You are on page 1of 24

Tentang : HUJAN

SIKLUS HIDROLOGI

Hujan

Lereng Tidak Stabil

Peresapan Evapotranspirasi

Airtanah
(Bebas) Evaporasi
Mata Air
Infiltrasi
Muka Airtanah
(Bebas) Airtanah
(Bertekan) Dataran Banjir

Lapisan Kedap Air


Hujan merupakan komponen
penting dalam siklus hidrologi.

Karakteristik hujan akan


mempengaruhi atau berakibat
langsung terhadap perencanaan
bangunan air.
Karakteristik hujan tersebut adalah sebagai berikut :

Tinggi hujan (d) adalah banyaknya hujan yang dinyatakan


dalam ketebalan air di atas permukaan datar (mm).
Intensitas (I) adalah laju hujan atau tinggi air per satuan
waktu (mm/menit, mm/jam, mm/hari).
Durasi (t) adalah lamanya hujan yang terjadi (menit, jam).
Frekuensi adalah frekuensi kejadian hujan yang ekstrem
(maksimum atau minimum), dinyatakan dalam waktu
ulang (T), yaitu besaran hujan yang rata-rata akan disamai
atau dilampaui sekali dalam T tahun
Luas penyebaran hujan (A) adalah luas geografis (km2).
Air hujan yang run off di atas permukaan tanah,
jalan, kebun dan lain-lain masuk ke selokan
(saluran drainasi) selanjutnya dibuang ke sungai.

Dimensi selokan dapat ditentukan berdasarkan


debit hujan maksimum yang tertangkap di
daerah tangkap.
Q maksimum A I t total

Qmaksimum : debit hujan maksimum yang didrain (l/s),


A : luas areal tangkapan hujan (ha),
It : intensitas hujan (l/s/ha).
total : angka aliran total (%),
: angka penyebaran hujan,
Intensitas hujan adalah laju hujan atau
kedalaman (tinggi) air hujan per satuan waktu.

R
I
t
Penetapan durasi hujan tidak mudah, namun
dapat didekati atau dianggap sama dengan
waktu konsentrasi (Sujono, 1999).
Waktu konsentrasi yaitu waktu yang dibutuhkan
oleh setetes air hujan yang jatuh di titik terjauh
dalam DAS untuk mengalir ke titik kontrol (Sri
Harto, 2000).
Persamaan Kirpich (1994) untuk menghitung
waktu konsentrasi (tc) :
t c 3,97 L0,77 S 0,385

tc : waktu konsentrasi (menit),


L : panjang saluran (km),
S : kemiringan saluran.
Hubungan antara intensitas, lama hujan, dan
frekuensi hujan dinyatakan dalam lengkung
IDF (Intensity-Duration-Frequency Curve).

Sifat umum hujan adalah makin singkat


hujan berlangsung intensitasnya
cenderung makin tinggi dan makin besar
kala ulangnya makin tinggi pula
intensitasnya.
120

IDF KULON PROGO


110
(Stasiun Kalibawang)

100

90
Intensitas Hujan

80
(mm/jam)

y = 157.44x-0.184
R = 1
70

60

50

40

30
0 60 120 180 240 300 360 420 480 540

Durasi (Menit)

13/12/2017
Rumus Talbot (1881)

a
I
tb
I.t I I .t I I I.t n I 2 .t
n n n n n n n
2 2

j1 j1 j1 j1
a 2 b
j1 j1 j1
n n
2
n (I ) I
n n
n (I 2 ) I
2

j1 j1 j1 j1
Rumus Sherman (1905)

a
I b
t
n n n

log I log t n log t. log I


n n n n

log I log t log t. log I log t


2

j1 j1 j1
log a
j1 j1 j1
2
j1
b 2
n n n n
n log t log t n log t log t
2 2

j1 j1 j1 j1
Rumus Ishiguro (1953)

a
I
t b

I. t I I . t I I I.
n n n n n n n
t n I 2 . t
2 2

j1 j1 j1 j1
a 2 b
j1 j1 j1

n
2
n

n (I ) I
n n
n (I 2 ) I
2

j1 j1 j1 j1
No t I I.t I2 I2.t log t log I log I. Log t (logt)2 t0,5 I.t0,5 I2.t0,5

1 60 54,0430 3242,58 2920,64 175238,50 1,78 1,7327 3,08 3,16 7,75 418,61 22623,19

2 120 50,1162 6013,95 2511,63 301396,18 2,08 1,7000 3,53 4,32 10,95 549,00 27513,58

3 180 48,1325 8663,84 2316,73 417012,26 2,26 1,6824 3,79 5,09 13,42 645,76 31082,26

152,29 17920,37 7749,01 893646,95 6,11 5,12 10,41 12,57 32,12 1613,38 81219,03

Konstanta

Talbot

a= 51026,87563

b= 887,5093433

Sherman

log a = 1,920607685

a= 83,29284273

b= 0,105792457

Ishiguro

a= 2451,43020

b= 37,6968
ANALISIS

t (menit) 10 20 30 40 50 60 120 180 240 300

I (Talbot) 57 56 56 55 54 54 51 48 45 43

I (Sherman) 65 61 58 56 55 54 50 48 47 46

I(Ishiguro) 60 58 57 56 55 54 50 48 46 45

Talbot
70
a= 51026,88

b= 887,5093 65

Intensitas Sherman (mm/jam)


60 y = 83.293x-0.106
Sherman R = 1

log a = 1,920608 55

a= 83,29284
50
b= 0,105792
45

Ishiguro 40
0 60 120 180 240 300 360
a= 2451,43
Waktu (Menit)
b= 37,69685

PENELITIAN
Rumus Mononobe
2
R 24 24 3
It
24 t

Dimana :
R24 : Hujan rancangan (mm)
t : Waktu (jam)
t (menit) 10 20 30 40 50 60 120 180 240 300
I (Mononobe) 57,23571 36,0562 27,5161 22,714 19,5743 17,334 10,9198 8,33333 6,87902 5,92816

R24 50mm
70

60

Intensitas Mononobe (mm/jam)


50

40

30

20

10

0
0 60 120 180 240 300 360
Waktu (Menit)
Angka aliran () tiap jenis tata guna lahan :

Bangunan padat = 70 % - 90 %
Bangunan terpencar = 30 % - 70 %
Atap rumah = 70 % - 95 %
Jalan aspal = 95 %
Jalan tanah = 15 % - 50 %
Lapis keras beton = 70 % - 90 %
Taman, halaman = 5 % - 25 %
Tanah lapang = 10 % - 30%
Kebun, ladang = 0% - 20%
Total dihitung berdasarkan prosentase luas daerah
tangkapan tiap jenis tata guna lahan.
n
Ai
Total ( i )
i 0 A
Total : angka aliran total,
i : angka aliran tiap jenis tata guna lahan,
Ai : luas areal tangkapan tiap jenis tata guna
lahan,
A : luas areal tangkapan total,
Tata Guna
i Ai (m2) %Ai i x %Ai
Lahan

Perumahan 90% 3000 ? ?

Lapis keras
70% 2000 ? ?
beton

Tanah lapang 30% 7000 ? ?


Daerah penyebaran hujan minimal 1 km2 dimana =
100 % = 1

Bila luas areal (A dalam km2) >1 km2 dan waktu hujan
(t = tc dalam jam)

1 t 3,7 10 0, 4 t A 3 / 4
1
t 15
2
12
t 10 jam

A 600 km2

1/B 1,878518

B 0,532335

You might also like