You are on page 1of 11

FORMULASI SUSPENSI

NITROFURANTOIN

Nama Kelompok 3 :
1. Diyah Ayu Afrida (F120155008)
2. Husna Lathifatu Hilma (F120155010)
3. Novi Kartikasari (F120155023)
4. Sella Ayu Oktarinda (F120155027)
Suspensi adalah suatu bentuk sediaan yang
mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus
dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa
dan merupakan sistem heterogen yang terdiri dari
dua fase, yaitu fase kontinu dan fase terdispers.
 Untuk mendapatkan suspensi yang baik, perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Fase dispers mengendap secara lambat, dan jika


mengendap tidak boleh membentuk cake yang keras, dan
dapat segera terdispersi kembali menjadi campuran yang
homogen jika digojog.
b. Ukuran partikel tersuspensi tetap konstan selama waktu
penyimpanan.
c. Suspensi tidak boleh terlalu kental agar dapat dituang
dengan mudah melalui botol atau dapat mengalir melalui
jarum injeksi
Nitrofurantoin

Nitrofurantoin adalah antimikroba sintetik yang


merupakan bagian dari kelompok nitrofuran. Nitrofurantoin
merupakan turunan dari furan dengan adanya penambahan grup
nitro dan rantai samping yang mengandung hydantoin.
Nitrofurantoin bersifat asam lemah dan tingkat kelarutannya di
pengaruhi oleh pH.
Pemerian Suspensi Nitrofurrantoin

a. Nitrofurantoin
Pemerian : hablur atau serbuk halus; kuning; tidak berbau
atau hampir tidak berbau; rasa pahit
b. Sorbitol
Pemerian :Serbuk, butiran atau kepingan putih, rasa
manis, higroskopis, berbau lemah.
c. Glycerin
Pemerian : seperti sirop; jernih tidak berwarna; tidak
berbau; manis diikuti rasa Hangat; higroskopik. Jika disimpan
beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk
massa hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu
mencapai lebih kurang 20o.
d. Veegum (Magnesium Aluminum Silicate)
Pemerian : Serbuk hablur; putih sampai putih
kekuningan; tidak berau; dan hampir tidak berasa
e. Sodium Citrate
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk halus
putih
f. Sodium Carboxy Methyl Cellulose (SCMC)
Pemerian : serbuk atau granul; warna putih sanpai
krem; tidak berbau dan berasa
Formulasi Suspensi Oral Nitrofurantoin 50 ml
Perhitungan

0,5
 Nitrofurantoin : x 50 ml = 0,25 g
100
0,2
 Glycerin : x 50 ml = 0,9 ml
100
20
 Sorbitol : x 50 ml = 10 g
100
1
 Veegum : x 50 ml = 0,5 g
100
0,3
 Sodium sitrat : x 50 ml = 0,15 g
100
1
 SCMC : x 50 ml = 0,5 g
100
 Aquadest : ad 50 ml
Metode Evaluasi

a. Volume Sedimentasi
Adalah suatu rasio dari volume sedimentasi akhir (Vu) terhadap
volume mula-mula dari suspensi (Vo) sebelum mengendap.

vu
𝐹=
v0

b. Derajat Flokulasi
Adalah suatu rasio volume sedimen akhir dari suspensi
flokulasi (Vu) terhadap volume sedimentasi akhir suspensi deflokulasi
(Vo).
vu
𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑓𝑙𝑜𝑘𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 =
voc
c. Metode reologi
Berhubungan dengan faktor sediementasi dan
redidpersibilitas, membantu menentukan perilaku pengendapan,
mengatur vehicle dan susunan partikel untuk tujuan perbandingan.

d. Perubahan ukuran partikel


Digunakan cara freeze- thaw cycling yaitu temperatur
diturunkan sampai titik beku, lalu dinaikkan sampai mencair
kembali. Dengan cara ini dapat dilihat pertumbuhan kristal, yang
pokok menjaga tidak terjadi perubahan ukuran partikel dan sifat
kristal.
Kesimpulan

 Suspensi berisi gliserin relatif memiliki penampilan


yang bersih dan juga terdispersi dengan baik. Maka
dari itu gliserin dipilih sebagai wetting agent yang
paling cocok.
 Flokulasi dalam suspensi dapat diperbaiki dengan
menambahkan konsentrasi sodium citrate.
 Kombinasi dari veegum dan SCMC memperbaiki
stabilitas fisik dan penampilan dari suspense.
 sorbitol (20%) merupakan formulasi paling baik untuk
mengurangi volume sedimentasi.

You might also like