Professional Documents
Culture Documents
ODS
No Pemeriksaan OD OS
1. Tensi Okuler Tn Tn
2. Nyeri Tekan (-) (-)
3. Massa Tumor (-) (-)
4. Glandula periaurikuler Pembesaran (-) Pembesaran (-)
Tonometri (Non Contact Tonometer)
TIOD = 13 mmHg
TIOS = 13 mmHg
Visus
VOD = 1/60
VOS = 1/300
Penyinaran oblik/slitlamp
Pemeriksaan OD OS
Penatalaksanaan
Mikardis 80mg/24jam/oral
Simvastatin 20mg/24jam/oral
Prognosis
Ad Vitam : Malam
Ad Sanationam : Malam
Ad Functionam : Malam
Defenisi
Retinitis pigmentosa merupakan sekelompok
degenerasi retina herediter yang ditandai oleh
disfungsi progresif fotoreseptor dan disertai oleh
hilangnya sel secara progresif dan akhirnya atrofi
beberapa lapisan retina atau sekelompok
gangguan retina yang menyebabkan hilangnya
ketajaman penglihatan secara progresif, defek
lapangan penglihatan, dan kebutaan pada malam
hari (night blindness).
Terjadi pada 5 orang per 1000 populasi dunia.
Usia. Muncul pada masa kanak-kanank dan
berkembang lambat, dan sering terjadi.
Kebutaan setelah usia dewasa.
Jenis Kelamin. Pada umumnya pria lebih
sering terkena dari pada wanita dengan
perbandingan 3:2
penyakit genetik yang diturunkan secara
mendel
Beberapa kasus retinitis pigmentosa
disebabkan oleh mutasi DNA mitokondria.
Khususnya pada gen PRPH2
Retinitis pigmentosa terjadi sebagai gangguan
isolated sporadic, atau kelainan genetik autosomal
dominant (AD), autosomal recessive (AR), atau
Xlinked recessive (XL).
Mekanisme pasti dari degenerasi fotoreseptor
belum diketahui, Retinitis pigmentosa biasanya
dianggap sebagai distrofi batang-kerucut (rod-
cone dystrophy) dimana defek genetik
menyebabkan kematian sel (apoptosis),
apoptosis degeneratif fotoreseptor batang dan
kerucut mengakibatkan,sel-sel pigmen
berkumpul disekitar pembuluh darah retina
yang atrofi, yang dapat diketahui dengan
fundus sebagai bentuk klasik “bone spicule”
Perubahan histologis pertama yang ditemukan
di fotoreseptor adalah pemendekan segmen
luar batang. Segmen luar semakin memendek,
diikuti oleh hilangnya fotoreseptor batang. Hal
ini terjadi paling signifikan di pinggiran
pertengahan retina
1. Rod-cone dystrophy (retinitis pigmentosa
klasik)
2. Cone-rod dystrophy
3. Sectoral retinitis pigmentosa
4. Retinitis pigmentosa sine pigmento (bentuk
tanpa pigmen)
5. Unilateral retinitis pigmentosa
6. Leber’s amaurosis (terjadi pada early childhood )
7. Retinopathy punctata albescens (punctate
retinitis)
Biasanya bilateral, gejala awal seringkali
muncul pada awal masa kanak-kanak
secara bertahap mengalami kemunduran
penglihatan di ruang gelap atau penglihatan
pada malam hari
kehilangan fungsi penglihatan tepi yang
progresif pada stadium lanjut terjadi
penurunan penglihatan sentral
Perubahan pada Fundus
Bone spicules – hiperpigmentasi retina
midperifer dengan pola yang khas.
Nervus optik “waxy pallor”