You are on page 1of 20

PERAN Z AT BESI

DAL AM
KEHAMIL AN
Oleh :
Claudia Joy H. H.

Perseptor :
dr. Zulkarnain, Sp.OG (K)
BESI ( FE )
Besi adalah elemen metalik yang memiliki simbol
atom Fe, dengan nomor atom 26.

Merupakan mineral mikro yang paling banyak


terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu
sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa

Enzim dan protein mengandung besi, seringkali


mengandung gugus prostetik heme, yang berperan
besar dalam oksidasi dan transportasi biologis.
SUMBER ZAT BESI

Besi dalam makanan terdapat dua bentuk, yaitu


:
Heme :
Daging merah, udang segar, hati sapi (Hewani)
Non Heme :
Kedelai murni, kacang merah, kacang hijau (Nabati)
BENTUK ZAT BESI

Terdapat empat bentuk zat besi dalam tubuh


1. zat besi dalam hemoglobin
2. zat besi cadangan sebagai feritin dan hemosiderin
3. zat besi yang ditranspor dalam transferrin
4. zat besi parenkim atau zat besi dalam jaringan lain seperti
myoglobin dan enzim lain
ABSORBSI BESI

Fase Luminal

Fase Mukosal

Fase Korporeal
METABOLISME BESI
KEBUTUHAN BESI
Rata-rata kebutuhan zat besi pada waktu hamil berdasarkan usia kehamilan
adalah sebagai berikut (Husaini, 1989) :

Trimester I: Kebutuhan zat besi 1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)


ditambah 30 40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah.
Trimester II: Kebutuhan zat besi 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)
ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan conceptus 115 mg.
Trimester III: Kebutuhan zat besi 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)
ditambah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan conceptus 223 mg.
ANEMIA DEFISIENSI BESI

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin


di bawah 11 gr/dl pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin <
10,5 gr/dl pada trimester II
Hematokrit < 33%
Perempuan hamil merupakan segmen penduduk yang paling rentan
pada ADB.
Di India, Amerika Latin dan Filipina prevalensi ADB pada perempuan
hamil berkisar 35%-99%
ETIOLOGI

Kurang masuknya unsur zat besi dalam makanan


Gangguan reabsorbsi
Penggunaan terlalu banyak zat besi karena peningkatan
kebutuhan tidak terpenuhi
KLASIFIKASI DERAJAT DEFISIENSI
BESI
Deplesi besi (Iron depleted state) : cadangan besi menurun tetapi
penyediaan besi untuk eritropoesis belum terganggu
Eritropoesis defisiensi besi (Iron deficient erythropoiesis) : cadangan
besi kosong, penyediaan besi untuk eritropoiesis terganggu tetapi
belum timbul anemia secara laboratorik
Anemia defisiensi besi : cadangan besi kosong disertai anemia
defisiensi besi
PERUBAHAN FUNGSIONAL NON
ANEMIA PADA DEFISIENSI BESI
1. Sistem neuormuskular yang mengakibatkan gangguan
kapasitas kerja
2. Gangguan terhadap proses mental dan kecerdasan
3. Gangguan imunitas dan ketahanan terhadap infeksi
4. Gangguan terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya
GEJALA ANEMIA DEFISIENSI BESI
Gejala Umum Anemia Gejala Khas Defisiensi Besi Gejala Penyakit dasar

Terjadi apabila kadar Hb < Koilonychia : kuku sendok, Gejala dari penyakit yang
7-8 g/dl kuku menjadi rapuh, menyebabkan anemia
Badan lemah, lesu, cepat bergaris vertikal dan defisiensi besi
lelah, mata berkunang- cekung mirip sendok Contoh : Anemia akibat
kunang, telinga mendenging Atrofi papil lidah : perdarahan menahun
Pemeriksaan fisiK : pucat permukaan lidah licin seperti pada orang
terutama pada konjungtiva Stomatitis angularis cacingan.
dan jaringan bawah kuku (cheilosis) : peradangan
pada sudut mulut terlihat
seperti bercak putih
Atrofi mukosa gaster
menyebabkan akhloridia
Pica : keinginan untuk
memakan bahan tidak lazim
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Kadar Hemoglobin dan Indeks Eritrosit Menurun
MCV dan MCH menurun. MCV < 70 fl hanya didapatkan pada anemia defisiensi besi dan thalassemia
major. MCHC menurun pada defisiensi yang lebih lama.
Hapusan Darah Tepi
Ditemukan gambaran hipokromik mikrositer, anisositosis, dan poikilositosis
Konsentrasi besi serum menurun pada anemia defisiensi besi dan TIBC meningkat
Untuk kriteria diagnosis kadar besi serum <50 g/ dl, TIBC > 350 g/ dl, saturasi transferin < 15%
Kadar feritin serum indikator cadangan besi
Penurunan kadar < 12 g/ dl mendukung adanya defisiensi besi
Protoporfirin eritrosit meningkat (>100 g/ dl)
SST menunjukan hiperplasia normoblastik dengan normoblast kecil dominan
Pengecatan besi SST dengan biru prusia menunjukan cadangan besi negatif (butir hemosiderin negatif)
Perlu dilakukan pemeriksaan lain untuk mementukan penyakit yang mendasari
DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis anemia defisiensi besi
(modifikasi dari kriteria Kerlin et al) :
Anemia hipokromik mikrositer pada apusan darah tepi, atau MCV < 80 fl
dan MCHC < 31% dengan salah satu dari a,b,c, atau d
A. Dua dari 3 parameter dibawah ini :
Besi serum < 50 mg/dl
TIBC > 350 mg/ dl
Saturasi transferin < 15%
B. Feritin serum < 20g/ dl
C. Pengecatan SST dengan biru prusia menunjukan cadangan besi negatif
D. Dengan pemberian sulfas ferosus 3x200 mg/hari selama 4 minggu
disertai kenaikan kadar hb > 2 g/dl
TERAPI
Pemberian Preparat Besi :
Terapi Kausal : tergantung penyebabnya a. Besi per oral :
- Ferrous sulphat : dosis 3x200 mg

b. Besi Parenteral :
Pengobatan lain :
- Indikasi : intoleransi oral berat, kepatuhan
- Diet berobat kurang, kolitis ulserativa, perlu
- Vitamin C : diberikan 3x100 mg / hari peningkatan hb secara cepat
- Transfusi darah : PRC
PECEGAHAN
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi
kurang zat besi pada ibu hamil adalah :

Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber alami


Fortifikasi bahan makanan yaitu menambahkan zat besi, asam folat,
vitamin A dan asam amino esensial pada bahan makanan yang
dimakan secara luas oleh kelompok sasaran
Suplementasi besi-folat secara rutin selama jangka waktu tertentu,
bertujuan untuk meningkatkan kadar Hb secara cepat.
SUPLEMENTASI ZAT BESI
Menurut Depkes RI, tablet zat besi diberikan pada ibu hamil sesuai
dengan dosis dan cara yang ditentukan yaitu:

Dosis pencegahan Diberikan pada kelompok sasaran tanpa


pemeriksaan Hb. Dosisnya yaitu 1 tablet (60 mg besi elemental dan
0,25 mg asam folat) berturut-turut selama minimal 90 hari masa
kehamilan mulai pemberian pada waktu pertama kali ibu memeriksa
kehamilannya (K1).
Dosis Pengobatan Diberikan pada sasaran (Hb <ambang batas)
yaitu bila kadar Hb < 11gr/dl pemberian menjadi 3 tablet sehari
selama 90 hari kehamilannya.

You might also like