You are on page 1of 51

1

Oleh :
Nindya Abelina O. L, S.Ked
NIM. FAA 110 024

Pembimbing:
dr. Bambang, Sp.S

BAGIAN/SMF NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA/RSUD DORIS SYLVANUS
MEI
2016
2
EPIDEMIOLOGI
3

 Menurut Internasional headache society, migren sering


terjadi pada pria dengan usia 12 tahun sedangkan pada
wanita, migren sering terjadi pada usia besar dari 12 tahun.
HIS jugamengemukakan cluster headache 80 ± 90 % terjadi
pada pria.
 Prevalensi sakit kepala di USA menunjukkan 1 dari 6 orang
(16,54%) atau 45 juta orang menderita sakit kepala kronik dan
20 juta dari 45 juta tersebut merupakan wanita. 75 % dari
jumlah di atas adalah tipe tension headache yang berdampak
pada menurunnya konsentrasi belajar dan bekerja sebanyak
62,7 %.
 Pada penelitian tahun 2009, 90% populasi manusia pernah
mengalami cephalgia dan menjadi alasan terbanyak ke 2
untuk datang ke dokter.
ETIOLOGI NYERI KEPALA
4

1. Penggunaan obat yang berlebihan.


2. Stres.
3. Masalah tidur
4. Obesitas
5. Kafein.
6. Penyakit atau infeksi
ANATOMI
5
6
FISIOLOGI NYERI KEPALA
7
Klasifikasi Nyeri Kepala
8

Headache

Primer / Idiopathic Sekunder


Nyeri kepala yang Nyeri kepala yang
bukan disebabkan merupakan gejala
karena adanya penyakit penyerta karena adanya
lain. penyakit lain.

National Institute of Neurological Disorders and Stroke National,


Institutes of Health. Headache, Hope Trough Research. US. 2009.
Klasifikasi
menurut: International
9 Headache Society
Nyeri kepala Primer Nyeri kepala Sekunder

1. Migrain 1. Nyeri kepala dengan


2. Tension-type headache
trauma kepala
2. Nyeri kepala dengan
3. Cluster headache
kelainan vaskuler
4. Other primary headache 3. Nyeri kepala dengan
disorder kelainan pada cranium,
leher, mata, telinga,
hidung, sinus, gigi,
mulut, dll.
Mumenthaler M, Mattle H. Fundamentals of Neurology. Chapter 13: Painful
syndromes. US. 2009. Page: 243-261.
Nyeri Kepala Primer
10
Migren
11

Etiologi dan Faktor Resiko


Definisi

 nyeri kepala dengan  perubahan hormon (65,1%),


serangan nyeri yang  makanan (26,9%)
berlansung 72 jam.  vasodilator, vasokonstriktor,
stress (79,7%)
 Nyeri biasanya  rangsangan sensorik (38,1%)
unilateral, sifatnya  berlebihan perubahan pola tidur,
berdenyut, intensitas  perubahan lingkungan (53,2%),
nyerinya sedang sampai alcohol (37,8%), merokok
(35,7%).
berat dan diperhebat
 Faktor resiko migren riwayat
oleh aktivitas, dan dapat migren dalam keluarga,wanita,
disertai mual muntah, dan usia muda.
fotofobia dan fonofobia.
...migren
12

Epidemiologi Klasifikasi

 Migren terjadi hampir 1. Migrain dengan aura


pada 30 juta penduduk 2. Migrain tanpa aura
Amerika Serikat dan 75%
diantaranya adalah 3. Tipe migrain lainnya:
wanita. a. Abdominal migrain
 Migren dapat terjadi b. Basilar type migrain
biasanya pada usia 10 - c. Hemiplesia migrain
40 tahun dan angka d. Menstrually related migrain
kejadiannya menurun e. Ophtlamoplegia migrain
setelah usia 50 tahun. f. Retinal migrain
13
14
15
Migrain tanpa aura Migrain dengan aura
16
 Pasien mengalami migrain dengan
 Sedikitnya 5 serangan
sedikitnya 3 dari 4 karakteristik :
dengan karakteristik
 Pasien mengalami gejala aura
tertentu reversibel
 Terjadi antara 4-72 jam  Pasien mengalami aura yang
 Karakteristik : Unilateral, berkembang secara bertahap
berdenyut-denyut, lebih dari 4 menit atau 2 gejala
intensitas sedang hingga aura berturut-turut
berat, dapat bertambah  Gejala aura berakhir tidak lebi
dari 60 menit
dengan aktivitas fisik
 Aura terjadi tidak lebih 60
 Mual dan muntah, menit sebelum terjadinya sakit
photophobia atau kepala
phonophobia
Migrain tipe lain
Basilar migraine
17

» Mainly affects girls and young women


» In this type of migraine, the pathological process takes place in
the structures of the posterior fossa
» Manifestations of basilar migraine:

Mumenthaler M, Mattle H. Fundamentals of Neurology. Chapter 13:


Painful syndromes. US. 2006. Page: 243-261.
Kriteria Diagnosis Migrain
18

 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis
19

 Kriteria diagnostik IHS untuk migren dengan aura


terdapat 3 dari 4 karakteristik yaitu
1. migren dengan satu atau lebih aura reversibel yang
mengindikasikan disfungsi serebral korteks dan
atau tanpa disfungsi batang otak,
2. paling tidak ada satu aura yang terbentuk
berangsur-angsur lebih dari 4 menit,
3. aura tidak bertahan lebih dari 60 menit,
4. sakit kepala mengikuti aura dalam interval bebas
waktu tidak mencapai 60 menit.
...anamnesis
20

Menurut Konsensus nasional IV, Kelompok studi Nyeri Kepala


Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSI) tahun
2013, ktriteria diagnostic migrain tanpa aura :
 Sekurang-kurangnya nyeri kepal berlangsung 4- 72 jam (belum
diobati atau tidak berhasil diobati)
 Nyeri kepla memiliki sedikitnya dua diantar karakteristik berikut
 Lokasi Unilateral, Kualitas berdenyut,Intensitas nyeri sedang
atau berat dan Keadaan diperberat oleh aktifitas fisik
 Selama nyeri, terdapat Nausea atau muntah, Fotofobia dan
fonofobia, dan Tidak berkaitan dengan penyakit lain
Penatalaksanaan Migrain
21
Tujuan terapi migren adalah membantu
penyesuaian psikologis dan fisiologis, mencegah
berlanjutnya dilatasi ekstrakranial, menghambat aksi
mediahumoral (misalnya serotonin dan histamin),
dan mencegah vasokonstriksi arteri intrakranial
untuk memperbaiki aliran darah otak.

National Institute of Neurological Disorders and Stroke National,


Institutes of Health. Headache, Hope Trough Research. US. 2009.
...penatalaksanaan
22

 Terapi
 Serangan akut

 Ergotamin tartat (gynergen)


 Dosis: 0,25 – 0,5 mg IM maks 1 mg/24 jam atau 2 mg saat nyeri
timbul, maks 10 mg / minggu.
 Konta indikasi: sepsis/infeksi, penyakit vaskuler perifer / jantung.
 Efek Samping : baal dan kesemutan pada ekstremitas, tegang,
nyeri otot.
 Dihydrorgotamin (DHE 45)
 Dosis : 1 mg IM/N
 Kalau perlu ulangi pemberian setiap jam.
...penatalaksanaan
23

 Tindakan umum
 Sampai obat meredakan nyeri kepala maka :
 Beristirahat di kursi.

 Tidur minimal selama 2 jam setelah nyeri hilang dalam ruangan


gelap dan tenang tanpa makan dan minum.
Komplikasi
24

Komplikasi Migren adalah rebound headache,nyeri


kepala yang disebabkan oleh penggunaan obat ±
obatan analgesia seperti aspirin, asetaminofen, dll
yang berlebihan.
Pencegahan
25

 Methysergide meleat (sansert)


 Dosis : 2-4 tablet / hari ( @ tablet : 2 mg )
 Kontraindikasi : kehamilan, penyakit vaskuler perifer dan
arteriosolerosis berat tidak boleh digunakan lebih dari 6 bulan
dengan masa selang tanpa obat ± 3-4 minggu.
 Mencegah kelelahan fisik, tidur cukup, mengatasi hipertensi,
menggunakan kacamata hitam untuk menghindari
cahayamatahari, mengurangi makanan tidak sehat, makan
teratur, dan menghindari stress.
TENSION-TYPE HEADACHE
26

Definisi Etiologi

» Merupakan jenis nyeri  stress,depresi, bekerja


kepala yang paling dalam posisi yang
banyak dijumpai menetap dalam waktu
lama, kelelahan mata,
» Biasanya terjadi pada kontraksi otot yang
usia 20-40 tahun berlebihan,
berkurangnya aliran
darah, dan
ketidakseimbangan
neurotransmitter.
Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS). The International. 2013.
Tension Type Headache (TTH)
27

Epidemiologi Klasifikasi

 TTH terjadi 78% sepanjang  Tension Type Headache


hidup dimanaTension Type episodik (ETTH)
Headache episodik terjadi  frekuensi serangan tidak
63% dan Tension Type lebih 15 hari /bulan dan
Headache kronik terjadi berlangsung selama 30
3%.Tension Type Headache menit ± 7 hari
episodik mengenai pasien  Tension Type Headache
wanita sebesar 71% kronik (CTTH)
sedangkan pada pria  frekuensi serangan lebih dari
sebanyak 56%. 15 hari setiap bulan dan
 Biasanya mengenai umur berlangsung lebih dari 6
20 -40 tahun. bulan.
28
29
30
Meningkatnya kontraksi dan iskemia
otot kepala dan leher
31

Vasokontriksi pembuluh darah

Aliran darah berkurang

Meningkatkan metabolisme anaerob

Asam laktat menumpuk NYERI


Diagnosis TTH
32

 Tension Type Headache harus memenuhi syarat yaitu


dua dari kriteria berikut ini :
(1) adanya sensasi tertekan/terjepit.
(2) intensitas ringan-sedang,
(3) lokasi bilateral
(4) Tidak diperburuk aktivitas.
(5) tidak dijumpai mual muntah,
(6) tidak ada salah satu dari fotofobia dan fonofobia.
(7) Gejala klinis dapat berupa nyeri ringan- sedang-berat,
tumpul seperti ditekan atau diikat, tidak berdenyut,
menyeluruh, nyeri lebih hebat pada daerah kulit
kepala, oksipital, dan belakang leher, terjadi spontan.
Penatalaksanaan
(Non-farmakologi)
33
1. Melakukan latihan peregangan leher atau otot bahu
sedikitnya 20 sampai 30 menit
2. Perubahan posisi tidur
3. Penyesuaian lingkungan kerja maupun rumah :
- Pencahayaan yang tepat untuk membaca, bekerja,
menggunakann komputer, atau saat menonton
televisi
- Hindari ekposur terus-menerus pada suara keras
dan bising
- Hindari suhu rendah pada saat tidur di malam hari.
Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS). The
International Classification of Headache Disorders,
3rd edition (beta version). International Headache Society. 2013.
Penatalaksanaan
(Farmakologi)
 Pada serangan akut tidak boleh
34 lebih dari 2 minggu
 Analgetik: Aspirin 1000 mg/hari, Acetaminofen 1000
mg/hari, NSAID (Naproxen 660-750 mg/hari, Asam
mefenamat, Fenoprofen, Ibuprofen 800 mg/hari,
diklofenak 50-100 mg/hari)
 Pada type kronis
1. Antidepresan
Jenis trisiklik : amitryptilin , sebagai obat teurapetik
maupun pencegahan TTH.
2. Anti anxietas
Golongan yang sering dipakai benzodiazepine dan
butalbutal , namun obat ini bersifat adiktif.
CLUSTER HEADACHE
35

Definisi Etiologi

 Nyeri kepala vaskular  Penekanan pada nervus


trigeminal (nervus V)
yang juga dikenal akibat dilatasi pembuluh
sebagai nyeri kepala darah sekitar.
 Pembengkakan dinding
migren merah (red arteri carotis interna.
migraine) karena pada  Pelepasan histamin
waktu serangan akan  Letupan paroxysmal
tampak merah pada parasimpatis.
 Abnormalitas hipotalamus.
sisi wajah yang  Penurunan kadar oksigen.
mengalami nyeri.
... Cluster Headache
36

Epidemiologi

 Prevalensinya tidak diketahui


dengan pasti, diperkirakan
sekitar 1/10.000 penduduk,
Serangan pertama muncul
antara usia 10 - 30 tahun
pada seluruh pasien.
 Cluster headache sering
dengan rasio jenis kelamin
laki-laki dan wanita 4:1.
Serangan terjadi pada waktu-
waktu tertentu, biasanya dini
hari menjelang pagi.
37
38
39
Klasifikasi
40
 CH Episodik: • CH Kronik:
 paling sedikit 2 serangan  serangan muncul sekali
selama 7 hari sampai 1 dalam setahun tanpa
tahun dengan interval adanya remisi atau muncul
paling sedikit 1 bulan. dengan interval < 1 bulan.

Matharu M. Cluster headache. Clin Evid (Online). 2010


The International Classification of Headache Disorders: 2nd edition. Cephalalgia.
2004. 24 Suppl 1:9-160.
Diagnosis Cluster Headache
41

 Berdasarkan the International Headache Society (IHS):


 Sakit kepala disertai satu dari kriteria dibawah ini :
 Injeksi konjungtiva ipsilateral dan atau lakrimasi

 Kongesti nasal ipsilateral dan atau rhinorrhea

 Edema kelopak mata ipsilateral

 Berkeringat pada bagian dahi dan wajah ipsilateral

 Miosis dan atau ptosis ipsilateral

 Kesadaran gelisah atau agitasi

 Berat atau sangat berat unilateral orbital, supraorbital, dan atau


nyeri temporal selama 15-180 menit bila tidak di tatalaksana.
Penatalaksanaan
42

 Pemberian O2 sungkup 10 lpm


 Ergotamin tartat (gynergen)
 Dosis: 0,25 – 0,5 mg IM maks 1 mg/24 jam atau 2 mg saat nyeri
timbul, maks 10 mg / minggu.
 KI: sepsis/infeksi, penyakit vaskuler perifer / jantung.
 ES: baal dan kesemutan pada ekstremitas, tegang, nyeri otot.

 Dihydrorgotamin (DHE 45)


 Dosis : 1 mg IM/N
 Kalau perlu ulangi pemberian setiap jam.

Beck E, Sieber WJ, Trejo R. Management of cluster headache. Am Fam Physician. 2005. 71(4):717-24.
Nyeri Kepala Primer Lainnya
43

Nyeri kepala primer lainnya dapat dibagi menjadi


 Primary Stabbing Headache
 Primary Cough Headache
 Primary Exertional Headache
 Nyeri kepala primer yang berhubungan dengan aktifitas
sexual
 Hypnic Headache
 Primary thunderclap headache
 Hemikrania kontinua
 New daily persistent headache
44
45
Nyeri Kepala Sekunder Menurut IHS
46

gangguan pembuluh
trauma kepala dan /
darah kranial atau gangguan intrakranial
atau leher non-vaskular
serviks

• sakit kepala akut • Sakit kepala • Sakit kepala


pasca-trauma, sakit disebabkan stroke disebabkan tekanan
kepala kronis pasca- iskemik atau cairan serebrospinal
trauma, Sakit transient ischemic tinggi, sakit kepala
kepala disebabkan attack, sakit kepala disebabkan tekanan
hematoma disebabkan cairan serebrospinal
intrakranial perdarahan yang rendah, sakit
traumatik. intrakranial non- kepala disebabkan
traumatik penyakit epilepsi
47
Sakit kepala gangguan nyeri wajah
disebabkan infeksi homoeostasis

• Sakit kepala • Sakit kepala • Sakit kepala


disebabkan disebabkan disebabkan
infeksi hipoksia sakit gangguan tulang
intracranial, sakit kepala tengkorak, sakit
kepala disebabkan arteri kepala
disebabkan hipertensi, sakit disebabkan
infeksi sistemik, kepala gangguan leher,
sakit kepala disebabkan sakit kepala
disebabkan HIV / hipotiroidisme,. disebabkan
AIDS, sakit gangguan telinga,
kepala pasca- sakit kepala
infeksi. disebabkan
rinosinusitis
Kesimpulan
48

 Cephalgia atau sakit kepala merupakan suatu gejala


yang sering dikeluhkan.
 Cephalgia bukan sebuah diagnosis suatu penyakit.
Perbedaan gejala, onset, dan nyeri pada cephalgia
berbeda-beda, maka harus lebih teliti untuk
melakukan anamnesis dan pemeriksaan.
 Cephalgia harus diklasifikasikan secara tepat untuk
mengetahui penyebabnya.
49
DAFTAR PUSTAKA
50

 Bigal ME, Lipton R. Headache : classification in Section 6 :Headache and fascial


pain Chapter 54 McMahon ebook p.1-13.
 Cephalalgia an international journal of headache, the international classification
of headache disorder 2nd edition. International Headache Society 2004, vol 24, sup
1. United Kingdom: Blackwell Publishing 2004.
 Chawla J. Migraine Headache: Differential Diagnoses & Workup. Diunduh dari :
http://emedicine.medscape.com/article/1142556-diagnosis.
 Ginsberg, Lionel. Lectures notes Neurologi. Ed. Ke -8. Erlangga : Jakarta, 2008.
Stephen D, Silberstein. Wolff’s headache and Other Head Ache.London : Oxford
University Press.2001
 ISH Classification ICHD II ( International Classification of Headache Disorders).
Diunduh dari http://hisclassification.org/_downloads/mixed/ICHD-IIR1final.doc
 Lindsay, Kenneth W,dkk. Headache Neurology and Neurosurgery Illustrated.
London: Churchill Livingstone.2004.66-72.ISH Classification ICHD II (
International Classification of Headache Disorders) available at : http://ihs-
classification.org/_downloads/mixed/ICHD-IIR1final.doc
 Patestas, Maria A. dan Leslie P.Gartner.Cerebrum.A Textbook of Neuroanatomy.
United Kingdom: Blackwell.2006.69-70.Price, Sylvia dan Lorraine M.
51

You might also like