You are on page 1of 29

ASMA BRONKIAL

PORTOFOLIO
• Nama : An. F
• Usia : 8 tahun
• Tanggal Lahir : 03 Juni 2009
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Status : Belum menikah
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan :-
• Alamat : Villa Mutiara Hijau
• No. RM : 037046
ANAMNESIS
• Keluhan Utama
• Pasien datang dengan keluhan sesak napas
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke IGD RSUD Sayang Rakyat dengan keluhan sesak
nafas sejak 1 jam sebelum mask rumah sakit. Sesak timbul bertahap
setelah pasien mengalami batuk 6 hari SMRS. Batuk kemudian diikuti
dengan sesak yang semakin memberat, selama sesak pasien tidak
dapat berbaring dan lebih nyaman dalam posisi duduk, sulit berbicara,
hanya bisa mengucapkan sepenggal-sepenggal kalimat, gelisah, dan
tidak dapat tidur. Dahak diakui sulit untuk dikeluarkan.
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat keluhan sesak sebelumnya (+), mulai sering sesak
napas 1 tahun terakhir, onset tidak tentu.

• Riwayat Penyakit Keluarga :


• (-)
• Riwayat Kehamilan dan Persalinan
• BBL : 2900 gram persalinan normal.
• Ibu tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes melitus,
asma, atau penyakit jantung.
• Riwayat Imunisasi
• Pasien telah menjalani imunisasi dasar secara lengkap di
puskesmas, termasuk HB 0, BCG (1 kali), Polio (4 kali),
kombinasi DPT-HB-HiB (3 kali), dan campak
• Riwayat Pengobatan :
• nebulasi 1 kali 6 bulan yang lalu dengan kelulan yang sama
saat ini
• Riwayat Kebiasaan :
• Pola makan teratur, buah dan sayur jarang.
• Olahraga jarang, lebih sering aktivitas ringan di rumah
• Merokok (-), keluarga yang merokok (+)
• Riwayat Sosial Ekonomi :
• Pasien : Pelajar kelas 3 SD
• Ayah : Pegawai swasta
• Ibu : Ibu Rumah Tangga
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Tanda Vital :
• Tekanan darah: 110/70 mmHg
• Nadi : 130 kali/menit
• Resprasi : 32 kali/menit
• Suhu : 36,8oC
• BB : 25 kg
• Kepala : Normocephal, rambut hitam merata, tidak rontok
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+)
• Hidung : Sekret (-/-), epistaksis (-/-), napas cuping hidung (-/-)
• Telinga : Bentuk normal, nyeri tekan tragus (-/-), otore (-/-), darah (-/-)
• Mulut : Bibir kering (-), tonsil tenang T1-T1, faring hiperemis, mouth breathing
(+)
• Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), JVP meningkat (-)
• Paru
• Inspeksi : Dada simetris statis & dinamis, retraksi suprasternal (+)
• Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri, tidak ada nyeri tekan
• Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
• Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing +/+ ekspirasi
• Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
• Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi : S1 > S2 murni reguler, tidak ada suara tambahan
• Abdomen
• Inspeksi : Perut datar, tidak nampak kelainan
• Auskultasi : Bising usus (+) normal 12 kali
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
• Perkusi : Bunyi timpani di seluruh lapang abdomen
• Anggota gerak : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianonis (-), edema (-)
• Sensibilitas : Dalam batas normal
PENDAHULUAN
Angka kejadian penyakit alergi meningkat pada pola
kehidupan masyarakat modern

ASMA adalah salah satunya, dan sering


dijumpai pada anak-anak

Asma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran napas


yang ditandai dengan mengi episodik, sesak, batuk yang
bervariasi dalam waktu maupun intensitas.

Dampak buruk asma meliputi :  kualitas hidup,


 produktivitas, ketidakhadiran di sekolah,
peningkatan biaya sekolah, risiko perawatan rumah
sakit, bahkan kematian
TINJAUAN PUSTAKA
Asma didefinisikan menurut ciri klinis, fisiologis dan patologis.
• Ciri klinis :
• Riwayat episode sesak, terutama pada malam hari yang sering disertai
batuk.
• Pada pemeriksaan fisik, tanda yang sering ditemukan adalah mengi.
• Ciri fisiologis :
• episode obstruksi saluran napas, ditandai oleh keterbatasan arus udara
pada ekspirasi.
• Ciri patologis :
• Inflamasi saluran napas yang kadang disertai dengan perubahan struktur
saluran napas.
• Konsensus Nasional Asma Anak memberi batasan
sebagai berikut:
“Asma adalah mengi berulang dan/atau batuk persisten dengan
karakteristik timbul secara episodik, cenderung pada malam/dini hari
(nokturnal), musiman, setelah aktivitas fisik, serta mempunyai riwayat
asma atau atopi lain dalam keluarga atau penderita sendiri”

• Status asmatikus adalah keadaan darurat medik paru berupa


serangan asma yang berat atau bertambah berat yang bersifat
refrakter sementara terhadap pengobatan yang lazim diberikan.
PATOGENESIS ASMA
Inflamasi saluran napas Sel inflamasi
a) Mekanisme imunologi • Sel mast
inflamasi saluran napas • Makrofag
• Eosinofil
b) Mekanisme limfosit T – • Neutrofil
IgE • Limfosit T
c) Mekanisme limfosit T – • Basofil
non IgE • Sel dendrit
• Sel struktural
Hiperesponsivitas
saluran napas Mediator inflamasi
FAKTOR RISIKO
• Asap Rokok
• Tungau Debu Rumah
• Jenis Kelamin
• Binatang Piaraan
• Jenis Makanan
• Perabot Rumah Tangga
• Perubahan Cuaca
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Lingkungan termasuk lingkungan kerja
• Psikologis
GAMBARAN KLINIS
• Episode batuk, mengi, sesak napas
• Serangan awal sering tidak jelas ; rasa berat di dada,
yang mungkin disertai pilek atau bersin (asma alergik)
• Batuk (cough variant asthma)
• Awalnya batuk tanpa disertai sekret  sekret
mukoid, putih, kadang purulen
• Dapat pula hanya batuk tanpa disertai mengi
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
• Pirometeri
• Peak flow meter
• X-ray thorax
• Pemeriksaan IgE
• Uji hiperaktivitas bronkus
KOMPLIKASI
• Pneumothoraks
• Pneumomediastinum dan emfisema subkutis
• Atelektasis
• Asperilosis bronkopulmoner alergik
• Gagal napas
• Bronkitis
• Fraktur iga
PENATALAKSANAAN
• Tujuan pengobatan serangan asma yaitu:
• Menghilangkan obstruksi saluran napas dengan segera
• Mengatasi hipoksemia
• Mengambalikan fungsi paru kearah normal secepat
mungkin
• Mencegah terjadinya serangan berikutnya
• Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarganya
mengenai cara-cara mengatasi dan mencegah serangan
asma.
PENATALAKSANAAN
OBAT-OBAT ANTI ASMA
• PENCEGAH (CONTROLLER)
• Kortikosteroid inhalasi
• Kortikosteroid sistemik
• Natrium kromolin atau natrium nedokromil
• Teofilin slow release
• Agonis beta 2 kerja panjang (salmaterol dan formoterol)
• PENGHILANG GEJALA (RELIEVER)
• Agonis beta 2 kerja pendek : fenoterol, salbutamol, terbutalin,
prokaterol)
• Kortikoid inhalasi
• Teofilin kerja pendek
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN SARAN
• Asma adalah keadaan saluran napas • Penderita asma sebaiknya
yang mengalami penyempitan menghindari faktor pencetus
karena hiperaktivitas terhadap
rangsangan tertentu, yang
asma agar tidak terjadi
menyebabkan peradangan; eksaserbasi.
penyempitan ini bersifat reversible. • Dokter seharusnya
Faktor risiko yaitu genetik, memberikan edukasi dan
lingkungan, dan faktor lain.
Diagnosa dini dan tatalaksana yang
pendidikan kepada
tepatdibutuhkan dalam penanganan masyarakat, khususnya
asma penderita asma
TERIMA KASIH

You might also like