You are on page 1of 14

INKOMPATIBILITAS PADA

SEDIAAN SEMI PADAT


1. Ana Nurul F
2. Anang Dwi Bagus J.P
3. Atika Rizki
4. Chaernai Noor S
5. Diyah Ayu A
6. Husna Lathifatu H
7. Izza Mufarrikhah
8. Kurniawati Nor
9. M.Ulil Albab
10. Uswatun Khasanah

NAMA ANGGOTA KELOMPOK


1
• Salep (unguenta/ointment) :
bentuk sediaan yang lunak, tidak bergerak dan tergolong
sediaan semi padat, biasanya mengandung obat untuk
pemakaian pada kulit atau pada membran mukosa.
• Sediaan salep bervariasi dalam komposisi, konsistensi dan
tujuan penggunaannya.
• Macamnya : unguenta, krim, pasta, jeli, oculenta,cerata.

Definisi Sediaan Salep 3


• Dasar salep atau pembawa substansi obat untuk
penggunaan pada kulit (topikal)
• Pelumas pada kulit
• Pelindung untuk mencegah kontak permukaan kulit
dengan rangsang kulit

Fungsi Salep
 Stabil
 Lunak
 Mudah dipakai
• Dasar salep yang cocok
• Terdistribusi merata

Kualitas Dasar Salep


(basis)
• Stabil,
• bereaksi netral,
• tidak mengotori,
• tidak mengiritasi,
• tidak menimbulkan dehidrasi,
• tidak beraksi menghilangkan lemak,
• tidak higroskopis,
• dapat dihilangkan dengan air,
• dapat dicampur dengan semua obat

Ciri dasar salep yang ideal


secara fisika-kimia
• Polietilenglikol (PEG) :
PEG kompatibel dengan HgO kuning, ammoniated
mercury, asam salisilat, kalomel, asam benzoate, asam
undesilinat, sulfur, asam borat, resorsinol, dan pix liquida.
PEG inkompatibel dengan resorcinol, balsam Peruvian,
dan tannin.
• Silikon :
bersifat inkompatibel dengan PEG, sabun lunak, gliserin
dan malam, minyak tumbuh2an, dan paraffin liq.

Beberapa inkompatibilitas
bahan obat dalam sediaan
salep 7
• Asam undesilinat (undecylenic acid) : digunakan
dalam bentuk garam (zinc undecylenate) digunakan
pada salep tidak menyebabkan inkompatibilitas.
• Urea : membentuk campuran eutetik dengan chloral
hydrate, pyrocatechol, pyrogallol.
• Asam salisilat : menyebabkan inkompatibilitas akibat
asam dan salisilat nya.
• Methyl salicylate : inkompatibel dengan volatile oil
dan salisilat.

…inkompatibilitas bahan obat


dalam salep 8
• Resorcinol :
Warna menjadi gelap oleh adanya alkali;
Membentuk komponen yang berwarna dengan ferric
chloride, chloroform, formaldehyde, beberapa gula.
Membentuk campuran eutetik dengan acetamide,
acetanilide, antipyrin, camphor, chloral hydrate, menthol,
phenol, pyrogallol dan urethane.

…inkompatibilitas bahan obat


dalam salep 9
• Phenol : membentuk campuran eutetik dengan
acetanilide, aminopyrine, chloral hydrate,
camphor, menthol, resorcinol, phenyl salicylate
dan thymol.
• Menthol : dirusak oleh oksidator kuat, sifat
inkompatibilitas : liquefaction, membentuk
campuran eutetik dengan betanaphthol, borneol,
chloralhydrate, camphor, phenol, resorcinol,
thymol, urethane, pyrocatechol, pyrogallol.

…inkompatibilitas bahan obat


dalam salep 10
• Asam benzoate : inkompatibel dengan besi, perak dan merkuri.
• Balsam Peruvian : menyebabkan masalah pada salep karena
tidak dapat bercampur dengan baik dan menjadi kotor, dapat
dicegah dengan mencampurkan separuh jumlah balsam
terlebih dulu dengan castor oil.
• Bacitracin : diurai oleh larutan alkali kuat. Diinaktivasi oleh
sodium thiosulfate dan oksidator. Diendapkan oleh garam
logam berat, asam benzoate, asam salisilat, tannic acid, dan
sodium chloride konsentrasi tinggi.
• Perborates : inkompatibilitas dengan oksidator dan borat.

…inkompatibilitas bahan obat


dalam salep 11
Resep 1 12
Resep 2 13
R/ Phenol 0,300
Hydrarg. Oxyd. Flav. 0,150
Vaselin alb. 30

Raksa oksida direduksi oleh fenol sehingga salep berwarna tua jika fenol dan
raksaoksida dicampurkan bersama-sama baru ditambahkan vaselin.

Pengatasan : fenol dan raksaoksida dicampur dengan sebagian vaselin


dulu.

Resep 3 14

You might also like