You are on page 1of 49

Laporan Kasus

Cerebrovascular Disease

Oleh

Zahro Badria (04054821618105)

Pembimbing
Dr. H. Achmad Junaidi SpS
OUTLINE
Pendahuluan

Cerebrovascular Disease (Stroke)


Ganngguan fungsi Insiden sebesar Lebih sering terjadi pada
serebri fokal atau global 51,6/100.000 penduduk usia >65 = 33,5%. dan
yang berkembang Penderita laki-laki lebih menyebabkan angka
dengan cepat atau tiba- banyak daripada kematian terbesar
tiba, berlangsung lebih perempuan. 23,5%.
dari 24 jam atau berakhir
dengan kematian,
dengan tidak tampaknya
penyebab lain selain
penyebab vaskular.
(WHO).
STATUS PASIEN
Status Pasien
I. Identitas Pasien
Nama ꞉ MHT
Jenis kelamin ꞉ Laki-laki
Tanggal lahir, Usia ꞉ 17 November 1950, 66 Tahun
Alamat ꞉ Jl. Kol. Haji Burlian, Sukarami
Palembang
Pekerjaan ꞉ Pedagang
Status perkawinan ꞉ Kawin
Agama ꞉ Islam
Suku ꞉ Melayu
MRS ꞉ 17 September 2016 pukul 10꞉23
Nomor Rekmed ꞉ 971281
Status Pasien
II. Anamnesis
Keluhan utama Kelemahan sisi tubuh sebelah kanan yang terjadi
secara tiba-tiba

RPP ꞉
Sejak kurang lebih 1 hari sebelum masuk RS os mengeluh tubuh
sebelah kanannya lemah secara tiba-tiba setelah os bangun tidur.
Saat serangan sakit kepala tidak ada, kejang tidak ada, muntah
tidak ada, penurunan kesadaran tidak ada. Menurut keluarga pada
saat serangan mulut os mengot dan bicara menjadi pelo.
Penderita dapat mengerti dan menyampaikan isi pikiran baik
secara lisan, tulisan maupun isyarat. Os merasakan sensibilitas
yang sama di kedua sisi tubuh. Os dapat melihat dengan jelas
dan tidak terdapat gangguan.
Status Pasien

• RPP ꞉
Riwayat darah tinggi di sangkal, Os tidak
mengetahui apakah sebelumnya memiliki riwayat diabetes
namun keluhan sering makan, sering minum dan sering
buang air kecil disangakat, serta os tidak memiliki riwayat
keluarga diabetes. Riwayat sakit jantung disangkal,
riwayat penyakit tiroid. Os merupakan perokok aktif sejak
muda, dan bias menghabiskan rokok 2 bungkus dalam
sehari, namun saat ini jumlah rokok dikurangi. Sebelum di
bawa ke RSMH, os berobat ke RS Myria tapi belum
mendapat tatalaksana karena penuh. Os tidak meminum
obat-obatan apapun selama ini.
Os baru pertama kali mengalami serangan ini.
Status Pasien
II. Pemeriksaan fisik
A. Status Generalisata
• Kesadaran : GCS = 15 (E4M6V5)
• Suhu Badan : 36,5º C
• Nadi : 64 kali/menit
• Pernapasan : 20 kali/menit
• Tekanan Darah: 140/90 mmHg
Status Pasien
Kepala Konjungtiva palpebra pucat (-)
Leher Pembengkakan KGB (-), JVP (5-2)cmH2O
Thorax
a. Cor I = Ictus cordis tidak teraba
P = Ictus cortis tidak teraba
P = Batas jantung membesar
A = BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

b. Pulmo I = Pergerakan dinding dada simetris, penggunaan otot


bantu napas (-)
P = Stem fremitus kanan = Kiri
P = Sonor di kedua hemithorax
A = Vesikuler di kedua hemithorax
Abdomen I = Datar
A = Bising usus normal
P = Timpani
P = Lemas, nyeri tekan (-)
Genitalia dan Tidak terdapat kelainan
ekstremitas
Status Pasien
b. Status Neurologis

Fungsi Lengan Lengan Kiri Tungkai Tungkai Kiri


Motorik Kanan Kanan
Gerakan Kurang Cukup Kurang Cukup

Kekuatan 4 5 4 5

Tonus ↓ N ↓ N

Klonus - -

Reflex ↓ N ↓ N
fisiologis
Reflex - - +B -
patologis
Status Pasien
Pemeriksaaan Saraf Kranial

NI Tidak ada kelainan


N II Tidak ada kelainan
N III Tidak ada kelainan
N IV Tidak ada kelainan
NV Tidak ada kelainan
N VI Tidak ada kelainan
N VII Sudut mulut kanan tertinggal, plica nasolabialis kanan datar
N VIII Tidak ada kelaianan
N IX Tidak ada kelainan
NX Tidak ada kelainan
N XI Tidak ada kelainan
N XII Deviasi lidah ke kanan, disatria +
Status Pasien

• Fungsi sensorik = tidak ada kelainan


• Fungsi vegetatif = tidak ada kelainan
• Fungsi luhur = tidak ada kelainan
• Gerakan abnormal = tidak ada kelainan
• GRM = tidak ada kelainan
• Gait dan keseimbangan = tidak ada kelainan
Status Pasien
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 12,4 g/dL 12,5-17,4 g/dL
Eritrosit 4,36 juta 4,4-6,3 juta
Leukosit 6700 4700-11000
Trombosit 280000 170000-396000
Diff Count 0/21/53/21/5 0-1/2-6/50-70/20-40/2-8
Glukosa sewaktu 76 mmol/L <200 mmol/L
HbA1c 5,5 4,0-6,5
Glukosa 2 jam PP 103 mmol/L <200 mmol/L
Kolesterol total 197 mmol/L <200 mmol/L
HDL 37 mmol/L > 55 mmol/L
LDL 136 mmol/L <150 mmol/L
Trigliserida 133 mg/dL <150 mg/dL
Ureum 37 mg/dL <71 mg/dL
Status Pasien
Pemeriksaan Penunjang
2. Rontgen thorax

Kardiomegali
Status Pasien
Pemeriksaan Penunjang
3. CT Scan

Atrofi
Serebri
ringan
Status Pasien
Pemeriksaan Penunjang
4. Trans Cranial Doplerr
 Abnormal TCD.
Adanya proksimal stenosis pada arteri serebri
media
Status Pasien
III. Diagnosis

Diagnosis Klinik • Hemiparese dextra tipe flacid


• Parese N VII dan XII sentral

Diagnosis Topik LACI

Diagnosis Etilogi CVD Non Hemoragik


Status Pasien

IV. Tatalaksana
Non Farmakologi Farmakologis
• Edukasi penyakit • IVFD NaCl 0,9% XX gtt/menit
• Head up 30 derajat • Injeksi OMZ 1x40 mg (IV)
• Diet BB 1800 KCal • Injeksi citicolin 2x500 mg (IV)
• Neurodex 1 x 1 tab (P.O)
• Aspilet 2x160 mg
Status Pasien

V. Prognosis
Quo ad vitam = dubia ad bonam
Quo ad functionam = dubia ad bonam
Quo ad sanationam = dubia
Tinjauan Pustaka
Anatomi Otak
Anatomi Otak
Anatomi Otak
Anatomi Otak
Cardiovascular Disease (Stroke)

Definisi

Tanda-tanda klinis dari gangguan fungsi serebri fokal atau global yang
berkembang dengan cepat atau tiba-tiba, berlangsung lebih dari 24
jam atau berakhir dengan kematian, dengan tidak tampaknya
penyebab lain selain penyebab vascular (WHO).

Berdasarkan American Heart Association (AHA) stroke ditandai


sebagai defisit neurologi yang dikaitkan dengan cedera fokal
akut dari sistem saraf pusat (SSP) yang disebabkan oleh
pembuluh darah, termasuk infark sereberal, pendarahan
intracerebral (ICH) dan pendarahan subarachnoid (SAH).
Cardiovascular Disease (Stroke)
Klasifikasi

Berdasarkan patologi Berdasarkan Berdasarkan sistem


anatomi dan stadium/pertimbanga pembuluh darah
penyebabnya n waktu
1. Sistem karotis
Stroke iskemik/non 1. TIA 2. Sistem vertebro-
hemoragik  2. RIND basilar
1. Serangan iskemik 3. Completed stroke
sepintas (Transient
Ischemic Attack/TIA)
2. Trombosis serebri
3. Emboli serebri
Stroke hemoragik
1. Perdarahan intra
serebral
2. Perdarahan
subarakhnoid
Cardiovascular Disease (Stroke)
Klasifikasi stroke
Total Anterior Circulation
Infarct (TACI)

Partial Anterior
Circulation Infarct
Kriteria (PACI)
Bamford
(1992) Lacunar Infarct
(LACI)

Posterior
Circulation Infarct
Cardiovascular Disease (Stroke)
Faktor Risiko
• Usia,
• Riwayat keluarga, stroke (berisiko 5x lipat)
• Hipertensi
• Fibrilasi atrium dan penyakit katup jantung
• Diabetes mellitus,
• Hematokrit tinggi, fibrinogen tinggi dan polisitemia, hal ini
dapat menyebabkan peningkatan viskositas yang dapat
mengganggu aliran darah.
• Hiperkolesterolemia
• Penggunaan pil kontrasepsi dalam jangka waktu lama
• Merokok,
• Alkohol
• Riwayat stroke sebelumnya
Cardiovascular Disease (Stroke)

Epidemiologi
Menurut survei tahun 2014 , Balitbang Kemenkes, stroke merupakan

pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia.


Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari
jumlah tersebut, sepertiganya dapat pulih kembali, sepertiga lainnya
mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang, dan 2 sepertiga
sisanya mengalami gangguan fungsional berat (Misbach, 2011).
Cardiovascular Disease (Stroke)
Etiologi
Penyebab stroke hemoragik sangat beragam, yaitu (Hassmann KA) ꞉
1. Perdarahan intraserebral primer (hipertensif)
2. Ruptur aneurisma
3. Ruptur malformasi arteri dan vena
4. Trauma (termasuk apopleksi tertunda paska trauma)
5. Kelainan perdarahan seperti leukemia, anemia aplastik, ITP, gangguan
6. Gangguan fungsi hati, komplikasi obat trombolitik atau anti koagulan,
7. Hipofibrinogenemia, dan hemofilia.
8. Perdarahan primer atau sekunder dari tumor otak.
9. Septik embolisme, myotik aneurisma
10. Penyakit inflamasi pada arteri dan vena
11. Obat vasopressor, kokain, herpes simpleks ensefalitis, diseksi arteri
12. Vertebral, dan acute necrotizing haemorrhagic encephalitis
Cardiovascular Disease (Stroke)
Etiologi
Penyebab stroke non hemoragik
1. Embolus
2. Trombus
Cardiovascular Disease (Stroke)
Patofisiologi

Faktor Otak Fungsi & Kematian


struktur
Penyebab Iskemik syaraf rusak sel syaraf
Cardiovascular Disease (Stroke)
Manifestasi Klinik
Manifestasi klinik stroke sangat dipengaruhi oleh daerah otak sebelah
mana yang mengalami gangguan.

Stroke pada sistem karotis Kelainan sistem vertebra-


atau stroke hemisferik basiler
• Hemiparesis • Penurunan kesadarn yang cukup
• Bicara pelo berat,
• Jarang men penurunan kesadaran, • Kombinasi berbagai saraf otak yang
• Parese nervus VII dan XII tipe terganggu disertai
sentral, gangguan konjugat • Vertigo
pergerakan bola mata, hemianopia, • Diplopia, dan gangguan bulbar,
paresis ke kiri atau kanan. • Paresis keempat anggota gerak
• Hemisensorik. (ujung-ujung distal).
• Disfungsi parietal afasia
Cardiovascular Disease (Stroke)
Siriraj Stroke Score (SSS)

• >1 Perdarahan otak


• < -1 Infark otak
• -1 < SSS < 1 Diagnosa meragukan (Gunakan kurva atau CT scan)
Cardiovascular Disease (Stroke)
Skor Gajah Mada (SGM)
Cardiovascular Disease (Stroke)
Diagnosis
Anamnesis • Keluhan utama biasanya karena gangguan ADL.
• Onset keluhan
• Gejala penyerta ( kejang, penurunan kesadaran, sakit
kepala hebat, mual, muntah, gangguan sensorik,
gangguan pengelihatan, adanya trauma, dll)
• Cari faktor risiko yang terdapat pada pasien.

Status generalisata  GCS, Tekanan darah, Nadi, RR,


Temperatur
Status Neurologikus
• Pemeriksaan mototrik  gerakan, kekuatan, tonus,
klonus, refleks fisiologis, refleks patologis
• Pemeriksaan sensorik
Pemeriksaan Fisik • Pemeriksaan nervus kranialis
• Pemeriksaan GRM
• Pemeriksaan gerakan abnormal
• Pemeriksaan fungsi luhur
• Pemeriksaan fungsi vegetatif
• Pemeriksaan gait dan keseimbangan
Cardiovascular Disease (Stroke)
Pemeriksaan • Pemeriksaan laboratorium (darah rutin, darah
Penunjang lengkap waktu protrombin, kadar fibrinogen,
APTT, INR< D-dimer, viskositas plasma, gula
darah sewaktu, ureum, kreatinin, asam urat,
fungsi hepar (SGOT,SGPT) dan profil lipid (total
kolesterol, trigliserid, LDL, HDL).
• CT Scan kepala
• EKG
• Rontgen thorax
• Trans cranial doplerr
• MRI kepala
• Pemeriksaan angiografi
Cardiovascular Disease (Stroke)
Tatalaksana
1. Evaluasi cepat dan diagnosis
2. Terapi Umum a. Stabilisasi jalan napas, terutama pada penurunan kesadaran,
pantau selama 72 jam (status neurologis, nadi, td, saturasi
O2), jika saturasi <95% kasih oksigen
b. Stabilisasi hemodinamik
 Berikan kristaloid/ koloid 30ml/kgBB, hindari pemmberian
cairan hipotonik (glukosa) kecuali hipoglikemi. Pantau
jantng dalam 24 jam setelah onset, Td <120mmHg hrs di
tingkatkan target >140mmHg
c. Pengendalian TIK, headup 30 derajat, gunakan mannitol jika
perlu (0,25-0,5 g/kgBB), furosemid jika perlu inisial dose
1mg/kgBB
d. Pengendalian tekanan darah
e. Pengendalian kejang, berikan diazepam 5-20mg, dilanjutkan
fenitoin 1mg/kgBB
f. Pengendalian suhu tubuh
3. Pemeriksaan laboratorium
Cardiovascular Disease (Stroke)
Pengendalian tekanan darah pada stroke
1. Penurunan tekanan darah tinggi pada stroke tidak dianjurkan,
karena tekanan darah dapat turun dalam 24 jam pertama.
2. Pasien stroke iskemik, tekanan darah diturunkan 15% (sistolik
dan diastolik) dari tekanan darah awal dalam 24 jam pertama., jika
TDS >220 mmHg, TDD >120 mmHg.
3. Apabila TDS >180mmHg atau MAP >130 tanpa peningkatan TIK,
turunkan tensi dengan target MAP 110mmHg dan TD 160/90
4. Pasien stroke hemoragik, jika TDS >200 mmHg, TDD >150 mmHg
turunkan menggunakan antihipertensi IV, sambil observasi
5. Stroke hemoragik jika TDS >180mmHg atau MAP >130 disertai
peningkatan tekanan intrakranial  turunkan tensi, pantau TIK,
dengan pemantauan perfusi serebral ≥60mmHg
6. Stroke hemoragik dengan TDS 150-220 penurunan TD dengan
cepat hingga TDS 140mmHg cukup aman
Golongan Mekanisme Dosis Keuntungan Kerugian
Awitan cepat (1-
5 menit) , tidak
terjadi rebound
5mg/jam IV, yang bermakna
Ca Channel Takikardi atau
2,5 mg/jam jika dihentikan.
Blocker Penyekat kanal bradikardi
tiap 15 menit, Eliminasi tidak
Nikardipin kalsium hipotensi, durasi
sampai dipengaruhi oleh
Dilitiazem lama (4-6 jam)
15mg/jam fungsi hepar dan
renal. Potensi
interaksi obat
rendah.
Vasodilator NO terkait 2,5-10 mg IV Serum sickness,
Langsung dengan bolus (sampai drug induced
Hidralasin mobilisasi 40 mg) lupus, durasi
kalsium dalam lama 3-4 jam,
otot polos awitan lambat
(15-30 menit)
Nitrogliserin Nitrovasodilator 5-100 Awitan 1-2 Produksi
mcg/kgbb/me menit, durasi 3-5 methemoglobin,
nit IV menit takikardia
Cardiovascular Disease (Stroke)
Tatalaksana Gula Darah pada Stroke Akut
Indikasi dan syarat pemberian insulin adalah pasien dengan
stroke hemoragik dan non hemoragik dengan IDDM atau
NIDDM, bukan stroke lakunar dengan diabetes mellitus.

Gula darah Dosis insulin


(mg/dl) subkutan (unit)
150-200 2 Sasaran glukosa darah 80-180 mg/dL
201-250 4
251-300 6
301-350 8
≥ 351 10
ANALISIS KASUS
ANALISIS KASUS
Tn MHT, 66 tahun, datang ke IGD RSMH Palembang dengan
keluhan utama kelemahan sisi tubuh sebelah kanan yang
terjadi secara tiba-tiba sejak 1 hari yang lalu.

Kelemahan sisi tubuh sebelah kanan


yang terjadi secara tiba-tiba sejak 1
hari yang lalu., mulut mengot + ,
bicara pelo. Keluhan lain seperti
penurunan kesadaran, kejang, sakit
kepala, mual, muntah, gangguan
Anamnesis pengelihatan disangkal. Os masih
dapat mengerti dan mengungkapkan
isi pikiran baik secara lisan, tulisan,
dan isyarat. Sensibilitas baik.
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus,
penyakit jantung, penyakit tiroid,
kolesterol tinggi disangkal
ANALISIS KASUS
Status generalisata
GCS 15,
Tekanan darah 140/90 mmHg,
Nadi 64x/menit,
Temperatur 36,5º C,
Pernapasan 20x/menit.
Status Neurologis
Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan nervi craialis = sudut mulut kanan
tertinggal, plica nasolabialis kanan datar, deviasi lidah
ke arah kanan, dan disatria +.
• Gangguan sensorik -
• GRM –
• Gangguan fungsi luhur –
• Gangguan fungsi vegetatif –
• Gait dan keseimbangan = tidak ada kelainan
• Gerakan abnormal -
ANALISIS KASUS
Fungsi Motorik

Motorik Lengan Lengan kiri Tungkai Tungkai kiri


kanan kanan

Gerakan Kurang Cukup Kurang Cukup

Kekuatan 4 5 4 5

Tonus ↓ N ↓ N

Klonus - -

Refleks ↓ N ↓ N
fisiologis

Refleks - - + Babinski -
patologis
ANALISIS KASUS
Siriraj Stroke Score
Pemeriksaan Hasil Poin Nilai
Kesadaran Compos mentis 0 X 2,5 0
Muntah dalam Tidak ada 0 X2 0
waktu 2 jam
Nyeri kepala Tidak ada 0 X2 0
dalam waktu 2
jam
Ateroma Ada 1 X3 3
Tekanan diastole 90 X 0,1 9
Konstanta -12 -12
Skor total
Hasil skor siriraj 0, maka membutuhkan 0
pemeriksaan CT Scan, dan telah dilakukan
didapatkan hasil bahwa tidak ada tanda perdarahan.
ANALISIS KASUS

1. Pemeriksaan laboratorium
• Glukosa sewaktu, HbA1C, glukosa post pandrial
dalam batas normal, menyingkirkan adanya diabetes
mellitus.
• Pemeriksaan profil lipid didapatkan hasil kadar
HDL(37mmol/L) yang sedikit menurun sedangkan
Pemeriksaan yang lain dalam batas normal.
Penunjang • Pemeriksaan faal ginjal, kadar kreatinin
(1,44mmol/L) di atas normal
2. Pemeriksaan rontgen thorax  kardiomegali
3. Pemeriksaan CT scan  atrofi serebri ringan
4. Pemeriksaan Trans Cranial Doppler  kesan abnormal
adanya proksimal stenosis pada arteri serebri media
ANALISIS KASUS
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang yang dilakukan didapatkan hasil bahwa Os mengalami

• DK = Hemiparese dextra tipe flaccid, disertai dengan parese N VII


dan XII tipe sentral.
• Diagnostik topik = LACI,
• Diagnosa etiologi = CVD non hemoragik.

Tatalaksana =
• IVFD NaCl 0,9% XX gtt/menit,
• Injeksi omeprazole 1x40 mg (IV),
• Injeksi citicolin 2x500 mg (IV),
• Neurodex 1x1 Tab (PO),
• Aspilet 2x160 mg.

You might also like