Professional Documents
Culture Documents
A. SISTEM REPRODUKSI
1. Uterus
a. Ukuran
- Ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas
lebih dari 4000 cc
- Rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot
polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higgroskopik,
dan endometrium menjadi desidua.
b. Posisi rahim dalam kehamilan
- Posisi antefleksi atau retrofleksi
- Rahim tetap berada dalam rongga pelvis
- Rahim mulai memasuki rongga perut
- Rahim biasanya mobile
c. Berat
d. Vaskularisasi
Arteri urine dan ovarika bertambah
dalam diameter, panjang, dan anak-anak
cabangnya, pembuluh darah vena
mengembang dan bertambah.
e. Serviks Uteri
Bertambah vaskularisasinya dan menjadi
lunak. Kelenjar endoservikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mucus.
2. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus
luteum graviditas sampai terbentuknya
plasenta yg akan mengambil alih pengeluaran
estrogen dan progesteron.
Jantung
- Cardiac output
- Detak jantung (heart rate) akan meningkat
sekitar 90-100 detakan/denyut per menit
- Penambahan beban pada jantung
Tekanan Darah
tekanan darah arteri (arteri brakialis )
bervariasi sesuai usia.
posisi ibu mempengaruhi hasil karena posisi
uterus dapat menghambat aliran balik vena,
dengan demikian curah jantung dan tekanan
darah menurun.
tekanana darah brakialis tertinggi saat wanita
duduk, terendah saat wanita berbaring pada
posisi rekumben lateral kiri. Sedangkan pada
posisi terlentang tekanan darah berada
diantara kedua posisi tersebut.
Volume dan komposisi darah
volume darah meningkat sekitar 1500 ml (nilai normal:
8,5%-9% bb). Peningakatan terdiri atas 1000 ml plasma
ditambh 450 ml sel draha merah.
peningkatan volume mulai terjadi sekitar minggu ke-10
dan 12.
peningkatan volume merupakan mekanisme protektif .
Keadaan ini sangat penting untuk : (1) sistem vaskular
yang mengalami hipertrofi (2) hidrasi jaringan janin dan
ibu yang adekuat saat ibu berdiri atau telentang (3)
cadangan cairan untuk mengganti darah yang hlg
selama proses mlhrkn dan puerperium.
selama masa hamil terjadi percepatan produksi SDM
(normal: 4-5,5 juta/mm3).
nilai normal hb (12-16 g/dl) nilai hematokrit (37%-47%).
Kondisi ini disebut anemia fisiologis.
G. SISTEM INTEGUMEN
• KELENJAR PARATIROID
Kehamilan menginduksi hiperparatiroidisme sekunder
ringan,saat kebutuhan untuk pertumbuhan rangka janin
mencapai puncak(pertengahan kedua kehamilan),kadar
parathormon plasma meningkat,kadar puncak terjadi
antara minggu ke 5 dan ke 35 gestasi.
PROLAKTIN HIPOFISIS
pada kehamilan,prolaktin serum mulai
meningkat pada trimester perttama dan
meningkat secara progresif sampai
aterm,secara umum diyakini bahwa walaupun
semua unsur hormonal yg diperlukan untuk
pertumbuhan payudara dan produksi susu
terdapat dalam kadar yang meningkat selama
kehamilan,kadar eksterogen yang tinggi
menghambat sekresi alveolar aktif dengan
menghambat pengikatan prolaktin pada
jaringan payuudara ,sehinnga menghambat
efek prolaktin pada epitel ( Scott et al,1990
PANKREAS
Janin membutuhkan glukosa dalam jumlah
yang signifikan
Seiring peningkatan usia kehamilan, plasenta
bertumbuh dan secara progresif memproduksi
hormon dalam jumlah yg lebih bsar (misalnya,
human placental lactogen (hPL), estrogen, dan
Progresteron).