You are on page 1of 16

Diabetes Melitus Tipe 2 pada

Laki-laki Berusia 45 tahun


Novi yantika br kaban
10201199
Anamesis
Identitas pasien
Keluhan utama pasien
Menanyakan 3P
Riwayat penyakit dahulu (Riwayat masuk RS
dan komplikasi)
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat pengobatan (OHO)
Riwayat sosial(keadaan luka)
Pemeriksaan fisik

Keadaan umum
TTV
Inspeksi ( atrofi kulit&otot, lesi kulit, warna
kulit)
Palpasi (suhu kulit, pulsasi a dorsalis pedis
ka/ki)
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penyaring
Kadar glukosa normal Belum pasti Pasti DM
darah DM
(plasma vena)
GDS <110mg/dl 110-199mg/dl >200mg/dl
GDP <110mg/dl 110-125mg/dl >126mg/dl

Pemeriksaan diagnostikPemeriksaan TTGO


GD 2 jam pasca >200mg/dl 140-199mg/dl <140mg/dl
pembebanan

DM +
TGT +
NORMAL +
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Untuk Penilaian
Hasil Pengobatan
- Pemeriksaan Kadar
GlukosDarah(puasa&sewaktu)
- Pemeriksaan Kadar Hemoglobin A1C( <6,5%)
*Hba1c 10%*
Working diagnosis

resistensi insulin disertai defesiensi insulin


relatif sampai yang terutama defek sekresi
insulin disertai resistensi insulin
Diagnosis diferential
Diabetes tipe khusus lain
MODY (maturity onset diabetes of the young)
diabetes tipe 2 pada orang muda. Defek
genetik yang diturunkan secara autosomal
(ortu+DM tipe 2 90% anak carier DM tipe2)
Manifestasinya (<14tahun) = DM tipe 2
Lanjutan ...
Diabetes tipe I : destruski sel B defesiensi
insulin absolut autoimun & idiopatik (dapat
muncul disembarang usia)
Diabetes tipe 1,5 LADA(latent autoimmune
diabetes in adults). Rx autoimun destruksi
sel B secara perlahan-lahan diabetes tipe 1
pada usia dewasa

Terapy: insulin
Etiology
Epidemiology
Who : tahun 2000 jumlah pengidap Diabetes
>20tahun = 150 juta prediksi 2025 =300juta
Indonesia 1,4-1,6%, menempati peringkat no
5 didunia
Patofisiology
DM tipe II : Insulin normal / insulin >>.
Reseptor insulin di sel<< glukosa ke sel <<
glukosa di P.darah >> hiperglikemik
Glukosa >> melewati ambang ginjal
glukosuria diueresis osmotik
poliuriapolidipsi
Glukosa >> keluar bersama urin
keseimbangan kalori (-)polifagia
Penatalaksanaan non farmako
Edukasi
Pengaturan makanan ( KH 60%, protein 10-
15%, lemak 10-20%) laki-laki 30kkal/kgBB,
perempuan 25kkal/kgBB
Pemeriksaan Indeks Massa Tubuh(IMT) <18,5
BB kurang, 18,5-22,9 BB normal, >23 BB lebih,
23-24,9 resiko 25-29,9 obes 1 >30 obes 2
Latihan jasmani low impact (tanpa beban)
Penatalaksanaan farmakologi
obat hiperglikemik oral
Nama obat Dosis Dosis awal Lama kerja Frekuensi (kali)
maksimal (jam)

Biguanid 2500 500 1-3


(metformin)

Sulfonilurea(glipsid 20 5 1--16 1-2


)

Inhibitor 300 50 1-3


glukosidase
(acabose)
Komplikasi
Komplikasi akut Komplikasi kronik

Ketoasidosis Mata (retinopati


Koma hipoglikemia diabetik/katarak)
Koma hiperosmolar non ketotik Ginjal (nefropati diabetikum
Jantung(PJK),
Pembuluh darah
(arterosklerotik)
Kaki(nefropati perifer
Otak(stroke non hemoragika)
Hati(fatty liver)
Pencegahan
Primer: pencegahan DM dalam keluarga (
tidak makan berlebihan)
Sekunder: mencegah komplikasi akut/kronik
Tertier: mencegah komplikasi yg ada tidak
menjadi terminal.
Prognosis : sesuai komplikasi
Kesimpulan
- Diabtes tipe 2 ditandai dengan kelainan sekresi
insulin, serta kerja insulin. Pada awalnya
resistensi dari sel-sel sasaran terhadap kerja
insulin. Diabetes tipe 2 80% mengalami
obesitas, karena obesitas berhubungan
dengan resistensi insulin.

You might also like