajat sedang serta gerakan bola mata terbatas disebabkan


peradangan pada kapsul Tenons (Tenonitis).

67
5. DIAGNOSIS KERJA

Konjugtivitis bakteri ( Pasien A )

adalah inflamasi konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri. Pada konjungtivitis ini
biasanya pasien datang dengan keluhan mata merah, sekret pada mata dan iritasi
mata.

Etiologi :
-hiperakut (N.gonnorhoeae,Neisseria kochii dan N.meningitidis)
-Akut (Streptococcus pneumonia dan Haemophilus aegyptyus)
-Subakut (H influenza dan Escherichia coli)

68
Patofisiologi
Jar. Permukaan mata dilindungi flora normal flora normal menurun akibat
kontaminasi eksternal penyebaran melalui organ sekitar / p.darah .

Flora normal biasanya menurun akibat penggunaan Ab topical jngka . Panjang.

69
Mekanisme pertahanan primer terhadap infeksi adalah lapisan epitel yang meliputi
konjungtiva

mekanisme pertahanan sekundernya adalah sistem imun yang berasal dari


perdarahan konjungtiva, lisozim dan imunoglobulin yang terdapat pada lapisan air
mata, mekanisme pembersihan oleh lakrimasi dan berkedip.

Adanya gangguan atau kerusakan pada mekanisme pertahanan ini dapat


menyebabkan infeksi pada konjungtiva.

70
Gejala Klinis
injeksi konjungtiva baik segmental ataupun menyeluruh
secret yg purulent

Tatalaksana
tergantung pada temuan agen mikrobiologiknya.
dapat dimulai dengan antimikroba topikal spektrum luas
konjungtivitis purulen yang dicurigai disebabkan oleh diplokokus gram-negatif
harus segera dimulai terapi topical dan sistemik.

71
Komplikasi
Blefaritis marginal kronik sering menyertai konjungtivitis bateri

72
Konjugtivitis virus ( Pasien B )

Inflamasi konjungtiva oleh karena virus

dapat disebabkan berbagai jenis virus, tetapi adenovirus adalah virus yang paling banyak
menyebabkan penyakit ini.

Selain itu penyakit ini juga dapat disebabkan oleh virus Varicella zoster, picornavirus

sering terjadi pada orang yang sering kontak dengan penderita dan dapat menular melalu
di droplet pernafasan, kontak dengan benda-benda yang menyebarkan virus
73
Patofisiologi
Hampir sama dengan konjungtivitis bakteri akan tetapi jenis ini
disebabkan oleh karena virus .

Gejala Klinis
demam dan mata seperti kelilipan, mata berair berat dan kadang
dijumpai pseudomembran.

infiltrat subepitel kornea atau keratitis setelah terjadi konjungtivitis


dan bertahan selama lebih dari 2 bulan
74
biasanya pasien juga mengeluhkan gejala pada saluran pernafasan atas dan
gejala infeksi umum lainnya seperti sakit kepala dan demam.

Pada konjungtivitis herpetic yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) yang
biasanya mengenai anak kecil dijumpai injeksi unilateral, iritasi, sekret mukoid, nyeri,
fotofobia ringan dan sering disertai keratitis herpes

Konjungtivitis hemoragika akut yang biasanya disebabkan oleh enterovirus dan


coxsackie virus memiliki gejala klinis nyeri, fotofobia, sensasi benda asing,
hipersekresi airmata, kemerahan, edema palpebra dan perdarahan subkonjungtiva

75
* Tatalaksana
biasanya sembuh sendiri.
antivirus topikal atau sistemik harus diberikan untuk mencegah terkenanya kornea

76
Konjugtivitis Alergi ( Pasien C )

bentuk reaksi akut maupun kronis yang diperantarai IgE terhadap alergen yang
tersebar di udara dan memiliki efek trhdp mata .

terjadi karena mata bersentuhan dengan alergen.


Sistem kekebalan tubuh akan bereaksi tidak normal akibat zat tertentu atau disebut
dengan alergen

77
Ada tiga tipe utama konjungtivitis alergi, yaitu :
1. allergen : e/c alergen
2. allergen aerosol : e/c debu,serbuk pohon,parfum,nulu hewan
3. Contactdermatokonjungtivitis : zat kimia / riasan
4. Pappiler konjungtivits : e/c lensa kontak bagian mata buatan atau prostesis yang
dipasang saat operasi mata
5. alergi menahun konjungtivitis : e/c tungau debu, kelupasan kulit mati hewan, dan
serbuk sari dari pohon, bunga atau rumput

78
Patofisiologi
Alergen pd konjungtiva menstimulasi respon imun scr. Stimultan mediator
inflamasi histamine terlepas dan produksi asam arakhidonat menjadi prostaglandin .

Alergen terikat dengan antibody IgE menempel pd sel mast degranulasi


dri degranulasi ini akan keluar mediator2

Sperti sel mast mengeluarkan histamine & bradikinin sensasi gatal

79
Selain itu ke 2 mediator tadi menyebabkan dilatasi p.darah hiperemi / injeksi
konjungtiva

Mediator lain dri sel mast jg melepaskan sinyal kimia ke eritrosi & leukosit sel2
darah ini akan mencapai konjungtiva krna dilatasi p.darah tdi seperti halnya
histamine & bradikinin , prostaglandin menyebabkan sensasi sakit , gatal dan dilates
vaskuler melaluisaraf tepi .

80
Manifestasi
Mata terasa gatal
Hidung berair atau tersumbat
Bersin-bersin
Kelopak mata terasa perih dan menjadi kering jika menderita alergi terhadap tets
mata atau biasa disebut contact dermaconjunctivitis
Bintik kecil di dalam kelopak mata bagian atas dan berkembang secara perlahan

81
Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi konjungtivitis alergi :
Kompres mata dengan kain yang dibasahi air dingin.
Hindari terpapar alergen.
Jangan memakai lensa kontak hingga gejala konjungtivitis hilang.
Agar gejala tidak memburuk, jangan menggosok mata walau terasa gatal.

82
Obat antihistamin baik dalam bentuk tetes mata atau obat minum
Pemakaian obat kortikosteroid jangka pendek
Obat mast cell satbilisers berguna mengendalikan gejala alergi untuk jangka waktu
yang panjang

Penatalaksanaan
Obat tetes khusus alergi mata

83
84
Komplikasi
Konjungtivitis Neonatal
Punctate Epithelial Keratitis

85
KESIMPULAN
Jadi , menurut kami berdasarkan keluhan yang dialami pada pasien A,B, dan C kami
mengambil diagnose konjungtivitis yang mana pada pasien A itu mengalami
konjungtivitis bacterial , pasien B mengalami konjungtivitis virus dan pasie C
mengalami konjungtivits alergi. Dan dari setiap tipe konjungtivits ini memiliki gejala
yang hampir sama yaitu mata merah , berair , visus tidak menurun , dan biasanya
disertai secret pada konjungtivitis bacterial , yang merupakan suatu akibat dari
reaksi inflamasi pada konjungtiva .

86

You might also like