You are on page 1of 22

“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”

PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN


HASIL AKREDITASI SD/MI

Disampaikan pada :
TOT Asesor Sekolah/Madrasah
Bekasi, 17-21 Maret 2017
Melalui pemaparan materi, diskusi, tanya jawab
dan latihan mengerjakan soal, peserta
pelatihan dapat:
1. Menghitung nilai akhir hasil akreditasi,
2. penentuan status akreditasi, dan
3. pemeringkatan hasil akreditasi
TANYA
PENJELASAN LATIHAN
JAWAB
(40’) (60’)
(20’)
Bobot Butir Instrumen Akreditasi SD/MI

 Bobot butir pernyataan terendah adalah 1, dan bobot butir


pernyataan tertinggi adalah 4.
 Definisi operasional bobot butir adalah sebagai berikut.
Bobot 1 adalah bobot minimal untuk mendukung fungsi butir
dalam proses pembelajaran agar dapat berlangsung.
Bobot 2 adalah bobot yang mendukung fungsi butir tersebut
dalam proses pembelajaran yang cukup.
Bobot 3 adalah bobot yang mendukung fungsi butir tersebut
dalam proses pembelajaran yang baik.
Bobot 4 adalah bobot maksimal yang mendukung fungsi butir
tersebut dalam proses pembelajaran yang sangat baik.
CONTOH BOBOT BUTIR

VI. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Bobot butir 4:
Bobot butir 2:
Bobot Butir dan Jumlah Bobot Butir
Standar Isi, Proses, dan SKL
1. Standar Isi 2. Standar Proses 3. Standar Kompetensi Lulusan
Skor butir diperoleh dengan mengkonversi-
kan opsi jawaban instrumen akreditasi SD/MI.
A = 4, B = 3, C = 2, D = 1, dan E = 0.

Skor Tertimbang Perolehan = Skor Butir Perolehan X Bobot Butir


Nilai Komponen Akreditasi =
Jumlah Skor Tertimbang Perolehan
x Bobot Komponen
Jumlah Skor Tertimbang Maksimum

109
Nilai Komponen Akreditasi Standar Isi = x 14 = 10,31
148
Contoh 2 : Penghitungan Skor Komponen dan Jumlah
Skor Komponen
Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
Nilai Komponen Akreditasi
= x 100
Bobot Komponen

10,31
= x 100
14

= 73,64 = 74 (dibulatkan)
Contoh 3 :
Penentuan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan
Sekolah/Madrasah dinyatakan “terakreditasi”, jika
memenuhi seluruh kriteria berikut.

a. Memperoleh nilai akhir akreditasi sekurang-kurangnya


71;
b. Memperoleh Nilai Komponen Standar Sarana dan
Prasarana tidak kurang dari 61; dan
c. Tidak ada nilai komponen standar di bawah 50.

Sekolah/madrasah dinyatakan “Tidak Terakreditasi” (TT)


jika sekolah/madrasah tidak memenuhi kriteria di atas.
Sekolah/Madrasah memperoleh peringkat akreditasi
sebagai berikut.
1. Peringkat akreditasi A (Unggul), jika Sekolah/Madrasah
memperoleh Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 91 sampai
dengan 100 (91 < NA < 100).
2. Peringkat akreditasi B (Baik), jika Sekolah/Madrasah
memperoleh Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 81 sampai
dengan 90 (81 < NA < 90).
3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik), jika Sekolah/Madrasah
memperoleh Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 71 sampai
dengan 80 (71 < NA < 80).
Sekolah/madrasah yang tidak terakreditasi
adalah yang mendapat nilai akhir:
a. 61 sampai dengan 70 (61 < NA < 70)
dengan peringkat akreditasi D (Kurang).
b. 0 sampai dengan 60 (0 < NA < 60) dengan
peringkat akreditasi E (Sangat Kurang).
a. Nilai Akhir Hasil Akreditasi = 85
b. Nilai komponen sarana prasarana tidak kurang dari
61
c. Nilai dari delapan komponen akreditasi seluruhnya
mendapatkan skor di atas 50

Dengan demikian, sekolah/madrasah tersebut dinyatakan


Terakreditasi dengan peringkat B (Baik).
a. Nilai akhir = 69
b. Nilai Komponen akreditasi pada standar Sarana dan Prasarana
tidak kurang dari 61
c. Tidak ada nilai komponen standar di bawah 50
d. Berperingkat D dan Tidak Terakreditasi
a. Nilai akhir = 71
b. Nilai Komponen akreditasi pada standar Sarana dan Prasarana
kurang dari 61
c. Tidak ada nilai komponen standar di bawah 50
d. Tidak Terakreditasi

You might also like