You are on page 1of 33

AUDIT INTERNAL

OVERVIU

LOGO
Pendahuluan
Dalam organisasi, akan sangat sulit bagi pimpinan untuk mengawasi
dan memeriksa setiap unit yang ada di dalamnya.

Apabila organisasi tersebut sudah sedemikian besar dimana semua


program dan kegiatan berjalan secara simultan, maka pimpinan
tersebut akan mendelegasikan tugas dan wewenang untuk
mengawasi dan memeriksa kepada bagian lain agar program dan
kegiatan itu dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Pendelegasian tugas dan wewenang ini akan memudahkan pimpinan


dalam mengendalikan organisasi itu

Dibentuk
SPI Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan
terhadap semua program dan kegiatan

2
Overviu
Audit Audit Intern

Audit intern adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan
auditor intern terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk
menentukan apakah:
- Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan
- Risiko yang dihadapi organisasi telah diidentifikasi dan diminimalisasi
- Peraturan ekstern serta kebijakan dan prosedur intern yang bisa diterima telah
terpenuhi
- Kriteria operasi (kegiatan) yang memuaskan telah terpenuhi
- Sumberdaya telah digunakan secara efisien dan ekonomis
- Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif
Semuanya dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan
membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggungjawabnya secara efektif
( Sawyer, Lawrence. dkk,, Sawyers Intern Auditing: Desi Adhariani, Jakarta: Penerbit
Salemba Empat, 2005: hal 10)

3
Overvi
u
Audit

Jenis Audit

Audit
Keuangan

Audit
Operasional/
Kinerja
Audit
Ketaatan

Audit
Investigatif

4
Overvi
u
Audit Audit
Keuangan

Focus pada masalah keuangan.

Sasaran audit keuangan adalah kewajaran atas laporan


keuangan yang telah disajikan manajemen.

Kriteria: Standar Akuntansi yang Berlaku Umum

Audit atas laporan keuangan dilakukan oleh auditor eksternal


pada waktu audit umum (general audit). General audit ini bisa
dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK)

Auditor Intern berperan dalam reviu laporan keuangan sebelum


diaudit oleh auditor eksternal

5
Overvi
u
Audit
Audit
Operasional

Proses sistematis
yang mengevaluasi Istilah lain: audit manajemen
efektivitas, efisiensi, (management audit) atau audit
dan kehematan kinerja (performance audit).
operasi organisasi
yang berada dalam
pengendalian Sasaran dari audit operasional
manajemen serta adalah penilaian masalah efisiensi,
melaporkan kepada efektivitas dan ekonomis (3E).
orang-orang yang
tepat hasil evaluasi Audit operasional ini memiliki peran
tersebut beserta
penting bagi organisasi, karena
rekomendasi
mampu memberikan informasi
perbaikan (Boynton,
et. al, 2001) untuk meningkatkan kinerja
organisasi

6
Overvi
u
Audit Audit
Ketaatan

Bertujuan untuk menguji apakah pelaksaaan kegiatan telah


sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku

Kriteria:
Peraturan/Undang-undang yang ditetapkan oleh instansi pemerintah
atau badan/lembaga lain yang terkait.

Kebijakan/sistem dan perosedur yang ditetapkan oleh manajemen


organisasi

Bagi lembaga yang telah mendapatkan ISO compliance audit perlu


dilakukan oleh auditor ISO dalam rangka mempertahankan sertifikat
ISO yang telah diperoleh organisasi

Dapat dilakukan oleh auditor internal maupun eksternal

7
Tujuan Audit
Overvi
u
Audit

Sumber: Modul Auditing, Pusdiklatwas BPKP, 2009

8
Peran Auditor Intern
Kriteria

Laporan Reviu Disajikan


Keuangan secara wajar

Kegiatan Audit Operasional Ekonomis,


Operasional Efisien, dan
organisasi Efektif
Memastikan

Sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku


Tidak ada kecurangan

Rekomendasi
Perbaikan

9
Audit Operasional
te r istik
k
Kara

1. Bersifat konstruktif dan bukan mengkritik


2. Tidak mengutamakan mencari-cari kesalahan
3. Memberikan peringatan dini, jangan terlambat
4. Objectif dan realistis
5. Bertahap
6. Data mutakhir, kegiatan yang sedang berjalan
7. Memahami usaha-usaha manajemen
8. Memberikan rekomendasi bukan menindaklanjuti
rekomendasi
Sumber: Modul Auditing, Pusdiklatwas BPKP, 2009

10
Konsep 3E
dalam Audit Operasional

Pengukuran
Value of money

NILAI INPUT
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME TUJUAN
(RP)

EKONOMIS EFISIENSI EVEKTIVITAS


(hemat) (berdaya guna) (berhasil guna)

Sumber: Mardiasmo, (2002) dalam Ihyaul Ulum M.D (2009)

11
Konsep
E 3E
Ekonomis

Ekonomis berhubungan dengan perolehan input


untuk pelaksanaan kegiatan yaitu bila harga/nilai
input menjadi lebih rendah/murah/hemat Concern
pada input

Ekonomis merupakan ukuran relatif.


Pertanyaan reviu sehubungan dengan pengukuran ekonomis:
1. Apakah biaya yang digunakan lebih rendah dari yang seharusnya;
2. Apakah biaya-nya lebih rendah dari yang sejenis

Sumber: Jones, Rowan and Maurice Pendlebury; Public Sector Accounting, 5th Edition, 2000

12
Konsep
E 3E
Efisien

Efisiensi berhubungan erat dengan konsep produktivitas.

Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau
hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana
yang serendah-rendahnya (spending well).

Rasio efisiensi tidak hanya dinyatakan dalam bentuk


absolut, tetapi dalam bentuk relatif. Unit A adalah lebih
efisien dibanding unit B, unit A lebih efisien tahun ini
dibanding tahun lalu, dan seterusnya.
Perbaikan efisiensi dapat dilakukan dengan cara :
Meningkatkan output pada tingkat input yang sama.
Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi peningkatan
input.
Menurunkan input pada tingkatan output yang sama.
Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi penurunan output.
Sumber: Jones, Rowan and Maurice Pendlebury; Public Sector Accounting, 5th Edition, 2000
13
Konsep
E 3E
tas
Efektivi
Concern pada
output

Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau


sasaran yang harus dicapai.

Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak


(outcome) dari keluaran (output) program dalam mencapai tujuan.

Semakin besar kontribusi output yang dihasilkan terhadap


pencapaian tujuan atau sasaran yang ditentukan, maka semakin
efektif proses kerja suatu unit organisasi.

14
Tahapan Audit Operasional

15
Perencanaan Kerja Auditor Intern

Kegiatan yang akan dilakukan IA selama setahun

Inspektorat Kab Simalungun

16
Tahapan Audit Operasional

17
Contoh Alur Pikir Pengembangan
PAO menjadi TAO

Link

18
Perencanaan Audit Operasional

1.Memantapkan tujuan dan sasaran audit


2.Menentukan ruang lingkup
3.Memahami operasi kegiatan
4.Menentukan anggaran
5.Menentukan rencana dimulainya audit
dan rencana penerbitan laporan
6.Menyusun tim
7.Menentukan audit program
8.Menerbitkan surat tugas

19
Audit Program
Audit program mrp rancangan prosedur dan teknik
audit yg disusun sistematis yang harus dilaksanakan
oleh auditor dalam kegiatan audit

Konsep audit program disiapkan ketua tim, direviu


pengendali teknis maupun pengendali mutu.

Audit program bersifat luwes atau tidak kaku sehingga


masih membuka kesempatan bagi auditor untuk
mengembangkan dan berinisiatif, disesuaikan dengan
perkembangan dan kondisi di lapangan

20
Contoh Format Audit Program

Inspektorat
SATUAN PENGAWAS INTERN
PDAM SLEMAN
Kab Simalungun
PROGRAM PEMERIKSAAN
Nama Obyek pemeriksaan : Unit Kerja
Kegiatan yang diperiksa : Operasional
Lokasi : ..
Periode yang diperiksa : Semester I, 2014

Program pelaksanaan pemeriksaan


no Uraian, tujuan dan Rencana Realisasi

urut prosedur pemeriksaan dilaksanakan anggaran dilaksanakan waktu Ref KKP


oleh waktu oleh
1 2 3 4 5 6 7

21
Pelaksanaan Audit
Pelaksanaan audit didasarkan pada program kerja
audit, menggunakan prosedur dan teknik audit dan
dituangkan ke dalam kertas kerja audit

Setiap langkah kerja dalam pelaksanaan audit dituangkan


dalam kertas kerja audit meliputi:
1. Tujuan audit
2. Prosedur/langkah kerja audit
3. Sumber data
4. Hasil analisis, observasi, verifikasi, konfirmasi apapun yang
dilakukan dalam audit
5. Simpulan hasil audit

22
Kertas Kerja Audit

KKA adl catatan (dokumentasi) yang dibuat oleh auditor mengenai


bukti yang dikumpulkan, berbagai teknik dan prosedur audit yang
diterapkan, serta simpulan-simpulan yang dibuat selama melakukan
audit

Tujuan dan Manfaat KKA:


1. Pendukung laporan audit
2. Dokumentasi informasi
3. Identifikasi dan dokumentasi temuan audit
4. Pendukung pembahasan
5. Media reviu pengawas
6. Bahan pembuktian
7. Referensi
8. Membantu auditor ekstern
9. Sarana pengendalian mutu

23
Contoh Format kertas Kerja Audit

Inspektorat Kab Simalungun

24
Daftar Isi Kertas Kerja Audit
Inspektorat Kab Simalungun
SPI PDAM Kab Sleman
Sasaran Audit: Operasional
Periode Audit: 1 Jan 30 Juni 2014

No Uraian Isi KKA Nomor KKA


I Dasar Penugasan I
Pengantar Penugasan, ST, Audit Program

II Perencanaan Audit
A Program Perencanaan/Persiapan Audit IIA
B Pembicaraan Pendahuluan IIB
C Informasi Umum IIC
III Pelaksanaan Audit
A Program Pelaksanaan Audit IIIA
B Penyusunan dan Pelaksanaan RKAP IIIB
C Kinerja Operasional
1. Pendapatan, Tarif, dan Pemakaian rata-rata IIIC1

1. Struktur Harga Pokok Air IIIC2

IV Penyelesaian Audit
A Program Penyelesaian Audit IV A
B Ikhtisar/Hasil Audit, Tanggapan, Bukti Pembicaraan dan BA IVB
Kesepakatan Tindak Lanjut

C Konsep LHA IVC

Yogyakarta, .................... 2014


Ketua Tim
...................................

25
Contoh Teknik Audit
Teknik audit di lapangan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi di lapangan agar dapat menghasilkan simpulan yang tepat .

Contoh teknik audit:


Analisis
Observasi/pengamatan
Permintaan informasi
Evaluasi
Verifikasi
Cek
Uji/test
Footing cross footing
Rekonsiliasi
Konfirmasi
Bandingkan
Inventarisasi/opname
Inspeksi
dll

26
Simpulan Hasil Audit

Kondisi vs Kriteria Perbedaan/gap

Sebab
Akibat dan dampak
Rekomendasi

1. Kondisi: kekurangan/kelemahan apa yang sebenarnya terjadi


2. Kriteria: apa yang seharusnya terjadi
3. Sebab: mengapa terjadi perbedaan antara kondisi dan kriteria
4. Akibat dan dampak: apa akibat dan dampak yang ditimbulkan dari
adanya perbedaan antara kondisi dan kriteria
5. Rekomendasi: apa yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya

27
Kriteria dalam Audit
Dapat berupa:
1. Peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. Ketentuan manajemen yang harus
ditaati/dilaksanakan
3. Pengendalian manajemen yang handal
4. Tolok ukur keberhasilan
5. Standar dan norma/kaidah
Terkadang muncul
permasalahan: tidak
tersedianya kritaria

1. Melakukan konfirmasi kepada pihak ketiga (misal dalam harga


barang/jasa
2. Bersama auditi melakukan formulasi kriteria yang akan dipakai sbg
tolok ukur
3. Menggunakan keterangan tenaga ahli
Kriteria tsb harus dibicarakan dg auditi untuk memperoleh kesepakatan

28
Contoh Simpulan Hasil Audit

Terjadi mark up harga pengadaan kendaraan bermotor sebesar Rp 40.000.000

Hal ini disebabkan antara lain :


Kesalahan dalam pembuatan HPS

Akibat:
Kerugian keuangan daerah

Tanggapan (respon auditee)


Hasil klarifikasi penyebab
Ketidakcermatan dikarenakan kompetensi dan niat tidak baik dari pejabat pembuatan komitmen
dan pejabat terkait lainnya

Rekomendasi:
Melakukan penyetoran atas kerugian daerah tersebut dan memberikan sanksi pembinaan terhadap
oknum yang terlibat

29
Komunikasi Hasil Audit

Komunikasi hasil audit disampaikan ke manajemen


dengan maksud untuk memperoleh kesepakatan
mengenai hasil audit .

Semua hasil audit didiskusikan agar tidak terjadi


penyanggahan yang akan menyebabkan
terhambatnya pelaksanaan tindak lanjut

Dalam pembahasan auditor bersikap tegas tetapi


sekaligus juga mempunyai pandangan terbuka

30
Pelaporan Hasil Audit

Standar pelaporan:
1. Kewajiban membuat laporan
2. Cara dan saat pelaporan: tertulis dan segera
3. Bentuk dan isi laporan: bentuk bab atau surat yang dapat
dipahami audite
4. Kualitas laporan: tepat waktu, lengkap, akurat, objektif,
meyakinkan, jelas dan ringkas
5. Tanggapan Auditi
6. Penerbitan dan distribusi laporan

31
Pelaporan Hasil Audit

Laporan audit setidaknya memuat:


1. Dasar melakukan audit
2. Identifikasi auditi
3. Tujuan/sasaran, lingkup dan metodologi audit
4. Kriteria yang digunakan untuk audit
5. Temuan hasil audit dari kondisi, kriteria, sebab, akibat,
tanggapan, rekomendasi

32
33

You might also like