You are on page 1of 69

1

 Sejak tahun 1996-1997-1998 ICD-10th rev. diharuskan digunakan di


Indonesia oleh Depkes R.I. untuk menggantikan ICD-9th rev.
(yang telah digunakan sebelumnya) bagi kepentingan pelaporan
Sistem Informasi Rumah Sakit di Indonesia yang merupakan revisi
dari Sistem Pelaporan Rumah Sakit di Indonesia.

 Beda dengan ICD-9 yang terdiri hanya dari 2 Volume, ICD-10 terdiri
dari 3 volume: Volume 1, 2 dan 3.

 ICD-10 Volume 1 adalah daftar tabulasi lengkap penyakit, dan


ICD-10 Volume 3 adalah daftar indeks alfabetis. sedangkan
ICD-10 Volume 2 adalah buku khusus yang merupakan manual
pedoman cara coding (pengkodean) dengan menggunakan ICD-10,
yang pada ICD-9 digabung di Volume 1.

2
Daftar Isi Halaman
- Pengantar ……………………………………..…. 1
- Pengakuan …………………………………………5
- Pusat Kolaborasi Klasifikasi Penyakit …………… 7
- Laporan hasil pertemuan internasional
berkaitan dengan Revisi ke 10 ICD ………….. 9
- Daftar kategori 3-digits………………….. 29
- Daftar tabulasi istilah yang termasuk dan
subkategori 4-karakter ……………………………105
- Bab I s/d XXI …………………...1071175
- Morfologi neoplasma …………………………..1177
- Daftar tabulasi khusus mortalitas &
morbiditas ……………………………………1205
- Definisi-definisi …………………………….........1233
- Regulasi berkaitan dengan nomenklatur …..1239

3
No: (alfabet) Judul Bab Halaman
 (A-B) Penyakit Infeksi dan Parasitik tertentu 107
 (C-D) Neoplasma 181
 (D) Penyakit Darah dan Organ Pembentuk Darah dan
gangguan yang melibatkan Mekanisme Imunitas 249
 (E) Penyakit Endokrin, Nutrisional dan Metabolik 271
 (F) Gangguan Mental dan Prilaku 311
 (G) Penyakit Sistem Saraf 389
 (H) Penyakit Mata dan Adneksa Mata 429
 (H) Penyakit Telinga dan Prosesus Mastoid 459
 (I) Penyakit Sistem Sirkulasi 471
 (J) Penyakit Sistem Respirasi 515
 (K) Penyakit Sitsem Digestif 549
 (L) Penyakit Kulit & Jaringan Bawah Kulit 597
 (M) Penyakit Otot-Kerangka Tulang & Jaringan Ikat 627

4
No: (alfabet) Judul Bab Halaman
XIV (N) Penyakit Sistem Genitourinaria 679
XV (O) Kehamilan, persalinan-kelahiran dan nifas 721
XVI (P) Kondisi-kondisi tertentu dimulai dalam periode
perinatal
765
XVII (Q) Malformasi, deformasi dan abnormalitas
kromosomal yang kongenital 795
XVIII. (R) Simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis, laboratoris
yang abnormal, NEC (Not elserwhere classified)
(tidak terklasifikasi di bab/bagian lain) 853
XIX. (S-T) Cedera, keracunan dan konsekuensi-konsekuensi
lain akibat sebab luar 891
XX. (V-W-X-Y) Sebab-sebab luar Mortalitas dan Morbiditas 1101
XXI. (Z) Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan
dan kontak dengan fasiltas pelayanan kesehatan 1125

5
BAB  BLOK  GRUP KATEGORI  KATEGORI
(3-digit)  SUB-KATEGORI (digits ke 4 di belakang
titik), dan kadang untuk nomor kode tertentu ada
tambahan nomor sebagai digit ke-5 (dicacat pada
kolom tersendiri)
Klasifikasi ganda dengan tanda dagger(!, sangkur) dan
asterisk(*, bintang).
Kode tambahan untuk nomor kode tertentu
Kode primer dan kode sekunder
Kode morfologi tumor (M. ----/-)
Kode digit ke-5 (untuk site lokasi gangguan dsb.)
Peraturan/konvensi arti tanda-tanda baca: (:), (), [ ], }
(.-) yang mengikuti, mengurung kode atau
perintah yang harus dilaksanakan sebelum
pilihan kode diputuskan.

6
1. Penjelasan

2. Deskripsi ICD-10
2.1 Tujuan dan pengaplikasiannya
2.2 Konsep keluarga besar ICD
2.2.1 Diagnosis-related classifications
2.2.2 Non-diagnostic classification
2.2.3 Information support to primary health care
2.2.4 International Nomenclature of Diseases
2.2.5 The role of WHO
2.3 Prinsip umum klasifikasi penyakit

7
2.4 Struktur dasar dan kekhususan klasifikasi ICD
2.4.1 Volume-2
2.4.2 Bab-bab
2.4.3 Blok kategori-2
2.4.4 Kategori-2 3 karakter
2.4.5 Kategori-2 4 karakter
2.4.6 Supplementary subdivisions for use at the
fifth or subsequent character level
2.4.7 Kode “U” yang belum dimanfaatkan.
3. Cara menggunakan ICD
4. Rules dan pedoman pengkodean mortalitas dan morbiditas
5. Presentasi statistis
6. Riwayat perkembangan ICD
7. Referensi
8. Index

8
 Penjelasan
Susunan umum indeks
Konvensi-konvensi yang berlaku pada indeks

 Seksi I. Indeks alfabetis penyakit dan bentuk


alamiah cedera

 Seksi II. Sebab-sebab luar suatu cedera

 Seksi III. Tabel nama generik obat-obat dan zat-zat


kimia

 Corrigenda beberapa isi di Volume 1

9
PENGKODEAN SECARA UMUM

1. Baca dan pelajari isi buku manual/pedoman Coding


ICD-10, Volume 2 (perhatikan makna dari berbagai
tanda baca yang mempunyai arti khusus pada ICD-10,
(.-) (:) ( ), [ ], { kata and, with, or dan sebagainya.

2. Pilih kata/istilah yang akan digunakan sebagai ‘Lead-


term’ untuk memandu ‘coder’ mencari istilah yang
sama beserta nomor kode yang mengikuti di
belakangnya, pada Volume 3 ICD-10.

10
3. Perhatikan perintah yang ada di dalam kurung ( ),
di belakang istilah diagnosis yang ditemukan, dan
juga perintah yang dilengkapi dengan kata (see,
see also …) dan jalankan perintah yang dimaksud.

4. Perhatikan ada atau tidak Note: … di atas atau di


bawah istilah berikut kode yang akan dipilih. Ada
kemungkinan ada perintah untuk menambah digit di
belakang digit ke-3, ke-4 atau membatasi cara
penerapan kode yang akan dipilih.

11
5. Kontrol kode yang dipilih dengan yang tertera di Volume 1.
Perhatikan:

1. penjelasan pada Note: … di bawah Bab atau di


bawah kategori, sub-kategori yang umumnya
mengatur batasan pemanfaatan kode yang terkait;

2. includes dan excludes yang ada di bawah Bab,


Kategori atau Subkategori yang membatasi jenis
yang termasuk dan atau tidak termasuk.

3. adanya kalimat dalam kurung [ ] atau ( ), jalankan


perintah yang tersebut di dalam kurung, yang
umumnya akan lebih merinci informasi yang akan
dihasilkan.

12
6. Apabila semuanya sudah cocok dan tidak melanggar aturan
yang ditetapkan. Pilih code tersebut sebagai code diganoses
atau masalah terkait kesehatan tersebut sebagai masukan ke
sistem perekaman dan informasi yang dikembangkan.

7. Simpan code yang telah dipilih dalam format kartu indeks


istilah diagnosis terkait secara manual ataupun komputer.

8. Code data diagnoses: Kebidanan, metode persalinan dan


nifas serta bayi neonatal/perinatal, sebab luar cedera,
neoplasma, memerlukan desain format perekaman code
khusus.

9. Yang tidak kalah penting adalah:


* rubahlah dulu ejaan istilah dalam bahasa Indonesia ke
ejaan bahasa Inggeris sebelum mencarinya di Volume 3.
* Adakan analisis kualitatif dan kuantitatif Rekam Medis
sebelum proses coding dimulai.
13
14
URUTAN TINDAKAN
 Tentukan Lead-term yang Anda pilih untuk panduan
mencari di halaman urut abjad pada ICD-10 vol 3.
 Bila Lead-term yang anda pilih tereja dalam Bahasa
Indonesia, maka ubahlah menjadi ejaan bahasa Inggeris
istilah diagnosis terkait,  telusuri di indeks abjad vol.
3
 Pilih istilah yang dimaksud beserta nomor ICD-nya serta
perhatikan:
- adanya kata-kata dalam kurang yang mengikutinya.
- adanya perintah lain yang menyertainya, ump.
Perintah  (see also S…) atau
see – Meningitis
atau – see condition, dll) dan kemungkinan
Note: - … yang ada.
15
CARA MENCARI CODE ICD-10 yang BENAR (Lanjutan-1)

 Jalankan perintah yang ada, karena ada kemungkinan


akan mempengaruhi pilihan code Anda.

 Tentukan code yang Anda anggap tepat dan telusuri


nomor tersebut di halaman ICD-10 vol 1.

 Baca semua keterangan, excludes, includes, Note


atau keterangan dalam (see page, … atau see also
dsb) atau keterangan: Use additional cause code dsb.
Yang mungkin ada di atas atau di bawah judul Blok
atau di bawah judul kategori terkait.

16
 Jalankan perintah yang ada.

 Ada kemungkinan ada perubahan nomor code pada


digit-ke 4, atau tambahan digit ke 5 atau tambahan
additional code, external code atau M-code dsb.

 Cek kembali istilah diagnoses terkait dengan yang


ada tertulis di RM pasien, sama/tidak dengan yang
Anda maksud.

Contoh: Anemia ternyata setelah dicek: Anemia


bumil.
Demam tifus tidak sama dengan typhoid fever

17
CARA MENCARI CODE ICD-10 yang BENAR (Lanjutan-3)

 Analisis kembali apakah code yang Anda pilih


adalah kondisi utama atau komplikasi? Atau
simtoma? Atau comorbidity atau diagnose
sekunder/suplementer atau lain-lain?

 Berapa istilah diagnoses yang harus Anda beri code


ICD-10? (perhatikan peraturan setempat, peraturan
RL Depkes, BKKBN. SIMPUS, SLTP, BL1, peraturan
ASKES atau asurani-asuransi lain?

Peraturan Program registrasi kanker atau registrasi


infeksi menular atau penyakit lain, peraturan kete-
rangan visum ataupun surat kematian dsb.
18
CARA MENCARI CODE ICD-10 yang BENAR (Lanjutan-4)

 Perhatikan persyaratan dual-klasifikasi (! & *) dll.

 Perhatikan peraturan penulisan additional code.

 Perhatikan cara penulisan digit ke-5 yang ada.

 Perhatikan konvensi dan tanda baca ICD yang


berlaku.

 Perhatikan peraturan batas waktu penyelesaian


coding diagnoses setempat

19
 Perhatikan penyelesaian proses pencatatan/
pendokumentasian/penyimpanan/ retireval data
diagnoses (Indeks penyakit, tindakan dan indeks
dokter).

 Perhatikan peraturan penyelesaian RL tentang


pelaporan data diagnoses, LB1 (khusus untuk
Puskesma)

 Apakah rumah sakit diikutsertakan program registrasi


kanker (YKI), dan keperluan lain-lain ?

20
KHUSUS UNTUK BUMIL

 Code diagnosis prenatal care

 Code status kesehatan bumil saat in-partu

 Perhatikan penyakit-penyakit yang menyertai


kehamilan atau penyulit
(1) kehamilan (Pregnancy),
(2) Persalinan (Delivery, labour, labor) (3) Nifas
(Puerperium)
21
 Partus, minimum codes yang diperlukan:
- Status ibu saat melahirakn, penyakit-2 kondisi yang
mungkin mempengaruhi atau sebagai penyulit
kala-kala persalinan.
- Metode persalinan tunggal/multipel
Partus spontan atau dengan pertolongan:
vakum, forcep, seksio, induksi dsb.

- Outcome of delivery (tunggal/multipel)

 Masalah/gangguan post partus/ puerperium.

22
KHUSUS UNTUK BAYI PERINATAL:

 Apabila bayi lahir sehat maka tidak memiliki code


diagnosis penyakit (P)  hanya perlu code bahwa ia
lahir hidup di lokasi persalinan, tunggal atau multiple.
 telusuri di bawah Infant(s) (Infancy)

 Apabila lahir ada masalah/gangguan.cari code sesuai


istilah diagnoses terkait (P)

 Apabila lahir mati, telusuri melalui Death.


Cara penulisan sertifkat kematian  pelajari di ICD vol
2 (Perintal Death)

23
Catat juga status ibu yang berpengaruh atas
kematian janin/bayi

 Apabila ada kelainan bawaan atau cacat bawaan  cari


di congenital (Q)

 Perhatikan apa batas definisi masa perinatal ICD, WHO


dengan definisi Spesialis Anak setempat berbeda/tidak?
 perlu ada pengertian dan diketahui bersama

24
25
VOLUME 3 ALPHABETICAL INDEX
(INDEKS ALFABETIS)
ISI HALAMAN
Introduction (Pendahuluan) 1
(Pendahuluan ini menjelaskan bahwa Indeks
Alfabetis adalah buku bantu esensial sebagai
instrumen pengkodean primer Daftar Tabulasi
Volume 1. Mengingat bahwa volume 3 memuat
sejumlah istilah diagnoses yang tidak muncul di
Volume 1.
Oleh karenanya dalam upaya menentukan kode
diagnosis kedua buku tersebut harus digunakan
secara bersama, volume 3 mendahului volume 1.
26
ISI HALAMAN
General Arrangement of the Index
(Pengaturan Umum Indeks) 1
Main Section (Seksi Utama)
Indeks alfabetis dibagi dalam 3 seksi:
Section 1 (Seksi 1)
Section 2 (Seksi 2)
Section 3 (Seksi 3) 1–2
Structure (Struktur) 2
Code numbers 4
Multiple diagnoses 4–5
Spelling 5
Conventions used in the index 5–7
27
ISI HALAMAN

Seksi 1 Alphabetical index to diseases


and nature of injury
(Indeks alfabetis istilah penyakit
dan bentuk alamiah cedera) 9 – 572

Seksi 2 External causes of injury


(Penyebab luar cedera) 573 – 624

Seksi 3 Table of drugs and chemicals


(Tabel obat dan zat kimiawi) 625 – 746

Corrigenda to volume 1 (Rincia perbaikan


salah cetak di Volume 1) 747 - 750

28
SEKSI 1
Alfabet Halaman Alfabet Halaman
A 11 – 68 O 411 – 422
B 69 – 81 P 423 – 469
C 82 – 130 Q 470 –
D 131 – 195 R 471 – 483
E 196 – 218 S 484 – 528
F 219 – 241 T 529 – 552
G 242 – 251 U 553 – 558
H 252 – 283 V 559 – 564
I 284 – 321 W 565 – 569
J 322 – 323 X 570 –
K 324 – 326 Y 571 –
L 327 – 342 Z 572 –
M 343 – 366
N 367 - 410
29
SEKSI 2
Alfabet Halaman Alfabet
Halaman
A 575 – 582 O 611 –
B 583 – 585 P 612 –
C 586 – 591 Q -
D 592 – 593 R 613 – 614
E 594 – 596 S 615 – 619
F 597 – 600 T 620 –
G 601 – U -
H 602 – V 621 – -
I 603 – 604 W 622 – 623
J 605 – X - -
K 606 – Y - -
L 607 – Z - -
M 608 – 609
N 610 – 30
SEKSI 3 TABEL OF DRUGS AND CHEMICALS
Alfabet Halaman Alfabet Halaman
A 627 – 638 O 706 – 708
B 639 – 645 P 709 – 719
C 646 – 658 Q 720 –
D 659 – 666 R 721 – 722
E 667 – 67I S 723 – 730
F 672 – 676 T 731 – 738
G 677 – 680 U 739 –
H 681 – 684 V 740 – 742
I 685 – 688 W 743 –
J 689 – X 744 –
K 690 – Y 745 –
L 691 – 693 Z 746 –
M 694 – 701
N 702 – 705
31
 Apabila istilah diagnosis terdiri dari satu kata,
gunakanlah kata tersebut untuk mencari nomor ke
indeks alfabetis Volume 3.

 Apabila istilah diagnosis tertulis dalam bahasa Indonesia


 ubah dulu istilah terkait dalam bahasa Inggeris ICD-10
Volume 3 (Ejaan Inggeris-Amerika) (Buku Volume 1
menggunakan ejaan bahasa Inggeris-Inggeris).

 Apabila istilah diagnosis lebih dari satu kata, pilih


satu kata untuk dijadikan “lead-term”.

32
 Pilih “lead-term” suatu kata benda (noun ) yang
menunjukkan istilah diagnostik, simtom, atau
masalah kesehatan lain namun jangan kata
keterangan (adjektif atau adverbia), dan sebaiknya
bukan kata noun anatomik.**

 Apabila istilah diagnosis mengandung 2 (dua) istilah


diagnosis penyakit, maka kedua-duanya dapat
dijadikan lead-term, sekaligus untuk mengontrol
kepastian nomor kode yang akan dipilih.

**Untuk keperluan ini koder harus menguasai berbagai


jenis istilah medis (Medical Terminology)

33
SEKSI 1

1. Penyakit  Disease (dimulai di halaman 161 – 191 Vol.3)


rincian pembagian sesuai ANATOMICAL BASED.

2. Komplikas  Complication (hanya untuk panduan


komplikasi MEDICAL PROCEDURES)(Halaman 103 –
111 vol. 3)

3. Kehamilan  Pregnancy (Halaman 451 – 455)


Ini adalah kata panduan untuk mencari diagnoses
status KEHAMILAN dan komplikasinya.

4. Persalinan  Labour, labor (Halaman327 – 328)


Semua gangguan proses persalinan dapat ditelusuri
lewat istilah ini (contoh: persalinan macet, persalinan
tidak maju, hipertoni, atoni uteri dst.)
34
5. Kelahiran  Delivery (Halaman 144 – 149)
Kelahiran bisa tunggal (single delivery) bisa ganda
(multiple delivery) bisa normal, spontan, dengan
pertolongan, tindakan forsep, vakum atau seksio dan

bisa terkomplikasi (= metode persalinan) (methode of


delivery)

6. Keadaan bayi yang lahir  outcome of delivery


(Halaman 421 – 422)
Hanya untuk bayi lahir sehat, tunggal atau mutiple.
Apabila bayi lahir sakit maka telusuri dari istilah medis
sakitnya  umumnya akan ditemukan kode perinatal

(alfabet P).
35
7. Nifas  Puerperal (periode masa ibu melahirkan sampai
dengan 40 hari) (Halaman 465 – 467)
Perhatikan additional code yang harus menyertai kode
penyakit-2 yang menyertai status kesehatan ibu pada
masa nifasnya.

8. Gangguan bumil yang berpengaruh pada janin 


cari melalui Maternal condition affecting fetus or newborn,
(Halaman 350)

9. Cedera  cari melalui INJURY (Halaman 304 – 315)


Harus dilengkapi informasi apa terbuka (open) atau tertutup
(closed)
Indeks urut abjad berdasrakan site lokasi cedera di
tubuh/organ tubuh.

36
10. Luka bakar  cari di BURN (Halaman 79)
Apakah luka bakar akibat api, listrik, petir,
zat
kimia, uap air dan gas panas.

11. Tumor  telusuri melalui NEOPLASM. (Halaman 548 – 552)


Apabila ganas  CARCINOMA atau SARCOMA
Menemukannya bisa lewat Tumor  see also
Neoplasms.
Istilah carcinoma/sacoma tidak bisa untuk
menelusuri nama organ yang terkena, hanya bisa
untuk menemukan jenis sel carcinoma (Halaman 85 –
89) atau sarcomanya (Halaman 485 – 486).
Site lokasi harus lewat Neoplasms, malignant primary,
secondary, in situ, benign atau uncertain or unknown
behaviour (Hamalan 369 – 401).

12, Disease, condition, infection sulit untuk dijadikan lead


terms. 37
1. Model penyebab luar cedera  cari di sebutan model terkait.
Contoh di antaranya:
Jatuh  Fall, falling from, falling on dst.
Terpukul  Strike, contact with dst.
Tertembak  memerlukan sebutan alat penembaknya
(pistol, senapan, meriam dst) (diperlukan
keterangan situasi apakah sedang perang, legal dst.)

2. Kecelakaan lalu lintas (apapun bentuknya, jalan, udara. Air


dst.)  cari di Accident (to) –
Perhatikan ada tabel rincian untuk kecelakaan lalu
lintas (jenis korban dan jenis penabrak) di halaman
570 (volume 3)

3. Gigitan  Bite
Causa kebakaran  Burn
38
4. Terjebak  Caught
Tercekik  Choked
Runtuh  Collaps
Tabrakan  Collision
Terjepit,tergencet  Crushed
Terpotong  Cut, cutting
Komplikasi tindakan medis  Complication

5. Pelepasan (peluru)  Discharge


Tenggelam  Drowning
Bencana alam  cari melalui bentuk bencananya
(earthquake, flood, storm, tidal wave
dst.)

6. Tertimbun  earth falling (on)


7. Ledakan  explosion
8. Terpajan  exposure (to)
39
7. Gagal  failure
Benda asing (masuk tubuh)  foreign body, object or
material)
Kebakaran hutan  forrest fire
Kausa fraktur  fracture
Membeku  freezing, frostbite, frozen

8. Luka tembak  wound, gunshot; gunshot wound

9. Gantung diri, tergantung  hanging (accidental)


Suhu panas  heat, hot
Ketinggian  high

10. Sengatan  ignition (accidental)


40
10. Insiden tindakan medis  Incident, adverse
Terhisap  Inhalation
Tertelan/termakan  Ingestion
Cedera  Injury
Keracunan  Intoxication

11. Loncat  Jumped, jumping


Terjebak di antara  Jammed

12. Tertendang  Kicked by


Terbunuh  Killed, killing
Terpukul  Knock down (accidentally)

41
13. Kurang  lack of
Legal  legal
Angkat barang berat  lifting
Petir  lightning
Kehilangan kontrol  loss of control
Berbaring di depan kereta api  lying before train
Nyasar di laut  loss at sea.

14. Misadventure khusus untuk pasien akibat tindakan medis.


Mabuk gunung  mountain sickness

15. Bising suara  noise


Tidak terdaftar  Non-administration

16. Tersumbat  obstruction


Berlebihan  over- …
42
17. Keracunan  poisoning
Terdorong  pushed
Tusuk  puncture
Tertusuk  piercing. Tindik telinga  ear piercing
Tekanan  pressure

18. Radiasi  radiation


Lari  run, running away, running off

19. Terkelupas  scald


Mau sendiri  self harm, self inflicted
Sisa  sequelae
Syok  shock
Tembak  shooting
Tenggelam  sinking

43
Terpleset  slipping
Kelaparan  starvation
Tersengat  sting
Tercekik  strangulation
Membentur  striking against
Diserang (pukul)  struck by
Sufokasi  suffocation
Bunuh diri  suicide
Tersengat matahari  sunstroke
Tertelan  swallowed, swallowing
Tertusuk (benda tajam)  stab, stabbing
Terinjak  stepped, on
Menginjak  stepping on
Tersengat sinar matahari  sun stroke
Tertelan  swallowed, swallowing
Tertutup rapat oleh  shut in (accidental)
44
20. Terlempar ke, dari  thrown from, off
Terjebak  trapped
Tersandung  tripping
Tertimpa pohon  tree falling on, hitting

21. Korban  victum


Gunung meletus  volcanic eruption
Vibrasi (causing injury)  vibration

22. Perang  war operation


Tersapu  washed
Luka, terluka  wound, wounded
Cairan infuse salah  wrong fluid in infusion
Hampa udara  weightlessness (in spacecraft,
real or simulation)
45
Pada seksi 3 ini daftar alfabetik nama obat atau zat kimia
penyebab keracunan (Poisoning) berdasarkan nama generiknya.
Apabila nama generic obat/zat kimia tidak diketahui, maka
dipandu untuk mencari melalui khaziat obat/zat kimia terkait.

Contoh: Baygon
Ini nama pabrik, maka tidak bisa ditemukan di Seksi 3 ICD
10. Nomor kode yang dapat diberikan kepadanya adalah
nomor kode sifat kegunaannya yakni: Insecticide,
unspecified.
Apabila komposisi dari baygon diketahui, maka bisa dicari
nomor kode yang sesuai, apakah baygon itu terdiri dari
zat carbamate, mixed, organochlorine atau
organophosphorus (Silahkan baca di label baygon)

46
Halaman 686: Baygon sebagai insecticide NEC T60.9
Baygon sebagai insecticide mixed T60.9

Lain dengan DDT yang merupakan singkatan dari nama


generiknya.
Halaman 659: DDT (dust) T60.1

Begitu juga untuk endrin


Halaman 667: Endrin T60.1

Valium  tidak ada di Seksi 3, namun diazepam adalah T42.4


Paracetamol  T39.1
Sedang nama Panadol tidak ditemukan di Vol.3
Aspirine (aluminum( (soluble)  T39.0
Namun bodrex/bodrexin tidak ditemukan di Vol. 3
47
Pengaruh obat pembuat cedera dirinci dalam tabel 5 lajur, lihat
di halaman 627 – 746 volume 3.
Contoh: Poisoning Adverse
___________________________________ effect in
Intentional Undeter.
therapeutic
Substance Chap. XIX Accidental self harm intent.
use
(halaman 635)
Antifungal
- antibiotic (systemic) T36.7 X44.- X64.- Y14.- Y40.7
- anti-infective NEC T37.9 X44.- X64.- Y14.- Y41.9
- disinfectant (local) T49.0 X44.- X64.- Y14.- Y56.0
- Nonmedicinal (spray) T60.3 X48.- X68.- Y18.- -
Barbiturat NEC T42.3 X41.- X61.- Y11.- Y47.0
- With tranguilizer T42,3 X41.- X61.- Y11.- Y47.0
BCG (vaccine) T50.9 X44.- X64.- Y14.-
48 Y58.0
“Lead Term” Harus Ejaan Amerika
Contoh: oesophagus  esophagus
labour  labor

49
1. - Sakit kepala (Headache)
Cari di Alfabet H halaman 253  Headache
R51
- Sakit kepala akibat emosi
Headache
- emotional F45.4
- Sakit kepala kronik post cedera kepala
Headache
- post-traumatic, chronic G44.3

Sakit kepala migrain  (253) Headache migrain (type) G43.9


atau cari di Migrain  (358) Migrain (idiopathic) G43.9

Sakit kepala akibat tegang (253) Headache tension ( )( ) G44.2


atau cari di Tension  (531) Tension headache G44.2

50
2. Pharyngitis acute suppurative dengan influenza
Hamalan (437)
Pharyngitis (acute)(catarrhal)(gangrenous)(infective)
(subacute)(suppurative)(ulcerative) J02.9
- with influenza, flu or gripe (see also Influenza, with,
respiratory manifestation) J11.1
Faringitis kronik  (437)
Pharyngitis
- chronic (atrophic)(granular)(hypertrophhic) J31.2
Pharyngitis diphtheritic A36.0
Pharyngitis purulunt J02.9
Pharyngitis Tb A16.8
Pharyngitis Tb dengan kepastian pemeriksaan bakteri A15.8

Berapa kode ICD-10 untuk Flu burung?


51
3. Dermatitis dengan ujud kemerahan terlokalisasi di kulit
punggung, akibat makanan obat dari dokter  Dermatitis
due to ingestion of drugs (correct substance properly
administered) localized skin eruption.

Cari di Dermatitis (152  153)


- due to – continued
- - - wrong dst.
- - dst.
- - ingestion, ingested substance
- - - drugs and medicaments (correct substance
properly adminstered) (generalized)
(see also Dermatitis, due to, drugs) L27.0
- - - - localized skin eruption L27.1

52
1. Anemia akut akibat kehilangan darah 
Anemia secondary to blood loss (acute)
(1) (2) (3) (4)
Halaman (42  45) No: D62

2. Disentri baksiler shigela A  Dysentry bacillary Shigella group


A
Halaman (191) No: A03.0 (1) (2) (3) (4)

3. Infeksi usus karena virus  Infection virus intestine


Halaman (298) No: A08.4 (1) (2) (3)
Enteritis viral Rotavirus
(1) (2) (3)
Halaman (208)  209 No: A08.4

53
4. Selesma  Common cold  rhinopharyngitis acute
(2) (1) (1) (2)
Halaman (101) No: J00 Halaman (478) No: J00
Nasopharyngitis chronic  Halaman 367 No: J31.1
(1) (2)

5. Abses peritonsil  Abscess peritonsillar


Halaman (17  20) (1) (2) No: J36

6. Coma hypoglycaemic non-diabetic


(1) (2) (3) No: E15.x

7. Hepatitis B kronik  Hepatitis viral chronic type B


Halaman (263) (1) (2) (3) (4)
No: B18.1
54
Diagnosis Halaman No.ICD:
__________________________(di Volume 3)

1. Anaemia D64.9 (42 – 45)


Kode dengan .9 adalah kategori yang unspecified.
Coder hendaknya melihat kembali di rekam medis
pasien apakah benar, diganosis anemianya betul
adalah unspecified (analisis kualitatif rekam medis)
Rincian diagnosis Anemia ada di halaman (42-45)
Untuk ini dimintakan kepada dokter yang menulis
diagnosis tekait agar lebih rinci, kecuali memang
tidak ada permbuktian lain/fasilitas pemeriksaan lain
yang digunakan untuk penentuan anemianya.

Kode apa yang harus ditentukan untuk Anemia dengan


Malaria tertiana, ibu hamil 6 bulan? 55
1. Appendicitis (55 – 56) K37
Pasien diobervasi di ICU kemudian cito-operasi.
Rawat 5 hari, dipulangkan dalam keadaan sembuh.
Apa bisa kita beri kode K37?

3. Asphyxia, asphyxiation (61 – 62) R09.0


Hasil allo-anamnese tertulis: Sesak akibat tenggelam
di danau saat bermain dengan temannya, Usia 6
tahun.
Apa cukup dipilihkan coder No. Kode R09.0 ?
Ternyata  (55) - drowning T75.1
(581) – (618) ? Apa kodenya cocok untuk kasus ini.

56
4. Bacteremia (69) R78.8
(dari kata bacter-emia)
[882]
R78.8 Finding of other specified substances, not
normally found in blood

Apa dokter setuju diagnosis tersebut diberi kode


R78.8 ?  harus ada kepastian dari dokternya.
Perhatikan (69):
- with sepsis – see Septicemia
- meningococcal (see also Meningococcemia)
A39.4

57
5. Cahexia (82) R64
(kakos – hexia) (kakos = bad) (hexia = state)
Perhatikan: rincian di bawah cahexia:
- cancerous
- cardiac – see Disease, heart
- due to malnutrition E41
- heart – see Disease, heart
-
- dst
- marsh (see also Malaria) B54 [166]
- dst
- TB NEC (see also Tuberculosis) A16.9 [114]

58
6. Chills (dingin menggigil) (96) R68.8
- with fever R50.0
- septic – see Septicemia
Kalau diagnosis adalah fever (222)
Fever R50.9
Demam chikungunya (virus)(hemorrhage) A92.0
Bila hanya ditulis: Chikungunya  tidak bisa
ditemukan di Volume 3.
atau dicari melalui, feverhaemorrhagic [223]

7. Coma (123) R40.2


(= koma, tidak sadar diri)
Penyakitnya apa?
59
8. Cyanosis (cyan-osis) (123) R23.0
(Cyan = biru, -osis = keadaan)
9. Dementia ( = out of one’s mind) (= pikun) (149) F03
10. Dehydration (de-hydrat-ion) (144) E86
(de = separation hdror = water)
11. Encephalo-pathy (encephalo-pathy) (205) G93.4
(encephalo = otak, pathos = sakit)
12. Gambling (judi) (242) Z72.6
13. Gastrioma (gaster – oma) (243) (M8153/1)
(gaster = lambung, oma = tumor)
14. Hypoglycemia (spontaneous) (280) E16.2
(hypo – glyc – emia) (hypo = hipo, glykos = gula)
15. Mal-aria, malarial (fever) (344) B54
(mal – aira) (mal = jelek, salah, aria = udara)

60
16. Nephr-algia (nephron = ginjal) (402) N23
(-algia = keadaan sakit)
17. Neur-asthenia (404) F48.0
(neur = saraf, asthenia = kehilangan kekuatan)
18. Oto-rrhea (oto = telinga) (421) H92.1
(-rrhae = cairan mengalir)
19. Obesity (simple) ( = gemuk) (411) E66.9
20. Observation (for) ( = observasi) (411) Z04.9
21. Olig-menorrhea (oligo-meno-rrhae) (416) N91.5
(Oligo =sedikit, men = menstruasi)
22. Osteo-malacia (419) M83.9
(osteo- = tulang, malacia = melunak, melarut)
23. Osteo-porosis (= tulang keropos) (420) M81.9
(osteo-, poros = berpori-pori)

61
24. Psychosis, psychotic (463) F29
(Psyche – osis)
25. Overweight (see also Obesity) (422) E66.9
26. Overdose, overdosage (drug) (422) T50.9
27. Paraplegia (lower) (para-plegos) (430) G82.2
28. Polyarthrosis (poly – arth – osis) (447) M15.9
29. Quadriplegia (quadi = 4) (470) G82.5
30. Myoendocarditis – see also Endocarditis (364) -
(Myo-endo-card-itis)
Endocarditis ( )( )( )( ) (206) I38
31. Meningo-encephal-itis (see also (355) G04.9
Encephalitis (chronic) (hemorrhagic) (idiopathic)
(non-epidemic) (spurious) (subacute) (204) G04.9
32. Serum (496) -
33. Sequelae (of) – see also condition) (494) -
34. Notfunctioning (410) -
62
DIAGNOSIS HAL 3 NO:
1 Anemia defisiensi nutrisi (42 atau 44)  No;
2 Anoxia akibat tenggelam (53)  No:
3 Cacat lahir (anomali) (71  49)  No:
4 Perdarahan lambung (251  261) No:
5 Infestasi cacing (300  301) No:
6 Infestasi cacing pita tikus No:
7 Infestasi cacing taenia saginata No:
8 Radang retina mata (303  98  476) No:
9 Retinitis toxoplasmosis (477 98) No:
10 Cirrhosis hati kronik nodular (99) No:
11 Hipomotilitas usus psikogenik (280) No:
12 IQ di bawah 50 (319) No:
13 Paget’s disease payu dara (423) (162) No:
14 Demam tifus (typhus) (225) No:
15 Demam tifoid (225) No:
63
 Istilah diagnosis dengan ejaan bahasa ICD-10 (Inggeris-
Amerika):

1. Open-angle glaucoma chronic No:


2. Acute gastro-enteritis epidemic No:
3. Tuberculosis empyema (bacteriological confirmed) No:
4. Cerebral arterial embolism No:
5. Mitral insuffieciency non-rheumatic No:
6. Idiopathic migraine No:
7. Miliaria rubra No:
8. Streptococcal lobar pneumonia No:
9. Streptococcus pneumoniae lobar pneumonia No:
10. Bacterial pericarditis acute with effusion No:
11. Staphylococcal pericarditis with decompensation No:
12. Postmenstrual osteoporosis No:
64
 Istilah diagnosis dengan ejaan bahasa ICD-10 (Inggeris-Amerika):

1. Open-angle glaucoma chronic (245) [448] No:H40.1


2. Acute gastro-enteritis epidemic (244) [112] No: A09.x
3. Tuberculosis empyema (bacteriological confirmed) No:A15.6
(544) (203) [113]
4. Cerebral arterial embolism (201) [499] No: I66.9
5. Mitral insuffieciency non-rheumatic (317)[486] No: I34.0
6. Idiopathic migraine (358)[407] No: G43.9
7. Miliaria rubra (359)[619] No: L74.0
8. Streptococcal lobar pneumonia (444)[523] No: J15.4
9. Streptococcus pneumoniae lobar pneumonia (445)[522] No: J13.x
10. Bacterial pericarditis acute with effusion (434)[484] No: I30.1
Ada Use additional …
11. Staphylococcal pericarditis with decompensation No: I30.1, I51.9
1 2 (?)
12. Postmenstrual osteoporosis (420)[667] No: M81.0

65
 Istilah dalam bahasa Indonesia

1. Sakit kepala karena tegang No:


2. Sakit perut No:
3. Sakit lambung No:
4. Sakit tulang No:
5. Sakit persendian No:
6. Artralgia No:
7. Miopati pada pecandu alkohol No:
8. Darah tinggi primer No:
9. Darah tinggi pada gangguan ginjal No:
10. Anemia kekurangan zat besi No:
11. Bisul di muka No:
12. Keracunan kakain akut No:
13. Anak autism No:
14. Dilatasi bronkus No:
66
1. Angina pectoris No: 120
2. Gastroenteritis No: A09
3. Anaemia hemolytic No: D58.9
4. Parotitis epidemica No: B26.9
5. Fracture femoris No: S72
6. Cardiac failure No: I50.9
7. Viral hepatitis B No: B16
8. Cerebral ischaemic No: I67.8
9. Cardiac infarction (infarct) No: I21.9
10. Urinary tract infection (UTI) No: N39.0
11. GE Dehydration No: E86
12. Tuberculosis meningitis No: A17.0+ G01*
13. Influenza-pneumonia No: JII.0
14. Thrombocytopenia purpura * No:
* perhatikan bahwa kata purpura tidak ada di belakang purpura,
ditemukan 3 (dua) nomor yang berbeda D69.6, D69.2
67 dan D69.4
1. Gagal ginjal No: N17
2. Infark miocard (MI) No: I21.9
3. Campak pneumonia No: B05.2+J17*
4. Abses hati amebiasis No: A06.4
5. TB paru No: A16.2
6. TB tulang punggung No; A18.0+M49.0
atau Spondilitis TB No:
7. Demam tifoid No; A01.0
8. Demam tifus No: A75.9
9. DBD (dengue haemorrhagic fever) No: A91
10. Lumpuh layuh polio No: J98.6
Lumpuh layuh = flaccid paralysis
11. Hepatitis A No: B15
13. Radang paru (Pneumonia) No: B49+J99.8*
14. Radang ginjal (Nefritis) No: N05
68
 ICD-10 VOLUME 1,2 DAN 3
 ICD-O 3RD edition
 ICOPIM (ICPM) VOLUME 1-2
 ICF 2ND Edition
 ICECI

69

You might also like