You are on page 1of 26

Drg.

Kusuma Arbianti, MMR


Definition
Health promotion is the science and art of helping
people and society change their lifestyles to
achieve optimal health. It places an emphasis on
improving quantity and quality of life for all and
enables the improvement of health. Therefore,
health promotion includes the use of any preventive,
educational, administrative policy, program, or law
to achieve this outcome.
Ottawa Charter (1986)
In 1986, WHO produced a document called The Ottawa
Charter , which set out strategies for effective health
promotion, including:
1. Building healthy public policy.
2. Local authority healthy eating policies.
3. Creating supported environments.
4. Developing individual knowledge and skill in those who deal
with the public, including doctors, dental personnel,
pharmacists, caterers, teachers and nursery staff.
5. Supporting community action by working with voluntary groups
in communities to care for the health in their particular
community.
6. Re-orientating health services towards prevention and ensuring
that all health professionals give the same message.
Oral disease is one of the most prevalent diseases
in the world, causing considerable morbidity,
particularly for disadvantaged populations and it
has many risks common to other diseases affected
by lifestyles
The major oral diseases and conditions are:
1. Dental caries (tooth decay, cavities)
2. Periodontal disease (gum disease)
3. Malocclusion (crooked teeth)
4. Edentulism (complete tooth loss)
5. Oral cancer
6. Craniofacial birth defects such as cleft lip and cleft palate
7. Soft tissue lesions
8. Oral-facial injuries
9. Temporomandibular dysfunction (TMD)
WHO pada tahun 2003 telah membuat acuan
Global Goals for oral Health 2020,
targetnya adalah
meminimalkan dampak dari penyakit mulut dan
kraniofasial dengan menekankan pada upaya
promotif dan mengurangi dampak penyakit sistemik
yang bermanifestasi di rongga mulut dengan
diagnosa dini, pencegahan dan manajemen yang
efektif untuk penyakit sistemik
Four strategic directions provide the broad framework for focusing
WHO's technical work, which also have implications for the Oral
Health Programme:
Reducing oral disease burden and disability, especially in poor and
marginalized populations.
Promoting healthy lifestyles and reducing risk factors to oral health that
arise from environmental, economic, social and behavioural causes.
Developing oral health systems that equitably improve oral health
outcomes, respond to people's legitimate demands, and are financially
fair.
Framing policies in oral health, based on integration of oral health into
national and community health programmes, and promoting oral health
as an effective dimension for development policy of society.
Sidang WHA ke-60 meminta kepada negara-negara
anggota untuk:

(a) menjamin bahwa kesehatan gigi dan mulut terintegrasi ke


dalam upaya-upaya pencegahan dan pengobatan penyakit
tidak menular, penyakit menular dan kesehatan ibu dan
anak;
(b) menjamin bahwa kebijakan nasional didasarkan pada
evidence based approach;
(c) mengupayakan agar kesehatan gigi dan mulut terintegrasi
ke dalam kerangka primary health care;
(d) mengupayakan program fluoridasi;
(e) menjamin kesehatan kanker mulut terintegrasi dengan
program penanggulangan kanker; (f) menjamin bahwa
upaya pencegahan kesehatan gigi dan mulut terintegrasi
dengan program HIV/AIDS;
(g) memperkuat upaya promosi;
(h) meningkatkan kemampuan petugas kesehatan gigi,
meliputi dokter gigi dan perawat gigi;
(i) mengintegrasikan sistim informasi kesehatan gigi dan
mulut kedalam surveilans kesehatan;
(j) memperkuat upaya-upaya pengembangan riset
kesehatan gigi dan mulut;
(k) meningkatkan penyediaan anggaran untuk
pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit
gigi dan mulut; dan
(I) memperkuat kemitraan antar stakeholders
Bagaimana di Indonesia??
Pendekatan WHO saat ini untuk upaya pelayanan
kesehatan gigi dilakukan dengan pendekatan Basic
Package of Oral Care(BPOC) atau Paket Dasar Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas,
yang terdiri dari:
1. Perawatan Kegawat daruratan Gigi dan Mulut (Oral
Urgent Treatment (OUT),
2. Tersedianya Pasta Gigi yang mengandung fluoride
dengan harga terjangkau (Affordable Fluoride
Toothpaste(AFT) dan
3. Penambalan gigi dengan invasi minimal (tanpa bur)
/Atraumatic Restorative Treatment(ART)
Dalam pelaksanaan promosi kesehatan dikenal
adanya 3 (tiga) jenis sasaran, yaitu (1) sasaran
primer, (2) sasaran sekunder dan (3) sasaran tersier.
Sasaran Primer

Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan


sesungguhnya adalah pasien, individu sehat dan
keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari
masyarakat.
Sasaran Sekunder
Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat,
baik pemuka informal (misalnya pemuka adat,
pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka
formal (misalnya petugas kesehatan, pejabat
pemerintahan dan lain-lain), organisasi
kemasyarakatan dan media massa
Sasaran Tersier
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan
publik yang berupa peraturan perundang-
undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang
lain yang berkaitan serta mereka yang dapat
memfasilitasi atau menyediakan sumber daya
Menyadari rumitnya hakikat dari perilaku, maka
perlu dilaksanakan strategi promosi kesehatan
paripurna yang terdiri dari
(1) pemberdayaan, yang didukung oleh

(2) Bina suasana dan

(3) Advokasi, serta dilandasi oleh semangat

(4) kemitraan
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a) Mengintegrasikan promosi kesehatan gigi dan mulut
kedalam program perilaku hidup bersih dan sehat.
b) Membuat media promosi yang inovatif dan efektif, baik
melalui media cetak, media elektronik dan secara langsung
pada semua kelompok umur pada masyarakat
sepertimencetak leaflet, poster, CD, lembar balik, serta
dialog interaktif di TV, radio, tayangan pendek, dll
c) Melakukan pendidikan tentang pentingnya perawatan
gigi dan mulut yang teratur oleh tenaga kesehatan gigi
baik secara individu maupun masyarakat
Program Fluoridasi
a) Kadar fluor dalam air minum yang dikonsumsi di
seluruh provinsi di Indonesia
b) Kadar fluor didalam berbagai pasta gigi yang
beredar di Indonesia
c) Program fluoridasi air minum, garam, susu, dll.
d) Program kumur-kumur fluor pada murid-murid
sekolah dasar (UKGS)
e) Program topikal aplikasi fluor secara individual24
f) Program pemberian tablet fluor pada beberapa
sekolah dasar di daerah yang resiko kariesnya tinggi
TERIMAKASIH...

You might also like