Professional Documents
Culture Documents
Mahda Azimah
16070471
Benzena adalah senyawa organik siklik
sederhana yang biasanya ditemukan
dilingkungan dalam konsentrasi yang
rendah. Semakin sering individu
berinteraksi dengan senyawa tersebut,
semakin tinggi risiko paparannya.
BENZENA
KOMPONEN
MATERIAL MATERIAL BAHAN
PELARUT AWAL INTERMEDIET BAKAR
MINYAK
Pengua
Asap Pembak pan
rokok aran bensin
Industri
petroki Pembak
mia aran
KESEHATAN
PAPARAN BENZENA
Dengan digantikannya fungsi timbal
pada bahan bakar bensin dengan
poli aromatik hidrokarbon, maka
ancaman paparan benzena akibat
penguapan langsung maupun emisi
kendaraan bermotor semakin
meningkat.
PERNAPASAN, KULIT, PENCERNAAN
Ekskresi
Benzena yang telah mengalami
metabolisme akan dikeluarkan melalui
urin dalam bentuk fenol, asam
mukonat, dan asam S-fenil
merkapturat. Hanya sebagian kecil
benzena yang ikut dalam metabolisme
dieksresikan lewat feses.
Benzena memiliki sifat racun atau
kasinogenik. Pengaruh kronis
Benzena dapat menyebabkan
abrasi kromosomal (pengikisan
kromosom) baik struktur maupun
jumlah pada manusia
Paparan melalui inhalasi dan
ingesti menyebabkan disfungsi
sistem imun dengan efek awal
berupa lymphocytopenia (kondisi
limfosit dalam darah sangat
rendah).
BENZENA Asam trans-trans mukonat, fenol,
katekol, hidrokuinon, dan
benzokuinon dapat merangsang enzim
sitokrom ,pada sistem sel darah
manusia. Enzim ini mengkatalisis
reaksi metabolisme benzena pada
sumsum tulang, karena itu benzena
dapat menyebabkan efek toksisitas
pada sel darah (hematotoxicity).
Benzena dapat menembus plasenta,
sehingga bila ibu hamil terpapar
benzena maka janinnya dapat juga
terkena benzena ataupun senyawa
metabolitnya.
Dari perhitungan di atas didapat hasil intake rata-
rata efek non kanker pada pekerja Laboratorium PT.
Pertamina RU IV Cilacap adalah 0,027 mg/kg/hari.
Sedangkan, nilai intake rata-rata efek karsinogenik
adalah 0,0039 mg/kg/hari.
Konsentrasi benzene di Laboratorium PT. Pertamina
RU IV Cilacap rata-rata sebesar 0,287 mg/m3 atau
setara dengan 0,09 ppm, konsentrasi benzene
tersebut masih berada di bawah Nilai Ambang Batas
(NAB) berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga
Kerja Nomor SE 01/Men/1997 sebesar 32 mg/m3
atau 10 ppm.
Perusahaan pengolahan minyak bumi dapat
melakukan pengendalian risiko dengan cara
menurunkan konsentrasi benzena di tempat kerja
pada konsentrasi yang aman. Berdasarkan jurnal ini
konsentrasi aman benzene untuk untuk pajanan
efek non karsinogenik sebesar 0,04 ppm dan efek
karsinogenik sebesar 0,02 ppm.
Pekerja perusahaan pengolahan minyak bumi di laboratorium agar
melakukan hal berikut untuk melakukan pengendalian risiko:
Gunakan alat pelindung diri (APD) yang tepat dalam menangani bahan
kimia beracun
Kenali cara penanganan jika terjadi tumpahan atau kebocoran bahan
kimia beracun tersebut.
Pelajari tindakan pertolongan pertama (first aids) jika terjadi kecelakaan
keracunan pada saat bekerja
Mempelajari MSDS (Material Safety Data Sheet) atau Lembar Data
Bahan Kimia