You are on page 1of 12

PENYAKIT TROFOBLAST

GESTASIONAL
Dr. Ricardi W. Alibasyah SPOG
Penyakit Trofoblast Gestasional (PTG)
Adalah sekumpulan penyakit yg berkaitan dg
vili korialis terutama sel trofoblasnya &
berasal dari suatu kehamilan.
Dibagi menjadi :
Penyakit trofoblast yg tidak ganas : mola
hidatidosa
Penyakit trofoblast ganas jenis villosum
Penyakit trofoblast ganas jenis nonvillosum atau
koriokarsinoma
Mola Hidatidosa
Mola hidatidosa ialah kehamilan abnormal, dg ciri2 sroma
villus korialis langka vaskularisasi, & edematus
Klasifikasi :
1. Mola hidatidosa komplet (MHK) : kehamilan abnormal
tanpa embrio yg seluruh vili korialisnya mengalami
degenarasi hidropik yg menyerupai anggur. Mikroskopik
tampak edema stroma vili tanpa vaskularisasi disertai
hiperplasia dari kedua lapisan trofoblas
2. Mola hidatidosa parsial (MHP): seperti pd MHK, tetapi
masih ditemukan embrio yg biasanya mati pd masa ini.
Degenarasi hidropik dari vili bersifat setempat, yg
hiperplasi hanya sinistio trofoblas saja
Faktor resiko
Sampai sekarang belum diketahiu etilogi dari penyakit ini. Yg baru diketahui
adalah faktor resiko seperti :
Umur :lebih banyak ditemukan pd wabita hamil usia dbawah 20th & diatas 35
th
Etnik : lebih banyak pd mongoloid daripada kaukasus
Genetik : wanita dg balanced translocation mempunyai risiko lebih tinggi
Gizi : banyak ditemukan pd mereka yg kekurangan protein
Gambaran klinik
1. Keluhan utama : amenore & perdarahan per
vaginam
2. Perubahan yg menyertai
Uterus lebih besar dari tuanya kehamilan
Kadar hCG yg jauh lebih tinggi dari kehamilan biasa
Adanya kista lutein, baik unilateral maupun bilateral
3. Adanya penyulit
Preeklamsi
Tiroksikosis
Emboli paru (jarang)
Diagnosis mola hidatidosa
1. Amenore
2. Perdarahan per vaginam
3. Uterus lebih besar dari biasanya
4. Tidak ditemukan tanda pasti kehamilan
5. Kadar -hCG yg tinggi
6. USG ditemukan gambaran vesikuler (
gambaran badai salju)
Penatalaksanaan
Terapi mola hidatidosa terdiri dari 3 tahap :
1. Perbaiki keadaan umum : transufi darah u/ mengatasi
syok hipovolemik atau anemi, pengobatan terhadap
penyulit
2. Evakuasi : evakuasi jaringan mola dg kuret vakum,
sisanya dibersihkan dg kuret tajam
3. Tindakan provilaksis : u/ mencegah terjadinya
keganasan pasca mola pd mereka yg mempunyai
faktor resiko, seperti umur di atas 35 th atau
gambaran PA yg mencurigakan
Tindak lanjut (follow up) u/ mendeteksi secara
dini adanya perubahan ke arah keganasan.
Prognosis
Sebagian besar penderita mola hidatidosa
akan baik kembali setelah kuretasi. Bila hamil
lagi, umumnya berjalan normal. Mola
hidatidosa berulang dapat terjadi, tetapi
jarang. Walaupun demikian 15-20% dari
penderita mola hidatidosa dapat mengalami
degenarisasi keganasan menjadi tumor
trofoblas gestasional (TTG), baik berupa mola
infasi, koriokarsinoma, maupun plasental site
trophoblastic tumor (PSTT)
Penyakit trofoblast ganas jenis
villosum
Tumbuh sesudah mola hidatidosa
Gejala : kadar hCG pascamola setelah menurun, malah meningkat
lagi, amenore yg diikuti perdarahan dari uterus tidak teratur
Pemeriksaan ginekologik : uterus membesar & lembek, ditemukan
kista tekalutein pd kedua ovarium
Diagnosis
Kerokan : ditemukan villus2 biasanya dg proliferasi trofoblast yg
berlebihan atau hasnya negatif krn tumor tdk lagi di kavum uteri
tetapi sudah memasuki miometrium
Histerogram : gambaran kavum uteri yg tidak rata
Angiografi : gambaran vaskularisasi yg abnormal didaerah invasi
USG
Invasi terbatas pd miometrium akan tetapi
ada kemungkinan terdapat anak sebar yg
mengandung villus di pelvis, vagina & paru-
paru
Penanganan : histerektomi, kemoterapi
Penyakit Trofoblast Ganas Nonvillosum (Koriokarsinoma) dibagi
menjadi 2:
Penyakit trofoblast ganas risiko rendah Penyakit trofoblast ganas risiko tinggi

Metastasis di paru-paru & Metastasis selain di paru-paru &


alat-alat genital, tetapi juga di otak,
atau alat-alat genital di hepar, dan atau traktus
digestivus
Kadar hCG yg tetap tinggi Lebih menonjol gejala2 yg
tetapi tdk melebihi 100.000 disebabkan oleh metastasis spt :
ikterus atau perdarahan dlm otak
mU/ml. Diagnosis kadar hCG tinggi
Penanganan : kemoterapi MRI : mendeteksi metstasis di otak
Penanganan : pemberian berturut2
dg pemberian berturut2 Methotrexate & Dactinomycin dlm
Methotrexate & dosis tinggi
Dactinomycin dlm dosis Jika banyak perdarahan di otak :
histeroktomi & salpingo-
rendah ooforektomi

You might also like