Professional Documents
Culture Documents
37.2%
Prevalence of
Stunting
•PAPER
Source 1 Lancet Maternal and Child Undernutrition Series (2008)
: The
Dibanding tahun 2007 terjadi peningkatan bumil KEK
?
80.0
84.0
88.0
92.0
96.0
100.0
DIY
Lampung
Papua
NTT
Jatim
Jateng
2007-2013
Pabar
Maluku
Malut
Gorontalo
Sumut
Aceh
Kalteng
Kaltim
93.6
Indonesia
93.5
2007
Kep. Riau
Bali
Sulut
2013
Sultra
Sulteng
NTB
DKI
Bengkulu
Kalbar
Jambi
Proporsi Penduduk ≥ 10 tahun yang
Banten
Jabar
Babel
Sumsel
Sulsel
Sumbar
Sulbar
Riau
Kalsel
Kurang Konsumsi Sayur-Buah menurut Provinsi
AKAR MASALAH SALING TERKAIT
(Lessons learned from Kesgilut)
Impact: Impact:
Child Growth Disturbances, later NCD problems Economic Productivity
Hi morbidity Oral Diseases:
Including Caries & Periodontal
Accessibility problems Availability Problems Quality Problems Budget Limitation Regulations problem
-Financial Barrier -HRH -Standards -Res moblisation -Good governance
-Geograph Barrier -Effective technology -Cultures -Budget use -Sectoral coord
-Social Barrier -Leadership -Monev -PromPrev regs
FOKUS PD FOKUS PD
EKONOMI SOSIAL
TRANSISIONAL(1)
• DARI: • KEARAH:
1. Tata ruang destruktif unbalanced 1. Menuju tata-ruang kearifan sosial
2. Bahan material kehidupan menuju 2. Recycling economy yg efisiensi
konsumtif boros berdayakan
3. Energy poverty, inaccesible& tdk merata 3. Sosial justice energy use
4. Mobilitas penduduk ineffective & unsafe 4. Mobilitas adaptif ekologis
a) Kota sehat
b) STBM
c) Pedesaan Sehat mel penempatan
nakes sukarela di desa
TRANSISIONAL(2)
• DARI: • KEARAH:
c) Strengthening PHC
TRANSISIONAL(3)
• DARI: • KEARAH:
6. Healthy consumerism 5-level
prevention
a) Pengembangan teknologi prom-
Yankes non-comprehension ineffective, prev sesuai globalisasi
terkotak-kotak tmsk RS stand alone tak b) Healthpreuneur bidang promprev,
terlibat dalam bangkes tmsk pendekatan dan pengobatan
tradisional
c) Strukturisasi RS sebagai pembina 5-
level prevention
TRANSISIONAL(4)
• DARI: • KEARAH:
7. Teknologi tinggi dg cultural
competencies
ARAH KEBIJAKAN
SASARAN STRATEGIS/PROGRAM KERANGKA
Meningkatnya Kesehatan Meningkatnya (2) (3) REGULASI:
& STRATEGI PROGRAM GENERIK & TEKNIS KEMENTERIAN
(1) Meningkatnya Akses & Mutu • Percepatan
masyarakat Pengendalian Penyakit &
NASIONAL (RPJMN Faskes Regulasi
Karantina Kes
2015-2019) • Penyempur-
naan Sistem JKN
Meningkatnya Jumlah, Jenis, (4) Meningkatnya Kemandirian, Akses &
Kualitas, dan Pemerataan Tenaga Mutu Sediaan Farmasi (Obat, Vaksin, KERANGKA
•Penguatan (5)
PENDANAAN:
primary health Kesehatan Biosimilar) & Alkes
• Peningkatan
care (UKP dan Pendanaan Preventif
UKM) & Promotif
Meningkatnya Dayaguna Kemitraan • Peningkatan
(6)
(7) Meningkatnya
•Continum of Meningkatnya (DN & LN) Efektivitas
Koordinasi & (9)
Sinergitas Antar K/L Pembiayaan
care thru life Meningkatnya Integrasi Perencanaan,
(8) Efektivitas Kesehatan
Pusat & Daerah
cycle Bimtek & Monev Litbangkes
•Intervensi KERANGKA
berbasis health Meningkatnya tata kelola Meningkatnya Kom- (11) (12)
KELEMBAGAAN:
5. KOMUNIKASI 4. MENYUSUN
& KERJASAMA RENCANA AKSI
8-Magister KM
Bekerja di
SKP sebagai bidang
9-Doktor KM pengalaman Kesmas sec
profesional
STR - IAKMI
• STR adalah secarik kertas tanda kredensial utk Continuing Professional
Development (CPD) yg diusulkan IAKMI kpd pemerintah, pada thn 2010:
• IAKMI diberi hak memberi rekomendasi STR Ahli Kesehatan
Masyarakat (AKM) pada SKM (jenjang ke-6 KKNI) dalam MTKI
• IAKMI diberi hak memberi rekomendasi STR AKM kepada sarjana lain
di lingkungan PS kesmas (mis SGz, sampai jelas peranan Persagi
dalam soal SGz) dalam MTKI
• IAKMI harus kokoh layani kebutuhan dasar CPD setiap anggota
KTA= KONSEKUENSI LOGIS STR
• KTA IAKMI
• Kredensialing = Continuing Professional Development (CPD)
• KTA = komitmen kebersamaan dalam capai CPD
• Tidak mengikat dan terkait langsung dengan STR. IAKMI memutuskan
setiap STR tanpa KTA-IAKMI tetap diverifikasi oleh wakil IAKMI dalam MTKI.
Advokasi IAKMI agar pemerintah memahami dinamika ini
• Persepsi Pemerintah thd Iuran KTA oleh IAKMI:
• Dapat difahami pemerintah sebagai upaya konsolidasi OP untuk maju
(Surat MTKI, Des 2014)
KTA JATI DIRI PROFESI
• KTA IAKMI
• Kerjasama dengan BNI46 utk dinamika & prestise sosial ekonomi
• Iuran “Cuma” Rp 100.000 (setara voucher pulsa) dan dana dikembalikan ke
anggota untuk program CPD
• Proses Willingness to Pay (WTP) dilakukan sebelum menetapkan
besaran iuran (Evidence based decision)
• Dari total Rp250.000: Rp 109.000 menjadi tabungan individu di BNI;
Rp41.000 biaya kerjasama IAKMI dengan BNI
• Iuran diluar itu merupakan kebijakan lokal Pengda yang harus disepakati
anggota, sepengetahuan PP IAKMI dan bersifat sukarela
• Saat ini (Jan 2014) sudah lebih 15.000 KTA menunjukkan IAKMI de-facto
diakui individu SKM sebagai induk organisasi SKM
Elemen Kunci STR Profesi Kesmas
Recognizing
3.Kesetaraan dan peran kritis profesi kesmas dalam bangkes
Determinating
4.Pengakuan admnistratif
5.Pengakuan sosial dan finansial
STR
PROMOTING THE PROFESSION
• KKNI KESMAS (disusun oleh IAKMI-AIPTKMI, 2013) untuk:
• Pendidikan bermutu, berjenjang yang diakui negara
• Terstruktur – Kompetensi terukur – Pengalaman kesmas yang diakui
kemanfaatannya
• J-5: Diploma kesmas (?)
• J-6: SKM – SGz di lingkungan keilmuan kesmas – dan lainnya
• J-7: Profesi
• J-8: MKM
• J-9: Doktor Kesmas
RECOGNIZING THE ACHIEVEMENTS
Tahap Pertama
• Sd Des 2014
MENGISI PROGRAM STR AGAR “AJAIB”
• Kerjasama Kemkes dengan IAKMI
• Strukturisasi pelatihan tenaga fungsional
• Tenaga fungsional utama – madya – muda
• Contoh best practices
• Pengda IAKMI Sumbar kerjasama dengan Bapelkes
• Unsur pendukung
• IAKMI yang aktif dalam KTA dan STR
• IAKMI yang aktif kerjasama dengan semua pemangku kepentingan,
termasuk Bapelkes, Dinas Kesehatan dll
• Agar segera diwujudkan organisasi
IAKMI menjadi organisasi payung
(rainbow coalition), sebagai mana
dicontohkan oleh World Federation
of Public Health Associations
(WFPHA)
CONTOH SUKSES
VISI KOALISI PROFESI KESEHATAN ANTI ROKOK
(KPK-AR)