You are on page 1of 27

ANESTESI

REGIONAL
(ilustrasi)
PENDAHULUAN
 Anestesi berasal dari bahasa Yunani yaitu An- yang
berarti tidak, tanpa dan Aestetos yang berarti persepsi,
kemampuan untuk merasa. Secara umum anestesi
berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika
melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya
yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.

 Untuk anestesi terdiri dari beberapa tipe, yaitu anestesi


general (umum), anestesi regional, dan anestesi lokal
ANESTESI REGIONAL
 anestesi lokal dengan menyuntikan obat anestesi disekitar
syaraf sehingga area yang disyarafi teranestesi.

Klasifikasi

1. Blok sentral (blok neuroaksial) yaitu meliputi blok


spinal, blok epidural, dan blok kaudal.

2. Blok perifer (blok saraf) misalnya blok pleksus


brachialis, aksiler, analgesia regional intravena
SAB
Indikasi : Kontra indikasi Kontra indikasi
relatif : absolut :
 Bedah ekstremitas
•Infeksi sistemik
bawah •Pasien menolak
(sepsis,
 Bedah panggul bakteremia) •Infeksi pada tempat
 Bedah urologi suntikan
•Infeksi sekitar
 Bedah abdomen tempat suntikan •Hipovolemia berat,
bawah syok
•Kelainan
neurologis •Tekanan intracranial
meningkat
•Kelainan psikis

•Nyeri punggung
kronis
TEKNIK SAB
KOMPLIKASI SAB
Komplikasi tindakan : Komplikasi pasca tindakan:

•Trauma pembuluh darah •Nyeri tempat suntikan


•Trauma saraf •Nyeri punggung
•Mual muntah •Nyeri kepala karena kebocoran
liquor
•Blok spinal tinggi atau total
•Meningitis
Anestesi Epidural
Indikasi anestesi epidural

 Pembedahan dan penanggulangan nyeri pasca bedah

 Tatalaksana nyeri saat persalinan

 Penurunan tekanan darah saat pembedahan supaya tidak


banyak perdarahan

 Tambahan pada anestesi umum ringan karena penyakit


tertentu pasien.
TEKNIK ANESTESI
EPIDURAL
1. Posisi pasien pada saat tusukan
seperti pada anestesi spinal.

2.Tusukan jarum epidural biasanya


dikerjakan pada ketinggian L3-L4,
karena jarak antara ligamentum
flavum-duramater pada ketinggian
ini adalah yang terlebar.

3. Jarum epidural yang digunakan


ada dua macam:

a) Jarum ujung tajam (Crawford)

b) Jarum ujung khusus (Tuohy)


Untuk mengenali ruang epidural, dapat digunakan teknik
hilangnya resistensi (loss of resistance) dan teknik tetes
tergantung (hanging drop).

a)Teknik hilangnya resistensi (loss of resistance).

 Teknik ini menggunakan semprit kaca atau semprit plastik


rendah resistensi yang diisi oleh udara atau NaCl sebanyak
± 3 ml. Setelah itu diberikan anestetik lokal pada tempat
suntikan, jarum epidural ditusukkan sedalam 1-2 cm.
Kemudian udara atau NaCl disuntikkan perlahan-lahan
secara terputus-putus (intermitten) sambil mendorong
jarum epidural sampai terasa menembus jaringan keras
(ligamentum flavum) yang disusul oleh hilangnya resistensi.
Setelah yakin ujung jarum berada pada ruang epidural,
dilakukan uji dosis (test dose).
b)Teknik tetes tergantung (hanging drop).
 Persiapannya sama seperti teknik hilangnya resistensi,
tetapi pada teknik ini hanya menggunakan jarum
epidural yang diisi NaCl sampai terlihat ada tetes NaCl
yang menggantung. Dengan mendorong jarum epidural
perlahan-lahan secara lembut sampai terasa menembus
jaringan keras yang kemudian disusul oleh tersedotnya
tetes NaCl ke ruang epidural. Setelah yakin ujung jarum
berada dalam ruang epidural, dilakukan uji dosis (test
dose).
ANESTESI CAUDAL
a. Indikasi b. Kontraindikasi
 Bedah daerah sekitar  Pasien menolak
perineum, anorektal.
Misalnya hemoroid, fistula  Pasien tidak kooperatif
perianal.
 Shock
 Anemia
 SIRS
 Kelainan tulang sacrum
TEKNIK ANESTESI
CAUDAL
ANESTESI SADDLE
BLOCK
 Indikasi : prosedur  Kontraindikasi Absolut :
bedah dan obstetri
• Penurunan kondisi pasien
 Kontraindikasi Relatif : • Kurangnya peralatan
resusitasi, keterampilan,
• Lesi kulit (punggung atau staf terlatih
bawah) • Alergi terhadap anestesi
• Kelainan tulang lokal yang spesifik
belakang • Infeksi sistemik aktif
• Penyakit neurologis • Hipovolemi sedang - berat
yang sudah ada • Koagulopati
sebelumnya
• Terapi antikoagulan
ANESTESI SADDLE
BLOCK
 Teknik Anestesi Saddle Block :

1. Dalam kondisi aseptic, masukkan jarum spinal


antara vertebra L3 – L4, L4 - L5.
2. Selama prosedur digunakan ampul 2 cc berisi
10% novocaine.
3. 1 cc digunakan untuk anestesi kulit dan ruang
interspinosus.
4. Kemudian jarum spinal dimasukkan dalam
ruang subarachnoid. Tunggu sampai cairan
spinal keluar. Masukkan novocaine secara
perlahan. Kemudian tarik kembali jarum.
5. Pasien tetap dalam posisi duduk, dengan tujuan
untuk mengkonsentrasikan anestesi pada area
saddle (perineum, bagian dalam paha) selama
2-4 menit, kemudian akan menjalar ke lower
abdomen dalam waktu 5-6 menit.
Anestesi Regional Intravena
(Bier Block)
Indikasi :
 Untuk bedah singkat sekitar 45 menit di daerah siku,
lengan bawah, lutut dan tungkai bawah.

Kontraindikasi :
 Pasien menolak
 Pasien tidak kooperatif
 Gangguan faal hemostasis
Blok Pleksus Brachialis
A. Blok pleksus
brachialis interskaleni

B. Blok pleksus
brachialis
supraklavikula

C. Blok pleksus
brachialis axiler
A. Blok pleksus brachialis
interskaleni
Indikasi:
•Operasi di daerah bahu dan
lengan atas

Kontraindikasi:
•Pasien menolak, dan tidak
kooperatif
•Gangguan faal hemostasis
B. Blok pleksus brachialis
supraklavikula
Indikasi:

 Operasi di daerah
ekstremitas atas kecuali bahu

Kontraindikasi:

 Pasien menolak, dan tidak


kooperatif

 Gangguan faal hemostasis


C. Blok pleksus brachialis
axiler
Indikasi:

 Operasi di daerah siku dan


lengan bawah

Kontraindikasi:

 Pasien menolak, dan tidak


kooperatif

 Gangguan faal hemostasis

You might also like