Professional Documents
Culture Documents
RSUD SALEWANGANG
MAROS
Trauma pada usia lanjut pada umumnya
berkaitan dengan fraktur patologis:
• Osteoporosis
• Tumor (sekunder dari metastasis kanker)
OSTEOPOROSIS
OSTEOPOROSIS
Ras
Hipercalciuria
Faktor genetik gagal ginjal kronis
Kelamin wanita
OSTEOPOROSIS
Penyakit Sistemik
Diet tidak seimbang Defisiensi kalsium
Obat-obatan Malabsorbsi
KLASIFIKASI
• Primer
Tipe I , pasca menopause osteoporosis
Tipe II, age related osteoporosis
• Sekunder
Penyakit tulang erosif
Obat- obatan toksik
Identifikasi dan risiko osteoporosis
• Usia lanjut
• (60-70 th) > 30 % wanita
• (>80 th) 70% wanita
• Wanita > laki oleh karena kurangnya estrogen
pada wanita dimasa menopause
DIAGNOSIS
Gejala klinis
Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium :
Kadar estrogen, fungsi kel. Tiroid, PTH, Kalsium, Bence Jones
protein
• Pencitraan; Radiografi, Densitometri
• Biopsi tulang; Histomorfometry
GEJALA KLINIS
• Nyeri tlg belakang menahun,
hilang timbul
• Pembengkokan tulang
belakang
• Tinggi badan berkurang
• Patah pada Manula
Beberapa contoh alat pemeriksaan penunjang
Catagories Criteria
Low bone Mass BMD 1-2,5 SD below the mean of young healthy women
Osteoporosis BMD > 2,5 SD below the mean of young healthy women
Severe Osteoporosis BMD > 2,5 below the mean of young healthy women and the
presence of one or more fragility fractures.
PENANGANAN
• TUJUAN
• Cegah berlanjutnya kehilangan massa tulang.
• Stimuli pembentukan tulang
• Cegah terjadinya fraktur
• Atasi nyeri
• Pencegahan
• Latihan fisik yang teratur
• Makanan yang baik
• Kebiasaan dan gaya hidup baik; kurangi merokok,
kafein dan alkohol
• Hindari obat-obat yang menginduksi osteoporosis
• Hindari trauma pada tulang (jatuh)
Pengobatan
• Biphosphosnate
• Estrogen therapy
• Anabolic steroid
• Calcium
• Vitamin D
Fraktur yang paling sering terjadi pada
usia lanjut:
• Fraktur hip
• Fraktur neck femur
• Fraktur intertrochanter
• Fraktur subtrochanter
• Fraktur ankle
• Fraktur proksimal humerus
• Fraktur distal radius
• Fraktur kompresi pada vertebra
Image courtesy of International Osteoporosis Foundation
FRAKTUR HIP
Fraktur Hip
• Epidemiologi
• Insidens meningkat setelah usia 50 tahun
• Perbandingan antara wanita dan pria 2:1
• Frekuensi didapatkannya fraktur neck femur dan fraktur
intertrochanter sama
• Lokasi intrakapsular
• Vaskularisasi
• Suplai darah utama ke head femur
adalah cabang profunda dari arteri
sirkumflex femur medial
• Pembuluh darah sirkumflex medial
dan lateral beranastomosa pada dasar
neck femur
• Suplai darah 90% dari arteri asenden,
10% dari arteri ligamentum teres
Fraktur Hip
• Pemeriksaan radiologik
• Seri trauma ankle:
• AP
• Lateral
• Mortise
• Seluruh fibula harus terlihat
dan diperiksa
Fraktur Ankle
• Penanganan
• Fraktur malleolus terisolasi, non-displaced tanpa tanda-
tanda disruption pada ligamen sindesmosis ditangani
secara non operatif dengan full weight bearing
• Boleh dipasang walking cast atau cast brace
Fraktur Ankle
• Penanganan
• Pola fraktur tidak stabil dengan keterlibatan bimalleolar,
atau fraktur unimalleolar dengan displacement talar harus
direduksi
• Penanganan tertutup memerlukan long leg cast untuk
mengontrol rotasi
• Bisa menjadi beban yang menyusahkan bagi pasien usia lanjut
Fraktur Ankle
• Penanganan
• fraktur yang tidak dapat
direduksi harus reduksi
terbuka dengan fiksasi internal
• Kulit di sekitar ankle tipis dan
cenderung mengalami
komplikasi
• Tunggu edema mereda agar
penutupan luka bebas tegangan
Fraktur Ankle
• Penanganan
• Fiksasi bisa kurang optimal akibat osteopenia
• Bisa memerlukan modifikasi teknik operatif
standar
• Locked plates, multiple syndesmotic screws
• Laporan dalam literatur beragam
• Penelitian awal menunjukkan tidak ada
perbedaan dalam penanganan operatif vs non-
op – dengan kelompok operatif memiliki
angka komplikasi yang lebih tinggi
• Penelitian terkini menunjukkan hasil yang
lebih baik pada kelompok pasien yang
dioperasi
• Target kita adalah mengembalikan pasien ke
keadaan fungsional sebelum cidera
FRAKTUR HUMERUS
PROKSIMAL
Humerus Proksimal
• Pemeriksaan radiologi
• AP
• Scapula Y
• Axillary
• CT scan sangat berguna
Humerus Proksimal
• penanganan
• Displaced minimal (fraktur satu bagian) biasanya distabilkan
oleh jaringan lunak disekelilingnya
• Non operatif: 91% memberikan hasil yang baik
Humerus Proksimal
• Penanganan
• Fraktur tuberositas minor terisolasi membutuhkan fiksasi
operatif hanya bila fragment yang patah mengandung
banyak bagian artikular atau membatasi rotasi internal
• Fraktur tuberositas mayor terisolasi yang berhubungan
dengan robekan cuff longitudinal dan membutuhkan ORIF
jika displaced secara signifikan
• Penanganan
• Fraktur surgical neck yang displaced bisa ditangani secara
tertutup dengan reduksi dibawah anestesi dengan panduan
X-ray
Humerus Proksimal
Humerus Proksimal
• Penanganan
• Reduksi tertutup dari fraktur 3 atau 4 bagian memberikan
hasil yang buruk
• Kegagalan fiksasi adalah masalah bagi tulang yang osteopenik
• Locked plating vs penggantian prostetik
Humerus Proksimal
• Penanganan
• Penanganan apapun, semuanya membutuhkan program
rehabilitasi yang disupervisi dan berkepanjangan
• Hasil yang buruk berhubungan dengan robekan rotator cuff,
malunion, nonunion
• Dengan penggantian prostetik diharapkan bahu relatif bebas
nyeri
• Pemulihan fungsional dan ROM bervariasi
FRAKTUR DISTAL RADIUS
Distal Radius
• umum pada usia lanjut
• Akibat trauma energi
rendah
• terutama pada wanita
• Berhubungan dengan
demensia, rabun, dan
penurunan koordinasi
• Penyebab tersering: jatuh
dengan tangan menumpu
ke arah luar
Distal Radius
• Epidemiologi
• Insidens meningkat
• Terutama pada wanita
• 125/100,000
• Insidens puncak pada wanita usia 60-70
• Risiko seumur hidup 15%
• Penurunan densitas mineral tulang adalah sebuah faktor
• Pemeriksaan radiologi
• PA
• Lateral
• Oblique
• Wrist Kontralateral
• Penting untuk menilai deformitas, ulnar variance
Distal Radius
1
Fraktur Colles
Distal Radius
• Penanganan
• Fraktur non-displaced bisa diimobilisasi selama 6 – 8 minggu
• Pergerakan sendi metacarpal-phalangeal and interphalangeal
harus dimulai sejak dini
Distal Radius
• Penanganan
• Fraktur displaced harus direduksi dengan memulihkan
radial length, inclination and tilt
• Biasanya berhasil dengan traksi longitudinal dibawah blok
hematoma
• Bila reduksi yang memuaskan dapat tercapai, dilakukan
long arm atau short arm cast
• Tidak ada perbedaan statistik dalam metode penanganan
• Diperlukan radiografik mingguan
• Penanganan
• Jika tidak didapatkan reduksi yang acceptable
• Anestesia regional atau umum
• Metode
• ORIF
• Reduksi tertutup dan percutaneous pinning dengan fiksasi
eksternal
Distal Radius
Distal Radius
FRAKTUR VERTEBRA
Fraktur Kompresi Vertebral
• Hampir semua wanita post-menopause diatas usia 70
tahun telah mengalami fraktur kompresi vertebral
• Biasanya terjadi diantara Vert. Th 8 dan Vert. L2
• Dapat terjadi kifosis dan skoliosis
• Penanda osteoporosis
- 4 cm - 9 cm
• Pemeriksaan radiografik
• Foto AP and lateral spine
• 1/3 panjang vertebra di
sekitar vertebra yang
simtomatik
• Bone scan dapat
membedakan fraktur lama
dan baru
• Penanganan
• Fraktur kompresi vertebral osteoporotik sederhana ditangani
secara non-operatif dan simptomatis
• Hindari tirah baring berkepanjangan
• Pasien harus segera mulai untuk berjalan sendiri secara
progresif
• Latihan punggung harus dimulai setelah beberapa minggu