You are on page 1of 13

PERCOBAAN 1 PEMURNIAN NaCl

DAN IODISASINYA
KELOMPOK 4 :
1. EVALISA A.
2. M. TAUFIQ
3. MEI DWI H.
4. SITI KHAENDA
DATA PENGAMATAN
a) Warna garam sebelum dimurnikan : putih keruh
b) Bentuk kristal garam sebelum dimurnikan : berbentuk garam kasar
c) Warna garam setelah dimurnikan : putih bersih
d) Bentuk kristal garam setelah dimurnikan : berbentuk garam halus
e) Volume Ba(OH)2 yang diperlukan : 6 ml
f) Volume (NH4)2CO3 yang diperlukan : 5 ml
g) Berat endapan pengotor hasil rekristalisasi: 0,1241 gram
h) Berat kristal hasil rekristalisasi : 1,8625 gram
i) Rendemen garam rekristalisasi : 73,98 %
j) Kadar NaCl garam awal sebelum rekristalisasi : 72,0313%
k) Kadar NaCl hasil rekristalisasi : 82,3919%
DATA PENGAMATAN

a) Data titrasi dan perhitungan :


V1 AgNO3 = 5,1 ml Vteknis1 = 4 ml
V2 AgNO3 = 5,3 ml Vteknis2 = 3,3 ml
V rata-rata = 5,2 ml Vrata-rata = 3,65 ml
Mr NaCl = 58,46 Vhasil 1 = 4,15 ml
m NaCl = 0,2582 mg Vhasil 2 = 4,2 ml
V NaCl = 10 ml Vrata-rata = 4,175 ml
N AgNO3 = 0,0849
ANALISIS DATA
1. Menghitung rendemen garam dapur murni yang diperoleh :

2. Menghitung normalitas AgNO3 ; V AgNO3 = 5,2 ml


ANALISIS DATA
3. Menghitung kadar NaCl sebelum rekristalisasi

4. Menghitung kadar NaCl sesudah rekristalisasi


Pembahasan
NaCl + CaO

Fungsi dari penambahan kalsium oksida ini adalah untuk mengendapkan


zat-zat pengotor seperti zat pengotor yang di dalamnya mengandung ion
Ca2+, Fe3+, dan Mg2+

Cara kerja kalsium oksida ini pada prinsipnya sama dengan tawas yakni
sebagai kougulan.
Penambahan Ba(OH)2

Penambahan ini bertujuan untuk menghilangkan endapan atau mencegah


terbentuknya endapan lagi, akibat penambahan kalsium oksida

(NH4)2CO3

Penambahan ini ditujukan agar larutan tersebut menjadi jenuh. Tahap


berikutnya adalah dilakukan penyaringan untuk memisahkan endapan yang
merupakan zat pengotor yang terdapat dalam larutan tersebut.
PEMBAHASAN
2. Standarisasi AgNO3
- 0.25 gram NaCl (p.a) diencerkan dengan
aquades dan dititrasi dengan larutan
AgNO3.
- Indikator yang digunakan Na2CrO4.
- Volume rata-rata AgNO3 yang dibutuhkan
adalah 5.2 mL.
- Tujuan : untuk mengetahui normalitas
AgNO3.
- Normalitas AgNO3 yang didapat adalah
0.0849 N.
PEMBAHASAN

3. Penentuan Kadar NaCl Awal


- Penentuan kadar NaCl awal digunakan
0.25 gram NaCl kotor diencerkan dengan
aquades dan dititrasi dengan larutan
AgNO3 yang sudah diketahui
normalitasnya.
- Indikator yang digunakan Na2CrO4.
- Volume rata-rata AgNO3 yang dibutuhkan
sebesar 3.65 mL.
- Kadar NaCl awal yang diperoleh sebesar
72.0313205%.
PEMBAHASAN

3. Penentuan Kadar NaCl Akhir


- 0.2515 gram NaCl yang sudah dimurnikan,
diencerkan dengan aquades dan dititrasi dengan
larutan AgNO3 yang sudah diketahui
normalitasnya.
- Indikator yang digunakan Na2CrO4.
- Volume rata-rata AgNO3 yang dibutuhkan sebesar
4.175 mL.
- Kadar NaCl akhir yang diperoleh sebesar 82.3919%.
- Kadar NaCl akhir yang diperoleh meningkat dari
sebelumnya, sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa Kadar garam NaCl dapat ditingkatkan
secara efektif dengan pemurnian secara kristalisasi.
KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini yaitu :


a. Garam dapur yang dimurnikan pada percobaan ini,
menggunakan prinsip rekristalisasi dengan
penguapan, rekristalisasi adalah metode pemurnian
bahan dalam hal ini adalah garam dapur dengan
pembentukan kristal kembali guna menghilangkan zat
pengotor, daya larut dari zat yang akan dimurnikan
dengan pelarutnya akan mempengaruhi proses
rekristalisasi ketika suhu dinaikkan atau ditambahkan
kalor/panas, garam dapur yang direkristalisasi
menghasilkan kristal yang berwarna putih bersih dan
strukturnya lebih halus/lembut dari semula.
KESIMPULAN

b. Penambahan CaO, Ba(OH)2, dan (NH4)CO3


adalah betujuan untuk megendapkan zat zat
pengotor, dan diakhiri dengan penguapan.
c. Garam dapur hasil rekristalisasi yang
diperoleh sebesar 1,8625gram dan
rendemennya sebesar 73,98212%. Kadar
garam sebelum rekristalisasi 72,03132%, dan
kadar setelah rekristalisasi 82,3919%.
Terima Kasih

You might also like