Professional Documents
Culture Documents
1
KASUS
Identitas pasien
Nama : An. AA
Nama Ibu : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 32 tahun
Umur : 3 tahun 6 bulan
Alamat : Samarinda
Alamat : Samarinda
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Anak ke : 1 dari 1 bersaudara
Ibu perkawinan ke :1
MRS : 3 Juni 2016
Riwayat kesehatan : Tidak ada penyakit
Identitas Orang Tua
Nama Ayah : Tn.Y
Umur : 32 tahun
Alamat : Samarinda
Pekerjaan : Mekanik
Ayah perkawinan ke : 1
Riwayat kesehatan : Tidak ada penyakit
• Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien demam tinggi sejak 3 hari SMRS, demam
bermula pada siang hari, terjadi sepanjang hari dan
timbul mendadak. Demam diukur mencapai 39˚C.
Pasien minum obat panadol dari warung 2 kali sehari,
panas turun. Selama demam di rumah, pasien minum
dan makan biasa, buang air kecil dan buang air besar
seperti biasa. Batuk, pilek, sesak, muntah, nyeri sendi,
diare, nyeri saat berkemih, kulit kekuningan, gusi
berdarah, bercak kemerahan, menggigil, kejang
disangkal.
• Riwayat Penyakit Sekarang :
2 hari SMRS, demam masih dirasakan, disertai
nyeri kepala berdenyut di bagian atas mata dan kepala
belakang sampai tengkuk. Nyeri kepala hilang timbul,
timbul ketika aktivitas, hilang ketika tiduran dan setelah
minum panadol, namun timbul lagi beberapa jam
kemudian. Keluhan disertai nyeri ulu hati dan mual yang
timbul sepanjang hari tetapi tidak diobati. Nafsu makan
dan minum pasien tidak terganggu.
• Riwayat Penyakit Sekarang :
1 hari SMRS, demam, nyeri kepala, nyeri ulu hati dan
mual masih dirasakan, disertai dengan adanya darah yang
keluar dari kedua hidung. Darah yang keluar sebanyak
setengah tisu, sebelumnya tidak pernah ada trauma yang
terjadi pada hidung pasien baik terpentok atau terpukul. Tidak
terdapat juga keluhan mimisan seperti ini sebelumnya, pasien
juga tidak suka mengorek-ngorek hidungnya. Nafsu makan
pasien berkurang karena nyeri ulu hati yang bertambah.
Buang air besar biasa, buang air kecil warna kekuningan.
• Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien juga memiliki keluhan pucat sejak
2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pucat
terlihat semakin hari semakin parah. Pasien
memiliki riwayat talasemia yang telah
didiagnosis dokter sejak 3 bulan yang lalu.
• Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak memiliki riwayat alergi,
pernah dirawat di rumah sakit karena
talasemia.
Riwayat Kelahiran :
• Lahir di : Praktek bidan
• Di tolong oleh : Bidan
• Berapa bulan dalam kandungan : 9 bulan
• Jenis partus : Spontan pervaginam
• Pemeliharaan postnatal : Pernah
• Periksa di : Bidan
• Keadaan Anak : Sehat
• Keluarga berencana : Ya
Makan dan minum anak
• ASI : 0 – 10 bulan
• Susu sapi : diberikan usia 10 bulan sampai sekarang
• Buah : diberikan usia 1 tahun
• Lauk dan makan padat : diberikan usia 6 bulan
Pertumbuhan dan Perkembangan
Berat badan lahir : 3500 gram
Panjang badan lahir : 51 cm
Berat badan sekarang : 12,2 kg
Gigi keluar : Lupa
Tersenyum : Lupa
Miring : Lupa
Tengkurap : Lupa
Duduk : Lupa
Merangkak : Lupa
Berdiri : Lupa
Berjalan : Lupa
Berbicara 2 suku kata : Lupa
Imunisasi
Imunisasi Usia saat imunisasi
Polio + + + + - -
DPT + + + /////// - -
Hepatitis B + + + /////// - -
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 6 Juni 2016
• Kesan umum : Komposmentis
• Kesadaran : E4 V5 M6
Tanda Vital
• Frekuensi nadi : 112 x/menit, kuat angkat, reguler
• Frekuensi napas : 51 x/menit
• Temperatur : 37,8o C per axila
Antropometri
• Berat badan : 12,2 kg
• Status Gizi :
• BB ideal : (n x 2) + 8= (3,8 x 2) + 8= 15,6
• Status gizi: BB sekarang/BB ideal x 100% = 12,2 kg/15,6 kg x 100% = 78%
BB/U : 0 (median) sampai – 2 SD : Normal
Kepala
• Rambut : Hitam
• Mata : konjungtiva anemis (+/+), edema palpebra (-/-), sklera ikterik
(-/-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor Ø 3mm/3mm, mata
cowong (-/-)
• Mulut : lidah kotor (-), sariawan (-), faring hiperemis(-), mukosa
bibir basah, pembesaran tonsil (-/-), gusi berdarah (-)
Leher
• Pembesaran Kelenjar : pembesaran KGB submandibular (-/-)
Thoraks
• Inspeksi : bentuk dan gerak dinding dada simetris dekstra = sinistra,
retraksi (+/+), iktus cordis tidak tampak
• Palpasi : fremitus raba dekstra = sinistra, iktus cordis teraba pada ICS
V mid clavicula line sinistra
• Perkusi : sonor di semua lapangan paru
Batas jantung
Kiri : ICS V midclavicula line sinistra
Kanan : ICS III para sternal line dextra
• Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-), S1S2 tunggal reguler,
bising (-)
Abdomen
• Inspeksi : cembung, venektasi (-)
• Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), hepatomegali (+) splenomegali (+)
scufhner 2, turgor kulit kembali cepat
• Perkusi : timpani
• Auskultasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas : akral hangat (+), oedem (-), capillary refill test < 2 detik,
sianosis (-), pembesaran KGB aksiler (-/-), pembesaran
KGB inguinal (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
(06/06/2 (07/06/2 (08/06/2016) (08/06/2016) (09/06/2016) (09/06/2016)
Jenis Nilai Normal
016) 016) (9.15) (21.34) (10.07) (22.00)
WBC
4,1 5,06 4,53 2,67 5,12 5,50 4,00-10,00
HGB
11,6 11,5 10,5 10,3 10,3 9,8 11,0 – 16,0
MCV
77,3 77,0 77 78,1 75,4 77,3 80,0 – 100,0
MCH
26,5 26,5 26,4 26,6 25,6 26,6 27,0 – 34,0
MCHC
34,3 34,4 34,3 34,1 33,9 34,4 32,0 – 36,0
HCT
33,9 33,5 30,8 30,3 30,4 28,7 37,0 – 54,0
PLT 87 36 41 40 74 91 150 – 450
RBC
4,38 4,35 3,99 3,88 4,03 3,71 3,50 – 5,50
RDW-CV
24,8 25,2 25,2 24,9 27,1 25,3 11,0 – 16,0
RDW-SD
62,4 71,8 72,1 71,6 72,2 73,3 35,0 – 56,0
Pemeriksaan Kimia Darah
Jenis 07/062016 Nilai Normal
GDS 129 60 – 150
Natrium 147 135 – 155
Kalium 4,1 3,6 – 5,5
Chloride 113 95 - 108
Pemeriksaan Serologi
Jenis 06/062016
Dengue IgG Negatif
Dengue IgM Positif
Diagnosis Kerja : DHF grade II + Talasemia
• Diagnosis Lain :-
• Diagnosis Komplikasi :-
•
Penatalaksanaan
• IVFD D5 ½ NS 24 cc/jam
• Inj. Ceftriaxone 2 x 500 mg
• Inj. Dexametason 3 x 2 mg
• Antasid Syr 3 x 1cth
• Paracetamol 3 x 1 cth
Follow Up
TINJAUAN PUSTAKA
DEMAM BERDARAH DENGUE
ETIOLOGI
• VIRUS DENGUE, ADA 4 SEROTIPE (DEN 1, DEN 2, DEN 3
DAN DEN 4)
• PENULARAN MELALUI PERANTARAAN GIGITAN NYAMUK
(VEKTOR PENULARAN) : Aedes Aegypty & Aedes Albopictus,
Jarak terbangnya sekitar 40 - 100 m.
• SETELAH MENGIGIT PENDERITA KEMUDIAN
MENULARKANNYA KE ORANG LAIN
• DAPAT MENYERANG SEMUA ORANG DAN MENYEBABKAN
KEMATIAN
PATOGENESIS & PATOMEKANISME
Catatan:
Kegagalan sirkulasi (syok / renjatan) sering terjadi setelah
deam menurun yaitu hari ke 3-7(kulit dingin, lembab, nadi
halus, sianosis)
Sebelum syok sering didahului nyeri perut
Nyeri di daerah retrosternal memberikan petunjuk
adanya perdarahan gastrointestinal
Syok berat ditandai oleh nadi lembut, halus sampai
tidak teraba, kulit dingin, tekanan nadi 20 mmHg atau
kurang (profound shock)
BED REST
ANTIPIRETIK (BILA PERLU)
Cairan IV (R.Laktat / R. Asetat) / RL D5% atau
NaCl0,9%+D5%: 6 - 7 ml / kgBB/ jam
Memantau tanda-tanda vital, Hb, Ht dan Trombosit secara
periodik
Tatalaksana seanjutnya sesuai dengan hasil pantauan
Bila tdk membaik tetesan dinaikkan 10-15 ml/kgBB/jam
DERAJAT III DAN IV
• INFUS Cairan R.Laktat / R.Asetat / NaCL 0,9%
SECEPATNYA 20 ml/kgBB , BOLUS SELAMA DALAM 30
MENIT SAMPAI SYOK TERATASI
• OKSIGEN 2-4 L / menit
• SYOK TERATASI TETESAN DISESUAIKAN 10
ml/kgBB/jam
• BILA SYOK TDK TERATASI DILANJUTKAN DG TETESAN
20 ml/kgBB/jam
• SAMBIL TERUS MEMANTAU TANDA-TANDA VITAL DAN
PEMERIKSAAN HB, Ht dan Trombosit serial
• Tatalsana selanjutnya disesuaikan dg hasil pemeriksaan.
Perdarahan / Komplikasi
• Bila ada perdarahan dan anemia diberikan tranfusi
• Bila ada komlikasi spt :Dengue Ebsefalopati,
Perdarahan tdk mau berhenti atau Syok berulang
atau tdk teratasi harus di rujuk ke ICU Anak.
THALASEMIA
THALASSEMIA :
hidrops fetalis
penyakit Hb-H
thalassemia α trait (minor)
silent carriers
Thalassemia (kromosome 16)
Elektroforesis :
HbBart’s 80 – 90%, HbF (-), Hb-H (-)
Penyakit Hb-H
gambaran klinik :
thalassemia intermedia
bayi tampak normal saat lahir,
setelah usia 1 tahun terjadi anemia,
hepatosplenomegali dan ikterus
Laboratorium :
Hb 7 – 10 g/dL, retikulosit 5 – 10%, RBC
mikrositik hipokrom, banyak sel target, dapat
dijumpai Hb-H inclusion bodies (pewarnaan
supravital larutan Brilliant Cresyl Blue 1%) di
RBC, RBC polikrom, metarubrisit.
Diagnosis dikonfirmasi dengan elektroforesis
Hemoglobin.
saat lahir Hb Bart’s 20 – 40%, pelan-pelan
digantikan Hb-H. Kadar HbA2 dan HbF
rendah
Hb-H dapat juga dijumpai pada :
* penyakit mieloproliferatif (LGA, M-6, LLA)
* anemia sideroblastik
Sebab :
gangguan transkripsi gen α, yang
mengakibatkan kurangnya pembentukan
mRNA- α dan sintesis globin α
Laboratorium :
RBC dimorfik (RBC normal & hipokrom),
Hb-H: 5 – 70% dari Hb total
Hb-H menghilang selama remisi, muncul lagi
waktu eksaserbasi.
Thalassemia-α trait (minor)
Hb 10–12 g/dL,
RBC mikrositik (VER 60-70 fL) hipokrom
(HER 20-25 pg),
anisositosis ringan
laboratorium
kelainan hematologi (-)
elektroforesis Hb darah tali pusat : Hb Bart’s
(< 1%)
bayi > 3 bulan : Hb-H tidak terdeteksi.
THALASSEMIA- β
thalassemia β+/β+ :
HbA2 : 2.4 – 8.7% (rata2 : 4.1%)
HbF : 20 – 90%
thalassemia βo/β+ :
HbA2 : 0.6 – 3.4% (rata2 : 1.8%)
HbF > 75%
Laboratorium thalassemia mayor :
anemia berat :
Hb 2.5–6.5 g/dL, Ht 11–24%, VER 48–72 fL, KHER
23 - 32 g/dL
thalassemia βo :
produksi rantai globin β hampir tidak dijumpai
thalassemia β+ :
produksi rantai globin β berkurang
Laboratorium :
Hb 10 – 15 g/dL
eritrosit mikrositik hipokrom
VER 64 + 4.4 fL
HER 20.3 + 2.2 pg
KHER 31.2 + 1.0 g/dL
analisis hemoglobin :
HbA2 > 3.5% atau HbF > 1% atau
peningkatan kadar kedua fraksi secara
bersamaan.
Thalassemia δβ