You are on page 1of 19

Bab 7

Kewajiban
DEFINISI KEWAJIBAN
Berbagai Sumber Definisi Kewajiban :

FASB

IASC/IAI

AASB

APB No. 4
Karakteristik Utama
Kewajiban
 Pengorbanan Manfaat Ekonomik
 Keharusan Sekarang
 Transaksi Masa Lalu
Bayangan Cermin Aset

ASET Penguasaan/pengendalian sekarang

menimbulkan Pemerolehan/klaim

• •
Manfaat ekonomik

Kejadian,
transaksi
masa lalu masa datang

• • Manfaat ekonomik

menimbulkan pengorbanan

KEWAJIBAN Keharusan sekarang


Karakteristik Pendukung

1
•Keharusan Membayar Kas

2
•Identitas Terbayar Jelas

3
•Berkekuatan Hukum
PENGAKUAN, PENGUKURAN DAN
PENILAIAN KEWAJIBAN

 Pengakuan
Pada prinsipnya, kewajiban diakui pada
saat keharusan telah mengikat akibat
transaksi yang sebelumnya telah terjadi.
Empat kaidah pengakuan Kewajiban :
 Ketersediaan dasar hukum

 Keterterapan konsep dasar


konservatisma
 Ketertentuan substansi ekonomik
transaksi
 Keterukuran nilai kewajiban
PENGAKUAN
KEWAJIBAN
BERGANTUNG
Keadaan – keadaan kebergantungan rugi yang berpotensi memicu
pengakuan kewajiban (SFAS No 5, prg. 4) :
 Ketertagihan piutang usaha
 Risiko rugi atau kerusakan properitas
 Ancaman pengambilalihan aset oleh pemerintah
 Persengketaan yang memberatkan atau menunggu keputusan.
 Klaim atau pungutan yang telah diajukan/dikenakan atau yang
mungkin terjadi.
 Risiko rugi akibat bencana yang ditanggung perusahaan
asuransi kerugian
 Jaminan terhadap utang pihak lain
 Keharusan Bank Komersial dalam ikatan standby letters of
credit
 Perjanjian untuk membeli kembali piutang atau aset yang
terkait yang telah dijual
Pengukuran
Pengukuran dilakukan setelah suatu
kewajiban terukur dengan cukup pasti.
Terjadinya kewajiban pada umumnya disertai
dengan pemerolehan aset atau timbulnya
biaya.
Kewajiban Dalam Pembelian
Kredit
Dasar pengukuran asset yang paling objektif adalah kos tunai
atau kos tunai implicit. Karena kewajiban cerminan dari asset,
pengukurannya juga menggunakan pengukuran asset. Bila
kewajiban yang timbul dalam rangka pembelian barang
dagangan, kos barang dagangan akan lebih tepat kalau dicatat
atas dasar net invoice method.
Diskon dan Premium Utang Obligasi

Nilai nominal atau jatuh tempo utang obligasi


sering dianggap sebagai jumlah rupiah
kesepakatan pada saat penerbitan obligasi baik
penerbit maupun kreditor. Dasar pengukuran
demikian sebenarnya tidak tepat. Untuk suatu
kontrak utang dengan ketentuan pembayaran
bunga periodic dan pokok pinjaman pada akhir
jangka kontrak, pengukuran jumlah rupiah (kos)
utang dan asset untuk dasar pencatatan pertama
kali yang tepat adalah kos tunai implisit.
Makna Harga Efektif Obligasi
Bagi penerbit obligasi, perhitungan biaya bunga
menjadi tidak lengkap (tepat) apabila tidak
memperhatikan kedua proses diatas (perhitungan
bunga periodic dan akumulasi diskun). Jumlah rupiah
utang obligasu tiap saat (keharusan saat itu) sebelum
jatuh tempo akan terlalu besar apabila dinyatakan
sebesar nominalnya.
Kewajiban Moneter dan Nonmoneter

 Kewajiban moneter
Kewajiban moneter merupakan kewajiban yang
pengorbanan sumber ekonomik masa datangnya berupa kas
dengan jumlah rupiah dan saat yang pasti.

 Kewajiban nonmoneter
Kewajiban nonmoneter adalah kewajiban untuk
menyediakan barang dan jasa dengan jumlah dan saat yang
cukup pasti yang biasanya timbul karena penerimaan
pembayaran di muka untuk barang dan jasa tersebut.
Penilaian

Penilaian mengacu pada penilaian


keharusan sekarang pada antara
terjadinya kewajiban sampai dilunasinya
kewajiban setiap saat. Sehingga semakin
dekat dengan masa jatuh tempo
kewajiban tersebut akan semakin
mendekati dengan nilai nominalnya.
Pelunasan
Pelunasan adalah tindakan atau upaya yang
sengaja dilakukan oleh kesatuan usaha untuk
mempengaruhi (to satisfy) kewajiban pada
saat dan dalam kondisi normal usaha (in due
course of business) sehingga dia bebas dar
kewajiban tersebut. Pelunasan biasanya
merupakan pemenuhan secara langsung
kepada pihak yang berpiutang. Kebanyakan
kewajiban dipenuhi secara langsung dengan
pembayaran tunai.
Masalah Teoritis

• Transfer Aset Finansial


1

• Pelunasan Sebelum Jatuh


2 Tempo

• Utang Terkonversi
3
PEMBEBASAN
SUBSTANTIF
Bila debitor di masa yang akan
datang tidak perlu membayar utang,
maka secara subtantif debitor sudah
bebas dari kewajiban. Hal ini
termasuk apabila perusahaan sudah
membentuk dana pelunasan utang
obligasi. Debitor tidak menyerahkan
kendali atas manfaat aset karena
manfaat aset tersebut masih melekat
pada debitor meskipun debitur telah
mengakui sementara itu kreditor
juga tidak mengakuinya sebagai aset
sehingga praktis aset tersebut masih
dikuasai debitor.
Secara umum, kewajiban disajikan dalam
neraca atas dasar urutan dari yang paling
likuid seperti pada penyajian aset. PSAK No. 1
(pasal 39) menegaskan bahwa layaknya aset
lancar yang disajikan menurut likuiditas,
sementara kewajiban disajikan menurut
urutan masa jatuh temponya.
Hak yuridis debitor, lantaran kontrak
atau lainnya, untuk menghapus
semua atau sebagaian utang
kepada pihak lain dengan cara
mengkompensasi utang tersebut
dengan jumlah yang pihak lain
berutang kepada debitor.

You might also like