You are on page 1of 58

BIODATA

Nama Drs. Saroja, Apt., Sp.FRS.


TTL Sukoharjo, 18 Januari 1963
Agama Islam
Alamat Rumah Bukit Panjangan Asri M-6 Manyaran Semarang
HP : 085741053707
Email : sarojahp@yahoo.co.id
Kantor Instalasi Farmasi RSUP Dr Kariadi
Alamat Kantor Jl. Dr. Sutomo no 16 Semarang
Pendidikan 1, SDN Kadilangu Baki Skh 1974
2. SMPN 5 Surakarta 1977
3. SMAN 2 Surakarta 1981
4. Sarjana Farmasi FF UGM 1986
5. Apoteker FF UGM 1987
6. Spesialis Farmas RS FF UNAIR 1997
Pengalaman Kerja 1. APA Apotek Tirta Farma Kalsel 1987 1994
2. APA Apotek Jadi Waras Ungaran Jateng 1998 2012
3. Instalasi Farmasi RSUD H Boejasin Kalsel 1989-1994
4. Instalasi Farmasi RSUP Dr Kariadi Smg 1998 sekarang
5. DTT Akper Widya Husada Smg 1998 sekarang
6. DTT STIFAR Yaphar Smg 2002 sekarang
7. DTT FF Unwahas Smg 2004 Sekarang
8. DTT Poltekes Smg 2008 sekarang
Pengalaman 1. Sekretaris PD ISFI Jateng 2000 2010
Organisasi 2. Wail Ketua PD IAI Jateng 2010 Sekarang
PENGGUNAAN PERBEKALAN
FARMASI
Jaminan Mutu Penggunaan PF
Mengevaluasi Penggunaan PF
Promosi Peresepan Rasional
PENGGUNAAN PERBEKALAN
FARMASI (PMK no 58 TH 2014 no
72 th 2016)
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien
yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien
JAMINAN MUTU PENGGUNAAN
PERBEKALAN FARMASI
Sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau
4T+1W
Tepat Pasien, Indikasi, Obat, Dosis
Waspada ESO
7 benar
Benar Pasien, Indikasi, Obat, Dosis, Cara Pemberian,
Waktu Pemberian dan Dokumentasi
DEFINISI JAMINAN MUTU (QA)
Semua usaha untuk mengukur, menilai,
memastikan & mengevaluasi (pelayanan
kesehatan)

Menjamin kualitas produk yang memuaskan,


andal dan ekonomis bagi customer (kaizen)
Eliminasi kenerja dibawah standar &
meningkatkan efisiensi system pelayanan
kesehatan

Menentukan apa yang harus dilakukan,


mengukur keberhasilan kinerja, bila tidak sesuai,
bagaimana mengkoreksi agar dimasa depan dapat
diterima
PRINSIP QA
QA dapat diterapkan pada tiap pelayanan
kesehatan

Proses QA meliputi penetapan tingkat kualitas


minimal yang masih dapat diterima sebelum
sampai pada pelayanan ideal
Bila didapatkan hasil pelayanan dibawah standar
diperlukan perbaikan bagi petugas untuk
mengeliminir kekurangan

QA merupakan suatu siklus proses yang


berkesinambungan
PRINSIP QA
Untuk menjalankan program QA, syaratnya :
- SOP (standar operating procedur)
- Sosialisasi SOP dan mentrain SDM
- Sudah membangun distribusi obat yang cukup
terkendali
LINGKUP QA
PROSES QA
PROSES QA
1. Penggunaan Perbekalan Farmasi
- Sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau
- Dipilih program prioritas : cost, imbas
terhadap pasien, kemungkinan timbulnya
masalah
- Kegiatan FRS cukup besar sehingga tidak
mungkin dilaksanakan semua
- Beberapa fungsi kegiatan FRS :
Distribusi obat unit dose
Pelayanan IV admixture
Pelayanan Rawat Inap dan Rawat Jalan
Pelayanan Farmasi Klinik
Pelayanan Informasi Obat
Produksi dan pengemasan
PROSES QA
2.DEFINISIKAN KRITERIA & STANDAR
- Relevan dengan sasaran RS/FRS (patient safety)
- Informasi mudah didapat
- Ringkas, jelas, tidak mudah misinterpretasi
- Kriteria :
1. Order PF harus memenuhi kriteria 7 benar
2. Elektrplit konsentrat / HAM disiapkan IFRS
3. PF sesuai Formularium
PROSES QA
3. EVALUASI KUALITAS PELAYANAN
Prospektif, mis :
menanyakan kepada farmasis apa yang dilakukan
pada saat skrining resep

Concurent, mis :
mengamati apa yang dilakukan farmasis pada saat
skrining resep

Retrospektif,mis :
Review terhadap dokumentasi skrining resep
Mengkaji efektifitas skrining resep dalam
mencegah KNC dan KTD
PROSES QA
4. Penilaian aktivitas dengan memakai
standar dan kriteria
5. Pendidikan bagipetugas atau
pengkoreksian terhadap prosedur atau
fasilitas untuk mengeliminir
kekurangan
6. Penilaian apakah tahap sebelumnya telah
dilakukan dengan berhasil
7. Peninjauan berkala apakah standar &
kriteria masih sesuai dengan tuntutan
sekarang
CONTOH QA

Buat proses QA untuk subyek program:


Perbekalan farmasi sesuai indikasi, efektif,
aman dan terjangkau
CONTOH QA

Perbekalan farmasi :
sesuai indikasi,
efektif,
aman dan
terjangkau
CONTOH QA
Perbekalan farmasi :
Jaminan penggunaan obat sesuai indikasi :
Diagnose pasien
Kondisi lain dari pasien
Standar terapi / Pedoman Praktek Klinik (PPK)
Sistem peresepan
Telaah resep
Dispensing perbekalan farmasi
Telaah obat
Informasi obat
dll
CONTOH QA

Perbekalan farmasi :
Jaminan penggunaan obat sesuai indikasi :
Telaah resep - Obat dalam resep sesuai
indikasi
SPO telaah resep
Pedoman peresepam
Standar terapi / PPK
CONTOH QA

Perbekalan farmasi :
Jaminan penggunaan obat sesuai indikasi :
Telaah resep - Obat dalam resep sesuai
indikasi
SPO telaah resep
Alur proses telaah resep
SDM
Ceklis
1. Tentukan standar yang akan dicapai
Semua resep dilakukan telaah resep oleh Apt
Semua resep ditulis lengkap dan jelas (terbaca)

2. Evaluasi kualitas pelayanan


Kesulitan melakukan telaah resep karena
terbatasnya Apt
Telaah resep tidak teliti karena resep tidak lengkap
dan tidak jelas
Kesalahan dispensing karena resep ridak terbaca
3. Identifikasi penyebab defisiensi
Pedoman peresepan tidak ada / tidak jelas
SDM penulis resep kurang peduli
SDM Apt terbatas
dll
4. Buat rencana
Uraikan proses pelayanan :
- Setelah viste dokter menulis resep
- Resep diserahkan kepada perawat / pasien
- Perawat menyerahkan resep ke depo farmasi
- Apoteker melakukan telaah resep
Rencana
- Dokter visite didampingi apt/petugas farmasi
- Perawat mengngatkan dokter saat menulis resep
- Penambahan Apt
- Usulan : Standar terapi / PPK dibuat
- Usulan : Delegasi telaah kepada TTK
-
5.Pelaksanaan rencana dan evaluasi
Buat format pelaporan tentang :
- Formulir resep dan telaah resep
- Resep yang tidak lengkap dikembalikan
- Pengaturan waktu visite
- SDM farmasi ikut visite
- Awasi sampai keadaan ideal tercapai
Buat SOAP
JAMINAN MUTU PENGGUNAAN
PERBEKALAN
Sebelum peresepan
FARMASI
Rekomendasi terapi (visite bersama)
Selama peresepan
Verifikasi/skrining resep
Penyiapan obat
Telaah obat
Sesudah peresepan
Pemantauan efek terapi
Pemantauan efek samping
JAMINAN MUTU PENGGUNAAN
PERBEKALAN
Kebijakan
FARMASI
Pedoman
Standar Prosedur Operasional (SPO)
A. PERSYARATAN ADMINISTRASI
Pasien berkonsultasi dgn Dokter

Farmasi menerima resep

Penilaian terhadap resep


1. Ruangan / poliklinik
2. Jenis kelamin (L/P)
3. Umur (tahun) Jika ada masalah
4. Berat (Kg)
5. Nama pasien
6. Nomor pendaftaran Hubungi dokter
7. Tanggal
(hari/bulan/tahun)

Tidak ada masalah

1. Diagnosa Jika ada masalah


2. Nama dokter, No izin & tanda tangan
3. Jenis obat
Hubungi dokter
Tidak ada masalah / usulan

Kerjakan , jika perlu ada perubahan / penambahan

Ke B : Persyaratan Farmasi
B. PERSYARATAN FARMASI

Pasien berkonsultasi dgn Dokter

Farmasi menerima resep

Penilaian terhadap resep,


1. Bentuk sediaan
2. Kekuatan sediaan
3. Stabilitas dan Jika ada masalah
ketersediaannya Hubungi dokter
4. Cara dan teknik penggunaan
Jika tidak ada masalah
Atau usulan lain

Kerjakan , jika perlu ada


perubahan atau penambahan

Ke C : persyaratan klinis
C. PERSYARATAN KILINIK

Pasien berkonsultasi dgn Dokter

Farmasist menerima resep

Penilaian terhadap resep, pemeriksaan


1. Alergi terhadap obat
2. Penyalahgunaan jumlah pemberian
3. Duplikasi dalam pengobatan (poli farmasi)
4. Efek aditif
5. Dosis / waktu penggunaan yang tidak tepat
6. Interaksi obat-obat Jika ada masalah
7. Interaksi obat makanan Hubungi dokter
8. Efek samping obat
9. Kemungkinan terjadi efek yg tidak
diinginkan dari obat
10. Diragukan regimen terapetiknya
Jika tidak ada masalah /
usulan lain
Kerjakan, jika perlu ada
perubahan atau penambahan

Kumpulkan masalah pada persyaratan A, B dan C


Merancang Pengendalian Mutu
Identifikasi masalah atau tentukan perbaikan
yang akan dilakukan (dasar customer satisfact.)
Uraikan proses pelayanan
Analisa situasi saat ini
Tentukan standard yang akan dicapai
Usaha peningkatan pelayanan
Lakukan uji coba
Buat tools untuk pengawasan (misalnya SIM)
Buat tools untuk format pelaporan (SIM)
Awasi sampai keadaan ideal tercapai
(dokumentasi)
Buat SOP lanjutkan ke program Quality Assurance
Kejadian Nyaris Cidera (KNC) Pada
Peresepan
Identifikasi masalah
Kejadian resep tidak terbaca
Kejadian resep palsu
Kejadian resep salah obat dan dosis,
Uraikan proses pelayanan
Dokter mendiagnose dan menulis resep
Pasien menyerahkan resep ke farmasi
Farmasi verifikasi/skrining resep
Penyiapan obat
Analisa situasi saat ini
Banyak pasien mengantri
Kebiasaan dokter
Dokter kurang hafal obat dan dosisnya
Beban kerja petugas farmasi yang besar
Tentukan standard yang akan dicapai
Tidak ada resep yang tidak terbaca
Tidak ada resep yang salah obat dan dosis
Tidak ada resep palsu
Usaha peningkatan pelayanan
Pembuatan pedoman peresepan
Sosialisasi standar terapi dan fprmularium
Pembuatan pedoman skrining resep dan telaah obat
Pelatihan skrining resep bagi petugas farmasi
Uji coba
Menghitung jumlah resep tidak terbaca
Menghitung jumlah resep salah obat dan dosis
Menghitung jumlah resep palsu
Buat tools untuk pengawasan
Formulir skrining resep
Buat tools untuk format pelaporan
Cheklist pemantauan
Awasi sampai keadaan ideal tercapai (dokumentasi)
Buat SOP
DISKUSI
PENGGUNAAN PERBEKALAN
FARMASI
Jaminan Mutu Penggunaan PF
Mengevaluasi Penggunaan PF
Promosi Peresepan Rasional
EVALUASI PENGGUNAAN PF
Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) merupakan
program evaluasi penggunaan Obat yang terstruktur
dan berkesinambungan secara kualitatif dan
kuantitatif.
EVALUASI PENGGUNAAN PF
Tujuan EPO
a. mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola
penggunaan Obat;
b. membandingkan pola penggunaan Obat pada periode
waktu tertentu;
c. memberikan masukan untuk perbaikan penggunaan
Obat; dan
d. menilai pengaruh intervensi atas pola penggunaan
Obat.
EVALUASI PENGGUNAAN PF
Kegiatan praktek EPO:
a. mengevaluasi pengggunaan Obat secara kualitatif;
dan
b. mengevaluasi pengggunaan Obat secara kuantitatif.
EVALUASI PENGGUNAAN PF
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
a. indikator peresepan;
b. indikator pelayanan; dan
c. indikator fasilitas.
CONTOH EPO
Indikator mutu penggunaan obat RS adalah
ketersediaan Sitostatika sesuai protokol terapi kuran
dari 24 jam.
Antiobiotik meropenem hanya diberikan pada pasien
yang sudah resisten dengan antibiotika lain.
CONTOH EPO
Dibuat evaluasi yang terstruktur dan
berkesinambungan untuk memantau penggunaan
meropenem di rumah sakit.
Evaluasi meliputi kesesuaian penggunaan meropenem
dengan prosesur, efek terapi dan efek sampingnya,
Kualitatif : kesesuaian penggunaan meropenem
Kuantitatif : % kesesuaian, jumlah Kasus dll
CONTOH EPO
Hasil EPO
Gambaran pola penggunaan obat
Masukan untuk program berikutnya
Usulan perbaikan mutu
PENGGUNAAN PERBEKALAN
FARMASI
Jaminan Mutu Penggunaan PF
Mengevaluasi Penggunaan PF
Promosi Peresepan Rasional
PERESEPAN RASIONAL
Resep : Permintaan tertulis dari dokter kepada
apoteker untuk menyerahkan obat kepada pasien
Resep Rasional : Resep sesuai dengan kebutuhan klinis
pasien, dosis yg sesuai, periode waktu yang cukup dan
biaya terjangkau
Resep rasional : sesuai 7 benar (Indikasi, Pasien, Obat,
Dosis, Waktu pemberian, Cara Pemberian, Waspada
ESO)
PENULISAN RESEP YANG TEPAT
DAN RASIONAL
Penulisan resep yang tepat dan rasional
merupakan penerapan berbagai ilmu
banyak variabel yg harus diperhatikan
Variabel yang harus diperhatikan :
1. Unsur Obat
2. Kombinasi Obat
3. Penderita
PENULISAN RESEP YANG
TEPAT DAN RASIONAL
Rasional : Rasio kemanfaatan lebih besar dari pd
resiko efek samping yg ditimbulkan obat.
Penulisan resep yg rasional tdp motto :
- 7 Benar
DAMPAK PERESEPAN YG TIDAK
RASIONAL
Bertambahnya kemungkinan toksisitas
obat yg diberikan.
Tjd interaksi obat satu dg obat lain.
Tidak tercapai efektifitas obat yg
dikehendaki
Meningkatkan biaya pengobatan
penderita
PENGERTIAN UMUM RESEP
Resep adalah permintaan tertulis
dokter, dokter gigi, dokter hewan
kpd Apoteker di Apotek utk
membuatkan obat dalam bentuk
sediaan ttt & menyerahkan kpd
penderita
Satu resep Satu penderita
PENGERTIAN UMUM RESEP
Dokter umum & spesialis tdk ada
pembatasan jenis obat yg diberikan
pd Pasien.
Dokter gigi jenis obat yg
bhubungan dg penyakit gigi.
Dokter hewan resep utk
keperluan hewan
KERTAS RESEP
Resep ditulis diatas kertas resep dg
ukuran panjang 15-18 cm dan lebar
10-12 cm.
Permintaan obat melalui telepon
hendaknya dihindari !!!
Resep utk penderita hendaknya dibuat
rangkap dua, satu utk pasien, satu lagi
untuk dokumentasi dokter.
MODEL KOP RESEP YANG LENGKAP
1. Nama & alamat dokter, SIP, No. tlp,
jam & hari praktek
2. Nama kota serta tanggal resep
ditulis dokter
3.Tanda R/ atau recipe berarti harap
diambil Supersriptio
MODEL RESEP YANG LENGKAP
4. Nama setiap jenis/bahan obat
a. Obat pokok (remedium cardinale)
mutlak harus ada
b. Bahan pembantu (adjuvan)
bantu kerja obat pokok, # wajib
c. Corrigens (Coloris, Saporis, Odoris)
d. Konstituen (Air, Laktosa, Vaselin)
MODEL RESEP YANG LENGKAP
5. Jumlahnya obat/bahan obat
a. Jumlah dinyatakan dalam satuan berat
(mcg, mg, g) untuk bhn padat
b. Jumlah obat dinyatakan dalam satuan
isi (ml, liter, tetes) untuk cairan.
c. Penulisan angka tanpa keterangan lain
gram
MODEL RESEP YANG LENGKAP

6. Cara pembuatan atau bentuk


sediaan yg dikehendaki
Subscriptio.
misalnya m.f.l.a Pulv = buat sesuai
aturan pembuatan obat puyer
Ungt = salep
Potio = sirup
Caps = kapsul
MODEL RESEP YANG LENGKAP
7. Aturan pemakaian obat oleh Px
umumnya ditulis dg bahasa latin,
aturan pakai ditandai dg Signatura
disingkat S.
8. Nama penderita dibelakang kata Pro :
a. Pasien Dewasa : Tn, Ny, Nn, Bpk, Ibu
diikuti nama)
b. Anak (An), Bayi (By)
c. Lengkapi dengan alamat
MODEL RESEP YANG LENGKAP
9.Tanda tangan atau paraf dokter yg
menulis resep
Khusus Obat gol Narkotika hrs
dibubuhi tanda tangan lengkap dr.
Dalam satu kertas resep tdd > 1 R/
dipisah dg tanda # dan tiap R/
diparaf atau ditandatangani
PERTIMBANGAN PEMILIHAN
OBAT
MANFAAT (Efficacy)
KEAMANAN (Safety)
HARGA (Cost)
KESESUAIAN (Suitability)
KETENTUAN PENULISAN RESEP
Dokter bertanggungjawab penuh thd
resep yg ditulisnya.
Resep ditulis sedemikian rupa
hingga dpt dibaca petugas apotek.
Resep ditulis dg tinta warna hitam
atau biru shg tdk mudah terhapus
PROGRAM PENULISAN RESEP
RASIONAL
Kebijakan Peresepan
Pedoman Penulisan resep
SPO peresepan
Sosialisasi
Pemantauan :
skrining resep
Laporan pemantauan
Tindak lanjut
DISKUSI

You might also like