You are on page 1of 42

Kelumpuhan

( gangguan sistim motorik )


Dr Soetjipto H SpS
Sistim motorik
Sistim motorik primer ( piramidal )
Gerakan terarah
Halus
Sesuai kemauan kita

Sistim motorik sekunder ( ekstra piramidal )


Gerakan kasar
Koordinasi
Tidak dipengaruhi kemauan
Otomatis
Fisiologi
Susunan saraf pusat
Otak
Sumsum tulang belakang

Susunan saraf tepi


Saraf spinal
Sambungan saraf otot
Tipe kelumpuhan
UMN (upper motor neuron )
Spastik
Hiper refleksi
Refleks pathologis (+)

LMN (lower motor neuron )


Flaksid
Arefleksi
Atrofi
Fasciculasi
Penyebab ggn otak
Stroke
Tumor otak
Cedera kepala

Kelumpuhan yg terjadi :
Monoparese
Hemiparese
Tetraparese
Penyebab ggn ssm tlg blkg
Stroke spinal
Tumor
Cedera
Infeksi tlg blkg (spondilitis )

Kelumpuhan yg terjadi :
Monoparese
Paraparese
Tetraparese
Ggn saraf spinal
Polineuropati ( GBS)
Entraptment polineuropati (HNP)

Kelumpuhan:
Monoparese
Paraparese

Tetraparese
Ggn sambungan saraf otot
Miastenia gravis

Kelumpuhan :
Opthalmoplegia
Paraparese

Tetraparese
STROKE
BERDASARKAN PATOFISIOLOGI

INFARK : THROMBOSE
EMBOLI

PERDARAHAN : INTRA SEREBRAL


SUB ARACHNOID
.
THROMBOSE
PENYEBABNYA :

1. Gangguan Pembuluh Darah

2. Gangguan susunan darah

3. Gangguan aliran darah


GANGGUAN PEMBULUH DARAH

Arteriosklerosis : usia lanjut, hipertensi,


DM, hiperlipidemi, infeksi.

Arteriosklerosis penyempitan (stenosis)


sumbatan (trombus)
Atherosclerosis Timeline
Foam Fatty Intermediate Fibrous Complicated
Cells Streak Lesion Atheroma PlaqueLesion/Rupture

Endothelial Dysfunction
From first decade From third decade From fourth decade
Smooth muscle Thrombosis,
Growth mainly by lipid and collagen hematoma
accumulation
Adapted from Stary HC et al. Circulation 1995;92:1355-1374.
GANGGUAN SUSUNAN DARAH
Kadar Hb tinggi ( > 17 gr%),
Hematokrit tinggi ( > 50 % )
darah terlalu kental, (polisitemia vera)

Kadar fibrinogen tinggi ( merokok )

Jumlah sel trombosit tinggi

Sickle sel anemia


GANGGUAN ALIRAN DARAH KE OTAK
( HEMODINAMIK )

- Penurunan aliran darah ke otak


( penyakit / kelainan jantung)

- Viscositas ( haemokonsentrasi )
EMBOLI

CARDIAL :
GGN IRAMA JANTUNG
CACAT KATUP
INFEKSI

EKSTRA CARDIAL ;
PLAQUE ARTEROMATOUS
A.CAROTIS COMUNIS
PERDARAHAN INTRA SEREBRAL

ANEURYSMA
AVM
HIPERTENSI
PERDARAHAN SUBARACHNOID

ANEURYSMA CONGENITAL
TRAUMA
STROKE
(Perjalanan Klinis)
Transient Ischemic Attack (TIA)
24 jam sembuh.
Reversible Ischemic Neurological Deficit
(RIND) 3 minggu sembuh.
Progressing Stroke = Stroke in Evolution,
bertambah berat.
Completed Stroke, langsung cacat.

13.
Gejala klinis
berdasarkan lokasi lesi
Hemisfer kiri :
Afasia

Kelumpuhan tubuh sebelah kanan

Ggn sensorik tubuh sebelah kanan

Ggn lapangan pandangan sebelah kanan

Ggn membaca,menulis dan berhitung


Gejala klinis
berdasarkan lokasi lesi
Hemisfer kanan :
Ggn melukis

Kelumpuhan tubuh sebelah kiri

Ggn sensorik tubuh sebelah kiri

Ggn lapangan pandangan sebelah kiri

Ggn mengikuti nada (aprosodia )


Gejala klinis
berdasarkan lokasi lesi
Kapsula interna / dasar pons :
Kelumpuhan tubuh saja.

Thalamus :
Gangguan sensorik saja.

Sistim limbik :
Ggn kognisi saja.
Faktor Resiko
Yang tidak dapat dihindari / dirubah :

Umur 40 thn keatas


tiap kenaikan 10 thn meningkatkan
risiko 2 kali

Gender / Jenis kelamin lebih banyak pd pria

Ras lebih banyak pada orang kulit hitam

Keturunan berhubungan dengan faktor risiko


Faktor Resiko
Yang dapat dihindari / dirubah :
Hipertensi
Penyakit / kelainan jantung
Diabetes melitus
Kadar kolesterol darah yang tinggi
Merokok
Alkohol
HIPERTENSI
Target T : 140 / 80
Obat teratur
Kurangi garam, alkohol, lemak
Berhenti merokok
Kurangi berat badan
Aktifitas fisik
PENYAKIT JANTUNG
Obat

Cegah hipertensi

Berhenti merokok

Hati hati minum obat

Gaya hidup, pola makan


DIABETES MELITUS
Diet

Obat

Kontrol gula darah teratur

Aktifitas
Cholesterol / Trigliserida / Asam urat
Obat
Diet
Olah raga

Merokok / Alkohol
Hentikan
FAKTOR RISIKO YG LAIN
Obesitas / Kegemukan
Kurangi berat badan
Perhatikan pola makan
Aktifitas

Kurang bergerak : walking, jogging, cycling, aerobic

Drug abuse : hati hati penggunaan obat

Oral kontrasepsi : hindari pemakaian kontrasepsi yg lama


Ischemic Stroke Infarct
When a stroke occurs, it
kills brain cells in that
immediate area
This area of dead cells is
called an infarct
These cells usually die
within minutes to a few
hours after the stroke
starts
TUJUAN RAWAT PASIEN STROKE
1. Diagnosis pasti
2. Cari dan obati faktor resiko
3. Cegah komplikasi
4. Membantu pemulihan pasien
5. Cegah stroke tak berlanjut, upaya agar cepat
dapat dibatasi
6. Cegah kematian.

.
Penatalaksanaan umum
Posisi kepala 20-30 derajat
Bebaskan jalan nafas, beri oksigen 1-2 liter sampai
ada hasil gas darah
Kandung kemih yang penuh harus dikosongkan
Awasi tekanan darah
Kadar gula darah harus dikoreksi
Cairan infus tidak boleh mengandung glukosa
murni
Nutrisi oral boleh diberikan setelah hasil tes fungsi
menelan baik
TERAPI
Edema otak : Manitol 20%, tidak boleh diberikan bila
ada gangguan fungsi ginjal.

Hipertensi : Infark pada stadium akut tensi tidak


boleh diturunkan kecuali sistolik diatas 220 mmHg.
Tekanan darah baru diturunkan setelah hari

ke 2 sampai ke 7

Hipertensi : Perdarahan tensi harus diturunkan lebih


progresif
.
TERAPI
Stroke infark :
rtPa terapeutic window hanya 3 jam
lmwHeparin bila dicurigai emboli
Antiplatelet aggregasi :aspirin,cilostasol
Neuroprotektor citicholine, piracetam
TERAPI
Stroke perdarahan :
A. Perdarahan subarchnoid :
Nimodipine mencegah vasospasme
neuroprotektor

B. Perdarahan intraserebral :
Turunkan tekanan tinggi intra kranial
neuroprotektor
TERAPI
Stroke perdarahan intraserebral :
Tindakan bedah dilakukan dengan
mempertimbangkan GCS, usia, lokasi :
1. Perdarahan serebellum > 3 cm
2. Perdarahan intraventrikel dengan
hidrosefalus akut
3. Perdarahan lobar > 60cc dengan ancaman
herniasi
Komplikasi Akut :

Kejang diazepam IV,phenytoin IV

Edema otak .Peninggian tekanan intra kranial


Herniasi otak meninggal

Perdarahan luas Peninggian tekanan intra


kranial Herniasi otak meninggal
Komplikasi Subakut/kronis :

Broncho-pneumonia

Dekubitus

Kontraktur
KOMPLIKASI KEJIWAAN

Depresi
Bingung / disorientasi
Sindroma menggerutu
Demensia
Gangguan otonom, keringat, seksual dll
Pseudobulbar palsy
Penderita dg stroke berulang yang
mengenai kedua hemisfer.
Gejala : hemiparese/ tetraparese
3 D : dysphagia,dysarthria,dysmasesi
Mudah menangis (force crying)
Mudah tertawa (force laughing)
Pencegahan Primer

Sebelum terjadinya stroke.


Pasien dengan > 2 faktor resiko
Kontrol faktor resiko
Perbaiki gaya hidup
Pencegahan Sekunder

Setelah terjadinya stroke atau TIA


Kontrol faktor resiko : berobat teratur
Perbaiki gaya hidup: diet,olah raga.
Antiplatelet aggregasi untuk Stroke infark
Anticoagulans untuk Stroke emboli

You might also like