You are on page 1of 27

REFERAT

HIPERTIROID

Disusun oleh :
Nadhillah Alkatiri, S.Ked
121677714146
Pembimbing : dr. Sarniwaty K, Sp.PD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AL-KHAIRAAT
PALU
2016
DEFINISI

Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar


tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan,
biasanya karena kelenjar terlalu aktif. Kondisi ini
menyebabkan beberapa perubahan baik secara
mental maupun fisik seseorang, yang disebut dengan
thyrotoxicosis .
ETIOLOGI
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi
kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.
Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid
akan disertai penurunan TSH dan TRF karena umpan
balik negatif TH terhadap pelepasan keduanya.
Hipertiroidisme akibat malfungsi hipofisis
memberikan gambaran kadar TH dan TSH yang
tinggi. TRF akan rendah karena umpan balik negatif
dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi
hipotalamus akan memperlihatkan HT yang finggi
disertai TSH dan TRH yang berlebihan
BEBERAPA PENYAKIT YANG MENYEBABKAN
HIPERTIROID :

1. Penyakit Graves
2. Toxic Nodular Goiter
3. Minum obat Hormon Tiroid berlebihan
4. Produksi TSH yang Abnormal
5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)
6. Konsumsi Yoidum Berlebihan
MANIFESTASI KLINIS

 Umum : BB menurun, apatis , cepat lelah, tidak tahan


panas
 Mata : eksoftalmus, lakrimasi , edema pupil
 Kardiovaskuler : palpitasi , sesak nafas, sinus
takikardi, nyeri dada
 Neuromuskular : gelisah , agitasi, tremor, kelemahan
otot, tidak dapat duduk diam
 GIT :peningkatan nafsu makan , BB menurun
progresif, konstipasi/diare
 Reproduksi : oligomenorea, infertilitas
 Struma : difus , nodosa
Patofisiologi
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah
penyakit graves, goiter toksika. Pada kebanyakan
penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid
membesar dua sampai tiga kali dari ukuran
normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia
dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel,
sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat
beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran
kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan
sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan
5-15 kali lebih besar daripada normal.
Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan
suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat Pada
hipertiroidisme, kelenjar tiroid “dipaksa”
mensekresikan hormon hingga diluar batas, sehingga
untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori
kelenjar tiroid membesar. hormon tiroid yang
kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme
tubuh yang diatas normal. Bahkan akibat proses
metabolisme yang menyimpang ini, terkadang
penderita hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur.
DIAGNOSIS

 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik

 Pemeriksaan penunjang

gold standar : TSH dan FT4


Indeks Wayne

No Gejala Yang Baru Timbul Dan Atau Bertambah Berat Nilai

1 Sesak saat kerja +1

2 Berdebar +2

3 Kelelahan +2

4 Suka udara panas -5

5 Suka udara dingin +5

6 Keringat berlebihan +3

7 Gugup +2

8 Nafsu makan naik +3

9 Nafsu makan turun -3

10 Berat badan naik -3

11 Berat badan turun +3


No Tanda Ada Tidak Ada
1 Tyroid teraba +3 -3
2 Bising tyroid +2 -2
3 Exoptalmus +2 -
4 Kelopak mata tertinggal gerak bola mata +1 -
5 Hiperkinetik +4 -2
6 Tremor jari +1 -
7 Tangan panas +2 -2
8 Tangan basah +1 -1
9 Fibrilasi atrial +4 -
Nadi teratur - -3
< 80x per menit - -
10
80 – 90x per menit +3 -
> 90x per menit

Hipertiroid jika indeks > 20


Komplikasi

Komplikasi hipertiroidisme yang dapat


mengancam nyawa adalah tirotoksik(thyroid storm).
Hal ini berkembang secara spontan pada pasien
hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah
pelepasan HT dalam jumlah yang sangat besar yang
menyebabkan takikardia, agitasi, tremor,
hipertermia, dan apabila tidak diobati menyebabkan
kematian
Penatalaksanaan
1. Konservatif
- Obat Anti-Tiroid:
thioamide
methimazole dosis awal 20-30mg/hari
propylthiouracil dosis awal 300-600mg/hari
- Beta-adrenergic reseptor antagonist
2. . Surgical
- Radioaktif iodine
- Tiroidektomi
TIROIDEKTOMI
KASUS
IDENTITAS PASIEN
NAMA : NY. S
UMUR : 40 TAHUN
PEKERJAAN : IRT
ALAMAT : JLN. MUNIF RAHMAN
AGAMA : ISLAM
TANGGAL PEMERIKSAAN : 16 JUNI 2017
RUANGAN : CENDRAWASI BAWAH
ANAMNESIS
KELUHAN Jantung berdebar -
UTAMA debar

RIWAYAT
Pasien perempuan umur 40 tahun masuk dengan keluhan jantung
PENYAKIT berdebar debar. Keluhan ini dirasakan sejak + 2 minggu sebelum
SEKARANG
masuk Rumah Sakit. Awalnya keluhan dirasakan tidak terlalu
mengganggu ,tapi semakin lama semakin berat hingga
mengganggu aktivitas sehari hari. Pasien mengatakan jantungnya
seperti mau keluar tetapi tidak disertai dengan nyeri dada. Sakit
kepala (-), sesak (-),nyeri ulu hati (+)
Pasien juga mengeluh mudah lelah, tangannya sering gemetar,
gelisah, sering merasa kepanasan, sulit berkonsentrasi dan mudah
marah. Pasien menjadi mudah lapar hingga dapat makan 5-
6x/hari, namun berat badan tidak meningkat bahkan cenderung
turun. Frekuensi buang air besar pasien meningkat (3-4x/hari)
tanpa disertai perubahan jumlah maupun konsistensi
fesesnya.,BAK lancar
ANAMNESIS
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit atau
mengalami keluhan yang sama
RIWAYAT Riw HT (-), Riw gangguan cemas (-), Riw
PENYAKIT Jantung (-)
TERDAHULU

Tidak ada keluhan yang sama dalam


RIWAYAT keluarga
PENYAKIT
DALAM
KELUARGA
PEMERIKSAAN FISIK
KU : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital :
• Tekanan Darah : 130/80 mmHg
• Nadi : 112 x/menit
• Suhu : 36,8 oC
• Respirasi : 20 x/menit

KEPALA
Bentuk : Normochepal

MATA
Konjugtiva : Anemis -/-
Sklera : Ikterik -/-
Pupil : Isocor +/+
Mulut : Lidah Kotor (-) tonsillitis (-)

LEHER
• Kelenjar Getah Bening : Pembesaran (-)
• Tiroid : Pembesaran (+) mengikuti gerakan menelan
(+)
• JVP : Peningkatan (-)
PEMERIKSAAN FISIK

THORAX

PULMO
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris antara kiri dan kanan.
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, vocal vrenicus kiri sama dengan kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Vasicular +/+ , Rhonki -/- , weezing -/-

CARDIO
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba ICS 5 linea mid clavicula sinistra.
Perkusi : Batas jantung kanan atas ICS 2 linea parasternal dextra.
Batas jantung kanan bawah ICS 4 linea parasternal dextra.
Batas jantung kiri atas ICS 2 linea parasternal sinistra
Batas jantung kiri bawah ICS 5 linea midclavicula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-) gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Inspeksi : Tampak datar kesan normal
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Perkusi : Tympani
Palpasi : Nyeri tekan regio abdomen (-) Hepatomegali (-)
Splenomegali (-)

Ekstremitas Atas
• Akral Hangat (+/+), Edema (-/-), tremor(+/+)

Ekstremitas Bawah
• Akral Hangat (+/+), edema (-/-)
RESUME
Pasien MRS dengan keluhan palpitasi + 2 minggu SMRS. Awalnya
keluhan dirasakan tidak terlalu mengganggu ,tapi semakin lama
semakin berat hingga mengganggu aktivitas sehari hari.Pasien juga
mengeluh malaise, tremor pada ekstremitas atas, gelisah, sering
merasa kepanasan, sulit berkonsentrasi dan mudah marah. Pasien juga
mengalami polifagi, namun berat badan tidak meningkat bahkan
cenderung turun. Frekuensi buang air besar pasien meningkat (3-
4x/hari) tanpa disertai perubahan jumlah maupun konsistensi fesesnya.
.Hasil pemeriksaan fisik ditemukan:
 TD: 130/80 mmHg
 N: 112
 R: 20
 S: 36,8°C
 Leher : massa pada kelenjar tiroid
 Ekstremitas atas : tremor
RESUME

DIAGNOSIS KERJA : Susp. Hipertiroid


DIAGNOSIS BANDING : - atrial fibrilasi
- gangguan cemas
USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG:
 Pemeriksaan fungsi tiroid
DIAGNOSIS
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab:
WBC : 6,1 x 103
RBC : 5,1 x 106/mm3
PLT : 389 103/ mm3
Hb : 12,1 g/dl
HCT : 43,6%

TES FUNGSI TIROID


TSH : 0,04 mU/L
FT4 : 40,6 Ug/dL

DIAGNOSIS AKHIR: Hipertiroid


PROGNOSIS : Dubia at Bonam
PENATALAKSANAAN

Non Medikamentosa :
 Tirah Baring (Bed Rest)

Medikamentosa :
 PTU 100 mg 3x1

 Propanolol 10 mg 3x1

You might also like