You are on page 1of 24

BERBAGAI PENANGANAN

SINDROMA POLIKISTIK
OVARIUM

Delfi Lutan

Departemen Obstetri & Ginekologi


Fakultas Kedokteran USU
Medan-September 2008
1
Latar belakang
Pertama sekali didiskripsi oleh
Stein Leventhal tahun 1935

Patofisiologi
Faktor kontribusi
Faktor androgen
Pembesaran ovarium +
hiperthecosis
2
Faktor Kontribusi

1.Kegemukan dan hyperinsulinemia

2.Meningkatnya fungsi adrenal

3
PeningkatanAndrogen
(hyperandrogenisme)
Meningkat Androstenedione

Meningkat Testosterone

Meningkat Free Testosterone

Menurun Sex Hormone Binding Globulin

4
Pembesaran Ovarium dgn
Hyperthecosis

Luteinisasi sel theca interna

Berkurangnya granulosa cells

5
Keluhan
Gangguan menstruasi (80%)
Anovulasi (<6 Menses per year)

Menstruasi tidak teratur


Infertiliti (74%)

6
Keluhan lanjutan

Gambaran androgenik
Hiperandrogenisme
Acne Vulgaris

Hirsutisme (69%)

Perubahan Keringat

Pembesaran Clitoris

7
Keluhan berikutnya
Obesitas (49%)
Perubahan perilaku(seperti Depresi)

Dengan tanda yang dapat dilihat


Hirsutisme
Pembesaran ovarium bilateral

8
Pemeriksaan Radiologi
Folikel kecil yang banyak dengan
berbagai ukuran

Penebalan kapsul ovarium

Gambaran seperti mutiara dari

ovarium
9
Pemeriksaan laboratorium

Sindroma Insulin Resistance


1.Glucose to Insulin Ratio < 4.5
a.Sensitive marker of Insulin
Resistance in PCOS
2.Meningkat Insulin (C-Peptide
increased)
3.Meningkat serum gula puasa
10
Pemeriksaan Lab Lanjutan
Meningkat Gonadotropin
1.Luteinizing hormone (LH)
exaggerated surge
2.Serum LH to Serum FSH ratio
melebih 2.0
3.Serum Testosterone meningkat

11
Pemeriksaan lab lanjutan

Kelainan endocrine
1.Thyroid Stimulating Hormone
(TSH)
2.Serum Prolactin
3.Kelainan fungsi adrenal

12
Penanganan Awal I
Penurunan berat badan 10%
Penanganan Unopposed Estrogen
1.Oral Contraceptive Cycling or
2.Provera 10 mg PO qd for 7 days
diulangi selama 3 bulan

13
Penanganan awal II
Management of hyperandrogenism
(e.g. Hirsutism)
1. Serupa penanganan HAIR-AN
SYN

14
Penanganan awal III
2.Consider Spironolactone
(Aldactone) 50 mg PO bid, sebagai
aldosterone antagonis, dan
Flutamide sebagai antiandrogen.

15
Penanganan awal IV

3. Finasteride
sebagai obat untuk menurunkan
dihydrotestosterone pada rambut di
kulit.

16
Penanganan lanjutan I
A.Clomiphene Citrate dgn/tidak HCG
indikasi untuk disfungsi ovulasi
B.Gonadotropins (e.g. Metrodin,
Pergonal) dengan resiko OHSS
C.FSH dengan hCG

17
Penanganan lanjutan II

D.Glucocorticoids (Prednisone,
Dexamethasone), pada adrenocortical
hyperplasia.
E.Dopamine agonist (Parlodel),
indikasi untuk hiperprolaktinemia

18
Penanganan lanjutan III

F.GnRH-agonist, indikasi untuk


induksi ovulasi
G.Metformin dan antidiabetik indikasi
untuk obesitas dan adanya
hiperinsulinemia

19
Penanganan operatif I
A.Ovarian wedge resection
1.Siklus kembali normal sekitar 80%
dari pasien
2.Konsepsi terjadi sekitar 63%
3.Dengan resiko adhesi peritubular
dan ovarium

20
Penanganan operatif II
B.Laparoscopic ovarian drilling

1.Hasil sama dengan ovarian wedge

reseksi

2.Sedikit invasif

21
Komplikasi
A.Infertiliti
B.Meningkat resiko kanker payu dara
C.Meningkat resiko kanker
endometrium, berhubungan
dengan kenaikan estrogen yang
tidak terkontol.
D.Meningkat resiko kelainan jantung
dan pembuluh darah
22
Komplikasi lanjutan

C.Meningkat resiko kanker


endometrium, berhubungan
dengan kenaikan estrogen yang
tidak terkontol.
D.Meningkat resiko kelainan
jantung dan pembuluh darah

23
24

You might also like