Professional Documents
Culture Documents
Satriyandi mahmud
FAA 114 012
ASPEK MEDIKOLEGAL KESEHATAN
REPRODUKSI
Kekerasan terhadap perempuan
Dokter wajib mempertimbangkan kerahasiaan tindakan
pendokumentasian, mengobati gangguan akibat
kekerasan, dan memberi pemahaman kepada pasien
bahwa kekerasan tersebut tidak dapat diterima (masih
banyak perempuan yang menerima saja perlakuan-
perlakuan yang dialaminya, dianggap biasa). Dokter
yang merawat korban kekerasan juga wajib untuk
membantu mencari solusi tanpa kekerasan dengan
melibatkan pihak yang dapat membantu seperti
pekerja sosial, supaya setelah diobati lalu pulang, tidak
terjadi hal yang sama lagi (misalnya dipukuli lagi). Dulu
juga dianggap KDRT itu masalah dalam keluarga saja
tanpa perlu ikut campur orang lain.
Sex selection
Yang dimaksud dengan sex selection adalah
upaya untuk mengatur jenis kelamin
keturunan. Apabila hal ini dilakukan untuk
menghindari penyakit genetik herediter,
masih dapat diterima. (Ternyata gender dan
jenis kelamin itu berbeda, kalau gender
dilihat dari status ekonomi, sosial, dll., bukan
dari keadaan biologis.)
Hak-hak seksual dan reproduksi
Perempuan dan laki-laki keduanya berhak
memperoleh standar pelayanan kesehatan
tertinggi, termasuk untuk kesehatan reproduksi.
Berhak menentukan segala hal terkait jenis
kelaminnya (boleh ganti dong :p), berhak
memutuskan untuk menikah bebas dari
tekanan, diskriminasi dan kekerasan. Berhak
memilih apakah mau bereproduksi atau tidak,
serta mempunyai akses terhadap pengaturan
kehamilan yang aman, legal, efektif, terjangkau,
dan sesuai pilihan.
Hubungan dokter-pasien
Dokter wajib membebaskan pasiennya dalam
membuat keputusan medis dan tidak
dibenarkan terjadi hubungan romantis antara
dokter dengan pasien yang dirawat.
Hubungan ini baru dibenarkan apabila si
pasien statusnya sudah tidak dirawat dokter
tersebut. Katanya sih karena profesi dokter
itu luhur dan pasien percaya penuh saat
datang kepada dokter
Kerahasiaan, privasi, dan keamanan
Adanya tempat penyimpanan, pengaturan,
dan pemrosesan data yang baik: akurat,
update, cukup, relevan, tidak berlebihan,
mudah diakses, bisa disimpan selama
dibutuhkan. Selain itu data tersebut juga
diproteksi dari akses tidak bertanggung
jawab, kehilangan, atau kerusakan
Female genital cutting / female genital
mutilation / female circumcision
Sebenarnya masalah di luar Indonesia. FIGO
(International Federation of Gynecology &
Obstetrics, 1994, Montreal): tidak etis,
melanggar HAM
Delik Susila
1. Perbuatan cabul
Persetubuhan (intercourse) menurut medis itu hanya genito-genital
artinya kelamin ke kelamin. Sedangkan oro-genital (kelamin ke
mulut) dan ano-genital (sodomi) itu merupakan perbuatan cabul.
Oro-genital terbagi menjadi cunilingus (mulut ke vagina) dan
felatio (penis ke mulut).
Dengan kekerasan / ancaman kekerasan (hukuman 9 tahun)
terhadap orang pingsan / tak berdaya (7 tahun)
korban < 15 tahun (7 tahun)