You are on page 1of 122

REFERAT

PEDIATRI SOSIAL

RETARDASI MENTAL
PADA ANAK

Dr. Handre Putra


PENDAHULUAN

• Retardasi adalah fungsi intelektual di bawah rata-rata yang muncul


bersamaan dengan defisit perilaku adaptif dan bermanifestasi dalam
periode perkembangan serta berakibat buruk terhadap kemampuan
belajar.
• Keterbatasan fungsi akan terlihat sebelum usia 18 tahun.
• Fungsi intelektual dapat diketahui dengan tes fungsi kecerdasan dan
hasilnya dinyatakan sebagai suatu taraf kecerdasan atau IQ
…PENDAHULUAN

Epidemiologi retardasi mental belum diketahui secara


jelas  retardasi mental paling sering terjadi diantara
anak-anak usia sekolah, dengan angka yang lebih rendah
pada periode pra sekolah atau post sekolah

American Psychiatric Association  2,5 % dari populasi


menderita retardasi mental dan 85% diantaranya
merupakan retardasi mental ringan.

Amerika serikat (2001-2002)  lebih kurang 592.000


atau 1,2 % anak usia sekolah mendapat pelayanan
retardasi mental
…PENDAHULUAN

• Retardasi mental  retardasi mental ringan dan berat.


• Retardasi mental ringan  dihubungkan dengan pengaruh lingkungan dan
adanya riwayat keluarga
• Retardasi mental berat  dihubungkan dengan penyebab biologis seperti
sindrom genetik dan kromosom, abnormalitas perkembangan otak,
gangguan metabolisme sejak lahir, gangguan neurodegenerative, malnutrisi
berat, paparan radiasi, infeksi, kelainan pada masa perinatal, serta kelainan
pada masa postnatal
DEFINISI…

WHO • Kemampuan mental yang tidak mencukupi.

• Fungsi intelektual di bawah rata-rata yang muncul


bersamaan dengan defisit perilaku adaptif dan
IDEA bermanifestasi dalam periode perkembangan serta
berakibat buruk terhadap kemampuan belajar

• Keterbatasan dalam fungsi intelektual dan perilaku


AAIDD adaptif

• Fungsi intelektual yang secara signifikan berada di


bawah rata-rata, didefinisikan sebagai nilai IQ <70-
AAMR 75, terdapat bersamaan dengan keterbatasan yang
berkaitan dengan dua atau lebih area keterampilan
adaptif yang dapat diterapkan
EPIDEMIOLOGI
• Perkiraan prevalensi berdasarkan pada tes psikometrik standar
menunjukkan bahwa hanya di bawah 3% populasi umum memiliki “fungsi
intelektual yang secara signifikan berada di bawah rata-rata“
• Kira-kira 5% populasi mengalami retardasi mental berat atau sangat berat.
• Anak-anak dengan retardasi mental dapat didiagnosis juga dengan
gangguan lain seperti autisme dan cerebral palsy.
• Secara keseluruhan, prevalensi retardasi mental dapat terjadi lebih tinggi
pada laki-laki di banding perempuan yaitu 2:1 pada retardasi mental ringan
dan 1,5 : 1 pada retardasi mental berat
ETIOLOGI

Prenatal

Perinatal

Postnatal
Perinatal  Kelainan kromosom

Sindrom Down
• 10-32 % anak RM
• Ibu yang berumur 45 tahun saat melahirkan mempunyai resiko 1
: 30
• Sebagian besar mengalami retardasi sedang atau berat, hanya
sebagian kecil yang memiliki IQ > 50
Fragile X syndrome
• Mutasi kromosom X pada tempat yang di kenal sebagai fragile
site ( Xq 27.3 )
• Tampilan klinis : dahi yang tinggi, rahang bawah yang besar,
telinga panjang dan pembesaran testis
• Prevalensi retardasi mental 1 : 2610

Sindrom Prader Willi


• Delesi pada kromosom 15
• Prevalensinya kurang dari 1 dalam 10.000
• Retardasi mental, perawakan kecil, hipotonia dan kaki tangan
yang kecil
Perinatal  Kelainan metabolik

Phenylketonuria (PKU)
• Gangguan metabolik dimana tubuh tidak mampu mengubah
asam aminofenilalanin menjadi tirosin karena defisiensi enzim
hidroksilase
• Insiden PKU 1 : 12000 – 15000 kelahiran hidup
• Retardasi mental berat  66,7 % dan RM sedang  33,3 %
Hipotiroid Kongenital

• Defisiensi hormon tiroid yang disebabkan berbagai faktor seperti


agenesis kelenjar tiroid, defek pada sekresi TSH atau TRH dan
defek pada produksi hormon tiroid
• Gejala  miksedema, lidah yang tebal dan menonjol, suara
tangis yang serak karena edem pita suara, hipotoni, konstipasi
dan hernia umbilikalis
• Prevalensi 1 : 40000 neonatus seluruh dunia
• 1 dari 10 neonatus mengalami RM
Perinatal  Infeksi

Rubella
• lnfeksi pada ibu hamil triwulan pertama dapat
menimbulkan anomali janin
• Manifestasi klinis  berat lahir rendah, katarak,
penyakit jantung bawaan, mikrosefali dan retardasi
mental
Cytomegalovirus

• Infeksi ini biasanya tidak menimbulkan gejala pada ibu harnil


tetapi dapat memberi dampak serius pada janin
• Manifestasi klinis  hidrosefalus, kalsifikasi serebral, gangguan
motorik dan retardasi mental
Prenatal  Intoksikasi

Fetal alcohol syndrome (FAS)


• Sindrom yang diakibatkan intoksikasi alkohol pada janin karena
ibu hamil yang minum minuman yang mengandung alkohol,
terutama pada triwulan pertama
• Insidens antara 1 - 3 kasus per 1000 kelahiran hidup
Prenatal  obat-obatan

o Pajanan obat opiat seperti heroin  bayi yang kecil untuk usia
kehamilan dan mikrocephal
o Obat-obat lainnya seperti diazepam, phenobarbital dan
chlorpromazine
Perinatal

• Bayi prematur dan BBLR memiliki risiko tinggi mengalami


gangguan neurologis dan intelektual
• 20 % mengalami serebral palsi, retardasi mental, autisme dan
intelegensi rendah dengan masalah belajar yang berat
• Asfiksia, hipoglikemia, perdarahan intraventrikular, kern ikterus
dan meningitis dapat menimbulkan kerusakan otak yang
ireversibel dan merupakan penyebab retardasi mental
Postnatal

Infeksi, trauma, malnutrisi,


Retardasi mental
intoksikasi, kejang
KLASIFIKASI

RM ringan IQ 55-70
RM sedang IQ 40-54
RM berat IQ 25-39
RM sangat berat < 25
RM ringan RM sedang
• Umur mental 8-11 tahun • Umur mental 4-8 tahun
• Dapat dilatih dan dapat dididik • Dapat dilatih dan dapat dididik
• merawat diri dan semua • merawat diri
perkerjaan rumah • mengenal bahaya
• dapat bekerja mencari nafkah • koordinasi motorik sedikit
tetapi tidak dapat bersaing dan terganggu
mengurus dengan bijaksana • dapat dilatih pekerjaan
• tidak bisa bersekolah di sekolah sederhana
umum • Bisa berhitung 1-20, mengenal
• Kurang dapat membedakan warna dan beberapa suku kata
baik/buruk • perkembangan fisik dan bicara
• koordinasi motorik tidak masih terlambat
terganggu
• perkembangan fisik biasanya dan
bicara masih terlambat
RM berat RM sangat berat

• Umur mental 2-4 tahun • Umur mental < 2 tahun


• Dapat dilatih dan tak dapat • Tidak dapat dilatih dan dididik
dididik • tidak dapat merawat dirinya
• dapat dilatih merawat dirinya sendiri
sendiri: makan, mandi dan • tidak tak dapat menjaga diri
berpakaian sendiri terhadap ancaman fisik
• kadang masih dapat mengenal • pergerakan motorik biasanya
bahaya dan menjaga dirinya terganggu
• pergerakan motorik masih • perkembangan fisik ( duduk, jalan
terganggu ) dan bicara terlambat, bicara
• perkembangan fisik dan hanya 1 suku kata ( ma, pa )
berbicara masih terlambat • mudah terserang penyakit lain
• masih mudah terserang penyakit
lain
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis RM
fisik penunjang
• Faktor risiko, menilai • Pemeriksaan fisis • Tes intelegensia
apakah kelainan secara umum • Pemeriksaan lainnya
dapat diobati/tidak, ( adanya dismorfik, dilakukan atas
pengaruh faktor sindrom ), indikasi seperti EEG,
genetik pemeriksaan USG, MRI Ct Scan,
neurologis, analisis kromosom

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis penunjang
fisik
KRITERIA DIAGNOSTIK RETARDASI MENTAL MENURUT
DIAGNOSTIC AND STATISTICAL MANUAL OF MENTAL
DISORDERS, FOURTH EDITION, TEXT REVISION (DSM-IV-TR)

• Fungsi intelektual yang secara signifikan dibawah rata-rata. IQ kira-kira 70


atau dibawahnya.
• Gangguan terhadap fungsi adaptif paling sedikit 2, misalnya komunikasi,
perawatan diri, kemampuan melakukan tugas-tugas rumah tangga, sosial,
pekerjaan, kesehatan dan keamanan.
• Onsetnya sebelum berusia 18 tahun.
TES INTELEGENSIA  DIAGNOSIS

The Bayley Scales of Infant Development (BSID-II)

Skala penilaian intelejensi yang paling umum dipakai

Menilai kemampuan bahasa, kemampuan pemecahan masalah,


perilaku, kemampuam motorik halus, dan kemampuan motorik
kasar pada anak usia 1 bulan – 3 tahun

Hasil berupa mental developmental index (MDI) dan skor


psikomotor developmental index (PDI)

Dapat membedakan anak dengan retardasi mental berat dan


normal, namun tidak terlalu bermanfaat untuk membedakan
anak normal dengan anak retardasi mental ringan.
TES INTELEGENSIA  DIAGNOSIS

The Wechlser Intelligence Scale for Children-4th


edition (WISC-IV)

Tes psikologis yang paling umum digunakan untuk anak > 3 tahun

digunakan untuk anak dengan usia mental diatas 6 tahun.

terdiri dari beberapa subtest dalam area verbal dan keterampilan.

Meskipun anak dengan retardasi mental memiliki skor dibawah


rata-rata pada seluruh subscale scores, namun kadang mereka
memiliki skor rata-rata pada satu atau lebih area keterampilan
TES PERILAKU ADAPTIF  VINELAND
ADAPTIVE BEHAVIOR SCALE

• Melibatkan wawancara dengan orangtua atau guru dan menilai perilaku


adaptif dalam 4 domain utama: komunikasi, keterampilan hidup sehari-hari,
sosialisasi dan kemampuan motorik.
• Biasanya terdapat hubungan antara skor intelijensia dan skor adaptif.
• Kemampuan adaptif dasar (makan, berpakaian, hygiene) lebih mudah
diperbaiki dibandingkan dengan skor IQ
BENTUK TES INTELIGENSI
• Tes Inteligensi untuk anak maupun orang dewasa
yang disajikan secara individual maupun secara
kelompok.
• Beberapa bentuk tes inteligensi antara lain:
1. Tes inteligensi untuk anak-anak Tes Binet (SB),
WISC, WPPSI, CPM, CFIT skala 2, dan TIKI Dasar.
2. Tes inteligensi untuk remaja – dewasa TIKI
Menengah, TIKI Tinggi, WAIS, SPM, APM, CFIT skala
3, IST.
3. Tes inteligensi untuk Tuna Rungu  SON
4. Tes inteligensi untuk Tuna Netra  KIT
INTELLINGENCE QUOTIENT (IQ)
• Hasil tes inteligensi pada umumnya berupa IQ
(Intelligence Quotient), namun ada tes inteligensi
yang tidak menghasilkan IQ yaitu berupa
tingkat/grade (Tes Raven).
• Istilah Intelligence Quotient pertama kali dikemukakan
oleh William Stern (1912), seorang ahli psikologi
berkebangsaan Jerman. Kemudian oleh Lewis
Madison Terman istilah itu digunakan secara resmi
untuk hasil tes inteligensi Stanford Binet Intelligence
Scale di Amerika Serikat tahun 1916 (Terman &
Merrill 1960).
INTERPRETASI HASIL TES INTELIGENSI
• Hasil suatu tes dapat diinterpretasi dengan cara
membandingkan.
• Membandingkan dalam diri sendiri misal; pre and post
test (sebelum dan sesudah kegiatan untuk mengetahui
perubahan atau kemajuan ) atau dengan kemampuan
berhitung dibandingkan dengan kemampuan bahasa.
• Membandingkan dengan orang lain, caranya:
• Membandingkan hasil tes individu dengan hasil tes
indivisu yang lain.
• Membandingkan hasil tes yang diperoleh individu
dengan standard penampilan yang telah diterima
umum atau dengan norma yang sudah dibakukan.
INTERPRETASI HASIL TES INTELIGENSI

• Interpretasi hasil suatu tes inteligensi biasanya


dilakukan dengan cara membandingkan hasil tes
individu dengan hasil tes individu lain dalam
kelompok usianya.
• Hasil utama suatu tes inteligensi berupa IQ atau
tingkat inteligensi seseorang. Namun berdasar isi
jawaban subjek dari aspek-aspek tertentu selain
inteligensi dapat diinterpretasikan oleh seorang ahli
berpengalaman.
KLASIFIKASI INTELIGENSI
• Menurut Raven (1972), hasil tes inteligensi
diklasifikasikan menjadi:
1. Grade I : Intellectually superior, hasil tes inteligensi
diklasifikasikan menjadi:
2. Grade II : Definitely above the average in intellectual
capacity, apabila skornya terletak antara persentil 75
sampai dengan persentil 95.
3. Grade III : Intellectually average, apabila skornya
terletak antara persentil 25 sampai 75. III+ apabila
skornya > median atau persentil 50 untuk kelompok
usianya; III- apabila skornya lebih dari median.
KLASIFIKASI INTELIGENSI

4. Grade IV : Definitely below average in intellectual


capacity, apabila skornya terletak di bawah
persentil 25, IV- apabila skornya terletak dibawah
persentil 10.
5. Grade V : Intellectual defective, apabila skornya
terletak di bawah persentil 5.
KLASIFIKASI INTELIGENSI

• Wechsler (1958) mengklasifikasikan inteligensi


berdasarkan WAIS menjadi:

Klasifikasi IQ WAIS Persentase


Very Superior 130 ke atas 2,2
Superior 120-129 6,7
Bright Normal 110-119 16,1
Average 90-109 50,0
Dull Normal 80-89 16,1
Borderline 70-79 6,7
Defective -69 2,2
KLASIFIKASI INTELIGENSI

• Terman dan Merrill (1960) mengklasifikasikan inteligensi


berdasarkan standardisasi tes inteligensi stanford binet 1937:

Lihat tabel berikut ini:


KLASIFIKASI INTELIGENSI

Klasifikasi IQ Persentase
Very Superior 160-169 0,03
150-159 0,2
140-149 1,1
Superior 130-139 3,1
120-129 8,2
High Average 110-119 18,1
90-99 23,5
Low Average 80-89 23,0
Borderline defective 70-79 14,5
Mentally defective 60-69 5,6
50-59 2,0
40-49 0,4
30-39 0,2
0,03
TES BINET

• Untuk mengukur kemampuan mental seseorang


adalah tes Binet-Simon tahun 1905 di Paris-Prancis.
Alfred Binet menggambarkan inteligensi sebagai satu
yang fungsional: terdiri 3 komponen:
• Kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan
• Kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan
• Kemampuan untuk mengkritik diri sendiri (dalam Azwar, 1996)
TES BINET

• Tes binet pertama kali hanya 30 soal yang disajikan


secara urut (Freeman, 1962).
• Revisi pertama di Stanford University oleh Terman
(1916).
• Revisi kedua oleh Merrill (1937) tes tersebut direvisi
menjadi 2 bentuk L dan M.
• Revisi ketiga (1960) tes tersebut menggabungkan L dan
M menjadi L-M. kemudian (1972) dilakukan
restandardisasi terhadap tabel IQ tes tersebut.
• Revisi keempat (1986) Stanford Binet Intelligence Scale
dilakukan pada tahun 1986 oleh Thorndike dkk, revisi
mengalami perubahan yang cukup besar sesuai dengan
perkembangan teori inteligensi maupun psikologi dan
semakin canggihnya psikometri.
TES BINET

• Tes Binet yang digunakan di Indonesa saat ini adalah Revisi


ketiga (1960).
Item-item dalam tes ini dikelompokkan dalam tingkat umur:
• Mulai tahun II sampai dengan tahun V dengan interval 6 bulan,
kredit masing-masing soal adalah 1 bulan.
• Tahun VI sampai dengan tahun XIV dengan interval 1 tahun,
kredit masing-masing soal adalah 2,4,5, dan 6 bulan.
• Masing-masing tingkat umur terdiri dari 6 soal, kecuali
Dewasa rata-rata terdiri dari 8 soal. Perhitungan umur
mental idealnya dimulai umur basal dan berakhir dengan
umur ceiling. Jumlah kredit dari basal sampai ceiling. Hasil tes
berupa IQ dapat dilihat dalam tabel IQ dari Pinneau yang
merupakan IQ deviasi dengna mean 100, SD = 16 (Terman &
Merrill, 1960).
TES WECHSLER
• David Wechsler merupakan perintis pengembangan
tes inteligensi mendefinisikan inteligensi sebagai
kumpulan atau keseluruhan kapasitas seseorang
untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir
secara rasional, serta menghadapi lingkungannya
dengan efektif (Wechsler, 1958).
• Pertama kali menyusun tes inteligensinya diberi
nama Wechsler-Bellevue Intelligence Scale (W-B)
dalam bentuk paralel I dan II (1939)
• W-B direvisi menjadi WAIS (1955)
• Revisi kedua (1981) menjadi WAIS-R (Anastasi,
1988)
TES WECHSLER

• Karena kebutuhan akan tes inteligensi untuk anak-


anak, maka Wechsler menyusun tes untuk anak
umur 8-15 tahun, yaitu WISC (1949) yang
merupakan revisi dari W-B II.

• 1974 diterbitkannya revisinya yaitu WISC-R.

• 1963 dipublikasikan WPPSI untuk anak usia 4-6 ½


tahun.
TES WECHSLER

• Ketiga tes tersebut terdiri dari subtes verbal


dan performance. Walau sudah menguasai
salah satu tes tersebut, untuk menyajikan tes
Wechsler diperlukan mempelajari dan
malakukan latihan lebih dulu. Karena detail-
detail tes kemungkinan tidak sama, terutama
pada performance perbedaannya cukup
berarti. Misal: tes rancangan balok, untuk
WAIS, WISC dan WPPSI, masing-masing
berbeda bentuk dan warna.
• Hasil tes berupa Verbal IQ. Perfomance IQ,
dan Full IQ. Wechsler menggunakan IQ deviasi
dengan mean = 100 dan SD = 15. penentuan
IQ dapat dilihat pada tabel.
MATERI KETIGA TES WECHSLER

• WPPSI

VERBAL PERFORMANCE
1. Information/informasi 1. Animal house/rumah hewan
2. Vocabulary/perbendaharaan kata 2. Picture completion/melengkapi
gambar
3. Arithmatic/hitungan 3. Mazes/mazes
4. Similarities/persamaan 4. Geometric design/desain
geometri
5. Comprehension/pengertian 5. Block design/rancangan balok
6. (Animal house retest/rumah
hewan ulangan)
6. (Sentences/kalimat)
MATERI KETIGA TES WECHSLER

• WISC

VERBAL PERFORMANCE
1. Information/informasi 1. Picture completion/melengkapi
gambar
2. Comprehension/pengertian 2. Picture arrangement/mengatur
gambar
3. Arithmatic/hitungan 3. Blok design/rancangan balok
4. Similarities/persamaan 4. Object Assembly/merakit obyek
5. Coding/simbol
5. Vocabulay/perbendaharaan kata 6. (Mazes/mazes)
6. (Digit span/rentangan angka)
MATERI KETIGA TES WECHSLER

• WAIS

VERBAL PERFORMANCE
1. Information/informasi 1. Digit symbol/simbol angka
2. Comprehension/pengertian 2. Picture completion/melengkapi
gambar
3. Arithmatic/hitungan 3. Blok design/rancangan balok
4. Similarities/persamaan 4. Picture arrangement/mengatur
gambar
5. Object Assembly/merakit obyek
5. (Digit span/rentangan angka) 6. -
6. Vocabulay/perbendaharaan kata
TES RAVEN
• Raven Progressive Matrices (RPM) merupakan tes inteligensi
yang dapat disajikan secara kelompok maupun individual. Tes
ini berupa gambar terpotong dan harus mencari potongan
yang cocok dengan gambar tersebut.
• Tes Raven/ Culture Fair tidak ditemukan IQ malainkan taraf
inteligensi yang dibagi dalam grade I-V yang berdasar
persentil.
• Tes ini untuk mengungkap kemampuan memahami figur yang
tidak berarti dengan mengobservasi dan berpikir jernih pada
saat mengerjakan tes tersebut, kemudian melihat hubungan
antara figur yang ada dan akhirnya mengembangkan
penalaran (Raven, 1960).
TES RAVEN

• Pertama kali Raven menyusun SPM terdiri 60 item, dan


dikelompokkan dalam 5 seri: A,B,C,D,E (setiap seri 15
item). SPM dapat dikenakan untuk semua umur. Hasilnya
berupa persentil dan grade dari inteligensi.
• Tes untuk anak-anak yaitu CPM untuk umur 5-11 tahun.
CPM juga dikenakan pada orang tua/ lanjut usia diatas
umur 60 tahun dengan pendidikan rendah atau
menengah. CPM terdiri dari 36 item yang
dikelompokkan dalam 3 seri yaitu A,Ab,B (setiap seri 12
item). Hasilnya berupa persentil dan grade dari
inteligensi.
TES RAVEN

• Tes untuk orang yang di atas normal (superior) yaitu


APM yang terdiri 2 set/seri. Set I pemanasan/pengenalan
terdiri 12 item dan set II terdiri 36 item. Apabila pada
set I tidak mampu menjawab 6 dari 12 item, maka set II
tidak perlu disajikan. Lalu tes dilanjutkan dengan SPM.
Dan apabila mampu menjawab 6 item dilanjutkan
dengan set II. Hasil tes berupa persentil.
TES INTELIGENSI KOLEKTIF INDONESIA (TIKI)

• Tes ini terdiri 3 kelompok yaitu,


•TIKI dasar untuk SD – SMP kelas II
•TIKI menengah untuk SMP kelas III & SMA
•TIKI tinggi untuk mahasiswa & orang dewasa.

Tes ini dapat diberikan secara individual maupun kelompok. Hasil berupa IQ deviasi dengan
mean = 100, SD = 15 (Drenth, dkk, 1976).
• Subtes TIKI,
TIKI Dasar TIKI Menengah TIKI Tinggi
1. Berhitung angka 1. Berhitung angka 1. Berhitung angka
2. Gabungan bagian 2. Gabungan bagian 2. Gabungan bagian
3. Eksklusi gambar 3. Hubungan kata 3. Hubungan kata
4. Hubungan kata 4. Eksklusi gambar 4. Abstraksi non verbal
5. Membandingkan 5. Berhitung soal 5. Deret angka
gambar 6. Meneliti 6. Meneliti
6. Labirin 7. Membentuk benda 7. Membentuk benda
7. Berhitung huruf 8. Eksklusi kata 8. Eksklusi kata
8. Mencari pola 9. Bayangan cermin 9. Bayangan cermin
9. Eksklusi kata 10.Berhitung huruf 10.Analogi kata
10.Mencari segitiga 11.Membandingkan benda 11.Bentuk tersembunyi
11.- 12.Pembentukan kata
12.- 12.Pembentukan kata
SNIJDERS-OOMEN NON-VERBAL SCALE (SON)

• Tes inteligensi yang non-verbal digunakan untuk usia 3-16 tahun, normal dan
tunarungu. SON dirancang sejak tahun 1939-1942, di Amsterdam, kemudian
direvisi.
• Tabel ini setelah direvisi tahun 1970, terdiri 8 subtes:
Kelompok Subtes Bagian Skala
I. Form 1. Mosaic Mosaic A&B P
2. Drawing Block design
II. Combination Copying Q
Completion of drawings
III. Abstraction 3. Arrangement Puzzles P
Picture series A&B
IV. Memory 4. Completion Halves Q
Corresponding pictures
Picture copletion
5. Analogies Series continuation P
Picture analogies
Figure analogies
6. Sorting Sorting shapes Q
Sorting cards
7. Picture memory Picture memory A&B P
8. Knox cube Knox cube Q
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan yang paling sering dilakukan pada anak dengan retardasi


mental antara lain neuroimaging, tes metabolik, genetik, kromosom darah,
dan elektro ensefalografi (EEG).
• Tes Karyotype terutama ditujukan untuk melihat jumlah kromosom,
duplikasi, delesi, atau translokasi kromosom.
• Tes molekuler genetik untuk sindrom Fragile X tepat digunakan untuk laki-
laki dengan retardasi mental sedang, perawakan fisik yang tidak normal,
dan/atau memiliki riwayat retardasi mental pada keluarga; atau perempuan
dengan defisit kognitif ringan dengan sikap pemalu yang berlebihan dan
memiliki riwayat keluarga.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Anak dengan gangguan neurologis yang progresif atau perubahan perilaku


tiba-tiba membutuhkan investigasi metabolik (asam organik urin, asam
amino plasma, laktat darah, enzim lisosom dalam limfosit),
• Anak dengan episode mirip kejang harus mendapatkan pemeriksaan EEG.
• Anak dengan pertumbuhan kepala abnormal atau asimetris dan temuan
neurologis fokal harus menjalankan prosedur neuroimaging.
TATALAKSANA

• Tatalaksana  multidimensi dan sangat individual.


• Sebaiknya dibuat rancangan suatu strategi pendekatan bagi setiap anak
secara individual untuk mengembangkan potensi anak tersebut seoptimal
mungkin.
• Psikolog  menilai perkembangan mental anak terutama kognitifnya
• Dokter anak  memeriksa fisik anak, menganalisis penyebab, dan
mengobati penyakit atau kelainan yang mungkin ada.
TATALAKSANA

• Psikiater  bila anak menunjukkan kelainan tingkah laku atau bila orang
tuanya membutuhkan dukungan terapi keluarga.
• Ahli rehabilitasi medis  merangsang perkembangan motorik dan
sensoriknya.
• Ahli terapi wicara  memperbaiki gangguan bicara atau untuk
merangsang perkembangan bicara
• Guru pendidikan luar biasa
PENDEKATAN INDIVIDUAL DAN KELUARGA

• Penelitian ilmiah  memberikan dukungan dan pelayanan yang tepat 


penderita RM dapat hidup sehat dan relatif independen. Pelayanan terdiri
dari: perawatan kesehatan, intervensi dini, pendidikan, pelatihan kejuruan, dan
sebagainya.
• Standar Kemanusiaan  hak penderita RM untuk menjalani kehidupan
mereka dengan bermartabat.
• Perspektif Keluarga  masalah RM seringkali tidak dapat dipisahkan dari
masalah yang dihadapi keluarga  sangat dibutuhkan pelayanan yang
teroganisir oleh keluarga untuk dapat beradaptasi dengan baik dan
menghadapi segala masalah dengan percaya diri
PENDEKATAN BERBASIS MASYARAKAT

1. Pelayanan Medis dan Psikologis (klinis)  dibutuhkan fasilitas yang


sesuai untuk evaluasi medis / kesehatan yang baik dan diagnosis yang
akurat
 Masalah terkait seperti kejang, gangguan sensorik dan masalah
perilaku, dapat diperbaiki atau dikendalikan dengan tatalaksana
medis yang tepat.
 Psikoterapi dapat diberikan kepada anak maupun kepada orangtua.
Walaupun tidak dapat menyembuhkan tetapi dapat diusahakan
perubahan sikap, tingkah laku dan adaptasi sosialnya
 Semua anak RM juga memerlukan perawatan seperti pemeriksaan
kesehatan yang rutin, imunisasi, dan monitoring terhadap tumbuh
kembangnya  sering juga disertai dengan kelainan fisik yang
memerlukan penanganan khusus.
PENDEKATAN BERBASIS MASYARAKAT

2. Deteksi dini dan stimulasi dini  sangat membantu untuk memperkecil


retardasi yang terjadi.
 Penelitian  mendeteksi RM pada tahap awal, yaitu pada masa bayi, dan
menyediakan lingkungan yang memberikan stimulasi dan penuh kasih
sayang dapat membantu untuk berkembang lebih baik dan mencegah
komplikasi
 Metode untuk deteksi dini  mengikuti perkembangan bayi sejak lahir
dan mengalami ketertinggalan secara konsisten  sebagian besar bayi
dengan RM berat bisa dikenali pada usia 6-12 bulan
 Bayi yang berisiko atau terdeteksi  stimulasi sensori-motor 
mengembangkan kemampuan sensorik (penglihatan, pendengaran dan
sentuhan) dan kemampuan motorik (menggenggam, menggapai,
memanipulasi, dan memindahkan).
PENDEKATAN BERBASIS MASYARAKAT

3. Pelatihan Self-help, Keterampilan Praktis dan Keterampilan Sosial


Teknik modifikasi tingkah laku :
 Reinforcement positif dan pemberian reward : memperhatikan, memuji dan
memberikan hadiah setiap kali anak menunjukkan perilaku yang diinginkan atau
berusaha untuk belajar  meningkatkan motivasi anak untuk belajar.
 Modelling : menunjukkan cara melakukan sesuatu dan mendorong anak untuk
memulai melakukan hal yang sama
 Shaping: mengajarkan bentuk sederhana dari sebuah aktivitas yang rumit,
kemudian secara perlahan menaikkan tingkat kesulitannya.
 Chaining: Sebuah kegiatan, seperti berpakaian, dapat dipecah menjadi beberapa
langkah kecil yang berurutan.
 Physical guidance : memegang tangan anak dan menunjukkan mereka bagaimana
suatu hal dilakukan.
PENDEKATAN BERBASIS MASYARAKAT

4. Terapi Bicara
 Bicara dan bahasa adalah fungsi yang sangat penting dan sangat
khusus bagi manusia.
 Bicara dan bahasa memegang peranan penting dalam
mengkomunikasikan perasaan dan pikiran seseorang kepada orang
lain.
 Retardasi mental sering disertai dengan keterbatasan yang signifikan
dalam perkembangan bicara dan bahasa.
 Penelitian telah memperlihatkan bahwa aplikasi sistematis teknik
terapi wicara, efektif dalam meningkatkan kemampuan bicara dan
bahasa.
PENDEKATAN BERBASIS MASYARAKAT

5. Pendidikan
 Sekolah sangat penting, bukan hanya untuk memperoleh kemampun
akademik tetapi juga untuk bejajar disiplin, keterampilan sosial/interaksi,
dan keterampilan praktis untuk kehidupan bermasyarakat
 Retardasi mental ringan (IQ 50-70), yang disebut golongan mampu didik
 mendapatkan pelajaran setaraf sekolah dasar, namun dengan cara
dan kecepatan mengajar yang disesuaikan dengan kemampuan anak
 Retardasi mental sedang (IQ 30-50) digolongkan ke dalam kelompok
mampu latih  lebih banyak diberikan latihan dalam berbagai macam
bidang keterampilan seperti menjahit, menyulam, memasak dan
membuat kue pada anak wanita, atau pertukangan, perbengkelan,
peternakan, dan perkebunan pada anak laki-laki.
PENDEKATAN BERBASIS MASYARAKAT

6. Pelatihan Kejuruan
 Penelitian menunjukkan bahwa mayoritas anak muda dengan retardasi
mental dapat mengikuti pelatihan kejuruan dan kemudian dipekerjakan. Tapi
ada banyak rintangan. Salah satu rintangan utama adalah adanya
kecenderungan untuk meremehkan kemampuan mereka.
• Harus diingat bahwa mendapatkan pekerjaan juga akan berdampak baik bagi
kesehatan mental, kepuasan diri, dan status social dari para penderita retardasi
mental. Ada banyak contoh inovatif tentang bagaimana hal ini dapat dicapai,
misalnya, desa dapat menawarkan berbagai peluang di bidang pertanian untuk
mempekerjakan mereka
PROGNOSIS
 Retardasi mental yang diketahui penyakit dasarnya, biasanya prognosisnya
lebih baik.
 Tetapi pada umumnya sukar untuk menemukan penyakit dasarnya.
 Anak dengan retardasi mental ringan, dengan kesehatan yang baik, tanpa
penyakit kardiorespirasi, pada umumnya umur harapan hidupnya sama
dengan orang yang normal.
 Tetapi sebaliknya pada retardasi mental yang berat dengan masalah
kesehatan dan gizi, sering meninggal pada usia muda
 Prognosis jangka panjang dari retardasi mental tergantung dari penyebab
dasarnya, tingkat defisit adaptif dan kognitif, adanya gangguan perkembangan
dan medis terkait, dukungan keluarga, dukungan sekolah/masyarakat, dan
pelayanan dan training yang tersedia untuk anak dan keluarga.
TERIMA KASIH
Wechsler Intelligence
Scale for Children - 4th
Edition
(WISC IV)
Hannah Lee, Dan Hopwood, Sukhpreet Khela, Jez Janda and Heather
Laws.
Development
Adaptation of original Wechsler- Bellevue Intelligence Scale.

Added subsets designed specifically for it.

Initially tested VIQ, PIQ, FSIQ.

5-15 year olds. WISC-R 6-16.


WISC-III 4 new indexes: VCI, POI, FDI, PSI
WISC-IV Question changes , less biased. Removed 3 sections: object
assembly, mazes & Picture assembly.
POI renamed to PCI. FDI Now working memory.

Improved assessment of fluid reasoning, working memory & processing


speed.

Improved subtest reliability.

Each revision adjusted to account for Flynn effect.


What is the WISC designed to test?
The WISC is a psychometric test designed to test the intelligence and cognitive
functioning of children aged 6 to 16 only.
 It consists of 15 subtests that measure a range of both verbal and non-verbal
abilities, such as; vocabulary, arithmetic ability, digit span; reasoning ability;
amongst others.
10 of these subtests are routinely administered by a clinician running the
WISC-IV to calculate a Full Scale IQ and four index scores, which are;
• Verbal Comprehension Index
•Perceptual Reasoning Index
•Working Memory Index
•Processing Speed Index
By producing index scores in these four areas of cognition it allows
clinician’s a good insight into a child’s cognitive functioning and
performance in than the specific areas, instead of simply identifying how
there general IQ differs from the norm.
Therefore, psychometric tests that assess IQ , such as the WISC, are often
used by clinicians as an assessment for individuals with learning or
intellectual disabilities to identify specific areas of cognitive need that
would benefit from support and intervention.
As the WISC generates scores on a range of different abilities it is often
used by clinicians ,alongside a number of other measures, as a criteria to
diagnose learning disabilities.
Intelligence tests, such as the WISC, are also often used as part of a
battery assessment in neurological evaluations to help detect brain
damage, or a disorder of the brain.
What does the Wechsler intelligence
scale for children comprise of?

The WISC IV has four main tests;


• Verbal comprehension
• Perceptual reasoning
• Working memory
• Processing speed
Subtests of verbal
comprehension;
• Similarities
This test is designed to measure verbal reasoning and conceptual formation.
This test also involves auditory comprehension, memory, verbal expression and
ability to distinguish between non-essential and essential features.
• Vocabulary
This test measures child’s word knowledge and verbal concept formation.
• Comprehension
This measures child’s verbal reasoning and conceptualisation, verbal expression
and verbal comprehension.
• Information (supplementary test)
• Word reasoning (supplementary test)
Activity – Vocabulary:
Name what is in the picture…
Answer…

Car, Automobile
Activity – Vocabulary:
Name what is in the picture…
Answer…

Flower
Activity – Vocabulary:
Give definitions of these words…
Answers for hat…
1 Point… 2 Points…
You (wear it/put it on) A head (cover/piece)
Keeps (sun/rain off) A cap
Keeps your head warm Wear it (to keep the rain
Goes on your head off/when its cold)
Covers your hair Put it on the keep the sun
Keeps sun off your hair out of your eyes
Round and had a top on it Wear it for shade
A hat has a brim Protects your head
Answers for Umbrella…
1 Point… 2 Points…
Keeps you from getting wet Keeps you from getting wet in the rain
Something for the rain [Must contain rain]
Carry it when it rains Keeps rain off
Put it over your head Protects you from rain
Put it up at the beach (Hold it over your head/ get under it)
Keeps you cool when it rains
You hold it up and [demonstrates Keeps you out of the sun
use of an umbrella] Shields you from the sun
Covers you so you won’t get (wet/hot)
Activity – Vocabulary:
Give definitions of these words…
Answers for Affliction…
2 Points…
A burden you must bear
Some kind of disorder
A (handicap/ defect/
disability/illness/disease)
Something that causes pain
Suffering
Pain
There’s something wrong with you
Answers for Garrulous…
1 Point… 2 Points…
Talkative/ Loquacious/ Chatty Talkative and (irritating/ boring/
Bothersome/ Irritating/ Annoying tiring)
(Talks/ Speaks) too much Speaks so much that it (bothers/
Boring/ Exhausting bores/ annoys) others
Wordy and rambling
Talks a lot about nothing
Answers for Dilatory…
1 Point… 2 Points…
Can’t make up your mind Slow/ Sluggish
You can’t get started Late
Causing Delay/ Holding things up
Answers for Aberration…
1 Point… 2 Points…
A (deviation/ departure) A (deviation/ change/ shift) from
Abnormal normal
Something (different/ unusual) A departure from the typical
Unexpected Abnormal alteration
Change A lapse in mental state
Character flaw
Subtests of perceptual reasoning are;

• Block designs
This measures a child’s ability to analyse and
produce abstract visual stimuli.
• Picture concepts
This measures a child’s abstract and categorical
reasoning ability.
• Matrix reasoning
This test measures fluid intelligence and
provides a reliable estimate of general non-
verbal intelligence.
• Picture completion (supplementary test)
Activity – Picture Concepts:
Choose one picture from each row to form a group with a
common characteristic…
Answer…

 Car
 Bus
Activity – Picture Concepts
Choose one picture from each row to form a group with a
common characteristic…
Answer…

 Windsurfer
 Hot air balloon
 Kite
Activity – Picture Concepts:
Choose one picture from each row to form a group with a
common characteristic…
Answer…

 Tin Can
 Metal Tool
 Umbrella
Activity – Matrix Reasoning:
Select the missing portion of the incomplete matrix from
the
options below…
Answer…
Activity – Matrix Reasoning:
Select the missing portion of the incomplete matrix from
the
options below…
Answer…
Activity – Matrix Reasoning:
Select the missing portion of the incomplete matrix from
the
options below…
Answer…
Activity – Picture Completion:
Identify what is missing from the picture in order to
complete
it…
Answer…

Pencil led
Activity – Picture Completion:
Identify what is missing from the picture in order to
complete
it…
Answer…

Cycle trail from puddle for the


bike on the left
Subtests for working memory are;
• Digit span
This test measures auditory short term memory, sequencing
skills, attention and concentration.
• Letter number sequencing
This test measures sequencing, mental manipulation,
attention, short-term auditory memory, visual-spatial imaging
and processing speed.
• Arithmetic (supplementary test)
Activity – Arithmetic:
Count how many birds there are…
Activity – Arithmetic:
Count how many there is of each item…
Subtests for processing speed are;
• Coding
Measures the child’s short-term memory, learning ability, visual
perception, visual-motor coordination, visual scanning ability,
cognitive flexibility, attention, and motivation.
• Symbol search
Measures processing speed, short-term visual memory, visual-
motor coordination, cognitive flexibility, visual discrimination,
and concentration.
• Cancellation (Supplementary test)
Strengths…
 Due to continued development and new revisions the WISC has:
• High Internal Consistency – scores are roughly the same on
items that measure similar abilities.
• High test-retest reliability – someone will achieve roughly the
same scores on two tests taken with months/years apart.
• Good Validity – good at predicting intellectual ability or future
educational performance.
 It reveals a child’s individual cognitive strengths and weaknesses,
which acts as a starting point for appropriate further assessment,
diagnosis and treatment.
Limitations…
 The WISC could be seen as culturally bias, and therefore some ethnic
minorities and children from low socio-economic statuses could perform
fairly poorly on the test because of this.
 Some would argue intelligence tests, such as the WISC, are only providing
a snapshot of a child’s ability at one point in time, and are not able to
measure an individual’s capacity to learn and potential to develop new
cognitive abilities.
 The concept of intelligence measured by IQ tests could be viewed as
narrow. For example are music abilities, physical skill and emotional
intelligence not part of ‘intelligence’.
Administration, Scoring and
Interpretation Issues
Administering the WISC

•Administered in a bland but comfortable environment free of


sensory stimulating material so that there are no distractions,
•Only the examiner and the child should be in the room,
•Administered whilst sitting at a table,
•Make sure that there is a stopwatch, a clipboard and paper
available for making notes on, as well as resources included in
the test pack.
Administering the WISC

•A positive relationship needs to be established between examiner


and child (use first names, give child time to adjust),
•Testing sessions should be tailored to the individual – e.g. a child
with cerebral palsy  frequent breaks, special needs children 
tested over several sessions,
•Make sure that the child (especially children at the age limits – 6 &
16 years) is suitable for the test and will not find it too hard or too
easy.
GROUP ACTIVITY

In groups of two or three please discuss the


issues that may be encountered when
administering the WISC test.
Problems with Administration

•Untrained psychologists may administer the tests incorrectly so


results cannot be compared to the normative group giving
incorrect results,
•More lively children may need to have the test administered
elsewhere (e.g. On the floor) that is inconsistent with instructions,
•Children (especially teenagers) may become suspicious and break
the therapeutic relationship if the examiner is too complimentary.
Administrative Differences
Impairments that change administration:
- Visual Impairments: Areas that include visual stimuli are
not administered,
- Deaf/Auditory Impairments: The test is given in the method
of communication favoured by the child,
- Non-native English Speaker: An interpreter is to be
provided or a translated test is to be administered.
Scoring of the WISC
- Raw Score: Total points earned on all items in subtests that
cannot be compared until converted into standardised scores.
Some subjective scores may cause some confusion for the
examiner,
- Scaled Score: Found by plotting of the child’s chronological age
against their raw score with use of table A.1 in the manual,
- Composite Scores: Scaled scores need to be translated in to
indexes and the Full-Scale IQ (FSIQ).
Problems with Scoring

•Mistakes made when calculating the raw score  (1) not adding
untested items to the score, (2) not adding scores from all pages of
the test, (3) transferring the wrong score to the record form and
(4) miscalculating the score,
•Mistakes made when transferring raw scores to scaled scores 
(1) reading the table of the wrong chronological age group, (2)
misreading the score conversions and (3) moving the scaled scores
inaccurately on to the record form.
Interpreting the WISC – Step 1
Assign a percentile rank and an ability level to the scores of
the Full-Scale IQ (FSIQ) from the WISC. The below scores
guide additional testing areas:
- FSIQ Below 70: General intellectual disability,
- FSIQ Above 70 with achievement deficits: Specific
learning disability, motivational/situational problems,
sensory difficulties.
Interpreting the WISC – Step 2
Take each of the verbal comprehension (VC), perceptual
organisation (PO), freedom from distractibility (FD) and processing
speed (PS) tests individually and find factor scores and percentiles.
- No significant Differences AND FSIQ <70: general intellectual
disability,
- Significant differences between factor scores AND achievement
Deficits and FSIQ >70: specific learning disability, attention deficit
hyperactivity disorder (ADHD), sensory deficits, situational factors.
Interpreting the WISC – Step 3
Interpret the low FD and PS scores (if 10-15 points lower) in relation to the FSIQ,
VC and PO scores:
- Low FD scores: specific learning disability (auditory sequential memory
deficits), ADHD (attentional problems), poor numeracy skills,
- Low PS scores: specific learning disability (visual sequential memory deficits),
poor fine motor skills conditions, reflectiveness/compulsiveness conditions,
- FD + PS Scales = SCAD (Symbol search, Coding, Arithmetic, Digit span) Index:
If the PO scale score is more than 9 points higher than the SCAD score then
consider a specific learning disability (visual AND auditory sequential memory
deficits) or ADHD.
Interpreting the WISC – Step 4

Interpret the low PO and VC scores (if 10-15 points lower):


- If the PO score is higher than the VC score: input problems
(deafness), integration problems (language disorder/autism),
output factors (in a child that uses their hands to communicate),
- If the VC score is higher than the PO score: input problems
(blindness/impaired vision), integration problems (non-verbal
specific learning disability), output problems (motor impairment).
Interpreting the WISC – Step 5

Look at the subtests and see whether they vary significantly from
the norm using the WISC manual to find the difference between
factor and scale scores:
- Verbal subtests that are 3 or 4 points from the mean of the
verbal subtests,
- Non-verbal subtests that are 3 or 4 points from the mean of the
non-verbal subtests.
Interpreting the WISC – Step 6

•Use the data collected and the scatter of the results in subtests
to form ideas about psychological strengths and weaknesses of
the patient,
•Select disorders that could be explored based on the
information gathered during testing,
•Combine this with other relevant psychometric tests, previous
clinical patient history and observational method data.
Problems with Interpretation
•Cultural differences with the psychological disorders that are being
considered for further testing,
•Incorrect administration effecting the answers given by the patient
and therefore the interpretation,
• Scoring of the WISC may have been miscalculated or not scored
correctly effecting the interpretation of the information,
•The guidelines for interpretation may have been misunderstood or
followed incorrectly therefore effecting interpretation.
TERIMA KASIH

You might also like