You are on page 1of 11

SABUN CAIR

ANTISEPTIK

KELOMPOK 3 :
1. MERI NUR RACHMAWATI 10334066
2. TIKAH ASTUTI 10334067
3. ELYSA PRASTYANI 10334068
LATAR BELAKANG

Saat ini sabun telah dikembangkan dalam


bentuk tekstur yang berbeda. Dari sabun
batang ke sabun cair.
Sabun cair sendiri mempunyai banyak
kelebihan, seperti lebih higienis, mempunyai
kelembapan yang lebih baik, lebih hemat,
dan cenderung lebih murah.
Perkembangan pengobatan dewasa ini telah
mengarah kembali ke alam. Oleh karena itu
dalam formula ini akan dibahas ekstrak
etanol kubis yang dapat mengatasi masalah
keputihan dalam bentuk sabun cair
antiseptik.
Membuat formula sabun cair antiseptik yang baik
Stabilitas yang baik untuk sabun cair antispetik
PERMASALAHAN Cara membuat sediaan sabun cair antiseptik yang baik

Mengetahui tentang teori sediaan sabun cair


Dapat membuat rancangan sediaan sabun cair
Mengetahui kandungan (formulasi) yang terdapat
dalam sediaan sabun cair dan membandingkannya
TUJUAN
Mengetahui tentang cara pembuatan sediaan sabun cair
Mengetahui evaluasi sediaan sabun cair

Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang


bagaimana pembuatan sediaan kosmetik sabun cair
antiseptik
Mengetahui cara pembuatan formula yang baik dengan
MANFAAT
penggunaan bahan-bahan tambahan yang cocok
sehingga dapat digunakan secara aman
LANDASAN TEORI

Formulasi sabun cair antiseptik ini ditujukan


untuk mencegah, memperlambat dan
menghentikan pertumbuhan mikroba pada
permukaan dan mukosa kulit serta mencegah
terjaadinya infeksi.
Pada penelitian sebelumnya ekstrak etanol kubis
menghasilkan aktivitas antijamur yang tinggi
terhadap C. albicans.
Oleh karena itu akan dibahas, formulasi sabun
cair antiseptik ekstrak etanol kubis, uji aktivitas
sediaan terhadap C. albicans, hasil evaluasi
pengamatan organoleptis dan pH, serta hasil
evaluasi pengukuran berat jenis sediaan
Karakteristik umum sediaan Komponen yang digunakan
sabun cair antiseptik pada pembuatan sabun cair
Berbentuk cair dan mudah Surfaktan
dituang Basa (NaOH/KOH/dll)
Memiliki bau yang khas Air
Tidak mengiritasi kulit dan Pelumas/pelembab
selaput mukosa Antioksidan dan sequestring
Memenuhi syarat higienis agent
Memenuhi persyaratan uji Deodora
kadar pH untuk sabun Pewarna parfum
cair(pH sabun cair anti Pengontrolan pH
keputihn 5,5-8,5) Bahan tambahan khusus
Lolos ujji aktivitas antijamur
sediaan sabun cair
Berpotensi daya hambat
antikeputihan terhadap C.
albicans

Metode Pembuatan Sabun Cair Antiseptik


1. Saponifikasi, melibatkan hidrolisis ikatan ester gliserida yang
menghasilkan pembebasan asam lemak dalam bentuk garam dan
gliserol. Garam dari asam lemak berantai panjang adalah sabun.
2. Netralisasi, proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari
minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan asam lemak bebas
dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun.
Komponen Nama bahan F1 F2 F3 F4 F5

Zat aktif Ekstrak etanol kubis 8,75%

Ekstrak lidah buaya 6%

Ekstrak batang nanas 7%

Ekstrak daun pepaya 4%

Ekstrak daun sirih 3%

Surfaktan PEG 400 0,5% 0,5%

Viskolam SMC-20 0,3% 0,3%

Oleum cocos 5%

Minyak zaitun 30%

Pengental Carbopol 0,3%

Asam stearat 0,5% 2.5%

Na CMC 1%

Pengawet Acnibio Ac 0,0125%

Methyl paraben 0,15%

Propyl paraben 0,02%


Komponen Nama bahan F1 F2 F3 F4 F5

Massa asam Lar. As. Sitrat 0,1M 21.67% 21,67%

Massa basa Lar. Na2HPO4 0.2 M 65% 65%

Membantu TEA 0,15% 1%


stabilitas gel

Reaktab (basa) KOH 16% 3%

Detergent Sodium lauryl sulfat 1,5%

Humektan Glycerin 10%

Propylen glikol 10%

Pengharum Parfum Qs Qs Qs Qs

Pelarut Air Ad 100% Ad 100% Ad 100% Ad 100% Ad 100%


Ekstraksi dilakukan menggunakan metode
Pembuatan maserasi atau perendaman. Metode ini
ekstrak dipilih untuk mencegah kerusakan
etanol kubis komponen senyawa-senyawa oleh suhu
yang tinggi.

Lar. Asam sitrat dan lar. Dinatrium hidrogen fosfat masing-


masing dilarutkan dalam air suling panas.
Viskolam SMC-20/esaflor 22/ carbopol 980 dimasukkan ke
dalam larutan dinatrium hidrogen fosfat, diamkan hingga
mengembang atau biarkan selama 15 menit. Aduk ad
Pembuatan homogen
sabun cair Lar. Asam sitrat ditambahkan ad pH menjadi netral, lalu
tambahkan PEG 400 dan diaduk homogen
Tambahkan lar. Asam sitrat ad Ph yang sesuai
Tambah ekstra etanol kubis
Tambahkan air suling ke dalamnya ad 100%
Tambahkan ol.rosae dan aduk ad homogen
Pembahasan

Berat Jenis Aktivitas


Organoleptis pH
Formula Organoleptis
Sediaan Antijamur
Formula pH Formula Bobot
F1 Warna : coklat jenis Formula Diamete
tua, bau : khas r daya
kubis, bentuk : hambat
cairan F1 6,3 F1 1,04
F1 1,65 mm
F2 Warna : g/ml
kuning, bau :
khas zaitun,
bentuk : cairan F2 6,7 F2 0,910
F2 Tidak
F3 Warna : putih,
g/ml dilakukan
bentuk : cairan uji bakteri
kental, bau :
wangi
F3 7,83 F3 0,997 F3 21,3 mm
g/ml
F4 Warna : putih
kehijauan, bau
:khas, bentuk F4 7,1 F4 1,01 F4 31,39
: ciran
g/ml mm
F5 Warna : putih
agak
kemerahan, F5 6,1 F5 1,00- F5 > 22 mm
bau : khas
sirih, bentuk :
1,20
cairan g/ml
Kesimpulan
Hasil formulasi sediaan sabun cair ekstrak
etanol kubis memiliki karakteristik
organoleptis : bentuk (larutan), warna
(coklat tua), bau (khas kubis)
Hasil evaluasi yang meliputi pengamatan
organoleptis, pH, berat jenis dan aktivitas
anti jamur menunjukkan bahwa kedua
formulasi uji dan formula blanko memiliki
kestabilan yang baik,
Aktivitas antijamur oleh ketiga formula uji
menunjukkan bahwa semakin besar
konsentrasi ekstrak etanol maka semakin
besar pula diameter hambat yang terbentuk.
Daftar Pustaka
DepKes RI. Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta.1985.
Depkes, Perundangan-undangan tentang kosmetik
Depkes, Formularium Kosmetik, 1985
file:///D|/E-Learning/Teknologi%20Oleokimia/Textbook/BAB%206%20-%20
Sabun.htm (8 of 12)5/8/2007 3:43:20 PM
http//id.wikipedia.org/wiki/sabun
http://mator.org/?p=227
http://sumpena.wordpress.com/2007/03/06/membuat-sabun-mandi-sendiri/
Mitsui Takeo, New Cosmetic Science, Elsevier, Amsterdam, 1997
http://yprawira.wordpress.com/reaksi-saponifikasi-pada-proses-pembuatan-
sabun/
Aggraini Deni, Rahmides Wiwik Sri, dan Malik Masril. 2012. Formulasi
Sabun Cair Dari Ekstark Batang Nanas (Ananas comosus. L) Untuk
Mengatasi Jamur Candida albican. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia
1(1)
Soebagio B., Sriwidodo dan Angarini Irni. Formulasi Sabun Mandi Cair
Dengan Lendir Daun Lidah Buaya (Aloe vera) Jurnal Farmasi FMIPA
UNPAD.
Lubis Najla. 2013. Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstark Buah Mahkota
Dewa (Phaleria macrocarpa) Sebagai Antiseptik Pada Sabun Mandi
Cair (Body Foam). Prosiding SN YuBe. Fakultas Pertanian Universitas
Pembangunana Panca Budi, Medan.
Tjiraresmi Ami, dkk. Formulasi Dan Evaluasi Sabun Cair Antikeputihan
Dengan Ekstrak Etanol Kubis Sebagai Zat Aktif. Jurnal Farmasi FMIPA
UNPAD.

You might also like