You are on page 1of 50

PANDANGAN PROFESI KESMAS UNTUK IBU MENKES

Disampaikan oleh: PP IAKMI


 Dokter from UNIVERSITAS INDONESIA
 Master of Public Health (MPH): HARVARD-USA
 Doctor of Science (DSc): JOHNS HOPKINS-USA
 Post Doctoral in Statistics: UNIV of MICHIGAN-USA
Current Activities:
 Indonesian Public Health Association, President, for 3rd period consecutive
 National Expert Panel on TB, Health Policy Spesialist
 Health Professions Coalition for Anti Smoking (KPK-AR), Chairman
 World Federation of Public Health Assocs (WFPHA) Panel on Oral Health Development, Expert Member
 Policy Development on Obstetric Healthcare-Kemenkes, Head of Team
 Komnas Penelitian & Pengkajian Penyakit Infeksi (PINERE) Litbangkes -Kemenkes, Expert Panel
 Committee on Hospital Research Ethics – Premier Hospital Networks, Expert Panel
 Dept of Health Policy & Administration, UI, Past Chairman; Advice & examnine more than 170 PhD dissertations in
medicine, dentistry, nursing, public health, regional planning, and social sciences
 National Health Research Committee – Kemenkes, Expert Panel
 Global Fund TB at FPH-UI, Director
INDONESIA BERPOTENSI INEFISIEN

• Investasi besar tetapi hasil tak memuaskan


• Anggaran naik tajam dalam 10 tahun ttp hasil tidak optimal
• Angka Kematian Ibu tinggi
• Angka gizi kurang-buruk tetap tinggi dengan stunting mendekati Afrika
Barat
• Angka gizi lebih-gemuk meningkat
• PHBS tak tercapai
178 Million Children Under 5 Suffer from Stunting

37.2%
Prevalence of
Stunting

•PAPER
Source 1 Lancet Maternal and Child Undernutrition Series (2008)
: The
Dibanding tahun 2007 terjadi peningkatan bumil KEK
?

80.0
84.0
88.0
92.0
96.0
100.0
DIY
Lampung
Papua
NTT
Jatim
Jateng
2007-2013

Pabar
Maluku
Malut
Gorontalo
Sumut
Aceh
Kalteng
Kaltim
93.6

Indonesia
93.5

2007
Kep. Riau
Bali
Sulut
2013

Sultra
Sulteng
NTB
DKI
Bengkulu
Kalbar
Jambi
Proporsi Penduduk ≥ 10 tahun yang

Banten
Jabar
Babel
Sumsel
Sulsel
Sumbar
Sulbar
Riau
Kalsel
Kurang Konsumsi Sayur-Buah menurut Provinsi
AKAR MASALAH SALING TERKAIT
(Lessons learned from Kesgilut)
Impact: Impact:
Child Growth Disturbances, later NCD problems Economic Productivity
Hi morbidity Oral Diseases:
Including Caries & Periodontal

Accessibility problems Availability Problems Quality Problems Budget Limitation Regulations problem
-Financial Barrier -HRH -Standards -Res moblisation -Good governance
-Geograph Barrier -Effective technology -Cultures -Budget use -Sectoral coord
-Social Barrier -Leadership -Monev -PromPrev regs

Community Ignorants among institutions Low synergy of Academician-


Powerless in Oral Health For Oral Health Program Business Government

Low Health Initiatives and Leadership


STRATEGI REKOMENDASI
PROFESI
CONTEXTUAL GIVEN POLICIES(1)
• Isi Kampanye Presiden, al
• Kebutuhan dasar (kes dll)
• Berdayakan masy (kes: ibu dan anak; peempuan; muda)
• Bangun desa
• Masy berkarakter (PHBS; Kel sejahtera)
• Existing program
• Perlu revitalisasi dan reposisi tiap program
• Pembangunan puskesmas perawatan dengan Poned
CONTEXTUAL GIVEN POLICIES(2)
• Existing program
• Pemenuhan nakes “laskar kesehatan”
• Tim Pelayanan didukung tim Manajerial Kesehatan yang profesional
• 50,000 rumah sehat utk menurunkan AKI
• Pustu dan polindes dengan kemampuan persalinan
• Rumah tunggu
STRATEGI KONTEKSTUAL(1)

• MDG menuju Sustainable Develoment Goals (SDG)


• Maturitas berbagai paradigma pembangunan di dunia
• Menuju paradigma konsolidatif efektif yg komprehensif
• Sustainable development dalam healthy biosphere
• Memerlukan kerangka transisional jangka panjang bahkan sd 2050
AGENDA 2050 PEMBANGUNAN SUSTAINABEL
FOKUS PD
EKOLOGI

SDA dan Kapasitas


Ekologis

Modal Sosial &


Sistem2 Ekonomi
Tujuan Kesejahteraan

FOKUS PD FOKUS PD
EKONOMI SOSIAL
TRANSISIONAL(1)
• DARI: • KEARAH:
1. Tata ruang destruktif unbalanced 1. Menuju tata-ruang kearifan sosial
2. Bahan material kehidupan menuju 2. Recycling economy yg efisiensi
konsumtif boros berdayakan
3. Energy poverty, inaccesible& tdk merata 3. Sosial justice energy use
4. Mobilitas penduduk ineffective & unsafe 4. Mobilitas adaptif ekologis
a) Kota sehat
b) STBM
c) Pedesaan Sehat mel penempatan
nakes sukarela di desa
TRANSISIONAL(2)
• DARI: • KEARAH:

5. Food safety yg efektif dlm healthy


Keamanan pangan terganggu akibat biosphere
kerusakan ekologis tmsk climate change
a) Risk-based management

b) Continuum of Care Strategy

c) Strengthening PHC
TRANSISIONAL(3)
• DARI: • KEARAH:
6. Healthy consumerism 5-level
prevention
a) Pengembangan teknologi prom-
Yankes non-comprehension ineffective, prev sesuai globalisasi
terkotak-kotak tmsk RS stand alone tak b) Healthpreuneur bidang promprev,
terlibat dalam bangkes tmsk pendekatan dan pengobatan
tradisional
c) Strukturisasi RS sebagai pembina 5-
level prevention
TRANSISIONAL(4)
• DARI: • KEARAH:
7. Teknologi tinggi dg cultural
competencies

a) MTKI mendorong pendidikan dan


pelatihan nakes dengan KBK dan
Pembelajaran lamban tidak merata problem based learning, termasuk
termasuk pendidikan nakes yang tidak
mahasiswa miliki softskills melayani
optimal dalam memecahkan masalah
melalui program “Keluarga Angkat
kesehatan
Utk Hidup Sehat”

b) Pemanfaatan TI untuk best


practices teknologi kesehatan yang
efektif-efisien dan sustainabel
TRANSISIONAL(4)
• DARI: • KEARAH:
8. Ekon low-carbon, low raw-material,
ekologi & persaingan sosial sehat &
adil

a) TKA yang mendorong produktivitas


Sistem2 ekonomi pertahankan ketidak- sistem kesehatan nasional
seimbangan “Utara-Selatan”
b) Investasi sektor kesehatan yang
memenuhi keadilan kesehatan:
akses-tersedia merata-bermutu-
sustainabel
TRANSISIONAL(4)
• DARI: • KEARAH:
9. Caring society yang inklusif

a) Promprev yang memberdayakan


menuju kemandirian hidup sehat
melalui kapasitasi modal sosial
hidup kebersamaan untuk tetap
Pembangunan sosial terabaikan sehat

b) Didukung nakes profesional yang


miliki ketrampilan luhur (softskills)
pengabdian dan kebanggaan
sebagai bangsa
TRANSISIONAL(4)
• DARI: • KEARAH:
10. Menumbuhkan biodiversitas

a) Pengembangan industri kesehatan


tradisional, maju setahap dari
saintifikasi jamu
Daya dukung ekologis terdegradasi b) Konservasi lingkungan utk hidup
sehat melalui upaya kemandirian
masyarakat
c) Blue economy yang mendorong gizi
sehat untuk eliminasi masalah gizi
persisten termasuk “stunting”
TRANSISIONAL(4)
• DARI: • KEARAH:
11. Tata hub egaliter saling
menguntungkan yang berbudaya
tinggi

a) Transaksi 4 moda globalisasi yang


menguntungkan sistem kesehatan
Tata hubungan internasional eksplotatif nasional

b) Globalisasi nilai-nilai hidup sehat


bangsa utk mempertahankan diri
dari global risk life styles (Napza;
alcoholism; smoking; etc)
STRATEGI KEMKES
YANG SUDAH BENAR ARAHNYA
PETA STRATEGI PENCAPAIAN VISI 2019 KEMENTERIAN KESEHATAN
T1. MENINGKATNYA STATUS KESEHATAN VISI KEMENKES 2019 T2. MENINGKATNYA RESPONSIVENESS & PERLINDUNGAN MASY
MASYARAKAT Masy SehatYg Mandiri & THD RISIKO SOSIAL & FINANSIAL DI BIDANG KESEHATAN
Berkeadilan
AKI, AKB, % STUNTING, % RMH TANGGA MISI KEMENKES % PASIEN YG PUAS, CAKUPAN JKN, % UNMET
PHBS, 2015-2019 NEED, pemanfaatan bahan baku obat

ARAH KEBIJAKAN
SASARAN STRATEGIS/PROGRAM KERANGKA
Meningkatnya Kesehatan Meningkatnya (2) (3) REGULASI:
& STRATEGI PROGRAM GENERIK & TEKNIS KEMENTERIAN
(1) Meningkatnya Akses & Mutu • Percepatan
masyarakat Pengendalian Penyakit &
NASIONAL (RPJMN Faskes Regulasi
Karantina Kes
2015-2019) • Penyempur-
naan Sistem JKN
Meningkatnya Jumlah, Jenis, (4) Meningkatnya Kemandirian, Akses &
Kualitas, dan Pemerataan Tenaga Mutu Sediaan Farmasi (Obat, Vaksin, KERANGKA
•Penguatan (5)
PENDANAAN:
primary health Kesehatan Biosimilar) & Alkes
• Peningkatan
care (UKP dan Pendanaan Preventif
UKM) & Promotif
Meningkatnya Dayaguna Kemitraan • Peningkatan
(6)
(7) Meningkatnya
•Continum of Meningkatnya (DN & LN) Efektivitas
Koordinasi & (9)
Sinergitas Antar K/L Pembiayaan
care thru life Meningkatnya Integrasi Perencanaan,
(8) Efektivitas Kesehatan
Pusat & Daerah
cycle Bimtek & Monev Litbangkes
•Intervensi KERANGKA
berbasis health Meningkatnya tata kelola Meningkatnya Kom- (11) (12)
KELEMBAGAAN:

risk Meningkatnya Sistem Peningkatan Efektivitas


kepemrintahan yang baik petensi & Kinerja Aparatur Organisasi
(10) Informasi Kes. Terintegrasi
dan bersih Kemenkes

LINGKUNGAN STRATEGIS: GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL


IMPLEMENTASI
YANG MENERJEMAHKAN STRATEGI(1)
• PENGUATAN PHC
• Intervensi UKM yang didukung anggaran yang cukup untuk berhasilnya
pemberdayaan untuk hidup sehat sec mandiri (KPI yang jelas)
• Mendorong Pemda menerapkan APBD yang adekuat dan appropriate
melalui UU Pemda dengan fokus pada penguatan Nakes dan infratruktur
program UKM. Sistem insentif untuk Pemda harus dibangun Kemkes
• Dokter layanan primer yang merata tersebar, efektif bermutu dan sustainabel
dan tetap mampu menjadi agen perubahan kesmas (UKM)
• Penempatan tenaga kesmas di desa sbg “Lasykar Kesehatan” untuk Rumah
Sehat Pos Desa; Pustu dll
IMPLEMENTASI
YANG MENERJEMAHKAN STRATEGI(2)
CONTINUUM OF CARE
PROGRAM GERAKAN FASILITAS
UKS •Makanan sehat bagi peserta didik Sekolah
•Pencegahan risiko kes (reproduksi)
Kesehatan Kerja •Makanan sehat bagi angkatan kerja Pabrik, kantor
KB-KES •Cegah kehamilan berisiko Masyarakat
•Bumil Selamat-Sehat-Sejahtera
Penggerakan Berdaya Pangan Keluarga Sehat Sekolah, rumah, kantor
masyarakat Taman Obat Keluarga & Masy POS
Tumbuh kembang, tmsk spiritual dan olah raga POSYANDU, PAUD
Program sosial masy menuju sehat “sosial” Institusi sosial
IMPLEMENTASI
YANG MENERJEMAHKAN STRATEGI(3)
RISK BASED INTERVENTION
PROGRAM GERAKAN FASILITAS

Pola Hidup Sehat •PHBS Sekolah, Kantor, Masy


Surveilens •Kewaspadaan Dini Berbasis Masy & institusi Sekolah, Kantor, Masy
Penanggulangan •Intervensi Mitigatif Sekolah, Kantor, Masy
Bencana •Intervensi Adaptif Bencana
Beyond Health Taksasi sebagai upaya prevensi Perdagangan; dan sektor
Intervention lain
Anak Sehat dan Cerdas Pendidikan
Pengembangan wilayah dan kota sehat KPDT & Transmigrasi
Masyarakat dengan kearifan sosial Dinas Sosial dan Naker
DIPERLUKAN NAKES
TERBAIK
3. KESAMAAN

HEALTH IN ALL POLICY DEVELOPMENT


2.SINERGI & BAGI KEPENTINGAN DALAM
PERAN MASING2
SDG
MUTU PENDIDIKAN TINGGI NAKES
. 1.GOAL NAKES: .
MIRACLE
Interprofesional
.

5. KOMUNIKASI 4. MENYUSUN
& KERJASAMA RENCANA AKSI

KAPASITASI KOALISI LUAS PROFESI


• Membangun jejaring sosial untuk saling asah – asuh – asih keprofesian
kesehatan
• Saling mengingatkan dapat bekerja sebaik-baiknya dimasyarakat dengan
menerapkan jati diri MIRACLE, yaitu
• M- Managing Public Health efforts
•I - Innovating new public health paradigm
• R- Research for public health decisions
• A- Apprenticing for perfection of public health
• C- Communitarian, to live with-for-by community
• L- Leading public health vision in the nation
• E- Educating all for healthy life style
PROFESI TANPA MAKNA(1)

Sumber: Postingan media sosial 2014


PROFESI TANPA MAKNA(2)

Sumber: Postingan media sosial 2014


Continuing Professional Devt (CPD)
Karir Profesi CPD STR-IAKMI
Jenjang KKNI sepanjang
karir Renc CPD
6-Ahli KM

7-Ahli Profesi KM MIRACLE

8-Magister KM
Bekerja di
SKP sebagai bidang
9-Doktor KM pengalaman Kesmas sec
profesional
STR - IAKMI
• STR adalah secarik kertas tanda kredensial utk Continuing Professional
Development (CPD) yg diusulkan IAKMI kpd pemerintah, pada thn 2010:
• IAKMI diberi hak memberi rekomendasi STR Ahli Kesehatan
Masyarakat (AKM) pada SKM (jenjang ke-6 KKNI) dalam MTKI
• IAKMI diberi hak memberi rekomendasi STR AKM kepada sarjana lain
di lingkungan PS kesmas (mis SGz, sampai jelas peranan Persagi
dalam soal SGz) dalam MTKI
• IAKMI harus kokoh layani kebutuhan dasar CPD setiap anggota
KTA= KONSEKUENSI LOGIS STR
• KTA IAKMI
• Kredensialing = Continuing Professional Development (CPD)
• KTA = komitmen kebersamaan dalam capai CPD
• Tidak mengikat dan terkait langsung dengan STR. IAKMI memutuskan
setiap STR tanpa KTA-IAKMI tetap diverifikasi oleh wakil IAKMI dalam MTKI.
Advokasi IAKMI agar pemerintah memahami dinamika ini
• Persepsi Pemerintah thd Iuran KTA oleh IAKMI:
• Dapat difahami pemerintah sebagai upaya konsolidasi OP untuk maju
(Surat MTKI, Des 2014)
KTA JATI DIRI PROFESI
• KTA IAKMI
• Kerjasama dengan BNI46 utk dinamika & prestise sosial ekonomi
• Iuran “Cuma” Rp 100.000 (setara voucher pulsa) dan dana dikembalikan ke
anggota untuk program CPD
• Proses Willingness to Pay (WTP) dilakukan sebelum menetapkan
besaran iuran (Evidence based decision)
• Dari total Rp250.000: Rp 109.000 menjadi tabungan individu di BNI;
Rp41.000 biaya kerjasama IAKMI dengan BNI
• Iuran diluar itu merupakan kebijakan lokal Pengda yang harus disepakati
anggota, sepengetahuan PP IAKMI dan bersifat sukarela
• Saat ini (Jan 2014) sudah lebih 15.000 KTA menunjukkan IAKMI de-facto
diakui individu SKM sebagai induk organisasi SKM
Elemen Kunci STR Profesi Kesmas

Sukarela Inklusif Rainbow


Rencanakan -KKNI sbg
Karir Multi-entry
pedoman
Kesmas -IAKMI sbg
(CPD) Multi-exit
OP
tmsk Uji PH Career -Peran OP
Kompetensi “spesialistik”
TUJUAN PROGRAM STR BAGI KESMAS
Promoting

 1.Strukturisasi pendidikan keprofesian sampai jenjang tertinggi
 2.Pengembangan keilmuan dan “state of the art” kesmas sesuai
spesialisasinya

Recognizing

 3.Kesetaraan dan peran kritis profesi kesmas dalam bangkes

Determinating

 4.Pengakuan admnistratif
 5.Pengakuan sosial dan finansial
STR
PROMOTING THE PROFESSION
• KKNI KESMAS (disusun oleh IAKMI-AIPTKMI, 2013) untuk:
• Pendidikan bermutu, berjenjang yang diakui negara
• Terstruktur – Kompetensi terukur – Pengalaman kesmas yang diakui
kemanfaatannya
• J-5: Diploma kesmas (?)
• J-6: SKM – SGz di lingkungan keilmuan kesmas – dan lainnya
• J-7: Profesi
• J-8: MKM
• J-9: Doktor Kesmas
RECOGNIZING THE ACHIEVEMENTS

• Jati Diri (Indonesian PH profession Branding): MIRACLE


• M: Managing PH efforts
• I: Innovating PH paradigm
• R: Researching evidences for PH decisions
• A: Apprenticing (Obsession) for results perfection
• C: Communitarian, living with–for–from–by the communities
• L: Leading for PH vision
• E: Educating all for healthy life styles
DETERMINING VITAL POSITIONS
• UU Nakes thn 2014:
• STR menuju SIK kemudian SIP
• Peran AKM yang strategis dalam sisyankes UKM-UKP
• Peran Ahli Profesi KesMas (APKM) yang unik-spesialistik dan beretika
profesi kesmas
• Peran Magister KesMas (MKM) yang menguatkan implementasi
kebijakan dan penerapan program kesmas yang efektif
• Peran Doktor Kesmas (DrKM) yang mendorong inovasi dan pembaruan
keilmuan dan “state of the art” kesmas
Ukuran Keberhasilan STR
 Anggota mampu berkarya optimal
 Anggota percaya akan kemampuan profesionalnya
 Anggota menghasilkan perubahan pada sektor kesehatan
 Anggota miliki kredibilitas sebagai nakes kesmas
 Anggota diakui eksistensinya disemua bidang keprofesian
Skedul STR
Tahap UKSKMI
• Bertahap sd
Tahap Kedua 2109
• Sd Agustus
2015

Tahap Pertama
• Sd Des 2014
MENGISI PROGRAM STR AGAR “AJAIB”
• Kerjasama Kemkes dengan IAKMI
• Strukturisasi pelatihan tenaga fungsional
• Tenaga fungsional utama – madya – muda
• Contoh best practices
• Pengda IAKMI Sumbar kerjasama dengan Bapelkes
• Unsur pendukung
• IAKMI yang aktif dalam KTA dan STR
• IAKMI yang aktif kerjasama dengan semua pemangku kepentingan,
termasuk Bapelkes, Dinas Kesehatan dll
• Agar segera diwujudkan organisasi
IAKMI menjadi organisasi payung
(rainbow coalition), sebagai mana
dicontohkan oleh World Federation
of Public Health Associations
(WFPHA)
CONTOH SUKSES
VISI KOALISI PROFESI KESEHATAN ANTI ROKOK
(KPK-AR)

“Indonesia Bebas Rokok Tahun 2025”


MISI
1. Membangun norma & budaya anti rokok dikalangan profesi kesehatan

2. Mewujudkan setiap anggota profesi kesehatan untuk dapat melakukan


edukasi bahaya rokok dan konseling berhenti merokok

3. Memasukan status merokok pasien dan keluarganya dalam rekam


medik
MISI
4. Mengadvokasi lembaga pendidikan tenaga kesehatan untuk tidak
menerima calon mahasiswa & Dosen perokok.

5. Membangun jejaring dengan pemerintah, swasta maupun lembaga


masyarakat untuk perluasan kegiatan anti rokok

6. Melakukan advokasi peraturan perundangan terkait pengendalian


rokok.
Deklarator
IAI
IAKMI
IBI
IDI
PDGI
PPNI
KAPASITASI PEMERINTAH TERHADAP PROFESI
• Academician – Business – Government Coalition for Empowerment
• MTKI yang menstumulasi akademisi dan memberi ruang gerak untuk
sungguh2 profesional (STR efektif – SIK dan SIP terlaksana) dan pendaaan
OP utk maju
• Konsil Tenaga Kesehatan segera direalisasikan
• PP dan aturan regulasi lainnya terkait UU Nakes segera diformulasikan
• PPSDM yang berdayakan akademisi & profesi sehingga penempatan nakes
merata-efektif-bermutu-sustainabel
• Program holders yang aktif mengajak OP
• Oktober 2015 – PIT Kesmas bersamaan dengan APACPH Conference
dan Kongres AIPTKMI - dapat menjadi bagian Rakerkesnas/ HKN

You might also like